Disusun Oleh:
Ahmad Nizar (1810113210029)
BANJARMASIN
2018
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banjarmasin Duta Mall adalah fasilitas pusat perbelanjaan, hiburan, perhotelan dan
rekreasi di Kota Banjarmasin. berkonsep family mall dengan suasananya yang aman
dan nyaman untuk berbelanja maupun berekreasi. Dalam Duta Mall Terdapat toko –
toko yang terkenal di kancah nasional maupun Internasional. salah satu nya adalah
Toko fashion 3 SECOND. 3 Second Berdiri sejak tahun 1997, kini kami memiliki
lebih dari 360 store di Indonesia dan beberapa di negara lain. pada penelitian ini,
peneliti memperhatikan tentang prilaku konsumen pada toko 3 Second di Duta Mall
Banjarmasin.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana tipe – tipe perilaku konsumen pada toko 3 second duta mall Banjarmasin
C. TUJUAN
Untuk mengetahui lebih dalam perilaku konsumen yang ada di toko 3 second duta mall
Banjarmasin dan untuk menambah ilmu pengetahuan bagaimana beragam perilaku konsumen
dalam membeli hijab di toko 3 second duta mall Banjarmasin
PEMBAHASAN
Perilaku Konsumen
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “….
Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and
services, including the decision processes that precede and follow this action” (p.3).
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam
memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.
Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying
units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods,
services, experiences, and ideas” (p.5).
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan
membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American
Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari
pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran
aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang
dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005).
Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari
individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi
pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
IMPULSE BUYING
Impulse buying adalah perilaku orang yang tidak merencanakan sesuatu dalam
berbelanja. Konsumen yang melakukan impulse buying tidak berpikir untuk membeli produk
atau merek tertentu. Mereka langsung melakukan pembelian karena ketertarikan pada merek
atau produk saat itu juga. Rook dan Fisher misalnya pernah mendefinisikan impulse buying
sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli secara spontan, reflek,tiba-tiba, dan
otomatis.Dari definisi ini terlihat bahwa
Impulse buying merupakan sesuatu yang alamiahdan merupakan reaksi yang cepat.
Namun demikian, dalam situasi dan waktu apa ituterjadi, memang tidak dijelaskan. Jadi
impulse buying ini bisa terjadi di mana saja dankapan saja. Termasuk pada saat melihat iklan
di televisi atau billboard, dan kemudian sikonsumen langsung membeli. Namun demikian,
istilah ini lebih sering dipakai di duniaritel.
Impulse buying terjadi pada saat si konsumen masuk ke toko ritel dan
ternyatamembeli produk di ritel tersebut tanpa merencanakan sebelumnya.
Hal-hal yang Mempengaruhi Konsumen untuk Melakukan Impulse Buying, yaitu :
1. Produk yang memiliki kesempatan untuk terjadinya impulse buying umumnyaadalah
produk yang memiliki harga rendah sehingga konsumen tidak perlu berpikir untuk
menghitung bajet yang dimilikinya.
2. Produk-produk yang memiliki mass advertising, sehingga ketika berbelanja
sikonsumen ingat bahwa produk tersebut pernah diiklankan di televisi.
3. Produk-produk dalam ukuran kecil ringan dan mudah disimpan. Biasanya,konsumen
mengambil produk ini karena dianggap murah dan tidak terlalumembebani keranjang
atau kereta belanjanya.
4. Hal lain yang bisa mempengaruhi orang melakukan impulse buying adalah produk
self-service . Misalnya si konsumen bisa menuang sendiri minumannya ataukonsumen
bisa langsung memanaskan makanannya lewat microwave. Selain itu,kemampuan si
pemasar membuat visualisasi yang baik juga bisa menciptakan impulse buying.
PASSION BUYER
Passion Buyer adalah konsumen yang melihat – lihat terlebih dahulu kemudian
membeli produk yang sesuai dengan selera dan fungsi yang dibutuhkan pelanggan tsb.
WINDOW SHOPPING
Window Shopping adalah browsing tanpa niat untuk membeli, baik sebagai kegiatan
rekreasi atau untuk merencanakan pembelian kemudian.
Window shopping adalah hobi yang menyenangkan dan murah dinikmati oleh orang
di seluruh dunia. Proses ini melibatkan berjalan melalui distrik perbelanjaan atau mal dengan
tujuan untuk melihat menampilkan jendela untuk setiap toko ritel di daerah. Orang dapat
memilih untuk jendela toko sebagai cara untuk melewatkan waktu, mendapatkan ide untuk
menampilkan yang dapat digunakan di rumah, atau untuk mengumpulkan beberapa inspirasi
untuk hadiah memberi masa depan.
Salah satu atraksi terbesar window shopping adalah bahwa kegiatan tidak ada biaya
apapun. Ini berarti bahwa setiap orang, tanpa memandang status keuangan saat ini, bisa pergi
pada ekspedisi window shopping. Kegiatan ini umumnya dianggap lebih aman, karena orang
pada anggaran yang terbatas sangat kecil kemungkinannya untuk membuat impuls membeli
jika mereka tetap luar toko.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Banjarmasin_Duta_Mall
https://marketeers.com/3second-enggan-tutup-toko-justru-perkuat-daya-saing-di-2018/
http://prasetyokoko.blogspot.com/2012/10/definisi-dari-perilaku-konsumenimpulse.html
DOKUMENTASI