Anda di halaman 1dari 5

Jumat, 03 September 2010

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

Dr. Suparyanto, M.Kes

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

Pengertian Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

 Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
pemeriksaan payudara setiap wanita. Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan setiap 1 bulan
sekali dan dapat menjadi instrumen penapisan yang efektif untuk mengetahui lesi payudara
(Varney, 2007).

 Sedangkan menurut Smeltzer (2005) SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri antara
hari ke – 5 dan ke – 10 dari siklus menstruasi, dengan menghitung hari pertama haid sebagai
hari 1. Dan menurut Maulani (2009), Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah bagian
penting dari perawatan kesehatan, yang dapat melindungi anda dari resiko kanker payudara.

 Deteksi dini kanker payudara adalah program pemeriksaan untuk mengenali kanker
payudara sewaktu masih berukuran kecil, dan sebelum kanker tersebut mempunyai
kesempatan untuk menyebar (Dixon dan Leonard, 2006). Kanker payudara dapat ditemukan
secara dini dengan pemeriksaan SADARI, pemeriksaan klinik dan pemeriksaan mamografi.
Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30% (Saryono dan Pramitasari,
2009).

Strategi Mencegah Kanker Payudara

1.Pencegahan primer.

 Pencegahan primer adalah pencegahan yang paling utama. Caranya adalah dengan upaya
menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor resiko dan melaksanakan pola
hidup sehat.

 Cara ini dilakukan oleh para wanita yang belum sama sekali terdeteksi adanya kanker
payudara. Hal ini sangat bagus bila dilakukan, sebab dapat mencegah kanker payudara
secara dini.

Hal-hal yang dapat dilakukan dengan pencegahan primer adalah :

1. Membatasi konsumsi alkohol

2. Menjaga berat badan ideal

3. Berkonsultasi dengan dokter mengenai cara alternatif untuk menambah atau hormon
lainnya
4. Menggabungkan aktivitas fisik kedalam kehidupan sehari-hari

5. Mengonsumsi makanan kaya serat dan rendah lemak

6. Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran

2.Pencegahan sekunder

 Terkadang kita tidak tau bahwa kita dapat terkena resiko kanker payudara. Dari pola makan
yang salah atau dari riwayat keluarga yang pernah menderita kanker ini. Pencegahan
sekunder merupakan pecegahan yang dilakukan terhadap individu yang memiliki resiko
untuk terkena kanker payudara.

 Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk dari
kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteki dini. Beberapa
metode deteksi ini terus mengalami perkembangan.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah resiko datangnnya kanker payudara adalah dengan
cara :

1. Wanita usia 20 tahun dianjurkan melakukan SADARI selama 3 bulan sekali agar kanker dapat
terdeteksi secara dini. Jika ada benjolan atau hal-hal yang mencurigakan segeralah
menghubungi dokter.

2. Wanita usia 35-40 tahun melakukan mamografi

3. Wanita berusia diatas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli atau melakukan cancer
risk assessement survey

4. Wanita berusia lebih dari 50 tahun check-up rutin dan demografi setiap tahun.

5. Saat baik melakukan mamografi adalah seminggu setelah menstruasi. Caranya dengan
meletakkan payudara secara bergantian antara dua lembar alas, kemudian dibuat foto dari
atas ke bawah, lalu dari kiri ke kanan.

3.Pencegahan tersier

 Pencegahan ini ditunjukan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara.
Penanganan yang tepat sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecacatan dan
memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan ini untuk meningkatkan kualitas
hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan.
Tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan :

1. Operasi walaupun tidak berpengaruh banyak tehadap ketahanan penderita

2. Tindakan kemoterapi dengan sitostatika

3. Pada stadium tertentu, pengobatan diberikan hanya berupa sistomatik

4. Dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif (Endang dan Bertani, 2009)


Cara lain untuk melakukan pencegahan kanker payudara sebagai berikut :

1. Jangan menggunakan bra yang terlalu ketat terlalu lama. Kalau bisa ketika tidur bra dilepas

2. Hilangkan kebiasaan merokok dan minum alkohol

3. Periksa payudara sendiri secara rutin, misalnya satu bulan sekali

4. Hindari radiasi dari Sinar-X atau berbagai macam radiasi lainnya

5. Rajin mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin sebagai zat
antioksidan. 

6. Selain itu, banyak-banyaklah mengonsumsi kacang kedelai, tempe, tahu, dan sebagainya.
Kacang kedelai mulai mengandung fitoestrogen genistein yang dapat membantu
mengurangi resiko tumbuhnya kanker payudara.

7. Rajin berolahraga meski hanya sebatas olahraga ringan seperti joging

8. Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak, terutama lemak hewani

9. Hindari stress. (Nurcasanah, 2009)

Pemeriksaan Payudara Sendiri

 Salah satu hal yang penting dalam menjaga kesehatan payudara adalah dengan mewaspadai
payudara dari segala kelaianan, terutama yang berkaitan dengan benjolan pada payudara.
Umumnya kanker payudara ditemukan pada stadium lanjut akibat kelalaian penderita dalam
mendeteksi benjolan ataupun kelainan pada payudaranya. Padahal, kemungkinan sembuh
tentu akan semakin besar bila benjolan kanker pada terdeteksi lebih awal.

Langkah pemeriksaan payudara :

1. Periksa kondisi payudaramu secara umum di depan cermin. Lihat apakah ada perubahan
warna dan struktur kulit, ukuran atau bentuk payudara

2. Lalu periksa payudara kananmu dan daerah ketiak di sekitarnya menggunakan tangan kiri.
Gerakan tangan kirimu menjelajahi payudara dengan arah melingkar serta tekanan ringan.
Arah melingkar ini bisa dimulai dari lingkaran tertular payudara, sampai mencapai puting.
Sesudah itu, periksa payudara dengan gerakan vertikal dari atas ke bawah.

3. Tekan bagian puting secara perlahan untuk memeriksa apakah ada cairan yang keluar

4. Lakukanlah hal yang sama pada payudara kirimu. (Salika, 2010)

Pemeriksaan Payudara Mandiri

 Pemeriksaan payudara mandiri dapat membantu anda untuk menjadi terbiasa dengan tubuh
anda, jadi anda dapat menemukan perubahan-perubahan yang terjadi, yakni dengan
melakukan :
1. Buka baju sampai ke pinggang dan berdiri di depan cermin (kiri). Dengan tangan santai di sisi
tubuh anda, lihatlah perubahan-perubahan apa saja yang terjadi pada bentuk, ukuran atau
kesimetrisan payudara dan puting susu anda

2. Angkat lengan di atas kepala dan periksa lagi apakah terdapat perubahan. Berputarlah ke
samping untuk melihat payudara anda secara keseluruhan (kanan)

3. Sekarang taruh tangan anda di pinggang dan tekan ke bawah sehingga otot dada meregang.

4. Pemeriksaan payudaa mandiri berikutnya lebih baik dilakukan dengan tiduran, dengan satu
tangan di belakang kepala. Gunakan ujung jari untuk merasakan benjolan-benjolan atau
penebalan yang terjadi.

5. Putar tangan membentuk spiral menjangkau semua daerah pada payudara (kiri), ingat juga
untuk memeriksa ketiak anda. Penting sekali bagi dokter untuk mengikuti langkah-langkah
yang sama jika anda datang ke tempat praktek untuk pemeriksaan kesehatan. Jika anda
tidak suka dengan cara memeriksa anda (Buckman, 2009).

Pemeriksaan Klinik Payudara

 Mencari benjolan atau kelainan lainnya karena organ payudara dipengaruhi oleh faktor
antara lain, yaitu : estrogen dan progesteron. Maka sebaiknya pemeriksaan dilakukan disaat
pengaruh hormonal seminimal mungkin. Penderita diperiksa pada bagian atas terbuka.
Penderita duduk dengan tangan jatuh bebas ke samping dan pemeriksa berdiri di depan alat
posisi yang lebih kurang sama tinggi.

 Inspeksi

 Simetri payudara kiri kanan

 Kelainan kapila letak dan bentuk pada retaksi puting susu, kelainan kulit, tanda radang.

 Inspeksi ini juga dilakukan dalam keadaan dua tangan diangkat keatas apakah ada bayangan
tumor dibawah kulit yang ikut bergerak atau adakah bagian yang tertinggal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bambang. 2010. Stadium Penyakit Kanker Payudara. http://www.info-kespro.com. diakses


tanggal 12 Maret 2010

2. Bambang. 2008. Kanker Payudara. http://www.info-kespro.com. diakses tanggal 12 Maret


2010

3. Buckman. 2009. Pemeriksaan SADARI. http://www.info-rollet.com. diakses tanggal 12 Maret


2010

4. Daniel, Gale.2007. Mari Galakkan SADARI. Bandung:Alfabeta

5. Deny.2009. Motivasi SADARI. http//.www.denias.ket.yaho.mail


6. Depkes.2008. Kanker Payudara di Indonesia. http://www.depkes.com. diakses tanggal 26
Maret 2010

7. Dixon, J.M. dan Leonard, R.C.F. 2006. Kelainan Payudara. Jakarta : Dian Rakyat.

8. Endang dan Bertani. 2009. Strategi Pencegahan Kanker Payudara. http://www.no-kita.com.


diakses tanggal 12 Maret 2010

9. FKUI. 2005. Deteksi Dini Kanker Payudara. Jakarta:FKUI

10. Gunawan. 2008. Terapi Kanker Payudara. http://www.info-online.com. diakses tanggal 12


Maret 2010

11. Kissanti. 2008. Jurnal Bogor » Deteksi Dini Kanker Payudara.htm


http://www.jurnalbogor.com/?cat=13 diakses 26 Maret 2010

12. Maulani. 2009. Kanker Payudara dan Solusinya. Jakarta:Media Aesclapius

13. Nirmala. 2007. Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta : EGC.

14. Salika. 2010. Permasalahan Kanker Payudara. Yogyakarta:Dian Press

15. Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta YBPSP

16. Saryono dan Pramitasari, R.D. 2009. Perawatan Payudara : Dilengkapi dengan Deteksi Dini
Terhadap Penyakit Kanker Payudara. Jogjakarta : Mitra Cendekia Press

17. Sobur. 2005. Kanker Payudara dan Kanker Serviks.Yogyakarta:Graha Ilmu

18. Suririnah. 2009. Faktor Yang Mempengaruhi remaja dalam SADARI. http://www.baliho.id
diakses tanggal 12 Maret 2010

19. Soetjipto. 2006. Pencegahan Kanker Payudara. http://www.nakita.com. diakses tanggal 12


Maret 2010

20. Widayatun. 2008. Kanker Payudara Diagnosis dan Solusinya. Jakarta:Ghalia Utama

21. Zulkifli. 2006. Ciri-ciri ramaja. http://www.citra media.com.id diakses tanggal 12 Maret 2010

Anda mungkin juga menyukai