Nim: 180502052
A. Pengertian Taflis
Secara etimologi, at-Taflis berarti pailit (muflis) atau jatuh miskin. Dalam hukum
positif, kata pailit mengacu kepada keadaan orang yang terlilit oleh utang. Dalam
bahasa fiqh, kata yang digunakan untuk pailit adalah iflas (berarti:tidak memiliki
harta/fulus), sedangkan orang yang mengalami pailit disebut pailit dan putusan
hakim yang menetapkan bahwa seseorang jatuh pailit disebut taflis.
Secara terminology, at-Taflis (penetapan pailit) didefinisikan oleh para ulama
fiqh dengan :
Tidak ada yang boleh diberikan kepada kamu selain itu. (HR. Ad-Daruqutni dan
Al-Hakim)
Berdasarkan hadis ini, para ulama fiqh sepakat menyatakan bahwa seorang hakim
berhakmenyatakan seseorang jatuh pailit dan tidak mampu membayar utang-
utangnya. Oleh sebab itu, hakim yang menyatakan seseorang jatuh pailit, berhak
melarang orang yang pailit itu bertindak hukum terhadap sisa hartanya, sesuai
dengan presentase untungnya.
Para ulama fiqh juga menyatakan bahwa dalam soal utang-piutang, seorang
hakim tidak boleh melakukan intervensi terhadap harta orang lain, karena kaidah
umum dalam syariat Islam menyatakan bahwa :
Sebelum seseorang dinyatakan pailit para kreditor berhak melarang debitor pailit
bertindak secara hukum terhadap sisa hartanya,
a. Persoalan hutang piutang ini tidak diajukan kepada hakim dan pihak debitor
dan kreditor dapat melakukan as-shulb: perdamaian.
b. Pihak kreditor mengajukan gugatan kepada hakim, supaya debitor dinyatakan
pailit dan mengambil sisa hartanya untuk pembayaran hutang.