Anda di halaman 1dari 14

KUTIPAN FAN PAGE

1. Ingatlah selalu bahwa nilai yang tertinggi adalah meditasi, jadi apa pun yang engkau lakukan,
lakukanlah dengan meditatif (pikiran yang damai); dan semuanya bisa dilakukan dengan cara-
cara yang meditatif"~OSHO

2. "Buddha mengatakan: Meditasi membawa dua hal. Ia membawa Kebijaksanaan dan kebebasan.
Kedua bunga ini (Kebijaksanaan dan Kebebasan) tumbuh dari meditasi. Ketika engkau menjadi
hening, benar-benar hening, melampaui pikiran, dua bunga itu mekar di dalam dirimu. Yang
pertama adalah kebijaksanaan: Engkau mengetahui apa yang sebenarnya dan apa yang bukan
sebenarnya (palsu). Dan yang satunya lagi adalah Kebebasan: Engkau mengetahui tidak ada lagi
batasan pada mu, tidak di dalam waktu maupun di dalam ruang. Engkau menjadi terbebaskan.
Meditasi adalah jalan menuju pembebasan, kebebasan, dan ke kebijaksanaan."~ OSHO

3. Ikhlaskan, dan mendekatlah ke keberadaan (kehidupan -ed) dengan hening dan damai, dengan
meditas

4. Kata 'sufi' berasal dari bahasa arab 'safa'. Safa artinya kemurnian. Sufi artinya seseorang yang
hatinya murni (bebas dari kemarahan, kebencian, keserakahan dan keangkuhan -ed)"~OSHO

5. "Kehidupan ini adalah milik mereka yang membuat hidup menjadi sebuah perayaan"~OSHO

6. Kematian menjadi perayaan yang tertinggi jika hidupmu adalah sebuah perayaan"~ OSHO

7. "Perayaan artinya: apapun yang terjadi tidak masalah - Saya akan merayakannya"- OSHO

8. Pendidikan yang sesungguhnya tidak akan mengajarkanmu bersaing, ia akan mengajarkanmu


berkerjasama. Ia tidak akan mengajarkanmu untuk berjuang dan menjadi yang pertama. Ia akan
mengajarkanmu menjadi kreatif, menjadi penuh belas kasih, menjadi berbahagia, tanpa ada
pembandingan dengan orang lain"~OSHO

9. Tidak ada yang pasti. Kehidupan penuh dengan ketidakpastian, penuh kejutan- itulah indahnya.

10. "Jika engkau marah engkau akan berbagi kemarahan, jika engkau serakah engkau akan berbagi
keserakahan, jika engkau penuh nafsu engkau akan berbagi nafsu. Kita hanya dapat berbagi apa
yang kita miliki, kita tidak dapat berbagi apa yang tidak kita punyai. Ini haruslah menjadi hal
mendasar yang diingat; oleh karenanya langkah pertama adalah meditasi dan langkah
berikutnya adalah kasih sayang"~OSHO

11. "Alami (jalani, coba) kehidupan ini dengan berbagai cara yang mungkin -- Baik-buruk, pahit-
manis, gelap-terang, musim panas-musim dingin. Alami semua dualitas yang ada. Jangan takut
dengan pengalaman, karena semakin banyak pengalaman yang engkau miliki, engkau akan
menjadi semakin dewasa."~OSHO

12. Hidup dimulai ketika ketakutan (rasa takut) berakhir"~ OSHO

13. Engkau akan menemukan arti kehidupan hanya jika engkau menbuatnya. Ia (kehidupan) adalah
sebuah puisi yang harus dirangkai. Ia adalah sebuah lagu yang dinyanyikan. Ia adalah sebuah
tarian yang ditarikan."~OSHO

14. Di dalam Cinta, orang lain adalah yang penting; Di dalam nafsu dirimu sendirilah yang paling
penting"~OSHO

15. Cinta adalah tujuannya, Kehidupan adalah perjalananya"~OSHO

16. Jika hidup tidak menjadi sebuah perayaan, maka ini sama sekali bukan hidup" ~OSHO

17. Perayaan tidaklah mudah. Tawa tidaklah mudah, karena lingkunganmu telah memberikanmu ide
bahwa engkau haruslah serius. Tawa akan mengurangi keseriusanmu"~Osho

18. Keberanian adalah hubungan percintaan dengan yang tak dapat di ketahui (misteri)".-OSHO-

19. Jika engkau benar-benar hening engkau dapat duduk ditengah keramaian, dan bahkan
keramaian itu tidak dapat mengganggumu." –OSHO

20. Tawa adalah obat terbaik. Jika engkau dapat tertawa saat engkau sakit, engkau akan kembali
sehat lebih cepat. Jika engkau tidak bisa tertawa, bahkan jika kau sehat, engkau akan kehilangan
kesehatanmu, dan akan menjadi sakit"-OSHO

21. Tidak ada kenikmatan yang lebih tinggi dari mengetahui siapa dirimu yang sejati"-OSHO

22. Jika engkau tidak bisa menghormati wanita, engkau tidak bisa menghormati siapa pun
juga- Karena darinya engkau datang. Wanita mengandungmu selama sembilan bulan, lalu
ia merawatmu, ia mencintaimu bertahun-tahun. Dan lagi ... engkau tidak dapat hidup
tanpa seorang wanita. Ia pelipur laramu, kehangatanmu. Kehidupan ini dingin, dan
wanita menjadi kehangatanmu. Keidupan tidak menginspirasi, wanita menjadi
inspirasimu. Kehidupan sangat sangat penuh hitung-hitungan, wanita menjadi puisimu. Ia
memberi rahmat bagi hidupmu. Ia menjagamu, Ia mencintaimu, Ia terus mencintaimu,
sangat mencintaimu, dengan sepenuhnya

23. Daripada pergi meninggalkan dunia, lebih baik pergi ke dalam dirimu. Tetaplah tinggal di
masyarakat (dunia) sebab ini adalah kesempatan besar; ini adalah tempat ujian yang terus
menerus. Ini memberikanmu seribu satu kesempatan untuk melihat apakah engkau sudah
benar benar memperoleh keheningan ataukah hanya suatu keadaan yang di paksakan
yang hanya sedalam kulit dan dapat diganggu oleh segala sesuatu. –OSHO

24. Diam (hening) adalah religius. Apa yang engkau sebut doa bukanlah apa apa melainkan
meminta Tuhan memenuhi keinginan keinginanmu. Ini bukanlah rasa syukur ata apa
yang telah diberikan kepadamu, tetapi benar benar sebuah komplain. Sebuah komplain
tentang kenapa engkau tidak diberikan lebih banyak lagi. Keinginan adalah sebuah
complain (protest). Keinginan artinya engkau mau lebih banyak lagi dan lagi, karena
yang ada saat ini tidak cukup, dan Tuhan tidak pernah adil kepada kita, , ini tidak adil.
Orang lain punya lebih banyak. Doa yang sesungguhnya adalah rasa syukur, rasa
berkecukupan, namun hal ini tidak dapat diu gkapkan dalam kata-kata. Dan tidak perlu
diungkapkan dalam kata-kata.

25. Tutup matamu dimanapun, dan engkau dapat menghadirkan kembali keheningan,
keindahan, dan kebahagiaan itu.

26. Persahabatan adalah cinta yang paling murni. Persahabatan adalah perwujudan cinta yang
tertinggi dimana tidak ada yang diminta, tanpa syarat, dimana seseorang hanya
menikmati memberi dan memberi"-OSHO

27. Jika engkau mencintai setangkai bunga, janganlah memetiknya. Karena jika engkau
memetiknya ia akan mati, dan ia tidak lagi menjadi seseuatu yang engkau cintai. Jadi,
jika engkau mencintai setangkai bunga, biarkanla ia. Cinta bukan tentang kepemilikan.
Cinta adalah tentang apresiasi atau penghargaan."-OSHO

28. “Kematian adalah sebuah istirahat. Kematian samasekali bukanlah kematian- engkau
tidaklah dihancurkan. Kehidupan tidak dapat dihancurkan. Kehidupan itu abadi, dan
kematian itu hanyalah satu episode di dalamnya. Dan kematian itu juga bukanlah musuh
dari kehidupan, ia adalah pelengkap kehidupan. Ia adalah sebuah istirahat, sebuah
pemberhentian. Engkau telah bernyanyi begitu banyak, engkau butuh sedikit istirahat –
kerongkonganmu telah lelah, pita suaramu lelah. Engkau telah menari begitu banyak;
selama tujuh puluh tahun, selama delapan puluh tahun engkau telah menari- kakimu telah
lelah, engkau membutuhkan sedikit istirahat. Kematian memungkinkan relaksasi terjadi
padamu. Engkau telah tertawa dan hidup dan mencitai, kematian memberimu kesempatan
untuk segar kembali. Kematian menghidupkanmu kembali, ia tidak menghancurkanmu.
Kematian itu bukan sesuatu yang ada. Ia hanya seperti tidur yang dalam – sedikit lebih
lama, sedikit lebih dalam, tapi hanya seperti tidur.”-OSHO

29. Jika engkau mencintai setangkai bunga, janganlah memetiknya. Karena jika engkau
memetiknya ia akan mati, dan ia tidak lagi menjadi seseuatu yang engkau cintai. Jadi,
jika engkau mencintai setangkai bunga, biarkanla ia. Cinta bukan tentang kepemilikan.
Cinta adalah tentang apresiasi atau penghargaan.

30. Sex adalah Samadhi yang sesaat, dan Samadhi adalah sex yang abadi. Secara alamiah
setelah engkau mencapai Samadhi sex akan menghilang, tapi bukan berarti engkau harus
meninggalkannya. Jika engkau meninggalkannya, engkau telah melakukan sesuatu yang
salah. Engkau teruslah menjalaninya dengan lebih dalam dan lebih tinggi, dan apapun
yang perlu menghilang akan menghilang. Yang tertinggi, yang sejati semuanya
menghilang. Hanya Tuhan yang tersisa, hanya kebahagiaan murni yang tertinggal,
kebahagiaan yang tanpa syarat, tanpa penyebab; Tapi bukan berarti engkau
meninggalkannya (Meninggalkan Sex). Jika engkau meninggalkannya, engkau tidak akan
pernah mencapai keadaaan itu (Samadhi). Diambil dari: The Wisdom of the Sands
(Ceramah tentang Sufi), Volume 1 Chapter 2; Trust in Allah.

31.Kedewasaan datang melalui lebih banyak dan lebih dalam pengalaman


dengan kehidupan, bukan dengan menghindari kehidupan. Dengan
menghindari kehidupan engkau akan tetap kekanak-kanakan.”-OSHO

32. Doa yang sesungguhnya muncul dari rasa syukur, bukan dari rasa takut dan keserakahan.
Doa yang benar-benar doa tumbuh dari rasa cinta akan kesejatian, ke-hakiki-an, apa pun
itu. Jika tidak, keinginan-keinginan duniawimu akan lagi terproyeksikan pada Tuhan,
pada surga.”

33. Satu hal yang perlu diingat sebelum kita memasuki pencarian yang mendalam ini,
memasuki pengalaman yang mendalam ini yang orang-orang menyebutnya dengan
Tuhan, atau Buddha telah menyebutnya dengan Nirvana, atau Jesus telah memanggilnya
dengan sebutan Kerajaan Tuhan- nama berbeda, tetapi pengalaman mengindikasikan hal
yang sama- hal pertama yang perlu diingat adalah: Ia tidak berada jauh disana, Ia berada
tepat dimana engkau ada. Saat ini engkau sedang duduk di dalam-Nya, bernafas di
dalam-Nya, menafaskan-Nya, bernafas melalui-Nya.
34. Ada kata-kata Emerson yang sangat terkenal: “Manusia adalah reruntuhan Tuhan.” Saya setuju
dan juga tidak setuju dengan pernyataan Emerson. Ada kebenaran dalam pandangan Emerson-
bahwa Manusia tidaklah seperti yang seharusnya. Ada kebenaran dalam pernyataannya tapi
masih agak rancu. Manusia bukanlah reruntuhan Tuhan, Manusia adalah Tuhan yang masih
dalam proses. Manusia adalah benih Buddha yang sedang bertumbuh. Benihnya sudah ada,
benih ini dapat mekar setiap saat: Hanya butuh sedikit usaha, hanya butuh sedikit bantuan, tapi
bantuan bukanlah penyebab manusia menjadi Buddha, - karena sebenarnya sudah ada (sudah
Buddha). Usaha-usahamu hanya akan memperlihatkannya padamu, membantumu mengungkap
apa yang ada di dalam dirimu, yang tersembunyi. Ini adalah sebuah penemuan (menemukan
kembali), tapi kesejatian itu sudah ada disana. Kebenaran (kesejatian) adalah abadi.”-OSHO
35. Tertawalah, bergembira dan berbahagia.
36. Relaksasi artinya saat ini, moment saat ini, adalah lebih dari cukup, lebih dari yang diminta dan
dari yang diharapkan. Tidak ada lagi yang diminta, lebih dari cukup dari yang engkau inginkan.
Dengan begitu tenagamu (energimu) tidak bergerak kemana-mana. Ia menjadi sebuah kolam
yang sangat tenang. Di dalam energimu sendiri, engkau lenyap. Saat-saat seperti itulah yang
disebut relaksasi. Relaksasi bukanlah pada tubuh atau pun pada pikiran, relaksasi adala pada
keseluruhan. Itu kenapa para Buddha mengatakan ‘Jadilah tanpa keinginan” karena mereka
mengetahui jika ada keinginan, engkau tidak dapat relaks. Mereka terus menerus mengatakan
“kuburkan yang telah mati” karena jika engkau terlalu peduli pada masa lalu, engkau tidak dapat
menjadi relax. Mereka terus-menerus mengatakan “nikmatilah saat-saat ini.”

37. Tujuan-tujuan duniawi adalah untuk orang-orang biasa yang bersifat duniawi; tentu saja,
tegang (stress), tapi tidak setegang orang-orang religious karena mereka menginginkan
dunia yang lain (akhirat, surga, nirwana, dsb), dan dunia itu sangat-sangat jauh, tidak
kelihatan, dan mereka selalu ragu apakah dunia itu benar-benar ada atau tidak. Ini
menyebabkan penderitaan baru; mungkin mereka melewatkan dunia ini dan ternyata
kehidupan yang lain tidak ada. Mereka selalu dalam kekhawatiran, dan kacau secara
mental. Jangan menjadi tipe orang religious yang seperti itu.

38. Bagi saya, seseorang yang religious itu bersikap santai dan sewajarnya (alamiah). Ia tidak
khawatir tentang dunia ini, kehidupan ini, maupun dunia yang lain (akhirat, dsb). Ia sama
sekali tidak khawatir, ia semata-mata hidup dan menikmati. Saat ini adalah satu-satunya
moment baginya, masa yang akan datang akan terurusi dengan sendirinya. Ketika
moment berikutnya datang, ia akan menerimanya dan menikmatinya dengan berbahagia.
Seorang yang religius tidaklah berorientasi pada tujuan akhir. Menjadi seseorang dengan
orientasi tujuan akhir adalah bersifat duniawi. Mungkin saja tujuan akhirmu adalah
Tuhan, tetapi tetaplah tidak ada bedanya.
39. Ingatlah, Sang Illahi terbit dalam kekosongan (keheningan) anda. Itulah syaratnya. Ketika
engkau benar-benar kosong, tidak akan ada penundaan. Begitu engkau menjadi kosong,
sang Illahi muncul. Kedua hal ini, kekosongan dan ke-Illahian, muncul berurutan.

Jadi, apa yang engkau pikir tentang kekosongan hanyalah sebuah pemikiran yang muncul di
dalam pikiran. Hati-hati dengan akal bulus pikiran. Pikiran itu sangat curang, sangat efisien,
sangat hitung-hitungan. Pikiran melakukan segalanya dengan hitung-hitungan – bahkan dengan
agama sekalipun. Berhati-hatilah dengan pikiran seperti ini.

40. Ketika engkau marah, dengarkanlah kemarahan itu, dan engkau akan menemukan kunci
untuk membuka pintu kasih saying. Ketika engkau dibanjiri oleh seksualitas,
dengarkanlah seksualitasmu dan engkau akan menemukan pintu menuju Samadhi.
Dengarkan keserakahanmu, dan engkau akan terkejut bahwa dalam setiap fenomena
keserakahan tersembunyi rahasia berbagi. Ini adalah seni menjadi meditative. Ini adalah
meditasi yang sesungguhnya.

41. .ingatlah, Sang Illahi terbit dalam kekosongan (keheningan) anda. Itulah syaratnya.
Ketika engkau benar-benar kosong, tidak akan ada penundaan. Begitu engkau menjadi
kosong, sang Illahi muncul. Kedua hal ini, kekosongan dan ke-Illahian, muncul
berurutan.

Jadi, apa yang engkau pikir tentang kekosongan hanyalah sebuah pemikiran yang muncul di
dalam pikiran. Hati-hati dengan akal bulus pikiran. Pikiran itu sangat curang, sangat efisien,
sangat hitung-hitungan. Pikiran melakukan segalanya dengan hitung-hitungan – bahkan dengan
agama sekalipun. Berhati-hatilah dengan pikiran seperti ini.

42. Ketika engkau marah, dengarkanlah kemarahan itu, dan engkau akan menemukan kunci
untuk membuka pintu kasih saying. Ketika engkau dibanjiri oleh seksualitas,
dengarkanlah seksualitasmu dan engkau akan menemukan pintu menuju Samadhi.
Dengarkan keserakahanmu, dan engkau akan terkejut bahwa dalam setiap fenomena
keserakahan tersembunyi rahasia berbagi. Ini adalah seni menjadi meditative. Ini adalah
meditasi yang sesungguhnya.

43. Manusia adalah sebuah tangga. Anak tangga pertama adalah sex dan anak tangga ketujuh
adalah SAHASRARA (Cakra ketujuh)- SAMADHI. Anak tangga pertama
menghubungkanmu dengan lingkaran kelahiran dan kematian (Samsara), dengan dunia
ini. Dan anak tangga yang ketujuh menghubungkanmu dengan Nirwana, yang melampaui
segala sesuatu. Dengan anak tangga pertama engkau berputar-putar di lingkaran kelahiran
dan kematian yang kejam berulang-ulang kali. Lingkaran kelahiran dan kematian ini
bersifat pengulangan, berulang kali. Dengan anak tangga ketujuh, engkau bergerak
melampaui kelahiran dan kematian. Kehidupan yang abadi adalah milikmu, kerajaan
Tuhan

44. Jutaan orang tetap kekanak-kanakan sepanjang hidup mereka; mereka tidak pernah
bertumbuh. Umur mereka bertambah, tapi pikiran mereka tidak pernah bertumbuh.
Secara psikologis mereka tetap seperti tunas, tidak dewasa. Mereka selalu membutuhkan
cinta. Mereka benar-benar mendambakan cinta seperti mendambakan makanan.

Manusia menjadi dewasa tatkala ia mulai mengasihi ketimbang membutuhkan. Ia mulai


berkelimpahan, berbagi. Ia mulai memberi. Penekanannya sangat berbeda. Dengan yang pertama
(membutuhkan), penekanannya adalah bagaimana untuk mendapatkan lebih. Dengan yang kedua
(mengasihi), penekanannya adalah bagaimana agar bisa memberi, dan bagaimana memberi yang
tanpa syarat. Ini adalah pertumbuhan, kedewasaan datang padamu.

Seseorang yang benar-benar dewasa itu memberi. Hanya orang yang dewasa yang dapat
memberi, karena hanya orang yang dewasa yang memiliki kasih saying. Dengan begitu, Cinta
bukan lagi ketergantungan pada pihak lain. Lalu engkau bisa mengasihi walaupun orang lain
mengasihimu atau tidak. Dengan begitu, Cinta bukan lagi sebuah hubungan (relationship), tetapi
suatu keadaan bathin.

45. Tatkala pikiran benar-benar lenyap, bagaimana mungkin engkau dapat menyebut dirimu
sebagai AKU? Dan siapa yang akan engkau sebut sebagai Tuhan? Tuhan adalah bagian
dari pikiran, ia ciptaan pikiran, sebuah konstruksi pemikiran, sebuah bentuk pikiran. Jadi,
Ketika semua bentuk-bentuk pikiran lenyap dan SHOONYA (Sunyi), kekosongan
muncul.

46. Ketika engkau sedih, ketika engkau depresi, engkau akan membuat orang-orang di
sekelilingmu menjadi sedih dan depresi. Ketika engkau bahagia, engkau ingin
menciptakan masyarakat dan lingkungan yang bahagia sebab kebahagiaan dapat terjadi
hanya di dunia yang bahagia. Jika engkau hidup penuh dengan kebahagiaan, engkau akan
menginginkan setiap orang menjadi bahagia- ini lah agama yang sesungguhnya. Dari
kebahagiaanmu, engkau memberikan rahmat kepada seluruh kehidupan, kepada seluruh
alam semesta.

47. "Sekali engkau mencicipi meditasi, adalah sangat mustahil bagimu untuk berada dalam
kesedihan. Kebahagiaan menjadi tidak terelakkan.
48. Kehidupan ini adalah rahasia yang terbuka. Semua tersedia, tidak ada yang tersembunyi.
Yang engkau butuhkan untuk melihat hanyalah mata.

49. Racun dan nektar adalah dua fase dari kekuatan (energi) yang sama, begitu juga dengan
kehidupan dan kematian, dan begitu juga dengan segala sesuatu: siang dan malam, cinta
dan benci, sex dan keadaan maha sadar.~OSHO

50. Jangan mencari, jangan meminta, jangan mengetuk, jangan memohon – Relax

51. Kebijaksanaan bukan berarti pengetahuan. Kebijaksanaan artinya kesadaran, keadaan


meditasi, hening, keadaan yang penuh perhatian. Dan dari keadaan yang sadar dan penuh
perhatian itu, dari keheningan, mengalir kasih saying dan belas kasih kepada mahkluk
hidup.

52. Buddha mengatakan: Kasih sayang itu bagus hanya ketika ia mengikuti kesadaran
(awareness), jika tidak begitu kasih sayang itu tidak bagus. Kasih sayang tanpa kesadaran
itu berbahaya, dan kesadaran tanpa kasih sayang itu adalah mementingkan diri sendiri.
Oleh karena itu Buddha berkata: Seorag Buddha yang sempurna akan memiliki keduanya
– kesadaran dan kasih sayang. Jika engkau menjadi sadar dan engkau melupakan orang
lain dan engkau berkata, “Kenapa aku harus perduli? Sekarang aku bahagia,” engkau
menutup matamu, engkau tidak membantu yang lain, engkau tidak membantu yang lain
untuk menjadi sadar, maka engkau adalah orang yang mementingkan diri sendiri, artinya
ego yang dalam masih ada.

Kesadaran membunuh setengah dari ego, dan setengah bagian yang lainnya dibunuh oleh kasih
sayang. Diantara dua ini (kesadaran dan kasih sayang), ego benar-benar dihancurkan. Dan ketika
seseorang telah menjadi tanpa diri, tanpa “Aku” (no-self), ia telah menjadi Buddha.

53. Semua perasaan tentang diri (self) adalah salah. Semua identifikasi menganai “Aku
adalah ini dan itu” adalah salah. Ketika engkau mencapai keadaan yang tertinggi, ketika
engkau sampai pada dirimu yang terdalam, engkau akan menyadari bahwa engkau
bukanlah ini dan bukanlah itu- engkau bukanlah siapa-siapa. Engkau bukanlah ego,
engkau adalah kekosongan yang maha luas. Dan terkadang jika engkau duduk, pejamkan
matamu dan rasakan siapa engkau sebenarnya- dimana engkau? Dan teruslah menjelajah
lebih dalam, engkau akan menjadi takut, karena semakin dalam engkau pergi, semakin
dalam engkau temui bahwa engkau bukanlah siapa-siapa, sebuah kekosongan. Itu kenapa
orang-orang sangat takut dengan meditasi. Meditasi adalah kematian. Kematian ego, dan
ego hanyalah konsep yang salah tentang diri.
54. Cara Untuk mengetahui kehidupan adalah dengan mengetahui bahwa tidak ada
kematian, belum pernah ada kematian. Tidak ada yang pernah mati. Saya mengatakan,
tidak ada yang akan mati. Kematian adalah hal yang mustahil bagi segala sesuatu, hanya
kehidupan yang ada. Ya, kehidupan memang berubah wujud. Suatu hari engkau adalah
ini, di hari yang lain engkau adalah sesuatu yang lain. Dimana enkau yang dahulu anak-
anak? Apakah anak-anak itu mati? Dapatkah engkau mengatakan bahwa anak kecil itu
mati? Anak kecil itu tidak mati, lalu dimana anak kecil itu? Bentuknya telah berubah.

55. Kemampuan menyendiri adalah kemampuan untuk mencintai. Ini bisa saja terlihat
bertentangan, tetapi tidak. Ini adalah kebenaran sejati; hanya mereka yang mampu
menyendiri lah yang mampu untuk mencintai, untuk berbagi, mampu untuk menyelami
bagian terdalam dari orang lain- tanpa memiliki orang tersebut, tanpa menjadi bergantung
kepada mereka, tanpa menurunkan mereka ke level benda (hanya benda yang dapat
dimiliki), dan tanpa menjadi kecanduan kepada orang tersebut. Ia mengizinkan kebebasan
mutlak, karena ia tahu jika mereka pergi, mereka akan sebahagia sekarang.
Kebahagiannya tidak dapat diambil oleh orang lain, sebab kebahagiaanya tidak diberikan
oleh orang

56. Ketika keserakahan lenyap, muncul lah saling berbagi (sharing). Ketika kemarahan
lenyap, muncul lah kasih sayang. Ketika kebencian, iri hati, dan rasa kepemilikan lenyap,
yang muncul di dalam diri adalah cinta.~ OSHO

57. "Komunikasi yang sesungguhnya ada dalam keheningan."-OSHO

58. Segala sesuatu yag diciptakan akan berhenti suatu saat nanti,
tidak ada ruang untuk evolusi
Evolusi berarti bahwa alam semesta selalu ada -
terus berubah,bergerak,berkembang
menciptakan bentuk-bentuk baru,
bentuk yang lebih baik
Karena evolusilah manusia dan kesadarannya itu ada.
Didalam evolusi tidak ada tempat untuk Tuhan.

59. Sungai tidak bisa mengalir kebelakang.


Maupun kamu mengalir ke belakang
Kembali mundur tidak mungkin terjadi di alam raya
Kamu hanya bisa terus melangkah

Sungai harus mengambil resiko dan terus mengalir ke Samudra raya


Dan hanya ketika memasuki Samudra ketakutan akan hilang
karena hanya dengan demikian sungai akan tahu bahwa
sungai tidak lenyap ke Samudra raya;
lebih dari itu, Sungai menjadi Samudra raya.
Ini adalah hilangnya dari satu sisi dan
kebangkitan yang luar biasa di sisi lain

60. Di dalam Cinta orang lain adalah yang Penting, di dalam nafsu dirimu sendiri yang
Penting

61. Ketika engkau mencintai seseorang semua ketakutan menghilang. Ketika engkau takut
semua Cinta menghilang. ~OSHO

62. Persahabatan adalah Cinta yang paling Murni. Persahabatan adalah perwujudan Cinta
yang tertinggi dimana tidak ada yang diminta, tanpa Syarat, Dimana seseorang
menikmati berbagi dan memberi.

63. Cintai dengan mendalam, cintai tanpa kecemburuan. Cintai dengan kebahagiaan dan
Saling membantu untuk menjadi lebih meditative

64. Cinta adalah satu-satunya harapan bagi dunia. ~ OSHO

65. Jadilah penyayang terhadap dirimu, dengan begitu engkau akan dapat mencintai orang
lain juga. ~
66. Jika engkau dapat bertumbuh di dalam cinta, engkau akan bertumbuh di dalam
kesadaran. Jika engkau bertumbuh di dalam kesadaran, engkau akan bertumbuh di dalam
Cinta. ~

67. Sex tanpa meditasi hanya dapat menghasilkan anak. Sex dengan meditasi dapat
memberimu kelahiran baru, dapat membuatmu menjadi manusia baru."

68. Rasa sakit, penderitaan, kesedihan, mereka terpisah darimu; oleh karenanya mereka
datang dan pergi, tidak abadi. Mereka memiliki penyebab, ketika penyebabnya itu
dihilangkan, mereka lenyap. Penyebab-penyebabnya itu kebanyakan adalah ciptaanmu
sendiri.

Engkau mengharapkan sesuatu, dan tidak terjadi, frustasi besar datang padamu. Engkau
merasakan sakit, tanpa harapan, seolah engkau ditolak oleh semesta. Tidak ada hal semacam itu
yang terjadi, ini semua adalah karena harapanmu. Semakin besar harapanmu, akan semakin
parah frustasimu.

Semuanya ada ditanganmu apakah engkau akan frustasi di dalam kehidupan ini atau tidak.
Hanya harapanmu yang harus diperkecil, diperkecil, diperkecil, dan dengan porsi yang sama
frustasimu juga akan semakin mengecil. Suatu hari ketika tidak ada lagi harapan-harapan, dan
engkau tidak akan pernah lagi mengalami frustasi.

69. Ketika setangkai bunga mekar di hutan ia tidak khawatir apakah akan ada seseorang yang
lewat untuk mengetahui harum yang ia sebarkan. Ia hanya menyebarkan keharumannya.
Jika keharumannya menyentuh hidung seseorang, bagus. Jika tidak, memangnya kenapa?
Sang bunga sudah mekar, ia telah mempersembahkan dirinya kepada alam semesta.
Sekarang terserah alam semesta mau melakukan apa dengan keharuman itu.

Tidak ada yang pernah hilang dan tidak ada yang pernah disia-siakan dan tidak ada yang pernah
ditolak.

Tetapi orang-orang seringkali merasa ditolak karena bahkan sebelum mereka memberikan
sesuatu sudah ada pengharapan, pamrih. Jika harapan-harapan mereka tidak terpenuhi, mereka
merasa di tolak. Kenyataannya harapan-harapanlah, pamrihlah yang menimbulkan masalah,
bukan cinta.

Berikan cinta tanpa pengharapan, tanpa pamrih. Berikan cinta hanya untuk kebahagian memberi.
Nikmatilah memberi.

70. Ketika detak jantunggmu dan detak jantung alam semesta menjadi satu, ketika tarian
kecilmu menyatu dengan tarian semesta yang berlangsung di sekelillingmu, ketika
engkau menjadi bagian dari perayaan alam semesta ini, akan muncul di dalam dirimu rasa
bersyukur. Engkau tidak perlu melakukannya. Engkau menemukannya muncul di dalam
dirimu, seperti halnya keharuman yang muncul dari bunga-bunga. Ini adalah hal yang
spontan. Inilah doa yang sesungguhnya.

71. "Tuhan datang kepadamu melalui berjuta-juta cara. Tapi engkau memiliki konsep dan
imajinasimu sendiri tentang Tuhan, dan Tuhan tidak memiliki kewajiban harus datang
padamu sesuai dengan kosep dan imajinasimu itu. Ia terus menerus datang padamu sesuai
dengan cara-Nya sendiri dan engkau terus menunggu menurut kepecayaanmu (konsep
dan imajinasimu). Oleh karenanya, engkau selalu melewatkan-Nya" ~ OSHO

72. Tidak ada agama yang cukup berani untuk mengatakan,


"Hanya inilah yang kami ketahui ,
tapi ada banyak lagi yang kita tidak tahu,
mungkin di masa depan kita mungkin tahu
dan di luar itu, ada ruang yang akan tetap tidak diketahui selamanya.. "

Agama sejatinya akan memiliki kerendahan hati


untuk mengakui bahwa ada beberapa hal yang diketahui,
banyak hal lagi yang tidak diketahui,
dan sesuatu yang akan selalu tetap tidak diketahui.
"sesuatu" itu adalah target pencarian spiritual .
Kamu tidak dapat membuatnya menjadi sebuah objek pengetahuan,
tetapi kamu dapat mengalaminya,
kamu dapat minum darinya, kamu dapat memiliki rasa itu - "sesuatu" itu adalah
eksistensial.

Semua agama tersebut selalu bertentangan dengan rasa ragu.


Semua agama tersebut benar-benar takut dengan keraguan.
Hanya intelek yang impoten yang bisa takut dengan keraguan;
Keraguan merupakan tantangan, kesempatan untuk untuk terus menelusuri.

Keraguan itu ada, dan keraguan tidak hancur dengan percaya.


Keraguan lenyap dengan mengalami.

Semua agama tersebut mengatakan, percayalah; Aku katakan, eksplore.


Mereka mengatakan, janganlah ragu; Aku berkata, ragulah sampai akhir,
sampai Kamu tiba dan tahu dan merasakan dan mengalaminya sendiri.
Maka tidak perlu untuk menekan keraguan;
keraguan akan menguap dengan sendirinya.
Maka tidak perlu lagi bagi kamu untuk percaya.

Kamu harus kembali murni,


dalam keadaan yang tidak tahu, tidak tahu apa-apa,
sehingga pertanyaan-pertanyaan dapat mulai muncul kembali.
rasa takjub kembali hidup,
dan dengan terus bertanya-tanya maka hidupmu tidak bisa pudar;
Maka kehidupan menjadi eksplorasi, petualangan.

OSHO

73. Idemu (pemikiranmu) tentang dirimu adalah pinjaman, engkau meminjamnya dari
mereka yang juga tidak paham siapa diri mereka. ~ Osho

74. Setelah negara, penyakit yang sangat berbahaya ke dua adalah agama-agama, karena
mereka telah berperang, mereka telah membunuh, dan untuk alasan-alasan yang tidak
menarik bagi siapa pun. ~ OSHO

75. Hanya ada dua jenis manusia di dunia ini: si pengemis dan sang raja. Mereka yang hidup
dalam keinginan-keinginan adalah para pengemis; mereka yang hidup dalam tanpa
keinginan (selesai, istirahat, komplit), dalam keheningan, kedamaian dan kasih, adalah
para raja. –OSHO

76. Kebisingan adalah pikiran kita; Keheningan adalah diri kita. Kebisingan adalah masalah
kita; Keheningan adalah pembebasan kita. ~ OSHO

77. Orang-orang yang sedih dan menderita, tidak bahagia (miserable) adalah berbahaya,
dengan alasan yang sederhana; mereka tidak perduli apakah planet ini akan bertahan atau
tidak. Mereka sangat tidak bahagia sehingga jauh di dalam diri mereka merasa lebih baik
segala sesuatunya dimusnahkan saja. Kenapa harus perduli, jika engkau hidup dalam
kesedihan? Hanya orang-orang yang bahagia, orang-orang yang bergembira, yang
menari-nari dalam kebahagiaan yang menginginkan planet ini bertahan selamanya. ~
OSHO

78. "Ketika saya mengatakan jadilah kreatif yang saya maksudkan bukanlah supaya anda
menjadi pelukis dan pujangga yang hebat. Yang saya maksudkan adalah biarkan hidupmu
menjadi lukisan, biarkan hidupmu menjadi puisi

79. "Engkau menciptakan dirimu dari waktu ke waktu. Engkau tidaklah terlahir sebagai
sebuah entitas yang tetap (fix), tetapi sebagai sebuah potensi yang tidak terbatas."

80. Kita harus belajar mengubah (transform) energy-energi kita sehingga tidak terpendam
(repressed), sehingga energy-energi tersebut terekspresikan di dalam kasihmu, di dalam
tawamu, di dalam kegembiraan dan kebahagiaanmu. Bumi ini lebih dari surga, engkau
tidak perlu pergi ke suatu temmpat yang lain selain bumi ini. Surga bukanlah sesuatu
yang untuk dicapai, surga adalah sesuatu untuk diciptakan. Ini tergantung pada kita.
~OSHO~

Anda mungkin juga menyukai