Anda di halaman 1dari 7

lOMoARcPSD|4702761

Chapter 9 - Summary Kieso Intermediate Accounting

Akuntansi Keuangan I (Universitas Padjadjaran)

StuDocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Griselda Ayu (ayu.grisel@gmail.com)
lOMoARcPSD|4702761

Chapter 9

Inventories :

Additional Valuation Issues


Dichapter ini, kita belajar mengenai :

 Menerangkan dan mengaplikasikan aturan lower cost of net realizable value


 Mengidentifikasi isu penilaian inventori lainya
 Menghitung ending inventory dengan menerapkan gross profit method
 Menghitung ending inventory melalui pendekatan retail inventory method
 Menerangkan bagaimana untuk melaporkan dan menganalisa inventory
A. Lower Cost of net realizable value
Pada prinsipnya, konsep ini menjelaskan bagaimana membandingkan antara biaya
perolehan dari inventori dengan net realizable value. Nilai yang diambil adalah nilai
terendah antara nilai cost dengan nilai net realizable value. Biaya perolehan tercermin
dari semua biaya – biaya yang termasuk untuk memperoleh barang tersebut,
sedangkan net realizable value merujuk pada nilai masa kini atau gampangnya nilai
pasar dari suatu barang. Nah ada dua kemungkinan, pertama net realizable value lebih
besar dari cost. Keadaan ini tidak memerlukan perlakuan akuntansi khusus. Kedua,
net realizable value lebih kecil dari cost, maka harus dilakukan impairment. Nilai
penurunan ini diakui sebagai impairment loss of inventory.
1. Net realizable value (NRV)
Net Realizable value merujuk pada nilai yang dimiliki inventori, atau
singkatnya harga jual dalam keadaan bisnis normal dikurangi estimasi biaya
penyelesaian produk dan estimasi biaya untuk penjualan.
NRV = Harga jual – Biaya penjualan – biaya penyelesaian produk
2. Illustrasi penerapan LCNRV

3. Mencatat NRV instead cost

Downloaded by Griselda Ayu (ayu.grisel@gmail.com)


lOMoARcPSD|4702761

Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk mencatat income effect dari
valuasi net realizable value. Metode pertama dikenal dengan COGS – method.
Diakui dengan mendebet COGS dan mengkredit Inventory sebesar penurunan
nilai untuk mengakui penurunan nilai. Metode kedua dikenal dengan loss method.
Metode ini dicatat dengan mendebet loss due dan mengkredit inventory sebesar
penurunan nilai. Untuk pengilustrasianya, misal :
COGS (sebelum melakukan impairment) $108.000
Ending Inventory (Cost) $82.000
Ending Inventory (NRV) $70.000
Dari informasi diatas, maka pencatatan yang dibutuhkan adalah :
COGS METHODE LOSS METHOD
Untuk mencatat penurunan nilai inventory
COGS $12.000 Loss Due... $12.000
Inventory $12.000 Inventory $12.000
Jika menggunakan metode COGS, tahapan selanjutnya adalah penyesuaian pada
nilai COGS untuk Income statement. Maka :
COGS (before impairment) $108.000
Different between inventory at cost
And NRV (82.000 – 70.000) $12.000
COGS (after adjusment impairment) $120.000
4. Use of an allowance
Perusahaan kebanyakan sering menggunakan allowance account untuk mereduce
inventory ke nilai net realizable value. Sbeagai contoh :
Loss Due to decline $12.000
Allow. To reduce inventory $12.000
Penggunaan allowance dibawah metode COGS atau Loss method akan
mempengaruhi income statement dan statement of financial position.
5. Recovery of inventory loss
Konsep ini menjelaskan untuk kasus dimana nilai inventory mengalami kenaikan
setelah si inventory ini udah di impairment. Misal, setelah di impairment, ternyata
nilai inventory naik sebesar $4.000, maka jurnal yang dibutuhkan adalah :
Allow. To reduce inventory $4.000
Recovery of inventory loss $4.000

B. Valuation base

Downloaded by Griselda Ayu (ayu.grisel@gmail.com)


lOMoARcPSD|4702761

1. Net realizable value


Dua kondisi umum dimana NRV digunakan, bukan menggunakan LCNRV
adalah sebagai berikut :
a. Agricultural inventory
Secara umum, aktivitas agrikultur akan menghasilkan dua tipe aset, yaitu (1)
biological asset dan (2) agricultural asset. Aset biologis contohnya adalah hewan
yang hidup atau tanaman, seperti sapi, kerbau dll. Asset biologis diukur pada
pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan dilaporkan sebesar
NRV.
Adapun yang dimaksud dengan agricultural asset adalah produk yang dihasilkan
oleh biological asset, misalnya susu dari sapi, kopi dari tumbuhan kopi, telur dari
ayam dll. Hasil agrikultur ini diukur dengan nilai wajar dikurangi dengan biaya
penjualan (NRV) pada titik panen.
b. Purchases comitment – a special problem
Jika harga kontrak melebihi harga pasar dan kerugian diperkirakan akan terjadi
pada saat pembelian dilakukan, maka kerugian harus diakui dalam periode
terjadinya penurunan harga.
Misalnya perusahaan A akan membeli barang dari perusahaan B pada 2020
senilai $10.000.000. Namun pada akhir 2019, harga barang x turun menjadi
$7.000.000. Maka jurnal untuk mengakui penurunan nilai ini adalah :
Un. Gain or loss – income $3.000.000
Purchases Com. Liability $3.000.000
Jurnal yang dibutuhkan pada saat pembelian terjadi adalah :
Inventory $7.000.000
Purchases Com. Liability $3.000.000
Cash $10.000.000
2. Relative standalone sales value
Masalah spesial yang muncul ketika perusahaan membeli barang secara
berkelompok adalah menentukan basket purchases. Misal :

Dengan menggunakan perhitungan diatas, maka dapat diinterpretasikan sbb:

Downloaded by Griselda Ayu (ayu.grisel@gmail.com)


lOMoARcPSD|4702761

C. The gross profit method of estimating inventory


1. Perhitungan gross profit methods
Secara umum, gross profit percentage dalam bentuk persentase dari harga jual.
Gross profit digunakan sebagai salah satu jalan untuk menghitung ending
invetory dikarenakan beberapa alasan, yakni (1) banyak perusahaan melabeli
barang sesuai dengan harga retailnya, (2) basis penentuan gross profit dalam
penjualan tidak pernah melebihi 100%.
Untuk menghitung gross profit, ada dua cara, yaitu :
Markup atau Markup
Retail Cost
Misal :
Sales revenue $280.000
Cost Of sales
Beginning inventory $60.000
Purchases $200.000
COGAS $260.000
Ending Inventory (3) $84.000
Cost of Goods sale (2) $196.000
Gross profit on sold (30%) (1) $64.000
(1) $280.000 x 30% = $84.000
(2)Sales revenue – Gross profit = $280.000 - $ 84.000 = $196.000
(3)COGAS – COGS = $260.000 - $196.000 = $64.000
2. Evaluasi Gross profit method
 Menyediakan data mengenai informasi persediaan akhir berdasarkan
estimasi
 Menggunakan persentase masa lalu dalam perhitungan
 Tingkat laba kotor mungkin tidak representatif
 Biasanya tidak dapat diterima untuk tujuan pelaporan keuangan. IFRS
memerlukan pengecekan persediaan fisik sebagai verifikasi tambahan.
D. Retail inventory Method
Retail inventory method adalah sebuah metode yang digunakan pengecer untuk
menilai persediaan tanpa melakukan perhitungan fisik, dilakukan dengan cara
mengkalkulasi harga eceran/menyusun rasio menjadi sebesar biaya persediaan.
1. Konsep retail inventory
Untuk reseller, markup merujuk pada tambahan harga original retail.
Sedangkan markup cancel adalah penurunan terhadap harga retailer yang
sebelumnya sudah dinaikan dengan harga original.
Nah masalahnya yang muncul berdasarkan hukum permintaan, kalo harga naik
maka permintaan akan turun. Makanya itu dalam pasar yang kompetitif, reseller
terkadang melakukan markdown, yaitu menurunkan harga dibawah harga retail.
Lalu terkadang retailer melakukan markdown cancel, yaitu menaikan harga dari
harga yang sebelumnya telah diturunkan dari harga original.

2. Perhitungan inventory melalui retail inventory dengan markup dan markdown

Downloaded by Griselda Ayu (ayu.grisel@gmail.com)


lOMoARcPSD|4702761

Kan ini pake rasio, nah rasio ini didapatkan dari rumus :
COST dibagi dengan harga retail. Hasil bagi ini menjadi rasio pengali
terhadap estimasi nilai persediaan akhir.
Terdapat dua asumsi, yaitu asumsi A memperhitungkan rasio dengan markup
tanpa memperhitungkan Markdown dan asumsi B memperhitungkan rasio
dengan markup dan memperhitungkan markdown.
Misal, data perusahaan A menunjukan data sebagai berikut :
COST Retail
Beginning Inventory $500 $1000
Pembelian (net) 20.000 35.000
Markup 3.000
Markup cancelation 1.000
Markdown 2.500
Markdown cancelation 2.000
Sales (net) 25.000
Dari data diatas, perhitungan dilakukan dengan cara :
COST Retail
Beginning inventory $500 $1000
Pembelian 20.000 35.000
COGAS $20.500 $36.000
Add : Mark Up $3.000
Less : Mark Up cancelation ($1.000)
Net Mark Up $2.000
$20.500 $38.000
A. cost retail ration : $20.500 = 53,9 %*
$38.000
Dikurangi :
Add : Markdown $2.500
Less : markdown cancelation ($2.000)
Net markdown $500
$20.500 $37.500
B. cost retail to ratio : $20.500 = 54,7%*
$37.500
Dikurangi : sales net $25.000**
Ending inventory to retail $12.500
Keterangan :
‘* : rasio yang digunakan sebagai pengali ending inventory pada harga retail
‘** : nilai ending inventory pada harga retail
Maka, untuk menghitung ending inventori adalah :
Ending inventory retail x cost ratio : value of ending inventory
Asumsi A : 12.500 x 53,9% = $6,737,5
Asumsi B : 12.500 x 54,7% = $6,837,5
Asumsi ini biasanya disebutin disoal. Kalo disoal yang urang pake ini, asumsi
yang dipake ada dua, asumsi pertama mengakui markdup tapi tidak mengakui

Downloaded by Griselda Ayu (ayu.grisel@gmail.com)


lOMoARcPSD|4702761

markdown, akibatnya nilai inventory di asumsi A lebih rendah dari asumsi B.


Sedangkan asumsi B dianggap mengakui markup dan mengakui markdown.

Downloaded by Griselda Ayu (ayu.grisel@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai