Anda di halaman 1dari 3

Fadhilah Nurdiana

240210180083
TPN-B

Resume Jurnal Analisis Kromatografi


Judul Jurnal : Identifikasi Rhodamin B pada Kue dan Jajanan Pasar dengan
Metode Kromatografi Lapis Tipis
Latar Belakang : - Kue-kue di pasar tersebut memiliki warna merah yang sangat
mencolok, sehingga dikhawatirkan adanya zat pewarna
tambahan rhodamin B pada kue tersebut.
- Produk makanan yang sering ditambahkan zat pewarna adalah
kue-kue, bolu kukus, dan bolu gulung yang sering disajikan
dengan warna-warna yang menarik.
- Di pasar tersebut hampir semua pedagang menjual jajanan pasar
yang berwarna merah dan aktivitas penjualannya sangat tinggi,
dibuktikan dengan penjualan jajanan pasar yang terus
meningkat. Diduga warna merah tersebut adalah pewarna
sintetik non pangan yang sering digunakan, yaitu rhodamin B.
Tujuan : - Mengidentifikasi rhodamin B pada kue-kue yang dijual di Pasar
Agung Desa Peninjoan Denpasar.
- Menganalisis kandungan rhodamin B pada jajanan makanan
yang dijual di area pasar Bambaru kota Palu
- Mengetahui adanya penggunaan rhodamin B pada jajanan pasar.
Metodelogi : Metodelogi yang digunakan untuk menganalisis rhodamin B pada
setiap makanan atau jajanan pasar adalah dengan kromatografi
lapis tipis.
Hasil : - Kelima sampel menunjukkan hasil positif mengandung
rhodamin B karena memiliki nilai Rf 0,58 yang memiliki
perbedaan 0,12 dengan nilai Rf larutan standarnya yairu 0,70.
Apabila Rf sampel dengan standar berbeda ≤ 0,2 maka secara
kualitatif sampel tersebut positif (+) mengandung Rhodamin B.
- Hasil yang diperoleh yaitu nilai Rf larutan standar adalah 0,92
dan nilai Rf dari masing-masing sampel adalah 0,87; 0,79; 0,83;
0,75; 0,81; 0,80; 0,76; 0,78; 0,76; 0,82; 0,89; 0,88; dan 0,68.
- Hasil penelitian menunjukkan, dari 41 sampel yang ditotolkan
KTL, sebanyak 25 diantaranya dicurigai mengandung rhodamin
B, hal tersebut berdasarkan pada nilai hRf sampel yang sama
atau mendekati hRf larutan standar. Untuk memperjelas dugaan,
dilakukan KLT sekali lagi dengan parameter yang dilihat adalah
adanya hRf yang sama atau mendekati standar, adanya
fluoresensi merah pada UV 366 nm, dan adanya reaksi spesifik
dengan pereaksi semprot HCl pekat dan H2 SO4 pekat. Hasilnya
menunjukkan hanya 15 sampel yang positif mengandung
rhodamin B.
Kesimpulan : - Hasil identifikasi rhodamin B dengan metode kromatografi pada
beberapa sampel menunjukkan harga Rf kelima sampel adalah
0,58 dan harga Rf standar rhodamin Ba dalah 0,70, sehinggan
kelima sampel dinyatakan mengandung rhodamin B.
- Hasil penelitian disimpulkan tidak terdapat kandungan rhodamin
B pada ke-13 sampel, karena nilai Rf sampel tidak menyamai
atau memiliki perbedaan 0,01/0,02 dengan nilai Rf larutan
standar.
- Hasil penelitian terhadap 41 jajanan pasar yang dijual di enam
pasar Kecamatan Laweyan Kotamadya Surakarta sebanyak 15
sampel mengandung rhodamin B, yaitu: 42,86% di pasar
Kadipolo, 25% di pasar Kembang, 50% di pasar Purwosari,
33,33% di pasar Jungke, 75% di pasar Penumping, 22,22% di
pasar Kleco.

Sumber:
Indrayani, N. K. E., Setiawan, D., & Subhaktiyasa, P. G. (2017). Identification of Rhodamine B

on the Sale Cake ku In market Agung Village Peninjoan Denpasar. Bali Medika Jurnal,

4(2), 73–83. https://doi.org/10.36376/bmj.v4i2.6

Putri, A. A., Dhafir, F., & Laenggeng, A. H. (2017). ANALISIS KANDUNGAN RHODAMIN B

PADA JAJANAN MAKANAN YANG DIJUAL DI AREA PASAR BAMBARU KOTA PALU

DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI. 11.

Suhendi, Andi & Utami, Wahyu. (2009). Analisis Rhodamin B dalam Jajanan Pasar Dengan

Metode Kromatografi Lapis Tipis. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi. 10. 148-155.

Anda mungkin juga menyukai