Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

 Sapa penguji. “Selamat siang dok, saya Christian, mahasiswa Universitas Pelita Harapan,
saya langsung tindakan ya dok”

Perkenalan
“Selamat siang bu, saya Christian, akan membantu persalinan ibu hari ini, apakah
bersedia?”

SAYA AKAN MEMERIKSA TANDA-TANDA VITAL TERLEBIH DAHULU.


A. Dok apakah nadi, suhu, laju napas, tekanan darah normal?
B. Keadaan Umum Pasien

SAYA AKAN MELAKUKAN PEMERIKSAAN LEOPOLD/TANYA POSISI PUNGGUNG


DIMANA UTK HITUNG DJJ

“Saya akan memastikan apakah ibu sudah dalam KALA II”


1. Mengenali tanda dan gejala KALA II
A. Dor-Ran: apakah ibu ada rasa ingin meneran?
B. Tek-Nus: apakah ada tekanan pada anus dok?
C. Per-Jol: apakah perineum menonjol dok?
D. Vul-Ka: apakah vulvanya sudah membuka dok?

“Pasien sudah dalam KALA II, lalu saya akan mempersiapkan alat dari set partus,
isinya:” 2 Klem, 2 gunting (untuk episiotomi dan tali pusat), amniotomi stick, dan
benang steril
1. Syringe dari plastik
2. 1 Ampul oksitosin saya buka dan masukkan ke set partus,
3. Handuk steril, kain untuk bokong dan perut, larutan Klorin 0.5% dalam baskom,
Handschoen steril, penghisap lendir steril,
4. APD: Penutup kepala, kacamata pelindung, masker, apron, boots

MENCUCI TANGAN 6 LANGKAH lepaskan perhiasan


Memastikan Pembukaan Lengkap dan Keadaan Janin Baik

1. Menggunakan Handschoen steril


2. Bersihkan vulva dan perineum dengan kasa yg dibasahi air DTT
3. Pemeriksaan dalam dengan sarung tangan steril.
a. Pembukaan sudah lengkap dok?
b. Selaput ketuban apakah sudah pecah dok? Amniotomi bila amnion belum
pecah, pecahkan ketika tidak berkontraksi. Laporkan hasil selaput
ketubannya:
- Warnanya?
- Berbau?
c. Penurunan kepala sudah di station mana dok?
d. Ubun-Ubun Kecil dimana dok?
4. Dekontaminasi sarung tangan dgn klorin 0.5%
5. Periksa Denyut Jantung Janin (DJJ)
“ DJJ nya berapa dok? “

Menyiapkan ibu dan keluarga

1. “bu pembukaan sudah lengkap ya, selaput ketuban sudah pecah, DJJ nya bagus”
2. Minta bantuan keluarga, support ketika mengejan
3. Bantu ibu dalam posisi setengah duduk
4. Mengajar cara mengejan
“Bu, setiap ada kontraksi, ibu merasa sakit, seperti ingin BAB, terus mengejan
Bu!” Selama masih kontraksi, terus mengejan Bu!” nanti mengejannya hanya
ketika kontraksi ya, ketika muncul mules seperti ingin BAB dan sakit sekali”
5. Memasang handuk di perut dan bawah bokong ibu
6. Pakai Handschoen steril lagi
7. Beri minum jika ibu perlu asupan cairan

Jika blm lahir dalam 120 menit (primigravida) atau 60 menit (multigravida), rujuk.

Membantu Lahirnya Kepala

1. Setelah kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi
bagian perineum dengan satu tangan yg dilapisi kain bersih dan kering dan
tangan lain untuk menahan posisi kepala bayi di atas

Periksa apakah terjadi lilitan tali pusat


a. Jika lilitan lemah: lepaskan dengan tangan
b. Jika kuat: klem 2 sisi, gunting di tengahnya

2. Tunggu sampai terjadi putaran paksi luar, sambal saya membersihkan lendir di
wajah dan hidung bayi. Pegang kepala di kedua parietal.
3. Lahirkan bahu anterior dengan menggerakan kebawah
4. Lahirkan bahu posterior dengan menggerakan keatas
5. Menggunakan tangan dominan untuk menelusuri bagian posterior bayi
(punggung, bokong, kaki)
6. Cek apakah ada asfiksia
a. Apakah bayi cukup bulan?
b. Apakah bayi menangis atau bernapas?
c. Apakah bayi bergerak aktif?
7. Memindahkan bayi ke handuk di perut ibu, keringkan KECUALI BAGIAN TANGAN
KARENA ADA VERNIKS (membantu mengarahkan ke puting ibu), hisap lendir
8. Memastikan tidak ada bayi ke2

Manajemen Aktif KALA III

Tanda lepasnya plasenta


- Perubahan bentuk dan tinggi uterus
- Tali pusat memanjang
- Semburan darah mendadak dan singkat
Prinsip Manajemen Aktif KALA III

- Suntikkan oksitosin dalam 1 menit pertama


- Melakukan penegangan tali pusat terkendali
- Masase uterus

1. Dalam 1 menit, suntikkan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha atas bagian distal
lateral. Jika tidak ada, beri ergometrin 0,2 mg IM.
a. Ambil ampul yg telah disiapkan tadi
b. Aspirasi tidak ada darah
c. Suntik

“Bu akan saya suntikkan obat di paha ibu ya untuk membantu kontraksi uterus
ibu”

2. Setelah 2 menit bayi lahir, jepit tali pusat 3 cm dari pusat bayi, lalu dorong isi tali
ke arah maternal, lalu lakukan klem 2 cm dari klem pertama
3. Potong tali pusat di antara ke2 klem tadi, ikat dengan benang steril
4. Lepaskan klem dan masukkan ke klorin 0.5%
5. Tempatkan bayi utk kontak kulit dengan ibu, lalu selimuti bayi, beri topi
6. Pindahkan klem pada tali pusat jadi jarak 5-10 cm dari vulva
7. Letakkan 1 tangan di atas simfisis dan tegangkan tali pusat dengan tangan lain
8. Ketika uterus kontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah, tangan lain
menahan uterus ke arah dorso-kranial.
9. Lakukan sampai plasenta terlepas.
Jika plasenta memanjang, tempatkan lagi klem di 5-10 cm dari vulva. Jika
plasenta tidak lepas setelah 15 menit, suntik oksitosin 10 unit IM. Lakukan
penegangan tali pusat 15 menit berikutnya, rujuk jika stlh 30 menit tidak lahir.
Jika terjadi perdarahan, lakukan plasenta manual masukkan seluruh tangan
ke fundus uterus, kerok menyeluruh endometrium
10. Plasenta lahir, keluarkan dengan cara memutar searah jarum jam, sambal ditarik
ke arah bawah dan tempatkan di tempat khusus
11. Lakukan masase uterus.
- Letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan
melingkar hingga uterus kontraksi (terasa keras)
- 15 detik ga kontraksi: rangsangan taktil
Menilai perdarahan

1. Periksa kedua sisi plasenta, apakah lengkap atau tidak


“ kotiledonnya apakah lengkap dok?”
2. Evaluasi apakah ada laserasi perineum
“ apakah ada rupture perineum ga dok?
Jika ada, “baik dok, grade brp? Baik saya akan melakukan penjahitan, saya
siapkan alat:
- Benang chromic 2/0
- lidocaine
- needle holder
- gunting

Melakukan KALA IV

1. Mulai IMD dengan memberi waktu 1 jam untuk kontak kulit bayi dan ibu
2. Setelah IMD selesai:
a. Timbang dan ukur bayi
b. Beri salep/tetes mata antibiotic profilaksis (tetrasiklin 1%)
c. Suntikkan vitamin K1 1 mg di paha kiri anterolateral bayi
d. Pastikan suhu tubuh normal
e. Beri gelang pengenal
f. Periksa apakah ada cacat bawaan
3. 1 jam setelah suntik vitamin K1, suntik imunisasi Hepatitis B di paha kanan
anterolateral bayi
4. Pemantauan kontraksi dan pencegahan perdarahan pervaginam
a. Dalam 15 menit pertama pascasalin: cek sebanyak 3x
b. Dalam 1 jam pertama pascasalin: cek setiap 15 menit
c. Dalam 2 jam pertama pascasalin: cek setiap 30 menit
5. Periksa TTV dan kandung kemih
a. Dalam jam pertama setiap 15 menit
b. Dalam jam kedua setiap 30 menit
Bereskan alat masukkan ke larutan klorin, cuci tangan kembali.

Anda mungkin juga menyukai