Anda di halaman 1dari 41

ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN

BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

Bambang Susilo
Retno Damayanti
PENDAHULUAN

PERMASALAHAN

Energi

Lingkungan Hidup

Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BIOGAS

Dapat mengurangi pencemaran udara,


tanah, air dan biologis

Untuk pupuk : kompos dan pupuk cair


BIOGAS

Campuran gas yang dihasilkan oleh bakteri metagonik yang


terjadi pada material-material yang dapat terurai secara
alami dalam kondisi anaerobik

Gas metana (CH4) = 50 - 70 persen

Gas CO2 = 20 – 40 persen


Komponen
BIOGAS Hidrogen (H2) = 5 – 10 persen

Hidrogen (H2) = 5 – 10 persen

Gas-gas lain dalam jumlaj sedikit


(N2, O2, H2 dan H2S)
KARAKTERISTIK GAS METANA (CH4)

Biogas memiliki berat 20% lebih ringan


dibandingkan udara

Memiliki suhu pembakaran antara 650 – 750 C

Biogas tidak berbau dan berwarna dan apanila


dibakar akan menghasilkan nyala api biru cerah
seperti gas LPG

Nilai kalor gas metana 20 MJ/m3 dengan efisiensi


pembakaran 60% pada konvensional kompor biogas
MANFAAT BIOGAS

SKALA KECIL
Dijadikan bahan bakar LPG pengganti minyak tanah

SKALA BESAR

Sebagai pembangkit listrik yang ramah lingkungan


dan terbarukan

Sisa kotoran ternak dapat digunakan sebagai


pupuk organik pada tanaman/budidaya
pertanian
POTENSI BIOGAS

Kotoran ternak

SUMBER
Limbah
BIOGAS
Sampah

KOTORAN TERNAK

1 ekor ternak sapi dapat


Sapi
dihasilkan 2 m3 biogas/hari
Kerbau
Babi
Kuda
Ayam
Gajah
POTENSI GAS

Tipe Kotoran Hewan Produksi Gas per Kg Kotoran


(m3)
Sapi (sapi dan kerbau) 0.023 − 0.040
Babi 0.040 − 0.059
Peternakan ayam 0.065 − 0.116
Manusia 0.020 − 0.028
KESETARAAN BIOGAS DENGAN
SUMBER ENERGI LAIN
APLIKASI 1 m3 BIOGAS

Memasak selama 3 jam

Menyalakan listrik 80 Watt (6 jam)

Menjalankan motor (1 hp) selama 2 jam

Menggerakkan truk 3 ton — 2,8 km

Membangkitkan listrik 1,25 kW


POTENSI PENGEMBANGAN BIOGAS DI INDONESIA

Jenis EBT Kapasitas 2005 2025


Panas Bumi 27 GW 807 MW 9500 MW
Tenaga Air 75.67 GW 4200 MW
PLTMH 500 MW 84 MW 500 MW (On Grid)
330 MW (Off Grid)
Energi surya 4.8 kwH/m2/Hr 8 MW 80 MW
Biomassa/Biogas 49.81 GW 302 MW 810 MW
Energi Angin 3-6 m/detik 0,5 MW 250 MW (On Grid)
5 MW (Off Grid)
Biodiesel 5% Total konsumsi Solar
(4,7 Juta KL)
Gasohol 5% Total Konsumsi bensin
Bio Oil 2,5% Total Konsumsi
Minyak Bakar dan IDO
HAMBATAN PENGEMBANGAN INSTALASI BIOGAS

Kurangnya technical expertise


Tidak berfungsinya digester (bocor, kesalahan konstruksi, dll)
Disain tidak user friendly
Memerlukan penanganan secara manual (pengumpanan/
pengeluaran material dari digester)
Biaya pembuatan masih mahal

Perlu disain APPROPRIATE : Teknik,


ekonomi, sosial, lingkungan
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

FAKTOR UTAMA

C/N rasio

20 - 30

Kandungan bahan kering

5 – 10 %

Aktivitas organisme
FAKTOR PENUNJANG

NILAI pH

Nilai pH dari campuran input dalam pencerna 7.0 – 7.2

SUHU

Suhu dalam digester/reaktor dipertahankan 32C - 36C

PENGADUKAN

Dilakukan apabila bahan organik dalam digester mengering

TIDAK MENGANDUNG BAHAN BERACUN

Zat yang dapat meracuni bakteri methanogenik : detergen,


insektisida, herbisida dan lain-lain
TAHAP PEMBENTUKAN BIOGAS

Selulosa

1. Hidrolisis (C6H10O5)n + nH 2O n(C 6H12O6)


selulosa glukosa

Glukosa
Faktor yg berpengaruh:
 pH (C6H12O6)n + nH 2O
glukosa
CH 3CHOHCOOH
asam laktat
 Temperature 2. Pengasaman CH3CH2CH2COOH + CO 2 + H2
asam butirat
 Laju Pengisian CH3CH2OH + CO 2
etanol
 Waktu tinggal dalam
Asam Lemak
digester dan Alkohol
 Toxicity 4H2 + CO 2 2H2O + CH4
3. Metanogenik CH3CH2OH + CO2 CH3COOH + CH 4
CH3COOH + CO 2 CO2 + CH4
CH3CH2CH2COOH + 2H 2 + CO2 CH3COOH + CH4

Metan + CO2
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCERNA

NILAI pH

Nilai pH dari campuran input dalam pencerna 7.0 – 7.2

SUHU

Suhu dalam digester/reaktor dipertahankan 32C - 36C

LAJU PENGUMPANAN

Pada umumnya, 6 kg kotoran sapi per m3 volume pencerna


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCERNA

WAKTU TINGGAL DALAM PENCERNA (DIGESTER)

Waktu tinggal juga tergantung pada suhu, dan diatas 35C


atau suhu lebih tinggi, waktu tinggal semakin singkat

TOXICITY

NH4 pada konsentrasi 50 hingga 200 mg/l merangsang


pertumbuhan mikroba, namun bila konsentrasinya diatas
1500 mg/l akan mengakibatkan keracunan

SLURY

Setelah ekstraksi biogas (energi), slurry keluar dari ruang


pencerna sebagai produk samping dari sistem pencernaan
secara aerobik
TINGKATAN RACUN DARI BEBERAPA ZAT PENGHAMBAT
PERTIMBANGAN DESAIN

EKONOMI

SEDERHANA

PENGGUNAAN BAHAN LOKAL

KEAWETAN (DURABILITY)

SESUAI DENGAN TIPE INPUT

FREKUENSI PENGGUNAAN INPUT DAN


OUTPUT
TIPE BIOREAKTOR

Bio-reaktor tipe floating dome (India)


Fixed Dome (Chinese) Digester
Bio-reactor tipe aliran kontinyu
TIPE FIXED DOME (CHINA TYPE)

WHY ?
umur dapat mencapai 20-tahun ekonomis 25

terbuat dari bahan-bahan lokal

konstruksi berupa dome sehingga mampu menahan beban


baik dalam maupun di atas permukaan tanah

konstruksi terdapat dibawah permukaan tanah sehingga


kestabilan suhu bahan didalam digester dapat terjamin

penghematan penggunaan lahan

operasional alat mudah dilakukan

perawatan relatif mudah dan murah


CONTOH REAKTOR BIOGAS SKALA BESAR
TAHAPAN PEMBUATAN DIGESTER
Algen gas generator (1500 W)

Algen gas generator (700 W)

Generator listrik dengan penggerak


mesin diesel (bahan bakar minyak
solar/biogas) (3000W)
CONTOH REAKTOR BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA
SPESIFIKASI TEKNIS

 Volume reaktor (plastik) : 4.000 liter


 Volume penampung gas (plastik) : 2.500 liter
 Kompor Biogas : 1 buah
 Drum pengaduk bahan : 1 buah
 Pengaman gas : 1 buah
 Selang saluran gas : + 10 m
 Kebutuhan bahan baku : kotoran ternak dari 2-3
 ekor sapi/ kerbau, atau 6 ekor babi.
 Biogas yang dihasilkan : 4 m3 per hari (setara
 dengan 2,5 liter minyak tanah)
KEUNGGULAN

 Konstruksi sederhana, mudah dan cepat pemasangannya


(tidak sampai 1 hari).
 Harga terjangkau, sekitar Rp 2,5 juta sudah termasuk
pemasangan dan satu unit kompor biogas.
 Awet, menggunakan material plastik khusus sehingga tahan
hingga 6 tahun.
 Mudah dalam perawatan dan penggunaan.
 Produksi gas setara dengan 2,5 liter minyak tanah/hari, lebih
dari cukup untuk dijadikan bahan bakar memasak.
 Menghasilkan kompos (pupuk organik) yang sangat bagus
kualitasnya dan dapat langsung digunakan pada
lahan/usaha budidaya pertanian.
Gambar Penggunaan biogas untuk lampu penerangan dan kompor gas
PEMANFAATAN BIOGAS
KERJASAMA IPB – OBIHIRO UNIVERSITY (JEPANG)
PABRIK BIOGAS YANG TELAH DIBUAT OLEH MASYARAKAT

Anda mungkin juga menyukai