Anda di halaman 1dari 7

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.

3 Desember 2014 | Page 99

PENGARUH KOMITE AUDIT, KOMISARIS INDEPENDEN DAN KUALITAS


AUDIT TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN
( Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012)

EFFECT OF THE AUDIT COMMITTEE, COMMISSIONER OF INDEPENDENT


AUDIT QUALITY TO INTEGRITY OF FINANCIAL STATEMENTS
(At Manufacturing Company Registered In Indonesia Stock Exchange in 2012)

Lita Nurjannah1), Dudi Pratomo2)


1) 2)
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, U n i v e r s i t a s T e l k o m
Jl. Telekomunikasi, Terusan Buah Batu Dayeuh Kolot Bandung 40257
1)
email:litanurjannah@telkomuniversity.ac.id
2)
email:dudipratomo@telkomnuniversity.ac.id

ABSTRAK ABSTRACT
Kasus manipulasi keuangan yang terjadi di Financial fraud that occurred in Indonesia may
Indonesia dapat menunjukkan suatu bentuk indicate a form of failure of the integrity of
kegagalan integritas laporan keuangan, penyajian financial statements, financial statements do not
laporan keuangan tidak menunjukkan kondisi show the actual condition of economic enterprise.
ekonomi perusahaan yang sebenarnya. Penelitian This study aimed to examine the influence of audit
ini bertujuan untuk membahas pengaruh komite committees, independent commissioners and audit
audit, komisaris independen dan kualitas audit quality on the integrity of financial statement.
terhadap integritas laporan keuangan. The sample in this study is a manufacturing
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan company that is listed on the Indonesia Stock
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Exchange (IDX) in 2012 The number of samples used
(BEI) pada tahun 2012. Jumlah sampel yang are 90 companies listed taken by purposive
digunakan adalah 90 perusahaan yang terdaftar sampling. The method of analysis of this study
diambil secara purposive sampling. Metode using multiple linear regression analysis.
analisis penelitian ini menggunakan analisis These results indicate that the audit committee
regresi linier berganda. and independent commissioners not significant
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa komite effect on the integrity of the financial statements,
audit dan komisaris independen berpengaruh tidak while the quality auditing has a significant
signifikan terhadap integritas laporan keuangan, influence on the integrity of the financial
sedangkan kualitas audit memiliki pengaruh statements. In order to raise performance of audit
signifikan terhadap integritas laporan keuangan. commite and independent commissioner, company
Untuk meningkatkan kinerja komite audit dan must increase percentage number of audit commite
komisaris independen sebaiknya perusahaan and independent commissioner.
meningkatkan presentase komite audit dan
komisaris independen. Keywords: audit committee, independent
commissioner, audit quality, the integrity of the
Kata kunci: komite audit, komisaris independen, financial statements
kualitas audit, integritas laporan keuangan

I.PENDAHULUAN Banyak perusahaan menyajikan informasi dalam


laporan keuangan dengan tidak adanya integritas, di
Dalam mewujudkan integritas laporan mana informasi yang disampaikan tidak benar dan
keuangan, di dalam PSAK tahun 2011 ditetapkan tidak adil bagi beberapa pihak pengguna laporan
karakteristik kualitatif yang harus dimiliki laporan keuangan.
keuangan agar dapat digunakan dalam proses Kasus manipulasi laporan keuangan
pengambilan keputusan. Namun pada kenyataannya yang terbaru adalah Allianz (2012) yang diaudit
mewujudkan integritas laporan keuangan itu adalah oleh KAP Siddharta dan Widjaja: KPMG. SEC
hal yang berat. Terbukti banyak sekali terjadi menduga sebanyak 295 kontrak asuransi terkait
kasus-kasus manipulasi laporan keuangan. proyek pemerintah berhasil diperoleh Allianz
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 100

dengan menyuap oknum pejabat di beberapa memastikan manajemen melakukan tindakan


instansi pemerintah hingga $ 650.626 atau sekitar korektif yang tepat terhadap hukum dan regulasi.
Rp 6.270.000.000, dengan melakukan penyuapan
tersebut perusahaan meraup laba sebesar lebih dari
US$ 5.300.000, penyuapan tersebut dilakukan Dimana:
selama kurun waktu 2001-2008. SEC KA : Komite Audit
mengungkapkan Allianz SE, induk usaha Allianz
: Jumlah komite audit yang berasal dari
Utama tidak memiliki kendali yang efektif atas
komisaris independen
laporan keuangan anak usahanya pada
: Jumlah komite audit
2005. Allianz SE tidak memiliki kemampuan untuk
mengakses sistem akuntansi Allianz Utama
Komisaris independen merupakan sebuah
sehingga tidak dapat medeteksi pergerakan dana ke
badan dalam perusahaan yang biasanya
rekening agen dengan tujuan khusus. Sehingga saat
beranggotakan dewan komisaris yang independen
dilakukan audit di Alliaanz SE tidak ditemukan
yang berasal dari luar perusahaan yang berfungsi
kecurangan.
untuk menilai kinerja perusahaan secara luas dan
Penelitian yang dilakukan oleh Jama’an
(2008) yang menganalisis mekanisme corporate keseluruhan.
governance dan kualitas kantor akuntan publik
terhadap integritas informasi laporan keuangan, Dimana:
menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh KI : Komisaris Independen
signifikan terhadap mekanisme corporate :Jumlah komisaris independen
governance yang diukur melalui keberadaan komite : Jumlah Dewan Komisaris
audit, keberadaan komisaris independen, dan Kualitas auditor dibedakan berdasarkan
menemukan pengaruh signifikan terhadap kualitas perbedaan KAP big four dan KAP non big four
akuntan publik yang diukur dengan KAP bigfour dan karena KAP big four merupakan perusahaan audit
KAP non bigfour. terbesar di dunia. Perusahaan audit yang besar adalah
Dalam penelitian Hardiningsih (2010) dengan jumlah klien yang lebih banyak. Hasil
yang menganalisis mengenai independensi, penelitiannya menunjukkan bahwa perusahaan audit
coporate governance dan kualitas audit terhadap yang besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas
integritas laporan keuangan, menemukan bahwa audit yang lebih baik dibandingkan dengan
tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan audit yang kecil. Karena perusahaan
corporate governance yang diukur melalui audit yang besar jika tidak memberikan kualitas
keberadaan komite audit dan komisaris independen audit yang tinggi akan kehilangan reputasinya, dan
dan menemukan pengaruh yang signifikan terhadap jika ini terjadi maka dia akan mengalami kerugian
kualitas audit yang diukur dengan KAP big four yang lebih besar dengan kehilangan klien.
dan KAP non bigfour.
2.1. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
II. LANDASAN TEORI Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana hubungan antara empat
Integritas laporan keuangan adalah sejauh variabel yaitu komite audit, komisaris independen,
mana laporan keuangan yang disajikan kualitas audit dan integritas laporan keuangan.
menunjukkan informasi yang benar dan jujur. Hubungan tersebut diuraikan dalam Gambar 1.
Integritas laporan keuangan diukur dengan Gambar 1. Kerangka Pemikiran
menggunakan indeks conservatism yang
dikemukakan oleh Penmann dan Zhang (2002).
( )

Dimana:
C = Indeks conservatism
RP = Jumlah biaya riset dan pengembangan
yang ada dalam laporan keuangan.
DEPR = Biaya depresiasi yang terdapat dalam
laporan keuangan.
NOA = Net Operating Assets, yang diukur
dengan rumus kewajiban keuangan bersih : (total
hutang + total saham + total dividen) – (kas + total
investasi ).
Komite audit merupakan komite yang
ditunjuk oleh perusahaan sebagai penghubung
antara dewan direksi dan audit eksternal, internal
auditor serta anggota independen, yang memiliki
tugas untuk memberikan pengawasan auditor,
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 101

Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: terganggu. Alat statistik yang sering dipergunakan
1. Komite audit berpengaruh positif terhadap untuk menguji gangguan multikolineritas adalah:
integritas laporan keuangan a. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai
2. Komisaris independen berpengaruh positif Tolerance tidak kurang 0,1, maka model
terhadap integritas laporan keuangan dapat dikatakan terbebas dari
3. Kualitas audit berpengaruh positif multikolineritas, jika VIF 10, maka
terhadap integritas laporan keuangan Tolerance 1/10 = 0,1, semakin tinggi VIF
maka semakin rendah Tolerance.
b. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-
2.2.Pemilihan Sample masing variabel independen kurang dari
Metode penarikan sampel yang digunakan 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas
adalah nonprobability sampling, yaitu teknik dari multikolineritas, jika nilai korelasi
pengambilan sampel yang tidak memberi lebih dari 0,70, berarti terjadi korelasi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau yang sangat kuat antar variabel independen
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel sehingga terjadi multikolineritas.
(Sugiyono, 2011:82). Teknik pengambilan sampel 3. Uji Autokorelasi
pada penelitian ini merupakan teknik sampling Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
yang bersifat purposive sampling yaitu teknik dalam model regresi linier ada korelasi antar
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu kesalahan pengganggu pada periode t dengan
(Sugiyono, 2011:83). kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya).Model regresi yang baik adalah
1. Menerbitkan laporan keuangan lengkap yang model yang bebas dari autokorelasi. Menurut
telah diaudit oleh auditor independen tahun Ghozali (2011) secara umum untuk menentukan
2012, terdiri dari laporan opini auditor, laporan autokorelasi dapat menggunakan kriteria sebagai
posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan berikut :
perubahan ekuitas dan laporan arus kas serta 1. Jika d < dl, berarti
catatan atas laporan keuangan. terdapat autokorelasi positif
2. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan 2. Jika d > (4 – dl), berarti
laporan keuangan pada tahun 2012. terdapat autokorelasi negatif
3. Perusahaan manufaktur memiliki data susunan 3. Jika du < d < (4 – dl), berarti tidak
dewan komisaris dan komite audit. terdapat autokorelasi
2.3.Teknik Analisis Data 4. Jika dl < d < du atau (4 – du), berarti
1. Pengujian Asumsi Klasik tidak dapat disimpulkan
Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk 4. Uji Heterokedastisitas
memperoleh hasil regresi yang bisa Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji
dipertanggungjawabkan dan mempunyai hasil yang apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan
tidak bias atau Best Linier Unbiased Estimator variance dari residual satu pengamatan ke
(BLUE). Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dari pengamatan lain. Jika variance dari residual satu
pengujian tersebut adalah uji normalitas, uji pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji Homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut
heterokedastisitas. Heteroskedastisitas. Uji ini dapat dilakukan dengan
1. Uji Normalitas melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
Uji normalitas akan menguji data variabel bebas (ZPRED) dengan nilai residualnya SREID. Model
(X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang baik jika variance dari residual satu ke
regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi pengamatan lain tetap, sehingga diidentifikasi tidak
normal atau berdistribusi tidak normal (Sunyoto, terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2007 :105).
2011:131). 2. Analisis Regresi Berganda
Menurut Kurniawan (2013:60), untuk Menurut Sugiyono (2011:192), analisis regresi
mendeteksi normalitas data dapat juga dengan uji berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti
Kolmogorof Smirnov per variabel, atau bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik
Kolmogorof Smirnov dilihat dari nilai residual. turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua
Dikatakan normal bila nilai residual yang atau lebih variabel independen sebagai faktor
dihasilkan diatas nilai signifikansi yang ditetapkan. prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).
Signifikansi pada penelitian ini yaitu sebesar 0,05. Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila
2. Uji Multikolinieritas jumlah variabel independennya minimal 2.
Menurut Kurniawan (2013:65), uji 2.4. Pengujian Hipotesis
multikolinieritas adalah untuk melihat ada atau 1. Analisis Koefisien Determinasi (R²)
tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel- Koefisien determinasi (R²) pada intinya
variabel bebas dalam suatu model regresi linear mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R²
variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi yang kecil berati kemampuan variabel-variabel
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 102

independen dalam menjelaskan variasi variabel Ha : b1 ≠ 0 terdapat pengaruh signifikan


dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu komite audit terhadap integritas laporan
berarti variabel-variabel independen memberikan keuangan.
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk b Ho : b2 = 0 = tidak terdapat pengaruh
memprediksi variasi variabel dependen. signifikan komisaris independen terhadap
Secara umum koefisiensi determinasi untuk data integritas laporan keuangan.
silang (crossection) relatif rendah karena adanya Ha : b2 ≠ 0 terdapat pengaruh signifikan
variasi yang besar antara masing-masing komisaris independen terhadap integritas
pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu laporan keuangan.
(time series) biasanya mempunyai nilai koefisien c Ho : b3 = 0 = tidak terdapat pengaruh
determinasi yang tinggi. signifikan kualitas audit terhadap
2. Uji Statistik F profitabilitas.
Uji statistik F pada dasarnya menunjukan Ha : b3 ≠ 0 terdapat pengaruh signifikan
apakah semua variabel independen atau bebas yang kualitas audit terhadap profitabilitas.
dimasukan dalam model mempunyai pengaruh Untuk menguji hipotesis secara parsial,
secara bersama-sama terhadap variabel digunakan rumus statistik uji – t (Sugiyono, 2011:
dependen/terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak 184), sebagai berikut :
diuji adalah apakah semua parameter dalam model √
sama dengan nol, atau hipotesis alternatifnya (Ha) √
tidak semua parameter secara simultan sama Keterangan:
dengan nol. t : Hasil uji tingkat signifikansi
Merumuskan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis r : Korelasi parsial yang ditemukan
alternatif (Ha): n: Jumlah data
a Ho : bi = b1 = b2 = b3 = 0 = tidak terdapat Hasil dari uji t adalah thitung, setelah diketahui
pengaruh signifikan komite audit, komisaris thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan
independen, dan kualitas audit terhadap nilai ttabel, dengan kesalahan 5% = 0,05 dan dk = (n-
integritas laporan keuangan. 2). Jika thitung < ttabel maka H0 diterima (Haditolak),
b Ha : bi ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 = terdapat pengaruh dan jika thitung > ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima).
signifikan komite audit, komisaris independen,
dan kualitas audit terhadap integritas laporan III. PEMBAHASAN
keuangan. 3.1 Uji Asumsi Klasik
Untuk menguji signifikasi atau adanya pengaruh 1. Uji Normalitas
hipotesis alternatif dilakukan uji F menurut Tabel 1
Sugiyono (2011:192), dengan rumus sebagai
berikut :

( ) ( )

Keterangan :
R : Koefisien korelasi ganda
k : Jumlah variabel independen
n : Jumlah anggota sampel
Setelah menghitung uji F maka hasil dari uji F
adalah Fhitung, lalu dikonsultasikan dengan Ftabel,
dengan dk (degree of freedom) pembilang = k dan Berdasarkan hasil pengolahan pada Tabel 4.6
dk penyebut = (n-k-1), dengan taraf kesalahan yang diatas, dapat diketahui bahwa keseluruhan data
ditetapkan misalnya 5% = 0,05.Jika Fhitung < Ftabel, berdistribusi normal karena memiliki nilai sig 0,081
maka H0 diterima (Haditolak), dan jika Fhitung > Ftabel, diatas nilai alpha 0,05.
maka H0 ditolak (Haditerima).
3. Uji Statistik t 2. Uji Multikolineritas
Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh Tabel 2
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara
individu dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji
adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan
nol atau hipotesis arternatif (Ha) parameter suatu
variabel tidak sama dengan nol. Merumuskan Berdasarkan hasil pengolahan pada Tabel 2
hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha): diatas, dapat diketahui bahwa tidak terjadi
a Ho : b1 = 0 = tidak terdapat pengaruh multikolineritas karena memiliki Tolerance diatas
signifikan komite audit terhadap integritas 0,1 dan VIF dibawah 10.
laporan keuangan.
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 103

3. Uji Autokorelasi 2. Uji Statistik F


Tabel 3 Tabel 5
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regressio
24,586 3 8,195 2,621 ,056b
n
1
Residual 268,922 86 3,127
Total 293,509 89

a. Dependent Variable: ILK


Pada tabel 3 diketahui nilai (D) sebesar 1,629 b. Predictors: (Constant), X3_KM, X1_KA, X2_KI
pada hal ini dapat disimpulkan bahwa du < d < (4 –
dl) dimana 1.70262<1.948<(4-1.61190) artinya Berdasarkan tabel output SPSS ANOVA,
tidak terdapat auto korelasi baik positif maupun dapat diketahui bahwa Fhitung = 2,621, sehingga
negatif. memenuhi kriteria bahwa Ho diterima jika Fhitung
(2,621) ≤ Ftabel (2,724) dan nilai sig (0,056) ≤ 0,05.
4. Uji Heterokedastisitas Hal ini berarti tidak terdapat pengaruh antara
Gambar 1 variabel bebas yaitu variabel komite audit,
komisaris independen dan kualitas audit secara
simultan terhadap variabel integritas laporan
keuangan.

3. Uji Statistik t
Tabel 6

Coefficientsa
Model Unstandardized Standa t Sig.
Coefficients rdized
Coeffi
cients
Berdasarkan gambar scatter plot diatas dapat B Std. Beta
dilihat bahwa data yang ada tidak terjadi Error
heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas. (Constant) ,389 1,001 ,389 ,698
Hal tersebut dapat dilihat dari titik-titik yang X1_KA ,835 2,223 ,039 ,375 ,708
menyebar diatas dan dibawah sumbu Y serta tidak 1
X2_KI 2,194 1,808 ,127 1,213 ,228
membentuk suatu pola tertentu.
a. X3_KM
Dependent Variable:
,849 ILK ,382 ,234 2,224 ,029
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 20
3.2 Pengujian Hipotesis
Karena thitung (0,375) berada diantara -1,9882 dan
1. Koefisien Determinasi
1,9882 atau dilihat dari nilai sig (0,708) lebih besar dari
Tabel 4 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada
Model Summary b pengaruh yang signifikan antara komite audit terhadap
integritas laporan keuangan.
Mode R R Adjusted Std. Error of Karena thitung (1,213) tidak berada diantara -1,9882
l Square R Square the Estimate dan 1,9882 atau dilihat dari nilai sig (0,228) lebih kecil
dari 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
1 .349a .122 .091 2.67897
a. Predictors: (Constant), X3_KM, X2_KI, X1_KA ada pengaruh yang signifikan antara komite audit
a. Dependent Variable: Y_KONSR terhadap integritas laporan keuangan.
Karena thitung (2,224) berada diantara -1,9882 dan
1,9882 atau dilihat dari nilai sig (0,029) lebih kecil dari
Dapat dilihat pada tabel 4.13 diperoleh
0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh
koefisien determinasi (R2) memiliki nilai sebesar
yang signifikan antara kualitas audit terhadap integritas
0,122 atau 12,2%, artinya bahwa 12,2% dapat
laporan keuangan.
dijelaskan variabel komite audit, komisaris
independen dan kualitas audit, sedangkan sisanya
yakni sebesar 77,8% dapat dijelaskan dengan
variabel yang tidak diteliti.
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 104

Astria, T. (2011) Analisis Pengaruh Audit Tenure,


IV. KESIMPULAN Struktur Corporate Governance, dan
1. Selama tahun 2012, presentase keberadaan Ukuran KAP Terhadap Integritas Laporan
komite audit yang berasal dari komisaris Keuangan, Fakultas Ekonomika dan
independen pada perusahaan manufaktur Bisnis, Universitas Diponegoro.
yang terdaftar di bursa efek indonesia Arens, Alvin A., et al. (2011) Auditing and
adalah rendah. Assurance Service, An Integrated
2. Selama tahun 2012, presentase Approach, Prentice Hall, Englewood

keberadaan komisaris independen pada Cliffs, New Jersey.


perusahaan manufaktur yang terdaftar di A Suaryana (2007) Pengaruh komite audit terhadap
bursa efek indonesia adalah rendah. kualitas laba. Jurnal akuntansi, Universitas
3. Selama tahun 2012, 40 dari 90 perusahaan Udayana.
manufaktur yang terdaftar di bursa efek C Sari, Adhariani. (2009) Konservatisme
indonesia menggunakan KAP big four perusahaan di Indonesia dan faktor-faktor
untuk mengaudit laporan keuangannya. yang mempengaruhinya. Simposium
4. Selama tahun 2012, integritas laporan Nasional akuntansi XII.
keuangan pada perusahaan manufaktur D Rahiim. (2013) Pengaruh mekanisme corporate
yang terdaftar di bursa efek indonesia governance dan kualitas kantor akuntan
adalah rendah. publik terhadap integritas laporan
5. Hasil pegujian secara simultan keuangan. Repository. uinjkt.ac.id.
menunjukkan bahwa komite audit, DST Putra, D Muid, (2012) Pengaruh
komisaris independen dan kualitas audit independensi, mekanisme corporate
tidak memiliki pengaruh signifikan
governance, kualitas audit, dan
terhadap integritas laporan keuangan.
manajemen laba terhadap integritas
6. Hasil pengujian secara parsial menunjukan
laporan keuangan, Semarang : Universitas
bahwa:
Diponegoro.
a. Komite audit tidak berpengaruh
ES Siahaan. (2010) Laporan praktek kerja profesi
signifikan terhadap integritas laporan
farmasi industri di Pt. Kimia Farma
keuangan, karena tugas komite audit
Tanjung marawa Medan.
adalah melakukan pengawasan
Ghozali, Imam. (2011) Aplikasi Analisis
terhadap pelaporan keuangan
Multivariate dengan Program IBM SPSS
sehingga tidak berhubungan langsung
19. Semarang :Badan Pusat Penerbit
terhadap bagian- bagian dalam
Universitas Diponegoro.
pengukuran integritas laporan
Giri, Efraim Ferdinan .(2010) Pengaruh Tenur
keuangan. Kantor Akuntan Publik (KAP) dan
b. Komisaris independen tidak Reputasi KAP Terhadap Kualitas Audit:
berpengaruh signifikan terhadap Kasus Rotasi Wajib Auditor di Indonesia
integritas laporan keuangan karena Purwokerto: Simposium Nasional
tugas komisaris independen adalah Akuntansi XIII.
melakukan pengawasan terhadap tata Hamid, Abdul . (2008) Pengaruh tenur KAP dan
kelola perusahaan sehingga tidak ukuran KAP terhadap kualitas audit.
berpengaruh langsung terhadap Padang: Universitas Negeri Padang.
bagian-bagian dalam pengukuran Hardiningsih, Pancawati. (2010) Pengaruh
integritas laporan keuangan. Independensi, Corporate Governance, dan
c. Kualitas audit berpengaruh signifikan Kualitas Audit Terhadap Integritas
terhadap integritas laporan keuangan Laporan Keuangan. Kajian Akuntansi,
karena setiap kantor akuntan pasti Februari 2010, hal 61-76,.
menggunakan peraturan seperti SAK Haryani, et al. (2011) Pengaruh Mekanisme
dalam melakukan auditnya untuk Corporate Governance Terhadap Kinerja:
mengaudit bagian-baian yang ada Transparansi sebagai Variabel
dalam laporan keuangan sehingga Intervening Aceh:Simposium Nasional
kualitas audit berhubungan langsung Akuntansi XIV.
dengan integritas laporan keuangan. Horngren, Charles T., et al. (2009) Akuntansi
Jakarta: Edisi ke-6, Jilid 1, Indeks.
DAFTAR PUSTAKA Hvsh, Sidabutar, (2008) biaya riset dan
Andarini, Putri dan Indira Januarti. (2010.). pengembangan (pengungkapan biaya riset
Hubungan Karakteristik Dewan Komisaris dan pengembangan dalam laporan
dan Perusahaan Terhadap Pengungkapan keuangan): Universitas Negeri Medan.
Risk Management Committee (RMC) Pada Ikatan Akuntan Indonesia, (2011) Standar
Perusahaan Go Public Indonesia, Akuntansi Keuangan Jakarta: Salemba
Purwokerto: Simposium Nasional Empat.
Akuntansi XIII.
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 105

Jama’an. (2008) Pengaruh Mekanisme Corporate Wawo, Andi. (2010) Pengaruh Corporate
Governance, dan Kualitas Kantor Akuntan Governance dan Konsentrasi Kepemilikan
Publik Terhadap Integritas Informasi Terhadap Daya Informasi Akuntansi.
Laporan Keuangan (Studi Kasus Purwokerto: Simposium Nasional
Perusahaan Publik yang Listing di BEJ) Akuntansi XIII.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Semarang Wibowo, J. (2002) Implikasi konservatisme dalam
:Universitas Diponegoro. hubungan laba-return dan faktor-faktor
Juanda, Ahmad. (2007) Perilaku konservatif yang mempengaruhinya. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.
pelaporan keuangandan risko litigasi
Widya. (2005) analisis faktor-faktor yang
(pada perusahaan Go Publik ), Malang:
mempengaruhi pilihan perusahaan
Universitas Muhamadiyah. terhadap akuntansi konservatif. Jurnal
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. riset akuntansi Indonesia, vol 8, no.2.
Warfield. (2002) Akuntansi Intermediete,
http://www.bisnis.com
Terjemahan Emil Salim, Jilid 1, Edisi
http://www.idx.co.id
Kesepuluh, Penerbit Erlangga, Jakarta.
http://www.wikipedia.org
Lestari, Dian Tri dan Dharma Tintri. (2010) “Effect
http://www.google.com
of Corporate Governance Mechanism and
Quality Audit Report on The Integrity of
Financial State Owned Enterprises (SOEs)
Listed in Indonesia Stock Exchange
(IDX)”, Depok: Ungraduate Programe,
Faculty of Economics Gunadarma
University.
Mayangsari, S. (2003) Analisis Pengaruh
Independensi, Kualitas Audit, serta
Mekanisme Corporate Governance
terhadap Integritas Laporan Keuangan..
Simposium Nasional Akuntansi VI, 16-17
Oktober pp. 1255-1273.
O Nicolin, A Sabeni. (2013) Pengaruh struktur
corporate governance, audit tenure, dan
spesialisasi industri auditor terhadap
integritas laporan keuangan , Semarang :
Universitas Diponegoro.
RH Permana. (2011) Pengaruh penerapan Good
Corporate Governance terhadap kualitas
laba dan peranan manajemen laba sebagai
intervening variabel. Elibrary.ub.ac.id.
Sulistiyowati, Indah, et al.( 2010) Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, dan Growth
Terhadap Kebijakan Dividen dengan Good
Corporate Governance sebagai Variabel
Intervening Purwokerto: Simposium
Nasional Akuntansi XIII
Suryono, Hari dan Andri Prastiwi. (2011) Pengaruh
Karakteristik Perusahaan dan Corporate
Governance (CG) Terhadap Praktik
Pengungkapan Sustainability Report (SR)
(Studi Pada Perusahaan yang Listed (Go
Publik) di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2007-2009 Aceh: Simposium
Nasional Akuntansi XIV.
Susiana dan Arleen Herawaty. (2007) Analisis
Pengaruh Independensi, Mekanisme
Corporate Governance, dan Kualitas Audit
Terhadap Integritas Laporan Keuangan.
Makassar :Simposium Nasional Akuntansi
X.

Anda mungkin juga menyukai