3484 6543 1 SM PDF
3484 6543 1 SM PDF
ABSTRAK ABSTRACT
Kasus manipulasi keuangan yang terjadi di Financial fraud that occurred in Indonesia may
Indonesia dapat menunjukkan suatu bentuk indicate a form of failure of the integrity of
kegagalan integritas laporan keuangan, penyajian financial statements, financial statements do not
laporan keuangan tidak menunjukkan kondisi show the actual condition of economic enterprise.
ekonomi perusahaan yang sebenarnya. Penelitian This study aimed to examine the influence of audit
ini bertujuan untuk membahas pengaruh komite committees, independent commissioners and audit
audit, komisaris independen dan kualitas audit quality on the integrity of financial statement.
terhadap integritas laporan keuangan. The sample in this study is a manufacturing
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan company that is listed on the Indonesia Stock
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Exchange (IDX) in 2012 The number of samples used
(BEI) pada tahun 2012. Jumlah sampel yang are 90 companies listed taken by purposive
digunakan adalah 90 perusahaan yang terdaftar sampling. The method of analysis of this study
diambil secara purposive sampling. Metode using multiple linear regression analysis.
analisis penelitian ini menggunakan analisis These results indicate that the audit committee
regresi linier berganda. and independent commissioners not significant
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa komite effect on the integrity of the financial statements,
audit dan komisaris independen berpengaruh tidak while the quality auditing has a significant
signifikan terhadap integritas laporan keuangan, influence on the integrity of the financial
sedangkan kualitas audit memiliki pengaruh statements. In order to raise performance of audit
signifikan terhadap integritas laporan keuangan. commite and independent commissioner, company
Untuk meningkatkan kinerja komite audit dan must increase percentage number of audit commite
komisaris independen sebaiknya perusahaan and independent commissioner.
meningkatkan presentase komite audit dan
komisaris independen. Keywords: audit committee, independent
commissioner, audit quality, the integrity of the
Kata kunci: komite audit, komisaris independen, financial statements
kualitas audit, integritas laporan keuangan
Dimana:
C = Indeks conservatism
RP = Jumlah biaya riset dan pengembangan
yang ada dalam laporan keuangan.
DEPR = Biaya depresiasi yang terdapat dalam
laporan keuangan.
NOA = Net Operating Assets, yang diukur
dengan rumus kewajiban keuangan bersih : (total
hutang + total saham + total dividen) – (kas + total
investasi ).
Komite audit merupakan komite yang
ditunjuk oleh perusahaan sebagai penghubung
antara dewan direksi dan audit eksternal, internal
auditor serta anggota independen, yang memiliki
tugas untuk memberikan pengawasan auditor,
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 101
Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: terganggu. Alat statistik yang sering dipergunakan
1. Komite audit berpengaruh positif terhadap untuk menguji gangguan multikolineritas adalah:
integritas laporan keuangan a. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai
2. Komisaris independen berpengaruh positif Tolerance tidak kurang 0,1, maka model
terhadap integritas laporan keuangan dapat dikatakan terbebas dari
3. Kualitas audit berpengaruh positif multikolineritas, jika VIF 10, maka
terhadap integritas laporan keuangan Tolerance 1/10 = 0,1, semakin tinggi VIF
maka semakin rendah Tolerance.
b. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-
2.2.Pemilihan Sample masing variabel independen kurang dari
Metode penarikan sampel yang digunakan 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas
adalah nonprobability sampling, yaitu teknik dari multikolineritas, jika nilai korelasi
pengambilan sampel yang tidak memberi lebih dari 0,70, berarti terjadi korelasi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau yang sangat kuat antar variabel independen
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel sehingga terjadi multikolineritas.
(Sugiyono, 2011:82). Teknik pengambilan sampel 3. Uji Autokorelasi
pada penelitian ini merupakan teknik sampling Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
yang bersifat purposive sampling yaitu teknik dalam model regresi linier ada korelasi antar
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu kesalahan pengganggu pada periode t dengan
(Sugiyono, 2011:83). kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya).Model regresi yang baik adalah
1. Menerbitkan laporan keuangan lengkap yang model yang bebas dari autokorelasi. Menurut
telah diaudit oleh auditor independen tahun Ghozali (2011) secara umum untuk menentukan
2012, terdiri dari laporan opini auditor, laporan autokorelasi dapat menggunakan kriteria sebagai
posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan berikut :
perubahan ekuitas dan laporan arus kas serta 1. Jika d < dl, berarti
catatan atas laporan keuangan. terdapat autokorelasi positif
2. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan 2. Jika d > (4 – dl), berarti
laporan keuangan pada tahun 2012. terdapat autokorelasi negatif
3. Perusahaan manufaktur memiliki data susunan 3. Jika du < d < (4 – dl), berarti tidak
dewan komisaris dan komite audit. terdapat autokorelasi
2.3.Teknik Analisis Data 4. Jika dl < d < du atau (4 – du), berarti
1. Pengujian Asumsi Klasik tidak dapat disimpulkan
Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk 4. Uji Heterokedastisitas
memperoleh hasil regresi yang bisa Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji
dipertanggungjawabkan dan mempunyai hasil yang apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan
tidak bias atau Best Linier Unbiased Estimator variance dari residual satu pengamatan ke
(BLUE). Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dari pengamatan lain. Jika variance dari residual satu
pengujian tersebut adalah uji normalitas, uji pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji Homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut
heterokedastisitas. Heteroskedastisitas. Uji ini dapat dilakukan dengan
1. Uji Normalitas melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
Uji normalitas akan menguji data variabel bebas (ZPRED) dengan nilai residualnya SREID. Model
(X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang baik jika variance dari residual satu ke
regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi pengamatan lain tetap, sehingga diidentifikasi tidak
normal atau berdistribusi tidak normal (Sunyoto, terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2007 :105).
2011:131). 2. Analisis Regresi Berganda
Menurut Kurniawan (2013:60), untuk Menurut Sugiyono (2011:192), analisis regresi
mendeteksi normalitas data dapat juga dengan uji berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti
Kolmogorof Smirnov per variabel, atau bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik
Kolmogorof Smirnov dilihat dari nilai residual. turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua
Dikatakan normal bila nilai residual yang atau lebih variabel independen sebagai faktor
dihasilkan diatas nilai signifikansi yang ditetapkan. prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).
Signifikansi pada penelitian ini yaitu sebesar 0,05. Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila
2. Uji Multikolinieritas jumlah variabel independennya minimal 2.
Menurut Kurniawan (2013:65), uji 2.4. Pengujian Hipotesis
multikolinieritas adalah untuk melihat ada atau 1. Analisis Koefisien Determinasi (R²)
tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel- Koefisien determinasi (R²) pada intinya
variabel bebas dalam suatu model regresi linear mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R²
variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi yang kecil berati kemampuan variabel-variabel
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 102
( ) ( )
Keterangan :
R : Koefisien korelasi ganda
k : Jumlah variabel independen
n : Jumlah anggota sampel
Setelah menghitung uji F maka hasil dari uji F
adalah Fhitung, lalu dikonsultasikan dengan Ftabel,
dengan dk (degree of freedom) pembilang = k dan Berdasarkan hasil pengolahan pada Tabel 4.6
dk penyebut = (n-k-1), dengan taraf kesalahan yang diatas, dapat diketahui bahwa keseluruhan data
ditetapkan misalnya 5% = 0,05.Jika Fhitung < Ftabel, berdistribusi normal karena memiliki nilai sig 0,081
maka H0 diterima (Haditolak), dan jika Fhitung > Ftabel, diatas nilai alpha 0,05.
maka H0 ditolak (Haditerima).
3. Uji Statistik t 2. Uji Multikolineritas
Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh Tabel 2
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara
individu dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji
adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan
nol atau hipotesis arternatif (Ha) parameter suatu
variabel tidak sama dengan nol. Merumuskan Berdasarkan hasil pengolahan pada Tabel 2
hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha): diatas, dapat diketahui bahwa tidak terjadi
a Ho : b1 = 0 = tidak terdapat pengaruh multikolineritas karena memiliki Tolerance diatas
signifikan komite audit terhadap integritas 0,1 dan VIF dibawah 10.
laporan keuangan.
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 103
3. Uji Statistik t
Tabel 6
Coefficientsa
Model Unstandardized Standa t Sig.
Coefficients rdized
Coeffi
cients
Berdasarkan gambar scatter plot diatas dapat B Std. Beta
dilihat bahwa data yang ada tidak terjadi Error
heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas. (Constant) ,389 1,001 ,389 ,698
Hal tersebut dapat dilihat dari titik-titik yang X1_KA ,835 2,223 ,039 ,375 ,708
menyebar diatas dan dibawah sumbu Y serta tidak 1
X2_KI 2,194 1,808 ,127 1,213 ,228
membentuk suatu pola tertentu.
a. X3_KM
Dependent Variable:
,849 ILK ,382 ,234 2,224 ,029
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 20
3.2 Pengujian Hipotesis
Karena thitung (0,375) berada diantara -1,9882 dan
1. Koefisien Determinasi
1,9882 atau dilihat dari nilai sig (0,708) lebih besar dari
Tabel 4 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada
Model Summary b pengaruh yang signifikan antara komite audit terhadap
integritas laporan keuangan.
Mode R R Adjusted Std. Error of Karena thitung (1,213) tidak berada diantara -1,9882
l Square R Square the Estimate dan 1,9882 atau dilihat dari nilai sig (0,228) lebih kecil
dari 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
1 .349a .122 .091 2.67897
a. Predictors: (Constant), X3_KM, X2_KI, X1_KA ada pengaruh yang signifikan antara komite audit
a. Dependent Variable: Y_KONSR terhadap integritas laporan keuangan.
Karena thitung (2,224) berada diantara -1,9882 dan
1,9882 atau dilihat dari nilai sig (0,029) lebih kecil dari
Dapat dilihat pada tabel 4.13 diperoleh
0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh
koefisien determinasi (R2) memiliki nilai sebesar
yang signifikan antara kualitas audit terhadap integritas
0,122 atau 12,2%, artinya bahwa 12,2% dapat
laporan keuangan.
dijelaskan variabel komite audit, komisaris
independen dan kualitas audit, sedangkan sisanya
yakni sebesar 77,8% dapat dijelaskan dengan
variabel yang tidak diteliti.
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 104
Jama’an. (2008) Pengaruh Mekanisme Corporate Wawo, Andi. (2010) Pengaruh Corporate
Governance, dan Kualitas Kantor Akuntan Governance dan Konsentrasi Kepemilikan
Publik Terhadap Integritas Informasi Terhadap Daya Informasi Akuntansi.
Laporan Keuangan (Studi Kasus Purwokerto: Simposium Nasional
Perusahaan Publik yang Listing di BEJ) Akuntansi XIII.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Semarang Wibowo, J. (2002) Implikasi konservatisme dalam
:Universitas Diponegoro. hubungan laba-return dan faktor-faktor
Juanda, Ahmad. (2007) Perilaku konservatif yang mempengaruhinya. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.
pelaporan keuangandan risko litigasi
Widya. (2005) analisis faktor-faktor yang
(pada perusahaan Go Publik ), Malang:
mempengaruhi pilihan perusahaan
Universitas Muhamadiyah. terhadap akuntansi konservatif. Jurnal
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. riset akuntansi Indonesia, vol 8, no.2.
Warfield. (2002) Akuntansi Intermediete,
http://www.bisnis.com
Terjemahan Emil Salim, Jilid 1, Edisi
http://www.idx.co.id
Kesepuluh, Penerbit Erlangga, Jakarta.
http://www.wikipedia.org
Lestari, Dian Tri dan Dharma Tintri. (2010) “Effect
http://www.google.com
of Corporate Governance Mechanism and
Quality Audit Report on The Integrity of
Financial State Owned Enterprises (SOEs)
Listed in Indonesia Stock Exchange
(IDX)”, Depok: Ungraduate Programe,
Faculty of Economics Gunadarma
University.
Mayangsari, S. (2003) Analisis Pengaruh
Independensi, Kualitas Audit, serta
Mekanisme Corporate Governance
terhadap Integritas Laporan Keuangan..
Simposium Nasional Akuntansi VI, 16-17
Oktober pp. 1255-1273.
O Nicolin, A Sabeni. (2013) Pengaruh struktur
corporate governance, audit tenure, dan
spesialisasi industri auditor terhadap
integritas laporan keuangan , Semarang :
Universitas Diponegoro.
RH Permana. (2011) Pengaruh penerapan Good
Corporate Governance terhadap kualitas
laba dan peranan manajemen laba sebagai
intervening variabel. Elibrary.ub.ac.id.
Sulistiyowati, Indah, et al.( 2010) Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, dan Growth
Terhadap Kebijakan Dividen dengan Good
Corporate Governance sebagai Variabel
Intervening Purwokerto: Simposium
Nasional Akuntansi XIII
Suryono, Hari dan Andri Prastiwi. (2011) Pengaruh
Karakteristik Perusahaan dan Corporate
Governance (CG) Terhadap Praktik
Pengungkapan Sustainability Report (SR)
(Studi Pada Perusahaan yang Listed (Go
Publik) di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2007-2009 Aceh: Simposium
Nasional Akuntansi XIV.
Susiana dan Arleen Herawaty. (2007) Analisis
Pengaruh Independensi, Mekanisme
Corporate Governance, dan Kualitas Audit
Terhadap Integritas Laporan Keuangan.
Makassar :Simposium Nasional Akuntansi
X.