Anda di halaman 1dari 13

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Kegiatan : PENINGKATAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM JARINGAN DRAINASE /


SUNGAI DAN PENGENDALIAN BANJIR
Pekerjaan : PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE RT.15 KEL. KENALI BESAR (SUNGAI KUNYIT ) LANJUTAN
Lokasi : Kota Baru
Tahun Anggaran : 2020

Setelah mengikuti Aanswizjing kantor/lapangan serta mempelajari bestek/gambar dan


berita acara Aanswizjing, maka kami mencoba membuat metoda pelaksanaan, karena salah
satu syarat teknis untuk penawaran pekerjaan tersebut diatas. Untuk memenuhi persyaratan
Usulan Teknis dalam penawaran yang kami ajukan, yang kami susun berdasarkan aturan-
aturan pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam Bestek, Gambar Kerja. Dalam
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami menguraikan/menjelaskan langkah-langkah yang
akan kami lakukan dalam melaksanakan atau penyelesaian pekerjan tersebut diatas. Meliputi
tenaga kerja, material dan peralatan serta teknis pelaksanaan pembangunan dan waktu
pengerjaannya selama maksimal 120 hari kalender.

Pada pekerjaan ini dituntut profesionalitas tenaga lapangan atau yang akan
ditempatkan dilapangan harus benar-benar orang yang memahami baik teori maupun
pengalaman lapangan, jadi untuk menjaga mutu dan step-step kerja diperlukan orang yang
memang sudah pernah mempelajari menghitung, merencana, mengawasi dan melaksanakan
pekerjaan drainase, jadi apabila ada kendala dilapangan tim Direksi bisa berargumentasi
antara data lapangan dengan data yang yang direncanakan dengan artian yang sehat yaitu
untuk kelancaran dan mutu pekerjaan ini

Dalam metoda ini kami akan membuat tahapan uraian pekerjaan yaitu:

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan


mobilisasi peralatan, material dan tenaga kerja yang digunakan dalam pekerjaan. Selain itu
pada pekerjaan persiapan awal ini yang paling penting adalah mempelajari situasi lapangan
dan melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertama pemasangan
plang (papan merk proyek) selanjutnya memulai pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu
berupa situasi, potongan memanjang, potongan melintang, yang dituangkan dalam gambar,
termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan, dan disertai dengan foto
dokumentasi 0%, juga gambar – gambar kerja (shop Drawing ). Pada bagian – bagian konstruksi
yang kurang jelas harus diperjelas dengan membuat gambar detailnya, serta menghitung
kebutuhan material / bahan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut.
Bersamaan dengan ini mobilisasi dilaksanakan, dan tak kalah pentingnya adalah membuat MC
0 ( Mutual Chek Nol ) sehingga penempatan dana dapat dikontrol dengan baik dan terukur.
Kemudian perlu diadakan koordinasi dengan pihak proyek beserta masyarakat setempat
(pemuka masyarkat stempat / perangkat negara), guna dapat membicarakan masalah –
masalah yang mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut teknis maupun
non teknis.

II. PEKERJAAN SALURAN DRAINASE

2.1 (1) Galian Biasa


Untuk pekerjaan galian Tanah Biasa dengan alat manual disini kami lakukan dengan
memakai peralatan tukang yaitu menggali kedudukan pasangan sloof pondasi. Setelah
pemasangan bouplank sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan pemasangan bouplank ini
beriring dengan pekerjaan Galian tanah Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak
diklasifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation).
Selama pelaksanaan pekerjaan galian Biasa, lereng sementara galian yang stabil dan mampu
menahan pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, harus dipertahankan sepanjang waktu,
penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai harus dipasang bilamana
permukaan lereng galian mungkin tidak stabil. Bilamana diperlukan, menyokong atau
mendukung struktur di sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau
rusak oleh pekerjaan galian tersebut.
2.2 (1) Urugan Biasa
Pekerjaan yang dilaksanakan disini adalah pekerjaan timbunan tanah dipasangan
dengan tanah bekas galian dipadat dan diratakan.
Sebelum menempatkan material timbunan diatas pondasi atau diatas timbunan, seluruh
daerah yang akan menerima beban material timbunan harus dibasahi secara optimum
diratakan. Pemadatan timbunan dapat dilaksanakan dengan padat dan diratakankan sampai
kepadatan maksimum atau sesuai dengan spesifikasi, begitulah seterusnya sampai timbunan
selesai.
- Bahan-Bahan Timbunan
Bahan-bahan timbunan harus tanah kohesif dengan batas cairnya disesuaikan dengan
spesifikasi timbunan sehingga akan membentuk massa yang relatif kedap air setelah
pemadatan. Bilamana kesesuaian suatu bahan diragukan, Direksi dapat meminta
diadakannya tes-tes untuk menentukan batas-batas Atterberg dari pada bahan sebelum
menentukan kesesuaiannya.
- Timbunan tanah disini adalah timbunan tanah bekas galian yang sesuai dengan spesifikasi
timbunan harus disisihkan pada waktu menggali kemudian ditumpuk pada suatu tempat.
- Untuk menimbun kami rencanakan setiap pasangan naik berlahan diiringingi denga
timbunan belakang pasangan. kalau untuk pekerjaan saluran timbunannya dibentuk seperti
tanggul dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi teknisnya.

'2.3 Beton Struktur


 Rawatan dengan air yaitu dengan memercikkan air secara terus menerus atau digenangi
dengan air.
 Menutupnya dengan suatu lapisan penyerap (karung, goni, kantung semen) yang selalu
dijaga supaya basah konstan.
 Semua permukaan beton yang akan dipengaruhi air deras atau benturan gelombang
harus betul-betul dilindungi dari kemungkinan kerusakan selama periode pengerasan,
dan semua permukaan beton yang belum mencapai kekerasan yang diharapkan harus
ditutup sesuai dengan petunjuk Direksi.
 Sambungan Konstruksi Lokasi sambungan kontruksi beton harus disetujui Direksi, dan
berdasrkan ketentuan-ketentuan berikut:
Sambungan kontruksi adalah kontruksi yang kaku, sedemikianrupa hingga beton yang
dicor berikutnya tidak dapat digabungkan secara integral dengan struktur yang dicor
sebelumnya. Permukaan sambungan kontruksi segera dibersihkan sebelum pengecoran
beton baru atau mortel. Pembersihan permukaan meliputi pembersihan semua kotoran,
sisa material yang lepas, sisa-sisa beton, pelapisan, pasir dan lain-lainnya.
 Permukaan sambungan kontruksi harus dicuci sebelum pengecoran beton baru.
Sesudah permukaan dibersihkan dan basahi, permukaan yang tidak membentuk
sambungan kontruksi, harus ditutup dengan lapisan mortel semen setebal 1 cm. Mortel
semen harus mempunyai komposisi yang sama dengan campuran beton dibawahnya,
kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
 Sambungan kontruksi kedap air, harus memakai water stop seperti yang ditentukan
dalam gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
 Ketika beton diatas permukaan beton yang sudah terpasang, permukaannya harus
dikerjakan sebagai berikut:
- Beton yang dicor belum lebih dari 4 jam akan mempunyai suatu lapisan busa beton
pada permukaannya dengan material lepas dan berlubang-lubang di bawahnya,
yang harus dibuang dengan hati-hati dengan cara menyikatnya secara perlahan-
lahan tanpa merusak tubuh dari beton itu. Kemudian beton yang baru harus
secepatnya dituangkan.
- Beton yang dicorkan telah lebih dari 4 jam tetapi tidak lebih dari 3 ahri akan
mempunyai suatu lapisan busa beton pada permukaannya dengan material lepas
dan berlubang-lubang dibawahnya, yang harus dibuang dengan cara seperti diatas.
Permukaan dibawahnya itu harus dicuci secara merata dengan air bersih. Segera
sebelum dicorkan beton yang besar, permukaannya harus dilapisi dengan spesi
semen dengan ketebalan 1 cm yang perbandingancampurannya yang sama dengan
beton yang akan dicorkan ditempat itu.
- Beton yang dicirkan sudah lebih dari 3 hari harus ditakik supaya kelihatan
permukaan yang homogen dan segar secra keseluruhan tanpa retak-retak. Segera
sebelum beton segar dicorkan, spesi semen dengan konsisten seperti susu kental
harus dituangkan pada permukaan yang telah disiapkan.
- Untuk pekerjaan beton kami mengacu kepada spesifikasi teknik dan petunjuk dari
Direksi nantiinya
2.4 Baja Tulangan U24 Polos
Besi beton yang digunakan mutu U-24, dan seterusnya tergantung yang ditentukan. Yang
penting harus dinyatakan oleh tes Laboratorium resmi dan sah.
Besi harus bersih dan tidak mengandung minyak / lemak, asam, alkali dan bebas dari cacat
seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI-
1971).
Pabrikasi besi beton berdasarkan ukuran gambar kerja dan persetujuan direksi pengawas
lapangan.

PETA LOKASI
TAHAPAN – TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DRAINASE

START

Galian Tanah
FINISH
Pondasi

Pemasanngan
Pemasanngan
Kayu Cerucuk Balok Skor Atas

Pemasanngan Pemasanngan
Pondasi Beton Dinding
Menerus dan Balok Drainasi
Skor Bawah

FLOW CHART PEKERJAAN DRAINASE


PEKERJAAN GALIAN TANAH SALURAN DRAINASE

 Metode Pembuatan Galian

1. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan.


2. Gali tanah dengan yang sudah tetapkan (sesuai Gambar)
3. Gali sisi miring sesuai yang gambar.
4. Buang sisa galian ke tempat yang sudah di tentukan.
5. Cek posisi, lebar kedalaman dan kerapian sesuai gambar.

Tenaga Kerja yang dibutuhkan Peralatan yang dibutuhkan


1. Pelaksana 1. cangkul,
2. Tukang 2. benang,
3. Pekerja 3. meteran,
4. pengki,
5. Parang
6. shop drawing, dll
PEKERJAAN PASANG CERUCUK

DENAH JARAK CERUCUK

 Metode Pasang Kayu Cerucuk

1. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan.


2. Jarak Kayu Cerucuk 100cm / dengan yang sudah tetapkan (sesuai Gambar)
3. Kedalaman Pancang Kayu Cerucuk 100 cm /sesuai yang ada digambar.
4. Pemancangan secara manual menggunakan alat palu besar (Godam)
5. Cek posisi, jarak dak kedalaman dan kerapian sesuai gambar.
Tenaga Kerja yang dibutuhkan Peralatan yang dibutuhkan
1. Pelaksana 1. Palu besar (Godam)
2. Tukang 2. benang,
3. Pekerja 3. meteran,
4. Gergaji
5. Parang
6. shop drawing, dll

PEKERJAAN PASANG PONDASI MENERUS DAN BALOK SKOR BAWAH

Metode Pasang Pondasi dan balok Skor

1. Siapkan Tenaga Kerja, bahan dan alat-alat yang dibutuhkan.


2. Pemasangan pembesian Pondasi secara memanjang mengikuti alur sungai
3. Pemasangan pembesian vertical jarak 20 cm untuk dinding yang menyatu dalam
pasangan besi sloof /pondasi
4. Pemasangan pembesian balok skor bawah dengan jarak 600 cm / atau sesuai kondisi
lapangan dengan persetujuan direksi lapangan.
5. Pasang papan mall pada kedua sisi pasangan pembesian dengan lebar sesuai gambar
kerja.
6. setelah terpasang semua papan mall / begisting isi dengan beton cor dengan mutu
beton K-175 sampai penuh pemukaan mall
7. gunakan peralatan concreate vibrator agar kondisi beton bisa padat dan merata
8. Cek posisi, jarak dak kedalaman dan kerapian sesuai gambar.

Tenaga Kerja yang


Bahan yang dibutuhkan Peralatan yang dibutuhkan
dibutuhkan
1. Pelaksana 1. Besi Tulangan 1. Concreate Mixer
2. Tukang 2. Besi Cincin 2. Gerobak / Lori
3. Pekerja 3. Batu Split 3. Plengki
4. Pasir 4. Peralatan Tukang
5. Semen 5. Ember
6. Papan mall 6. Concreate Vibrator
7. Kayu kaso, dll

PEKERJAAN PASANG DINDING MENERUS DAN BALOK SKOR ATAS

PEMBESIAN DINDING
PEMASANGAN BEGISTING

HASIL SETELAH PENGECORAN DINDING

Metode Pasang Dinding dan balok skor Atas :

1. Siapkan Tenaga Kerja, bahan dan alat-alat yang dibutuhkan.


2. Pemasangan pembesian dindin yang memanjang diikat pada pembesian dinding
vertical yang terlebih dahulu terpasang pada saat pembuatan pondasi mengikuti
alur sungai
3. Pemasangan pembesian balok skor Atas dengan jarak 300 cm / atau sesuai kondisi
lapangan dengan persetujuan direksi lapangan.
4. Pasang papan mall pada kedua sisi pasangan pembesian dengan lebar sesuai
gambar kerja.
5. setelah terpasang semua papan mall / begisting isi dengan beton cor dengan mutu
beton K-175 sampai penuh pemukaan mall
6. gunakan peralatan concreate vibrator agar kondisi beton bisa padat dan merata
7. Cek posisi, jarak dak kedalaman dan kerapian sesuai gambar.

Tenaga Kerja yang


Bahan yang dibutuhkan Peralatan yang dibutuhkan
dibutuhkan
1. Pelaksana 1. Besi Tulangan 1. Concreate Mixer
2. Tukang 2. Besi Cincin 2. Gerobak / Lori
3. Pekerja 3. Batu Split 3. Plengki
4. Pasir 4. Peralatan Tukang
5. Semen 5. Ember
6. Papan mall 6. Concreate Vibrator
7. Kayu kaso, dll

III. PEKERJAAN PENYELESAIAN


Terakhir apabila pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan kita lakukan
demobilisasi dan yang lebih penting lagi harus dibuat gambar aktualnya dan foto
dokumentasi 100% yang diikuti dengan final quantity. Pembuatan foto dokumentasi
selama pelaksanaan pekerjaan pada keadaan kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat
pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, dan 100 %)
pengambilan opname foto tersebut dilakukan satu titik, / posisi pengambilan tetap. Selain
itu membuat laporan pelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang
meliputi : progres kemajuan pekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan, dan bahan yang
digunakan. Untuk dokumentasi ini dilakukan selama masa pekerjaaan hingga selesai
pekerjaan.
Proses pengujian mutu beton yaitu mengambil sempel dari adukan beton yang
digunakan pada pekerjaan ini. Di tes pada laboratorium beton yang resmi untuk
mengetahui mutu beton yang kami pasang, dan sebagai pertanggung jawaban pihak
kontraktor apabila terjadi kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Demikian metode pelaksanaan ini kami uraiakan secara singkat berdasarkan speksifikasi
teknis yang ada dalam dokumen lelang dan gambar kerja. Apabila nantinya pada saat
pelaksanaan terjadi perubahan desain, maka kami bersedia membuat metode pelaksanaan
berdasarkan aktual dilapangan juga membuat shop drawingnya. Atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.

Kota Jambi

CV. EKSI CITRA LESTARI

EKO NOFENDI
Direktur

Anda mungkin juga menyukai