Chapter 9 Summary Kieso Intermediate Accounting
Chapter 9 Summary Kieso Intermediate Accounting
Chapter 9
Inventories :
Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk mencatat income effect dari
valuasi net realizable value. Metode pertama dikenal dengan COGS – method.
Diakui dengan mendebet COGS dan mengkredit Inventory sebesar penurunan
nilai untuk mengakui penurunan nilai. Metode kedua dikenal dengan loss method.
Metode ini dicatat dengan mendebet loss due dan mengkredit inventory sebesar
penurunan nilai. Untuk pengilustrasianya, misal :
COGS (sebelum melakukan impairment) $108.000
Ending Inventory (Cost) $82.000
Ending Inventory (NRV) $70.000
Dari informasi diatas, maka pencatatan yang dibutuhkan adalah :
COGS METHODE LOSS METHOD
Untuk mencatat penurunan nilai inventory
COGS $12.000 Loss Due... $12.000
Inventory $12.000 Inventory $12.000
Jika menggunakan metode COGS, tahapan selanjutnya adalah penyesuaian pada
nilai COGS untuk Income statement. Maka :
COGS (before impairment) $108.000
Different between inventory at cost
And NRV (82.000 – 70.000) $12.000
COGS (after adjusment impairment) $120.000
4. Use of an allowance
Perusahaan kebanyakan sering menggunakan allowance account untuk mereduce
inventory ke nilai net realizable value. Sbeagai contoh :
Loss Due to decline $12.000
Allow. To reduce inventory $12.000
Penggunaan allowance dibawah metode COGS atau Loss method akan
mempengaruhi income statement dan statement of financial position.
5. Recovery of inventory loss
Konsep ini menjelaskan untuk kasus dimana nilai inventory mengalami kenaikan
setelah si inventory ini udah di impairment. Misal, setelah di impairment, ternyata
nilai inventory naik sebesar $4.000, maka jurnal yang dibutuhkan adalah :
Allow. To reduce inventory $4.000
Recovery of inventory loss $4.000
B. Valuation base
Kan ini pake rasio, nah rasio ini didapatkan dari rumus :
COST dibagi dengan harga retail. Hasil bagi ini menjadi rasio pengali
terhadap estimasi nilai persediaan akhir.
Terdapat dua asumsi, yaitu asumsi A memperhitungkan rasio dengan markup
tanpa memperhitungkan Markdown dan asumsi B memperhitungkan rasio
dengan markup dan memperhitungkan markdown.
Misal, data perusahaan A menunjukan data sebagai berikut :
COST Retail
Beginning Inventory $500 $1000
Pembelian (net) 20.000 35.000
Markup 3.000
Markup cancelation 1.000
Markdown 2.500
Markdown cancelation 2.000
Sales (net) 25.000
Dari data diatas, perhitungan dilakukan dengan cara :
COST Retail
Beginning inventory $500 $1000
Pembelian 20.000 35.000
COGAS $20.500 $36.000
Add : Mark Up $3.000
Less : Mark Up cancelation ($1.000)
Net Mark Up $2.000
$20.500 $38.000
A. cost retail ration : $20.500 = 53,9 %*
$38.000
Dikurangi :
Add : Markdown $2.500
Less : markdown cancelation ($2.000)
Net markdown $500
$20.500 $37.500
B. cost retail to ratio : $20.500 = 54,7%*
$37.500
Dikurangi : sales net $25.000**
Ending inventory to retail $12.500
Keterangan :
‘* : rasio yang digunakan sebagai pengali ending inventory pada harga retail
‘** : nilai ending inventory pada harga retail
Maka, untuk menghitung ending inventori adalah :
Ending inventory retail x cost ratio : value of ending inventory
Asumsi A : 12.500 x 53,9% = $6,737,5
Asumsi B : 12.500 x 54,7% = $6,837,5
Asumsi ini biasanya disebutin disoal. Kalo disoal yang urang pake ini, asumsi
yang dipake ada dua, asumsi pertama mengakui markdup tapi tidak mengakui