Anda di halaman 1dari 21

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

Administrasi dan Supervisi pendidikan Mirawati, M.Ag.

MAKALAH
TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN

Disusun Oleh:

Wahyu Erianto (11810113576)


Imam Ma’ruf Lubis (11810113522)

Lokal:

SLTP/SLTA 4B

Pogram Studi Pendidikan Agama Islam


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim
Riau
2020
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas
ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini
dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya
tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua. Selanjutnya penulis
juga ucapkan terima kasih kepada Bapak, pada mata kuliah Administrasi dan
Supervisi Pendidikan yang telah memberikan tugas Makalah ini kepada kami
sehingga dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan
menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Teknik – Teknik Supervisi
Pendidikan” sehingga dengan kami dapat menemukan hal-hal baru yang belum
kami ketahui.
Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga
kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin.
Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu
terselesaikannya laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang
penuh kebaikan dan telah membantu penulis.
Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha
sekuat tenaga dalam penyelesaian Makalah ini,  tetapi tetap saja tak luput dari
sifat manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran
penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa
datang.

Pekanbaru, Oktober 2020

Tim Penyusun
Kelompok 10

DAFTAR IS

i
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Pembahasan......................................................................................1

BAB II.....................................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................................2

A. Pengertian Teknik supervisi..........................................................................2

B. Teknik Supervisi Bersifat Individual...........................................................3

C. Teknik Supervisi Bersifat Kelompok............................................................7

BAB III.................................................................................................................12

PENUTUP..............................................................................................................12

A. Kesimpulan.................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan


atau supervise dan supervisor bertanggung jawab dalam munculnya suatu yang
efektif dan efisien dalam program tersebut. Supervisi menurut Purwanto (1987)
ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru
dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Sedangkan
Teknik  supervisi Pendidikan adalah alat  yang digunakan oleh supervisor untuk
mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhirnya dapat melakukan
perbaikan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi.  Dalam pelaksanaan
supervisi pendidikan, sebagai supervisor harus mengetahui dan memahami serta
melaksanakan teknik – teknik dalam supervisi. Berbagai macam teknik dapat
digunakan oleh supervisor dalam membantu guru meningkatkan situasi belajar
mengajar, baik secara kelompok maupun secara perorangan ataupun dengan cara
langsung bertatap muka dan cara tak langsung bertatap muka atau melalui media
komunikasi

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah-masalah tersebut diatas,maka


dapat dirumuskan masalah sebagai berikut ;

1. Bagaimana Pengertian teknik supervisi pendidikan Islam ?


2. Bagaimana teknik supervisi bersifat individual ?
3. Bagaimana teknik supervisi bersifat kelompok ?

C. Tujuan Pembahasan

Bertitik tolak dari rumusan masalah diatas,maka tujuan pembahasan dari


makalah ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

1
1. Untuk mengetahui pengertian tentang teknik supervisi pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui teknik supervisi bersifat individual.
3. Untuk mengetahui teknik supervisi bersifat kelompok.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknik supervisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Teknik” secara etimologi adalah


1
: . Pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan
hasil. 2. Cara sistematis dalam mengerjakan sesuatu. Dalam usaha meningkatkan
program sekolah, kepala sekolah sebagai supervisor dapat menggunakan berbagai
teknik atau metode supervisi pendidikan. Supervisi dapat dilakukan dengan
berbagai cara, dengan tujuan agar apa yang diharapkan bersama dapat tercapai.

Pertama-tama perlu adanya kesepakatan tentang makna “teknik” yang


digunakan sehubungan dengan kegiatan supervisi. Seperti halnya kegiatan
lain,teknik memiliki makna “cara,strategi atau pendekatan”. Menurut Suharsini
Arikunto yang dimaksud dengan teknik supervisi adalah cara-cara yang
digunakan dalam kegiatan supervisi1. Sedangkan menurut Piet A.Sahertian
supervisi adalah usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan sumber daya
guru. Teknik supervisi pendidikan berarti suatu cara atau jalan yang digunakan
supervisor pendidikan dalam memberikan pelayanan atau bantuan kepada para
guru.

Teknik supervisi Pendidikan merupakan alat  yang digunakan oleh


supervisor untuk mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat
melakukan perbaikan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi.  Dalam

1Arikunto, Suharsini, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta. Rineke Cipta, 2004,) Hal.53

2
pelaksanaan supervisi pendidikan, sebagai supervisor harus mengetahui dan
memahami serta melaksanakan teknik – teknik dalam supervisi. Berbagai macam
teknik dapat digunakan oleh supervisor dalam membantu guru meningkatkan
situasi belajar mengajar, baik secara kelompok maupun secara perorangan
ataupun dengan cara langsung bertatap muka dan cara tak langsung bertatap muka
atau melalui media komunikasi.

Dalam setiap kegiatan tentu sekurang-kurangnya ada tiga unsur yang


terkait yaitu : 1) jenis atau isi kegiatan, 2) Cara yang digunakan, 3). Orang yang
melakukan. Tentu saja masih ada hal-hal yang yang juga dikategoruikan sebagai
unsur kegiatan misalnya waktu,sarana dan prasarana. Dalam pembicaraan tentang
supervisi masih ada hal lagi yang perlu dibicarakan juga sehubungan supervise
yaitu sifat kegiatanya,perlu adanya flash back memory bahwa supervise adalah
suatu kegiatan yang berifat membina dan memberikan bantuan,sehingga “alam “
yang tercipta didalamnya harus mendukung terjadinya kegiatan yang betul-betul
mencapai kebutuhanya.

Dalam pelaksanaan supervisi pendidikan, sebagai supervisor harus


mengetahui dan memahami serta melaksanakan teknik – teknik dalam supervisi.
Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh supervisor dalam membantu guru
meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok maupun secara
perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap muka dan cara tak langsung
bertatap muka atau melalui media komunikasi.Sebagai pengantar uraian tentang
teknik supervise berikut disampaikan pendapat oleh Ngalim Purwanto2,secara
garis besar cara atau teknik supervise dibedakan menjadi dua yaitu Teknik
perseorangan (Individual) dan Teknik kelompok

( group )

3
B. Teknik Supervisi Bersifat Individual 

Teknik Individual Menurut Sahertian yang dikutip oleh Sagala (2010 :


216) adalah teknik pelaksanaan supervisi yang digunakan supervisor kepada
pribadi – pribadi guru guna peningkatan kualitas pengajaran
disekolah.Sedangkan menurut Oemar Hamalik teknik Individual adalah teknik
yang dilaksanakan oleh supervisor oleh dirinya sendiri. Maksudnya adalah
bantuan yang diberikan secara sendiri oleh supervisor,baik yang terjadi didalam
kelas atau diluar kelas. Dalam hal ini teknik individual dalam pelaksanaan
supervisi dibagi menjadi beberapa macam antara lain : 3

a.   Teknik Kunjungan kelas. ( classroom visitation) 

Teknik kunjungan kelas adalah suatu teknik kunjungan yang dilakukan


supervisor ke dalam sebuah kelas,baik ketika kegiatan sedang berlangsung untuk
melihat atau mengamati guru yang sedang mengajar, ataupun ketika kelas sedang
kosong atau sedang berisi siswa tetapi tidak ada guru yang mengajar 4. Ini
bertujuan untuk membantu guru menghadapi masalah/kesulitan mengajar selama
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kunjungan kelas dilakukan dalam upaya
supervisor memperoleh data tentang keadaan sebenarnya mengenai kemampuan
dan ketrampilan guru mengajar. Kemudian dengan yang ada kemudian melakukan
perbincangan untuk mencari pemecahan atas kesulitan – kesulitan yang dihadapi
oleh guru.

b.   Teknik Observasi Kelas (classroom observation)

Teknik observasi kelas adalah kunjungan yang dilakukan oleh


supervisor,baik pengawas atau kepala sekolah ke sebuah kelas dengan maksud

3 Sahertian,Piet A, Konsep dasar dan teknik supervise pendidikan dalam rangka


pengembangan sumber daya manusia, (Jakarta,PT.Rineke Cipta,2000) hal.52

4 Suharsini Arikunto, Dasar-dasar Supervisi, Jakarta,Rineka Cipta,2005,hal. 54

4
untuk mencermati situasi atau peristiwa yang sedang berlangsung dikelas yang
bersangkutan5. Seorang supervisor mengobservasi kelas contohnya seorang
pengawas menyaksikan guru yang sedang mengajar tidak menggunakan alat dan
media pengajaran, padahal materi ajar tersebut sangat memerlukan media dan alat
karena kalau tidak menggunakan alat dan media konsep materi akan sulit
diterima/ dipelajari oleh siswa.

Tujuan untuk memperoleh data tentang segala sesuatu yang terjadi proses
belajar mengajar. Data ini sebagai dasar bagi supervisor melakukan pembinaan
terhadap guru yang diobservasi sedangkan bagi murid akan dapat menimbulkan
pengaruh positif terhadap kemajuan belajar mereka.

Tentang waktu supervisor mengobservasi kelas ada yang diberitahu


/langsung ( direct observation) dan ada juga tidak diberi tahu sebelumnya
(indirect observation), tetapi setelah melalui izin supaya tidak mengganggu
proses belajar mengajar. Selama berada dikelas supervisor melakukan pengamatan
dengan teliti, dan menggunakan instrumen yang ada terhadap lingkungan kelas
yang diciptakan oleh guru selama jam pelajaran.

Dalam tataran teoritik observasi kelas sudah lama diperkenalkan dikalangan


pendidikan seperti yang dikemukakan oleh Charles W Boardman bahwa
kunjungan kelas memiliki kemampuan sangat besar dan dapat menunjang
perbaikan pembelajaran secara langsung,bahkan dapat diamati pula jika kedapatan
metode serta proses pembelajaran yang kurang memadai,maka hal ini akan
diperbaiki secara langsung yang tentunya melalui prosedur perbaikan secara
professional dan proporsional.

c.    Percakapan Pribadi ( personal dialogue) 

5Ibid,Hal. 55

5
 Percakapan pribadi merupakan Dialog yang dilakukan oleh guru dan
supervisornya, yang membahas tentang keluhan – keluhan atau kekurangan yang
dikeluarkan oleh guru dalam bidang mengajar, dimana supervisor dapat
memberikan jalan keluarnya. Dalam percakapan ini supervisor berusaha
menyadarkan guru akan kelebihan dan kekurangannya. mendorong agar yang
sudah baik lebih di tingkatkan dan yang masih kurang atau keliru agar
diupayakan untuk memperbaikinya,secara kedalam hal ini adalah merupakan
teknik yang tepat agar orang yang diwawancarai lebih mempunyai self confident.

d. Percakapan kelompok ( group dialogue)

Segala sesuatu biasanya ada kelebihan dan kekurangan yang baru saja
kita bicarakan,tentang percakapan pribadi memliki banyak keuntungan karena apa
yang diperoleh supervisor merupakan pendapat murni dari pribadi yang diajak
bercakap,namun dibalik itu ada beberapa guru yang kurang percaya diri dan akan
lebih baik jika dimintai pendapat dia membutuhkan pendamping mungkin karena
kurang berani dalam menyampaikan pendapatnya,akan tetapi ketika ada orang
lain dia menjadi percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya,sebagai alas an
utama bahwa pewawancara tidak terlalu ingat siapa yang berpendapat seperti yang
dia katakan.

e.  Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain)

Teknik Intervisitasi adalah saling mengunjungi antara guru yang satu


dengan guru yang lain yang sedang mengajar6. Teknik ini dilakukan oleh sekolah-
sekolah yang masih kurang maju dengan menyuruh beberapa orang guru untuk
mengunjungi sekolah – sekolah yang ternama dan maju dalam pengelolaannya
untuk mengetahui kiat – kiat yang telah diambil sampai sekolah tersebut maju.
Manfaat yang dapat diperoleh dari teknik supervisi ini adalah:

6 Piet Sahertian,Prinsip dan teknik Supervisi Pendidikan, Surabaya,Usaha


Nasional,1981,hal.76

6
1.       Memberi kesempatan pada rekan lain untuk mengamati guru yang sedang
mengajar.

2.       Membantu guru lain yang ingin memperoleh pengalaman tentang teknik dan
metode mengajar serta berguna bagi guru yang menghendaki kesulitan

3.       Memberi motivasi yang terarah terhadap aktivitas mengajar.

f.    Penyeleksi berbagai sumber materi untuk belajar. ( bacaan terarah )  

Teknik pelaksanaan supervisi ini berkaitan dengan aspek – aspek belajar


mengajar. Dalam usaha memberikan pelayanan profesional kepada guru,
supervisor pendidikan akan menaruh perhatian terhadap aspek – aspek proses
belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang efektif. supervisor harus
mempunyai kemampuan menyeleksi berbagai sumber materi yang digunakan guru
untuk mengajar.  Adapun cara  untuk mengikuti perkembangan keguruan kita,
ialah dengan berusaha mengikuti perkembangan itu melalui kepustakaan
profesional, dengan mengadakan "profesional reading ". Ini digunakan untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan situasi belajar mengajar yang lebih
baik. Hal ini menyatakan bahwa teknik penyeleksian berbagai sumber materi
untuk mengajar memiliki arti bahwa Teknik ini yang menitik beratkan kepada
kemampuan Supervisor dalam menyeleksi buku – buku dan referensi yang
dimiliki oleh guru pada saat mengajar yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan
belajar mengajar.7

g.   Menilai diri sendiri

7 Oemar hamalik, Administrasi dan Supervisi pengembangan kurikulum,


Bandung,Mandar Maju,1992, hal.172

7
Guru dan supervisor melihat kekurangan masing-masing yang mana ini
dapat memberikan nilai tambah pada hubungan guru dan supervisor tersebut,yang
akhirnya akan memberikan nilai positif bagi kegiatan belajar mengajar yang baik.
Menilai diri sendiri merupakan tugas yang tidak mudah bagi guru, karena suatu
pengukuran terbalik karena selama ini guru hanya menilai murid-muridnya.

h. Supervisi yang memakai para siswa

Teknik ini adalah dengan menanyakan kepada siswa tentang belajar


mengajar dan materi yang telah diajarkan.Hal ini dimaksudkan untuk menilai
bagaimana hasil mengajar untuk peningkatan kualitas dalam mengajar.Salah satu
cara yang dipaki adalah tes dadakan,maksudnya tes yang diadakan oleh supervisor
terhadap siswa secara mendadak atau tiba-tiba,tanpa memberitahu guru atau
siswa. Tujuanya adalah untuk mengetahui target kurikulum dan daya serap siswa
terhadap materi yang telah mereka pelajari sebelumnya.

C. Teknik Supervisi Bersifat Kelompok

Teknik Supervisi yang bersifat kelompok ialah teknik  supervisi yang


dilaksanakan dalam pembinaan guru secara  bersama – sama oleh supervisor
dengan sejumlah guru dalam satu kelompok . Sedangkan menurut Oemar Hamalik
teknik kelompok adalah prosedur yang menekankan pada kerja sama dalam
kelompok dalam memecahkan suatu masalah yang dirasakan penting.

Teknik Supervisi yang bersifat kelompok antara lain : 8

a.      Pertemuan Orientasi bagi guru baru (orientation meeting for new
teacher)

Pertemuan orientasi adalah pertemuan antara supervisor dengan


supervisee (Terutama guru baru) yang bertujuan menghantar supervisee
8 Piet Sahertian,Prinsip dan teknik Supervisi Pendidikan, Surabaya,Usaha
Nasional,2008 ,hal.86

8
memasuki suasana kerja yang baru dikutip menurut pendapat. Sagala (2010 :
210) dan Sahertian (2008 : 86). Pada pertemuan Orientasi supervisor
diharapkan dapat menyampaikan atau menguraikan kepada supervisee hal –
hal sebagai berikut :

1.       Sistem kerja yang berlaku di sekolah itu.

Biasanya dilaksanakan melalui percakapan bersama yang dapat juga


diselingi dengan pengenalan fisik dan saling diskusi bersama yang
disebut juga dengan a round table discussion

2.     Proses dan mekanisme administrasi dan organisasi sekolah.Biasanya


diiringi dengan tanya jawab dan penyajian seluruh kegiatan dan situasi
sekolah.sering juga pertemuan orientasi ini juga diikuti dengan tindak
lanjut dalam bentuk diskusi kelompok dan lokakarya.Ada juga melalui
perkunjungan ke tempat – tempat tertentu yang berkaitan atau
berhubungan dengan sumber belajar.

3.     Salah satu ciri yang sangat berkesan bagi pembinaan segi sosial dalam
orientasi ini adalah makan bersama.

4.     Aspek lain yang membantu terciptanya suasana kerja ialah bahwa guru
baru tidak merasa asing tetapi guru baru merasa diterima dalam
kelompok guru lain.Pertemuan orientasi in I merupakan juga jumpa
untuk merencanakn program sekilah yang berhubungan dengan
pembinaan guru dalam proses belajar mengajar

b.      Rapat guru (meeting)

Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru yang
dilakukan untuk membicarakan proses pembelajaran, dan upaya atau cara

9
meningkatkan profesi guru.Tujuan teknik supervisi rapat guru yang dikutip
menurut pendapat Sagala. adalah sebagai berikut :9

1.     Menyatukan pandangan – pandangan guru tentang masalah – masalah


dalam mencapai makna dan tujuan pendidikan.

2.     Memberikan motivasi kepada guru untuk menerima dan melaksanakan


tugas – tugasnya dengan baik serta dapat mengembangkan diri dan jabatan
mereka secara maksimal.

3.     Menyatukan pendapat tentang metode kerja yang baik guna pencapaian


pengajaran yang maksimal.

4.     Membicarakan sesuatu melalui rapat guru yang bertalian dengan proses
pembelajaran.

5.     Menyampaikan informasi baru seputar belajar dan pembelajaran,


kesulitan- kesulitan mengajar, dan cara mengatasi kesulitan mengajar
secara bersama dengan semua guru disekolah.

c.       Studi kelompok antar guru

Studi kelompok antara guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan


oleh sejumlah guru yang memiliki keahlian dibidang studi tertentu, seperti
MIPA, Bahasa, IPS dan sebagainya, dan dikontrol oleh supervisor agar
kegiatan dimaksud tidak berubah menjadi ngobrol hal – hal yang tidak ada
kaitannya dengan materi. Topik yang akan dibahas dalam kegiatan ini telah
dirumuskan dan disepakati terlebih dahulu.

d.      Diskusi

9 Ibid, hlm, 87

10
Diskusi adalah pertukaran pikiran atau pendapat melalui suatu
percakapan tentang suatu masalah untuk mencari alternatif pemecahannya.
Diskusi merupakan salah satu teknik supervisi kelompok yang digunakan
supervisor untuk mengembangkan berbagai ketrampilan pada diri para guru
dalam mengatasi berbagai masalah atau kesulitan dengan cara melakukan
tukar pikiran antara satu dengan yang lain. Melalui teknik ini supervisor 
dapat membantu para guru untuk saling mengetahui, memahami, atau
mendalami suatu permasalahan, sehingga secara bersama – sama akan
berusaha mencari alternatif pemecahan masalah tersebut.   Tujuan
pelaksanaan supervisi diskusi adalah untuk memecahkan masalah –
masalah yang dihadapi guru dalam pekerjaannya sehari – hari dan upaya
meningkatkan profesi melaluii diskusi.   

e.       Workshop 

Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi dari


sejumlah pendidik yang sedang memecahkan masalah melalui percakapan
dan bekerja secara kelompok. Hal – hal yang perlu diperhatikan pada waktu
pelaksanaan workshop antara lain :10

1.        Masalah yang dibahas bersifat “Life centred” dan muncul dari guru
tersebut,

2.        Selalu menggunakan secara maksimal aktivitas mental dan fisik dalam
kegiatan sehingga tercapai perubahan profesi yang lebih tinggi dan lebih
baik.

f.       Tukar menukar pengalaman

10 Syaiful Sagala,Supervisi pembelajaran dalam profesi pendidikan, Bandung : ,Alphabeta


,2010, hal.210

11
Tukar menukar pengalaman “Sharing of Experince” suatu teknik
perjumpaan dimana guru menyampaikan pengalaman masing-masing dalam
mengajar terhadap topik-topik yang sudah diajarkan, saling memberi dan
menerima tanggapan dan saling belajar satu dengan yang lain. Langkah –
langkah melakukan sharing antara lain :

         Menentukan tujuan yang akan dicapai.

         Menentukan pokok masalah yang akan dibahas.

         Memberikan kesempatan pada setiap peserta untuk menyumbangkan


pendapat pendapat mereka

         Merumuskan kesimpulan. 

g.      Teknik Diskusi Panel  

Merupakan suatu kegiatan kelompok dalam situasi tatap


muka,bertukar informasi atau untuk memutuskan sesuatu keputusan tentang
masalah tertentu. Teknik ini dilakukan dihadapan guru oleh para pakar dari
bermacam sudut ilmu dan pengalaman terhadap suatu masalah yang telah
ditetapkan. Mereka akan melihat suatu masalah itu sesuai dengan pandangan
ilmu dan pengalaman masing-masing sehingga guru dapat masukan yang
sangat lengkap dalam menghadapi atau memecahkan suatu masalah. Manfaat
dari kegiatan ini adalah lahirnya sifat cekatan dalam memecahkan masalah
dari berbagai sudut pandang ahli.

h.       Teknik Seminar  

Seminar adalah suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu


kelompok untuk mendiskusikan, membahas dan memperdebatkan suatu

12
masalah yang berhubungan dengan topik.  Berkaitan dengan pelaksanaan
supervisi, dalam seminar ini dapat dibahas seperti bagaimana menyusun
silabus sesuai standar isi, bagaimana mengatasi masalah disiplin sebagai
aspek moral sekolah, bagaimana mengatasi anak – anak yang selalu membuat
keributan dikelas, dll. Pada waktu pelaksanaan seminar kelompok
mendengarkan laporan atau ide – ide menyangkut permasalahan pendidikan
dari salah seorang anggotanya. 11

i.        Teknik Simposium

Kegiatan mendatangkan seorang ahli pendidikan untuk membahas


masalah pendidikan. Simposium menyuguhkan pidato-pidato pendek yang
meninjau suatu topik dari aspek-aspek yang berbeda. Penyuguh pidato
biasanya tiga orang dimana guru sebagai pengikut diharapkan dapat
mengambil bekal dengan mendengarkan pidato-pidato tersebut.

j.        Teknik Demonstrasi mengajar

Usaha peningkatan belajar mengajar dengan cara mendemonstrasikan


cara mengajar dihadapan guru dalam mengenalkan berbagai aspek dalam
mengajar di kelas oleh supervisor.

k.      Teknik Buletin supervisi 

Suatu media yang bersifat cetak dimana disana didapati peristiwa-


peristiwa pendidikan yang berkaitan dengan cara-cara mengajar,tingkah laku
siswa,dan sebagainnuya.Diharapkan ini dapat membantu guru untuk menjadi
lebih baik.

l.        Organisasi Profesi

11 Ibid, hlm, 211

13
Organisasi Guru Indonesia adalah PGRI,sedangkan dosen mempunyai
organisasi sendiri yaitu ADI ( Asosiasi Dosen Indonesia). PGRI adalah
lembaga profesi yang melindungi guru secara lembaga dalam segala sesuatu
yang akan merusak citra guru baik dari dalam ataupun dari luar anggotanya
dan sekaligus memperjuangkan hak dan kewajibanya secara hokum kepada
semua pihak yang langsung atau tidak langsung dengan guru. Hal ini penting
untuk menjaga agar guru tidak terganggu pekerjaan pokoknya sehari-hari.12

m.    Perjalanan Sekolah

Adalah suatu cara dimana guru melakukan kunjungan ke sekolah lain


untuk memperkaya pengalaman belajar mengajar terutama bagi guru yang
mengalami masalah dalam tugas,sehingga mererka mendapatkan semacam
selingan atau refresing setelah melakukan pekerjaan rutin merreka di
sekolah. Dengan cara ini diharapkan mendorong pertumbuhan jabatan dan
kegairahan bekerja dengan sumber-sumber pengalaman yang baru

12 Ibid, hlm, 212

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Teknik supervisi adalah cara-cara yang digunakan dalam kegiatan


supervisi. Sedangkan teknik supervise pendidikan adalah suatu cara atau jalan
yang digunakan supervisor pendidikan dalam memberikan pelayanan atau
bantuan kepada para guru.

  2.  Teknik Individual Supervisi 

a.       Teknik Kunjungan kelas. ( classroom visitation) 

b.      Teknik Observasi Kelas (classroom observation)

c.       Percakapan Pribadi ( personal dialogue) 

d.      Percakapan kelompok ( group dialogue)

e.       Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain)

f.       Penyeleksi berbagai sumber materi untuk belajar. ( bacaan terarah )  

g.      Menilai diri sendiri

h.      Supervisi yang memakai para siswa

i.        Laboratorium

3.   Teknik kelompok Supervisi

15
Teknik Supervisi yang bersifat kelompok antara lain :

a.       Pertemuan Orientasi bagi guru baru (orientation meeting for new teacher)

b.      Rapat guru (meeting)

c.       Studi kelompok antar guru

d.      Diskusi

e.       Workshop 

f.       Tukar menukar pengalaman

g.      Teknik Diskusi Panel  

h.      Teknik Seminar  

i.        Teknik Simposium

j.        Teknik Demonstrasi mengajar

k.      Teknik Buletin supervisi 

l.        Organisasi Profesi

m.    Perjalanan Sekolah

n.      Mengikuti Kursus

16
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi, Dasar-dasar Supervisi, Jakarta: Reneka Cipta, 2005.


Burhanudin, Yusak. 1998. Administrasi Pendidikan. Bandung. CV Pustaka Setia
Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi pembelajaran dalam peofesi pendidikan,Bandung
Hamalik, Oemar. 1992. Administrasi dan supervise pengembangan
kurikulum, Bandung : Mandar Maju
Suhartien, Piet. A. 2000. Konsep Dasar dan teknik Supervisi Pendidikan dalam
rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Reneka
Cipta,
Suhartien, Piet.A. 1981. Konsep Dasar dan teknik Supervisi Pendidikan,Surabaya:
Usaha Nasional.

17
18

Anda mungkin juga menyukai