Anda di halaman 1dari 10

Tn. M 55 tahun datang ke RSUD Mattaher untuk general check up.

Sejak satu tahun


yang lalu Tn.M sering merasakan sakit kepala dan nyeri tengkuk. Tn. M memiliki kebiasaan
minum kopi, tidur larut malam, dan jarang berolahraga. Dari pemeriksaan General Check up,
dokter mengatakan Tn.M mengalami tekanan darah tinggi. dokter menganjurkan Tn.M untuk
mengubah gaya hidupnya dan mengonsumsi obat secara teratur agar kondisinya dapat
terkontrol.

1. General check up:


1) suatu pemeriksaaan fisik secara umum,laboratorium dan pemeriksaan penunjang
untuk mendeteksi kelainan pada tubuh seseorang, dan status kesehatannya.
2) pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk mengetahui status kesehatan
seseorang, bukan untuk mendiagnosis gejala atau mengobati penyakit.
3) merupakan pemeriksaan minimal lengkap, yang harus dilakukan untuk mengetahui
ada tidaknya kelainan atau penyakit.
4) merupakan sebuah tindakan pencegahan yang berfungsi dan bermanfaat untuk
mengetahui serta mengukur kesehatan fisik tubuh kita secara laboratoris, khususnya
dengan kinerja faal organ dalam tubuh ( Jantung, Paru-paru, Hati , Ginjal dan Organ
tubuh yang lain ).

2. Tekanan darah tinggi:


1) kondisi tekanan darah yang meningkat yaitu sistol >140 TDD >90 mmHg
2) kondisi kronis di mana tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih)
meningkat melebihi batas normal.

1) Bagaimana anatomi, histology, fisiologi system kardiovaskuler?


2) Bagaimana prosedur pemeriksaan general check up?
3) Apakah ada syarat tertentu untuk melakukan general check up?
4) Apakah tujuan dari general check up?
5) Apa hubungan kebiasaan minum kopi, tidur larut malam, dan jarang olah raga
terhadap hipertensi?
6) Penyakit apa yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan minum kopi, tidur larut malam,
dan jarang olah raga?
7) Bagaimana gaya dan pola hidup yang baik untuk pasien hipertensi?
8) Bagaimana prosedur pemeriksaan tekanan darah?
9) Apa saja factor yang mempengaruhi tekanan darah?
10) Sebutkan klasifikasi dari tekanan darah?
11) Bagaimana cara menegakkan diagnosis Tn.A?
12) Bagaimana seseorang pasien hipertensi dikatakan terkontrol?
13) Apa yang terjadi pada Tn. A?
14) Jelaskan Definisi dari penyakit Tn.A ?
15) Apa Etiologi dari penyakit Tn.A ?
16) Apa DD dari penyakit Tn.A ?
17) Apa Pathogenesis dan patofisiologi penyakit Tn.A ?
18) Apa Faktor resiko penyakit Tn.A ?
19) Apa Manifestasi klinis penyakit Tn.A ?
20) Apa Pencegahan penyakit Tn.A ?
21) Apa Komplikasi penyakit Tn.A ?
22) Apa Tatalaksana penyakit Tn.A ?
23) Apa Prognosis penyakit Tn.A ?
24) Jelaskan klasifikasi hipertensi?

Jwbn:

1. Sistem sirkulasi terdiri dari atas sistem kardiovaskuler dan limfe. Sistem kardiovakuler
terdiri dari struktur-struktur sebagai berikut:
A. Jantung, yang berfungsi untuk memompa darah.
B. Pembuluh darah yang berfungsi untuk mengalirkan darah menuju ke jaringan dan
sebaliknya.
C. Cairan darah yang berfungsi mengangkut O2 dan CO2, zat-zat makanan dsb ke
jaringan dan sebaliknya.

A. Jantung
Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di rongga dada
dibawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum. Ukuran jantung lebih
kurang sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram. Jantung
merupakan organ muskuler yang dapat berkontraksi secara ritmis, dan berfungsi memompa
darah dalam sistem sirkulasi. Secara struktural dinding jantung terdiri atas 3 lapisan (tunika)
yaitu,:

a. Endokardium
terletak pada lapisan subendotel. Sebelah dalam dibatasi oleh endotel. Endokardium
tersusun atas jaringan penyambung jarang dan banyak mengandung vena, syaraf (nervus),
dan cabang-cabang sistem penghantar impuls.
b. Miokardium
terdiri atas sel-sel otot jantung. Sel-sel otot jantung dibagi dalam 2 kelompok; sel-sel
kontraktil dan sel-sel yang menimbulkan dan menghantarkan impuls sehingga mengakibatkan
denyut jantung.
c. Epikardium
merupakan membran serosa jantung, membentuk batas visceral perikardium. Sebelah
luar diliputi oleh epitel selapis gepeng (mesotel). Jaringan adiposa yang umumnya meliputi
jantung terkumpul dalam lapisan ini. Katup-katup jantung terdiri atas bagian sentral yang
terdiri atas jaringan fibrosa padat menyerupai aponeurosis yang pada kedua permukaannya
dibatasi oleh lapisan endotel.

2. Prosedur General Check Up:


a. Wawancara riwayat kesehatan.
b. Pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan diagnosis lebih lanjut untuk menentukan
kesehatan umum,misalnya: pengukuran tekanan darah ,detak jantung, denyut nadi,
pemeriksaan pernafasan, pemeriksaan fisik jantung, kulit, abdomen, leher,kelenjar getah
bening, dan refleks saraf.
c. Pemeriksaan Pendukung. Tes darah dan tes urin rutin di laboratorium
d. Wancara Akhir. Membahas general check up. Pemeriksaan lebih lanjut, misalnya
pemeriksaan EKG untuk penyakit jantung, hanya perlu dilakukan jika ada kecurigaan
penyakit.

3. Apakah ada syarat tertentu untuk melakukan general check up?


a. Puasa dilakukan selama 10-12 jam sebelum pemeriksaan laboratorium. Tidak berpuasa
lebih dari 14 jam, karena akan mempengaruhi hasil pemeriksaan. Tindakan dilakukan
untuk memeriksa gula darah pada saat puasa
b. Selama puasa, tidak diperkenankan makan dan minum kecuali air putih dan bukan
minuman manis seperti teh,kopi, dan lain-lain.
c. Banyak minum seperti anjuran di point 2.
d. Hentikan merokok sebelum pemeriksaan karena dapat mempengaruhi hasil.
e. Jangan berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang berat sejak 12 jam sebelum
pengambilan darah.
f. Tidak mengkonsumsi obat kecuali sesuai dngan petunjuk dokter. Informasikan hal ini
kepada petugas.

4. Apakah tujuan dari general check up?


Mendeteksi secara dini secara adanya suatu penyakit
Mengatasi secepat mungkin gangguan kesehatan yang telah ditemukan
Mencegah penyakit yang telah dideteksi secara dini tidak berlanjut

5. Apa hubungan kebiasaan minum kopi, tidur larut malam, dan jarang olah raga terhadap
hipertensi?
 kebiasaan minum kopi
Didalam kopi mengandung kafein, polifenol dan kalium.
Polifeno adalah salah satu antioksidan yang bisa menyebabkan penuruan tekanan darah
dengan cara menghambat atherogenesis. Kaliun yang terkandung dalam kopi juga dapat
menurunkan tekanan darah dengan menghambat pelepasan renin sehingga terjadi
peningkatan exresi natrium dan air.
Efek yang paling tinggi dari kopi adalah efek kafein, yang bisa meningkatkan tekanan darah,
melalui penghambatan reseptor adenosin dan memicu adrenalin bersamaan dengan itu kadar
dopamin akan menurun yang akan menghambat rasa ngantuk. Setelah memicu adrenalin
maka kontraksi otot jantung akan meningkat dan vasokonstriksi pembuluh darah sehingga
tahanan perifer akan meningkat dan terjadilaj hypertensi.
Seharus nya ketika kandungan dalam kopi ini dapat saling menyeimbangkan. Tapi itu
dipengaruhi lagi oleh komplek hormon dalam masing masing orang yang meregulasi tekanan
darah.
Jarang berolahraga
Kebiasaan itu bisa menimbulkan penumpukan lemak dalam tubuh, itu dapat menyebabkan
jantung bekerja lebih keras dan pembuluh darah lebih kaku. Selain itu juga dapat
menyebabkan resistensi insulin, yang bisa menimbulkan tinggi nya gula darah dalam tubuh
dan akan menginduksi hyperkolesterolemia, kemudian menyebabkan arteriosklerosis dan
tekanan darah meningkat.

6. Penyakit apa yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan minum kopi, tidur larut malam, dan
jarang olah raga?

Kebiasaan minum kopi Tidur larut malam Jarang olahraga


-insomnia -depresi -obesitas
-gangguan kardiovaskuler -obesitas -hipertensi
-gastritis -stres -osteoporosis
-karang gigi -diabetes
-gigi kuning

7. Bagaimana gaya dan pola hidup yang baik untuk pasien hipertensi?
Pasien harus menerapkan pola makan DASH, (Dietary Approacch to Stop Hypertension)
yaitu :
 Mengurangi karbohidrat
 Diet gaya hidup mediterania
 Menurunkan asupan sodium (tidak lebih dari 100mmol/hari ; 2,4gr natrium atau 6gr
garam), kafein dan alkohol
 Menurunkan asupan kalori 200- 300 kilokalori/hari

Pasien mengubah pola gaya hidup nya seperti :


 Hentikan kebiasaan merokok
 Tidak bergadang dan tidur dimalam hari,tidur maksimal 8 jam/hari
 Ditambah aktivitas fisik, olahraga aerobik dilakukan 6 bulan untuk mencapai
tekanan sistolik < 140 mmHg dan diastolik < 90 mmHg, (paling tidak 30 menit
per-hari, setiap hari dalam seminggu)
Ini dilakukan sebelum memberikan obat-obatan atau bersamaan dengan obat-obatan.
8. Bagaimana prosedur pemeriksaan tekanan darah?
Tekanan darah arteri tidak dapat dinilai melalui rabaan pada nadi. Tekanan darah lebih
sering diukur dengan alat sfigmomanometer dengan memberikan tekanan yang bervariasi
pada lengan atas untuk mengetahui berapa besar tekanan yang dibutuhkan untuk mengganggu
aliran darah. Lengan yang gemuk membutuhkan tekanan yang lebih tinggi daripada yang
kuru, dan catatan pada lengan yang gemuk dapat lebih tinggi semu. Karenanya ukuran
manset harus memadai bagi pasien, dan lebarnya manset harus kira-kira 40% dari lingkar
lengan.
Untuk mengukur tekanan darah :
1. Pasien duduk dikursi dengan punggung bersandar dan lengannya telanjang dan disokong
setinggi bidang yang sama dengan jantung, pada bidang yang sama tinggi dengan jantung.
2. Pasien tidak harus merokok atau minum kopi selama 30 menit sebelum pengukuran.
Dalam keadaan tertentu pengukuran dapat dilakukan dalam keadaan berbaring atau berdiri
3. Pengukuran dilakukan setelah pasien paling sedikit telah beristirahat selama 5 menit.
4. Ukuran manset harus sesuai, yaitu balon di dalam manset harus melilit sekurangnya 80%
dari lengan.
5. Manset lebarnya 12 cm bagi orang dewasa. Manset yang lebih kecil atau lebih sempit akan
memberi hasil tekanan yang lebih tinggi. Dmeikian juga bila pasien mengencangkan otot
lengannya. Pakaian yang ketat pada lengan atas dapat memberikan nilai tekanan yang
lebih rendah.
6. Manset yang lebih besar digunakan untuk tungkai atau orang yang lengannya sangat
gemuk.
7. Pengukuran sebaiknya dilakukan dnegan sfigmomanometer air raksa, namun dapat juga
dengan manometer aneroid yang baru ditera atau dengan alat elektronik yang sudah
divalidasi.
8. Tempatkan manset dengan cukup ketat sekeliling lengan atas
9. Pastikan bahwa arteri brakialis berada dengan ketinggian yang sama dengan jantung.
10. Cara melalui palpasi nadi brakialis di lekuk siku
11. Pompa tensi meter sampai tidak teraba lagi nadi brakialis
12. Tempatkan stetoskop ditempat terabanya arteri brakialis
13. Kurangi tekanan di manset perlahan-lahan, jangan lebih cepat dari 2mm per detik.
Tekanan dimana mulai terdengar bunyi nadi ialah tekanan sistol, yaitu tekanan yang
paling tinggi yang dihasilkan oleh jantung.
14. Lanjutkan mengurangi tekanan dengan lambat, intensitas bunyi nadi akan meningkat
kemudian berubah sifat bunyinya menjadi lembut. Bila tekanan di manset terus dikurangi
beberapa mm lagi bunyi nadi tidak terdengar lagi, ini disebut tekanan diastol.
15. Dilakukan pengukuran sebanyak dua kali atau lebih yang diantarai jangka waktu 2 menit,
dan diambil nilai rata-ratanya. Bila pengukuran pertama dan kedua berbeda lebih dari 5
mmHg, dilakukan pengukuran tambahan dan diambil nilai rata-ratanya

9. Apa saja factor yang mempengaruhi tekanan darah?


1. Curah Jantung
2. Tahanan Perifer
3. Sistem Renin – Angiotensin – aldosteron
4. Sistem saraf otonom
5. Faktor lain :
 Bradikinin
 Endotelin
 EDRF (endothelial derived relaxing factors) atau oksida nitrogen
 ANP (atrial natriuretic peptide)

10. Sebutkan klasifikasi dari tekanan darah?

11. Bagaimana cara menegakkan diagnosis Tn.A?

Anamnesis :
 Menanyakan usia dan pekerjaan
 Keluhan apa saja yang dialami
 Sudah berapa lama dialami
 Apakah ada faktor yang memicu untuk timbulnya keluhan berulang
 Apakah ada kebiasaan merokok, mengonsumsi kafein (teh, kopi, dll),alkohol
 Bagaimana pola tidurnya
 Apakah rajin berolahraga
 Apakah ada riwayat penyakit sebelumnya
 Apakah ada riwayat penyakit keluarga yang sama
 Apakah sedang mengonsumsi obat-obatan

Pemeriksaan Fisik :
a. Melakukan pemeriksaan vital sign :
 Tekanan darah
 Denyut nadi
 Suhu
 Pernapasan

b. Melakukan pemeriksaan fisik jantung.

Pemeriksaan penunjang :
 Pemeriksaan darah rutin : kadar glukosa, kolestrol, trigliserid, HDL, LDL, CK, CKMB.
 Pemeriksaan Radiologi : untuk melihat apakah ada perbesaran jantung.
 Pemeriksaan EKG.

12. Bagaimana seseorang pasien hipertensi dikatakan terkontrol?


a. Jika pasien berumur ≥ 60 tahun tanpa diabetes atau CKD: tekanan darah sistol < 150
mmHg, tekanan darah diastol < 90 mmHg.
b. Jika pasien berumur ≤ 60 tahun tanpa diabetes atau CKD: tekanan darah sistol < 140
mmHg, tekanan darah diastol < 90 mmHg.
c. Jika semua usia dengan diabetes tanpa CKD: tekanan darah sistol < 140 mmHg, tekanan
darah diastol < 90 mmHg.
d. Jika semua usia dengan CKD dan dengan/ tanpa diabetes: tekanan darah sistol < 140
mmHg, tekanan darah diastol < 90 mmHg.

13. Apa yang terjadi pada Tn. M?


Tn. M merupakan suspect pasien tekanan darah tinggi (Hipertensi) esensial.

14. Jelaskan Definisi dari penyakit Tn.M ?


hipertensi adalah tekanan darah tinggi jika sistol ≥140 mmHg dan Diastol ≥90
mmHgdengan hasil pemeriksaan yang dilakukan 2x atau lebih yang dirata-ratakan. Hipertensi
yang tanpa diketahui penyebabnya secara pasti

15. Apa Etiologi dari penyakit Tn.A ?


Ada 2 faktor yaitu primer dan sekunder.
a. Primer
 Pola Gaya hidup yang buruk seperti :
 Kebiasaan merokok
 Konsumsi alkohol
 Asupan garam tinggi
 Konsumsi kafein
 Obesitas
 Stress
 Ras (keturunan Afrika>kaukasia>Asia)
 Penggunaan pil KB
b. Sekunder
 Penyakit renal vaskular
 Parenkim ginjal disease
 Diabetes Melitus
 Penyakit Ginjal kronis

16. Apa DD dari penyakit Tn.A ?


 Apnea, Sleep
 Cardiomyopathy, Cocaine
 Cardiomyopathy, Hypertrophic
 Congestive Heart Failure and Pulmonary Edema
 Hyperaldosteronism, Primary
 Hyperthyroidism,
 Myocardial Infarction
 Stroke, Hemorrhagic
 Stroke, Ischemic
 Toxicity, Amphetamine
 Toxicity, Phencyclidine

17. Apa Pathogenesis penyakit Tn.M ?


Dalam buku kapsel.

18. Apa Faktor resiko penyakit Tn.A ?


 Genetik
 Geografi dan lingkungan
 Jenis kelamin (>55 tahun pada pria dan >65 tahun pada wanita)
 Usia lanjut
 Asupan garam dan natrium
 Stress psikis
 Diabetes mellitus
 Konsumsi alcohol
 Perokok
 Obesitas
19. Apa Manifestasi klinis penyakit Tn.A ?
Pada tahap awal umumnya pasien belum mengeluh adanya gejala. Untuk gejala yang muncul
1. Peninggian tekanan darah itu sendiri, seperti berdebar – debar, rasa melayang (dizzy) dan
impoten.
2. Penyakit jantung/hipertensi vaskular seperti cepat capek, sesak napas, sakit dada (iskemia
miokard atau diseksi aorta), bengkak kedua kaki atau perut. Gangguan vaskular lainnya
adalah epistaksis, hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina, transient cerebral
ischemi.
3. Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder: polidipsia, poliuria, dan kelemahan otot
pada aldosteronisme primer, peningkatan BB dengan emosi

20. Apa Pencegahan penyakit Tn.A ?


1. Modifikasi gaya hidup seperti :
 Tidak merokok
 Tidak mengonsumsi alkohol
 Mengurangi konsumsi kafein
 Istirahat yang cukup (tidak tidur larut malam)
 Tingkatkan aktivitas fisik seperti olahraga
2. Mengonsumsi obat-obatan hipertensi secara teratur untuk mencegah progresifitas

21. Apa Komplikasi penyakit Tn.A ?


Dalam buku kapsel.

22. Apa Tatalaksana penyakit Tn.A ?


Dalam buku kapsel.

23. Apa Prognosis penyakit Tn.A ?


Dengan pengobatan tepat, adekuat, dan cepat biasanya prognosis baik.

24. Jelaskan klasifikasi hipertensi?


Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibedakan menjadi dua golongan yaitu hipertensi primer
dan hipertensi sekunder.
1. Hipertensi primer atau hipertensi esensial terjadi karena peningkatan persisten
tekanan arteri akibat ketidakteraturan mekanisme kontrol homeostatik normal,
dapat juga disebut hipertensi idiopatik. Hipertensi ini mencakup sekitar 95%
kasus. Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan,
hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin-angiotensin, defek dalam
ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca intraseluler, dan faktor-faktor yang
meningkatkan risiko seperti obesitas dan merokok
2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal merupakan hipertensi yang penyebabnya
diketahui dan terjadi sekitar 10% dari kasus-kasus hipertensi.
Berdasarkan bentuknya, hipertensi dibedakan menjadi tiga golongan yaitu hipertensi sistolik,
hipertensi diastolik, dan hipertensi campuran.
1. Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension) merupakan peningkatan
tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik dan umumnya
ditemukan pada usia lanjut. Tekanan sistolik berkaitan dengan tingginya tekanan
pada arteri apabila jantung berkontraksi (denyut jantung). Tekanan sistolik
merupakan tekanan maksimum dalam arteri dan tercermin pada hasil pembacaan
tekanan darah sebagai tekanan atas yang nilainya lebih besar.
2. Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) merupakan peningkatan tekanan
diastolik tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik, biasanya ditemukan pada
anakanak dan dewasa muda. Hipertensi diastolik terjadi apabila pembuluh darah
kecil menyempit secara tidak normal, sehingga memperbesar tahanan terhadap
aliran darah yang melaluinya dan meningkatkan tekanan diastoliknya. Tekanan
darah diastolik berkaitan dengan tekanan arteri bila jantung berada dalam keadaan
relaksasi di antara dua denyutan.
3. Hipertensi campuran merupakan peningkatan pada tekanan sistolik dan diastolik.
Klasifikasi hipertensi menurut gejala dibedakan menjadi dua yaitu hipertensi benigna dan
hipertensi maligna
1. Hipertensi benigna merupakan keadaan hipertensi yang tidak menimbulkan
gejala-gejala, biasanya ditemukan saat penderita cek up.
Hipertensi maligna merupakan keadaan hipertensi yang membahayakan biasanya disertai
keadaan kegawatan sebagai akibat komplikasi pada organ-organ seperti otak, jantung dan
ginjal.

Anda mungkin juga menyukai