Anda di halaman 1dari 20

N Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria Intervensi

O Hasil
1. Ketidak seimbangan nutrisi b/d intake Setelah dilakukan 1. Kaji TTV
tindakan 2. Monitor lingkungan selama
nutrisi tidak adekuat
keperawatan selama makan
DS: Pasien mengatakan selama sakit 3 x 24 jam nutrisi 3. Monitor intake nuntrisi
adekuat dengan 4. Monitor mual dan muntah
pasien tidak mempunyai nafsu makan,
kriteria hasil : 5. Monitor turgor kulit
pola makan tidak teratur dan kurang 1. TTV dalam Batas 6. Informasikan pada klien dan
Normal keluarga tentang manfaat
mengkonsumsi makanan yang
2. Nafsu makan nutrisi
mengandung protein meningkat 7. Kolaborasi dengan Ahli Gizi
3. Peningkatan
DO :
porsi makan
- KU: sedang
- Kesadaran : Composmentis.
- TTV: Td: 90/70 mmHg, S: 36oC,
N : 98 x/menit, RR : 20 x/menit
- BB :52 kg
- TB : 150
- LILA : 24 cm
- IMT : 23,1
- Albumin 25 mg%
- Terpasang infuse RL 20 tpm
- Turgor kulit : elastis
- Nafsu makan berkurang, pasien
tampak lemah, porsi makan tidak
dihabiskan (1/2) jenis makan :
bubur
- Minum 4-6 gelas (air putih) .
2. Kerusakan integritas kulit b/d proses Setelah dilakukan 1. Kaji TTV
tindakan
pembedahan 2. Monitor kulit adanya
keperawatan selama
DS : Pasien mengatakan terdapat luka 3 x 24 jam kerusakan kemerahan
integritas kulit pasien
bekas operasi pada bagian perut, luka 3. Anjurkan pasien untuk
teratasi dengan
jahitan terbuka kembali kriteria hasil: menggunakan pakaian
1. TTV dalam yang longgar
batas normal 4. Jaga kebersihan kulit agar
DO : 2. Integritas
tetap bersih dan kering
kulit yang
- KU : sedang
baik bisa 5. Lakukan perawatan luka
- Kesadaran: Composmentis, GCS dipertahankan
secara steril
(sensasi,
: 15
elastisitas,
- TTV : TD : 90/70 mmHg, N : 98 temperatur,
hidrasi,
x/menit, S : 36 oC, RR : 20
pigmentasi)
x/menit 3. Tidak ada
luka/lesi pada
- Terdapat luka bekas sayatan
kulit
operasi pada daerah simpisis
pasien
- Luka operasi terbuka
- Luka tampak kemerahan
- Terdapat nana/pus pada luka
- Terapi yang di berikan:
 Metronidazole 3x500
mg/iv
 Getamizine
Cemas b/d kurang pengetahuan dan Setelah dilakukan 1. Kaji TTV
asuhan selama 3 x 24
perubahan status kesehatan 2. Gunakan
jam klien kecemasan
DS : Pasien mengatakan cemas dengan teratasi dgn kriteria pendekatan yang
hasil:
perubahan status kesehatan yang dialami menenangkan
1. Klien mampu
saat ini. mengidentifikasi 3. Jelaskan semua
dan
DO : prosedur dan apa
- KU : sedang mengungkapkan yang dirasakan saat
gejala cemas
- Kesadaran : composmentis, GCS prosedur dilakukan
2. Mengidentifikasi,
: 15 mengungkapkan 4. Libatkan keluarga
dan menunjukkan
- TTV : TD : 90/70 mmHg, N : 98 untuk mendampingi
tehnik untuk
x/menit, S : 36 oC, RR : 20 mengontol cemas Pasien
3. Vital sign dalam
x/menit 5. Ajarkan teknik
batas normal
- Pasien tampak gelisah, pasien 4. Postur tubuh, relaksasi untuk
ekspresi wajah,
tampak cemas dan banyak mengurangi
bahasa tubuh dan
bertanya. tingkat aktivitas kecemasan .
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan

IMPLEMENTASI
NO No Tanggal Jam Implementasi Respon
DX
1 I 20/02/202 08.30 1. Mengkaji TTV 1. TTV : TD: 90/70 mmHg, S : 36oC, N :
0 11.30 2. Memonitor lingkungan selama 98 x/menit, RR : 20 x/menit
11.45 makan 2. Lingkungan tampak bersih
11.50 3. Memonitor intake nutrisi 3. Menghabiskan setengah porsi
12.00 4. Memonitor mual dan muntah makanan yang diberikan RS
12.30 5. Memonitor turgor kulit 4. Pasien tampak tidak ada mual dan
6. Menginformasikan pada klien dan muntah
keluarga tentang manfaat nutrisi 5. Turgor kulit elastis
7. Kolaborasi dengan ahli gizi 6. Pasien belum mengerti tentang
manfaat nutrisi bagi proses
penyembuhan
7. Pemberian nasi, sayur, telur 6
butir/hari
2. II 20/02/202 13.00 1. Mengkaji TTV 1. TTV : TD: 90/70 mmHg, S : 36oC, N :
0 13.10 2. Memonitor kulit adanya 98 x/menit, RR : 20 x/menit
13.30 kemerahan 2. Tampak merah di sekitar luka operasi
14.00 3. Anjurkan pasien untuk 3. Pasien tampak menggunakan pakaian
09.00 menggunakan pakaian yang yang longgar
longgar 4. Pasien tampak bersih dan luka operasi
4. Menjaga kebersihan kulit agar tampak basah
tetap bersih dan kering 5. Perawatan luka steril setiap hari
5. Melakukan perawatan luka secara
steril
3. III 20/02/202 14.30 1. Mengkaji ttv 1. TTV : TD: 90/70 mmHg, S : 36oC, N :
0 14.35 2. Mengunakan pendekatan yang 98 x/menit, RR : 20 x/menit
14.40 menenangkan 2. Pasien tampak tenang
15.00 3. Menjelaskan semua prosedur dan 3. Pasien mengerti prosedur/tindakan
15.20 apa yang dirasakan saat prosedur yang dilakukan
dilakukan 4. Keluarga pasien selalu mendampingi
4. Melibatkan keluarga untuk pasien
mendampingi pasien 5. Pasien tampak melakukan teknik
5. Mengajarkan teknik relaksasi untuk relaksasi napas dalam yang diajarkan
mengurangi kecemasan. perawat.
NO No Tanggal Jam Implememntasi Respon
DX
1 I 21/02/2020 08.00 1. Mengkaji TTV 1. TTV : TD: 90/70 mmHg, S : 36oC,
2. Memonitor lingkungan
11.30 N : 98 x/menit, RR : 20 x/menit
selama makan
11.45 3. Memonitor intake nuntrisi 2. Lingkungan tampak bersih
4. Memonitor mual dan
11.50 3. Menghabiskan setengah porsi
muntah
12.00 5. Memonitor turgor kulit makanan yang diberikan RS
6. Menginformasikan pada
12.30 4. Pasien tampak tidak ada mual dan
klien dan keluarga tentang
manfaat nutrisi muntah
7. kolaborasi dengan ahli gizi
5. Turgor kulit elastis
6. Pasien sudah mengerti tentang
manfaat nutrisi bagi proses
penyembuhan
7. Pemberian nasi, sayur, telur 6
butir/hari
2 II 21/02/2020 13.00 1. Mengkaji ttv 1. TTV : TD: 90/70 mmHg, S : 36oC,
13.10 2. Memonitor kulit adanya N : 98 x/menit, RR : 20 x/menit
13.30 kemerahan 2. Tampak merah di sekitar luka
14.00 3. Anjurkan pasien untuk operasi
09.00 menggunakan pakaian 3. Pasien tampak menggunakan
yang longgar
pakaian yang longgar
4. Menjaga kebersihan kulit
4. Pasien tampak bersih dan luka
agar tetap bersih dan
operasi tampak basah
kering
5. Perawatan luka steril setiap hari
5. Melakukan perawatan
luka secara steril

3 III 21/02/2020 14.30 1. Mengkaji ttv 1. TTV : TD: 90/70 mmHg, S : 36oC,
14.35 2. Mengunakan pendekatan N : 98 x/menit, RR : 20 x/menit
14.40 yang menenangkan 2. Pasien tampak tenang
15.00 3. Menjelaskan semua 3. Pasien mengerti prosedur/tindakan
15.20 prosedur dan apa yang yang dilakukan
dirasakan saat prosedur 4. Keluarga pasien selalu
dilakukan mendampingi pasien
4. Melibatkan keluarga 5. Pasien tampak melakukan teknik
untuk mendampingi relaksasi napas dalam yang
pasien diajarkan perawat.
5. Mengajarkan teknik
relaksasi untuk
mengurangi kecemasan .

NO No Tanggal Jam Implementasi Respon


DX
1 I 22/02/2020 08.00 1. Mengkaji ttv 1. TTV : TD: 90/70 mmHg, S : 36oC,
2. Memonitor lingkungan
11.30 N : 98 x/menit, RR : 20 x/menit
selama makan
11.45 3. Memonitor intake nutrisi 2. Lingkungan tampak bersih
4. Memonitor mual dan
11.50 3. Menghabiskan setengah porsi
muntah
12.00 5. Memonitor turgor kulit makanan yang diberikan RS
6. Menginformasikan pada
12.30 4. Pasien tampak tidak ada mual dan
klien dan keluarga tentang
manfaat nutrisi muntah
7. kolaborasi dengan ahli gizi
5. Turgor kulit elastis
6. Pasien sudah mengerti tentang
manfaat nutrisi bagi proses
penyembuhan
7. Pemberian nasi, sayur, telur 6
butir/hari
2. II 22/02/2020 13.00 1. Mengkaji ttv 1. TTV : TD: 90/70 mmHg, S : 36oC,
13.10 2. Memonitor kulit adanya N : 98 x/menit, RR : 20 x/menit
13.30 kemerahan 2. Tampak merah di sekitar luka operasi
14.00 3. Menganjurkan pasien 3. Pasien tampak menggunakan pakaian
09.00 untuk menggunakan yang longgar
pakaian yang longgar
4. Pasien tampak bersih luka operasi
4. Menjaga kebersihan kulit
tampak lembab
agar tetap bersih dan
5. Perawatan luka steril setiap hari
kering
5. Melakukan perawatan luka
secara steril
3. III 23/02/2020 14.30 1. Mengkaji ttv 1. TTV : TD: 90/70 mmHg, S : 36oC,
14.35 2. Mengunakan pendekatan N : 98 x/menit, RR : 20 x/menit
14.40 yang menenangkan 2. Pasien tampak tenang
15.00 3. Menjelaskan semua 3. Pasien mengerti prosedur/tindakan
15.20 prosedur dan apa yang yang dilakukan
dirasakan saat prosedur 4. Keluarga pasien selalu mendampingi
dilakukan pasien
4. Melibatkan keluarga untuk 5. Pasien tampak melakukan teknik
mendampingi pasien relaksasi napas dalam yang diajarkan
5. Mengajarkan teknik perawat.
relaksasi untuk
mengurangi kecemasan .
EVALUASI
No.D Hari/tanggal Jam Evaluasi Paraf
x
1. Kamis, 13.00 S: Pasien mengatakan masih tidak
20/02/2020
mempunyai nafsu makan, pola makan
tidak teratur dan kurang
mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein
O:
- KU: sedang
- Kesadaran : Composmentis.
- TTV: Td: 90/70 mmHg, S:
36oC, N : 98 x/menit, RR : 20
x/menit
- BB :52 kg
- TB : 150
- LILA : 24 cm
- IMT : 23,1
- Terpasang infuse RL 20 tpm
- Turgor kulit : elastis
- Nafsu makan berkurang, pasien
tampak lemah, porsi makan
tidak dihabiskan (1/2) jenis
makan : bubur
- Minum 4-6 gelas (air putih) .
A. Masalah belum Teratasi
P : Intervensi Lanjut
1. Kaji TTV
2. Monitor lingkungan selama
makan
3. Monitor intake nutrisi
4. Monitor mual dan muntah
5. Monitor turgor kulit
6. Informasikan pada klien dan
keluarga tentang manfaat nutrisi
7. Kolaborasi dengan Ahli Gizi

2. Kamis, S : Pasien mengatakan terdapat luka


20/02/2020
bekas operasi pada bagian perut, luka
jahitan terbuka kembali
O:
- KU : sedang
- Kesadaran: Composmentis,
GCS : 15
- TTV : TD : 90/70 mmHg, N :
98 x/menit, S : 36 oC, RR : 20
x/menit
- Terdapat luka bekas sayatan
operasi pada daerah simpisis
pasien
- Luka operasi terbuka
- Luka tampak kemerahan
- Tidak terdapat nana/pus pada
luka
- Terapi yang di berikan:
 Metronidazole 3x500 mg/iv
 Getamizine
A : Masalah sebagian Teratasi
P : Intervensi lanjut
1. Kaji TTV
2. Monitor kulit adanya
kemerahan
3. Anjurkan pasien untuk
menggunakan pakaian yang
longgar
4. Jaga kebersihan kulit agar tetap
bersih dan kering
5. Lakukan perawatan luka secara
steril
3. 20/02/2020 S : Pasien mengatakan cemas sudah
mulai berkurang dan sedikit paham
dengan kondisis yang dialami saat ini.
O:
- KU : sedang
- Kesadaran : composmentis,
GCS : 15
- TTV : TD : 90/70 mmHg, N :
98 x/menit, S : 36 oC, RR : 20
x/menit
- Pasien rileks, postur tubuh
tidak tegang, pasien tampak
banyak bertanya.
A : Masalah sebagian teratasi
P : Intervensi lanjut
1. Kaji TTV
2. Gunakan pendekatan yang
menenangkan
3. Jelaskan semua prosedur dan
apa yang dirasakan saat
prosedur dilakukan
4. Libatkan keluarga untuk
mendampingi Pasien
5. Ajarkan teknik relaksasi untuk
mengurangi kecemasan

No.D Hari/tanggal Jam Evaluasi Paraf


x
1. Jumat, 13.00 S: Pasien mengatakan masih tidak
21/02/2020
mempunyai nafsu makan, pola makan
tidak teratur dan kurang
mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein
O:
- KU: sedang
- Kesadaran : Composmentis.
- TTV: Td: 90/70 mmHg, S:
36oC, N : 98 x/menit, RR : 20
x/menit
- BB :52 kg
- TB : 150
- LILA : 24 cm
- IMT : 23,1
- Terpasang infuse RL 20 tpm
- Turgor kulit : elastis
- Nafsu makan berkurang, pasien
tampak lemah, porsi makan
tidak dihabiskan (1/2) jenis
makan : bubur
- Minum 4-6 gelas (air putih) .
B. Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi Lanjut
1. Kaji TTV
2. Monitor lingkungan selama makan
3. Monitor intake nutrisi
4. Monitor mual dan muntah
5. Monitor turgor kulit
6.Informasikan pada klien dan
keluarga tentang manfaat nutrisi
7. Kolaborasi dengan Ahli Gizi
2. Jumat, S : Pasien mengatakan terdapat luka
21/02/2020
bekas operasi pada bagian perut, luka
jahitan terbuka kembali
O:
- KU : sedang
- Kesadaran: Composmentis,
GCS : 15
- TTV : TD : 90/70 mmHg, N :
98 x/menit, S : 36 oC, RR : 20
x/menit
- Terdapat luka bekas sayatan
operasi pada daerah simpisis
pasien
- Luka operasi terbuka
- Luka tampak kemerahan
- Tidak terdapat nana/pus pada
luka
- Terapi yang di berikan:
 Metronidazole 3x500 mg/iv
 Getamizine
A : Masalah sebagian Teratasi
P : Intervensi lanjut
1. Kaji TTV
2. Monitor kulit adanya kemerahan
3.Anjurkan pasien untuk menggunakan
pakaian yang longgar
4. Jaga kebersihan kulit agar tetap
bersih dan kering
5. Lakukan perawatan luka secara
steril
3. Jumat. S : Pasien mengatakan cemas sudah
21/02/2020
mulai berkurang dan sedikit paham
dengan kondisis yang dialami saat ini.
O:
- KU : sedang
- Kesadaran : composmentis,
GCS : 15
- TTV : TD : 90/70 mmHg, N :
98 x/menit, S : 36 oC, RR : 20
x/menit
- Pasien rileks, postur tubuh
tidak tegang, pasien tampak
banyak bertanya.
A : Masalah sebagian teratasi
P : Intervensi lanjut
1. Kaji TTV
2. Gunakan pendekatan yang
menenangkan
3. Jelaskan semua prosedur dan
apa yang dirasakan saat
prosedur dilakukan
4. Libatkan keluarga untuk
mendampingi Pasien
5. Ajarkan teknik relaksasi untuk
mengurangi kecemasan

No.D Hari/tanggal Jam Evaluasi Paraf


x
1. Sabtu, 13.00 S: Pasien mengatakan masih tidak
22/02/2020
mempunyai nafsu makan, pola makan
tidak teratur dan kurang
mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein
O:
- KU: sedang
- Kesadaran : Composmentis.
- TTV: Td: 90/70 mmHg, S:
36oC, N : 98 x/menit, RR : 20
x/menit
- BB :52 kg
- TB : 150
- LILA : 24 cm
- IMT : 23,1
- Terpasang infuse RL 20 tpm
- Turgor kulit : elastis
- Nafsu makan berkurang, pasien
tampak lemah, porsi makan
tidak dihabiskan (1/2) jenis
makan : bubur
- Minum 4-6 gelas (air putih) .
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2. Sabtu, S : Pasien mengatakan terdapat luka
22/02/2020
bekas operasi pada bagian perut, luka
jahitan terbuka kembali
O:
- KU : sedang
- Kesadaran: Composmentis,
GCS : 15
- TTV : TD : 90/70 mmHg, N :
98 x/menit, S : 36 oC, RR : 20
x/menit
- Terdapat luka bekas sayatan
operasi pada daerah simpisis
pasien
- Luka operasi terbuka
- Luka tampak kemerahan
- Tidak terdapat nana/pus pada
luka
- Terapi yang di berikan:
 Metronidazole 3x500 mg/iv
 Getamizine
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi dihentikan
3. Sabtu, S : Pasien mengatakan cemas sudah
22/02/2020
mulai berkurang dan sedikit paham
dengan kondisis yang dialami saat ini.
O:
- KU : sedang
- Kesadaran : composmentis,
GCS : 15
- TTV : TD : 90/70 mmHg, N :
98 x/menit, S : 36 oC, RR : 20
x/menit
- Pasien rileks, postur tubuh
tidak tegang, pasien tampak
banyak bertanya.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Luka post operasi
Penurunan napsu makan

Bakteri dan jamur masuk


kedalam luka opraesi Intake nutrisi kurang

Ketidak stabilan daya tahan


tubuh Kurangnya protein di
dalam tubuh

Bakteri, virus dan jamur


Perubahan status kesehatan menyebar pada luka operasi Ketidak seimbangan
nutrisi
Kurang pengetahuan
Pertumbuhan dan perkembangan bakteri
dalam luka operasi Penurunan regenerasi sel

cemas
Penurunan proses
Infeksi pada luka operasi
penyebuhan luka

Jaringan terputus Luka terbuka


perubahan status fungsi
tubuh
Peradangan Perawatan luka yang buruk
penurunan status kesehatan
Meransang area
Kelemahan otot sensorik dan motoric Ulkus dan pus menyebabkan
iritasi pada daerah luka operasi

Aktifitas terhabat Nyeri akut


Iritasi pada daerah luka operasi

Intoleransi aktifitas
Kerusakan integritas kulit

Deficit perawatan diri

Anda mungkin juga menyukai