Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hipertensi merupakan masalah utama hampir disemua negara, dimana

prevalensi hipertensi sangat bervariasi dari suatu negara ke negara lain

(Merianti, 2014). Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu

kondisi medis yang ditandai dengan meningkatnya kontraksi pembuluh darah

arteri sehingga terjadi resistensi aliran darah yang meningkatkan tekanan

darah terhadap dinding pembuluh darah (Junaedi dkk, 2013).

Disamping itu tekanan darah yang meningkat dapat mempengaruhi

kualitas tidur pada pasien hipertensi akibat dari peningkatan aktifitas simpatis

ketika terjadi gangguan tidur. Apabila tidur mengalami gangguan, tekanan

darah tidak dapat turun menjadi normal (Moniung, 2014). Sedangkan data

statistik terbaru menyatakan bahwa terdapat 24,7% penduduk Asia Tenggara

dan 23,3% penduduk Indonesia berusia 18 tahun ke atas mengalami

hipertensi pada tahun 2014 (WHO, 2015).

Menurut National Basic Health Survey (2013) dalam Azizah 2015 di

Indonesia terjadi peningkatan prevalensi hipertensi. Secara keseluruhan

prevalensi hipertensi di Indonesia tahun 2013 sebesar 26,5%. Sedangkan 70

dari 207 pasien dengan hipertensi mengalami gangguan tidur atau mengalami

kualitas tidur yang buruk. Hipertensi atau darah tinggi masih menjadi

ancaman serius yang berdampak pada produktivitas hidup seseorang di NTB.

1
2

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi hipertensi pada

umur ≥18 tahun di Provinsi NTB yakni mencapai 24,3% (Kemenkes RI,

2013).

Dinas Kesehatan Kota Mataram pada tahun 2016 menunjukkan bahwa

sejumlah 3064 jiwa penduduk di Kota Mataram mengidap hipertensi. Salah

satu puskesmas di wilayah Kota Mataram dengan kasus hipertensi cukup

tinggi yaitu Puskesmas Ampenan. Pada tahun 2016 kejadian hipertensi di

Puskesmas Ampenan sebanyak 670 kasus, terjadi peningkatan pada tahun

2017 sebanyak 904 kasus hipertensi (Dinas Kesehatan Kota Mataram, 2017).

Sedangkan data kasus hipertensi selama 4 bulan terakhir (dari bulan Januari

sampai dengan April 2018) sebanyak 216 kasus (Data Laporan PTM

Puskesmas Ampenan, 2017).

Resiko hipertensi dapat dihubungkan dengan durasi dan kualitas tidur

yang singkat. Tekanan darah dapat mempengaruhi kualitas tidur pada pasien

hipertensi. Tekanan darah secara normal menurun ketika sedang tidur

dibandingkan ketika sedang dalam keadaan sadar dan keadaan ini

dihubungkan karena penurunan aktifitas simpatis pada keadaan tidur. Apabila

tidur mengalami gangguan, maka tidak terjadi penurunan tekanan darah saat

tidur sehingga akan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi yang berujung

pada penyakit kardiovaskuler (Kasron, 2013). Hipertensi juga dapat

meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan kerusakan ginjal.

Hipertensi sering disebut sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam

karena terjadi tanpa gejala (Junaedi dkk, 2013).


3

Berbagai cara dilakukan dalam upaya mengatasi tekanan darah tinggi

dan gangguan kualitas tidur baik dengan terapi farmakologi maupun dengan

terapi non-farmakologi (terapi komlomenter). Terapi komplementer bersifat

alami diantaranya hypnoterapi, terapi musik, aroma terapi, relaksasi nafas

dalam, relaksasi otot progresif, dan olahraga. Olahraga sangat penting untuk

menurunkan tekanan darah dalam jangka pendek maupun jangka panjang

(Sutanto, 2010). Olahraga yang dianjurkan untuk pasien hipertensi adalah

olahraga yang dilakukan secara khusus seperti senam jantung sehat, namun

senam jantung sehat harus dilakukan secara bertahap dan tidak boleh

memaksakan diri (Soetini, 2006).

Senam jantung sehat adalah olahraga yang disusun dengan gerakan

yang selalu mengutamakan kemampuan jantung, gerakan otot besar, dan

kelenturan sendi, serta memasukkan oksigen sebanyak mungkin. Gerakan

senam jantung sehat terdiri dari 3 tahap yaitu gerakan pemanasan, gerakan

inti dan gerakan pendinginan (Merianti, 2015).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Liza Merianti (2015) yaitu

senam jantung sehat dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan secara non-

farmakologi yang dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan, mengatasi

stress, mengurangi berat badan, menurunnya frekuensi denyut jantung saat

istirahat, tekanan darah menjadi stabil dan memberikan rasa aman nyaman

sehingga kualitas tidur dapat meningkat dengan melakukan senam jantung

sehat secara teratur.


4

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 10

Mei 2018 melalui wawancara langsung terhadap pasien hipertensi di

Puskesmas Ampenan mengatakan bahwa, 6 dari 10 pasien hipertensi

meminum obat setiap hari untuk menurunkan tekanan darahnya dan belum

pernah melakukan senam jantung sehat. Responden mengatakan merasa

bosan meminum obat dan ingin mengetahui teknik non-farmakologi dengan

aktivitas fisik secara sederhana untuk menurunkan tekanan darah dan

meningkatkan kualitas tidur. Sedangkan 4 dari 10 reponden mengatakan

jarang meminum obat hipertensi, dan mengalami gangguan tidur akibat nyeri

yang dirasakan.

Pada usia lanjut pengaturan tekanan darah mengalami penurunan

sensitivitas pada refleks baroreseptor sehingga kinerja jantung akan menurun.

Dengan pemberian terapi farmakologi jangka panjang dapat menyebabkan

beberapa efek samping seperti mual, sembelit, resiko diuretik bahkan resiko

kanker (Samaidi, 2017). Untuk mengurangi resiko dalam pemberian terapi

farmakologi, peningkatan aktivitas fisik dengan olahraga dapat dilakukan

sebagai salah satu terapi non farmakologi yaitu senam jantung sehat. Senam

jantung sehat akan memberikan manfaat menurunkan tekanan darah dan

memberikan rasa nyaman yang dapat meningkatkan kualitas tidur pada pasien

hipertensi, sehingga akan terjadi penurunan tekanan darah (Putri, 2013).

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik melakukan penelitian

tentang “Pengaruh Senam Jantung Sehat terhadap Tekanan Darah dan

Kualitas Tidur Lansia dengan Hipertensi di Puskesmas Ampenan”.


5

1.2. Rumusan Masalah

Hipertensi merupakan masalah utama hampir seluruh negara

(Merianti, 2016). Hipertensi biasanya dimulai sebagai penyakit yang ringan,

perlahan berkembang ke kondisi yang parah atau berbahaya. Peningkatan

umur akan menyebabkan beberapa perubahan fisiologis (Setiawan, 2014).

Resiko hipertensi dapat dihubungkan dengan durasi dan kualitas tidur yang

singkat (Sarah, dkk 2015). Berbagai cara dilakukan dalam upaya mengatasi

kualitas tidur dan meningkatkan rasa aman nyaman baik dengan terapi

farmakologi maupun terapi non-farmakologi. Untuk mengoptimalkan

keberhasilan pengobatan penyakit hipertensi selain dengan terapi

farmakologi, penting dilakukannya terapi non- farmakologi yaitu dengan

olahraga senam jantung, dimana dapat menurunkan tekanan darah (Soetini,

2006). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Ada Pengaruh

Senam Jantung Sehat terhadap Tekanan Darah dan Kualitas Tidur Lansia

dengan Hipertensi di Puskesmas Ampenan”.

1.1.4. Tujuan Penelitian

1.1.1. Tujuan Umum

Mengetahui Pengaruh Senam Jantung Sehat terhadap

Tekanan Darah dan Kualitas Tidur Lansia Hipertensi di Puskesmas

Ampenan.
6

1.1.2. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tekanan darah lansia dengan hipertensi sebelum

melakukan senam jantung sehat di Puskesmas Ampenan.

2. Mengidentifikasi kualitas tidur lansia dengan hipertensi sebelum

melakukan senam jantung sehat di Puskesmas Ampenan.

3. Mengidentifikasi tekanan darah lansia dengan hipertensi setelah

melakukan senam jantung sehat di Puskesmas Ampenan.

4. Mengidentifikasi kualitas tidur lansia dengan hipertensi setelah

melakukan senam jantung sehat di Puskesmas Ampenan.

5. Menganalisis pengaruh senam jantung sehat terhadap tekanan

darah dan kualitas tidur lansia hipertensi di Puskesmas Ampenan.

1.2.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk

mengembangkan pengetahuan dan pengembangan ilmu keperawatan

medikal bedah, sehingga menambah wawasan yang lebih luas tentang

pengaruh senam jantung sehat terhadap tekanan darah dan kualitas

tidur pada lansia hipetensi.


7

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk pengembangan ilmu khususnya dalam ilmu keperawatan

medical bedah tentang pengaruh senam jantung sehat terhadap

tekanan darah dan kualitas tidur lansia hipertensi.

2. Bagi Pasien

Sebagai terapi non farmakologi apabila tekanan darah meningkat

dan kualitas tidur menurun muncul pada saat dirumah untuk

menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kualitas tidur.

3. Bagi penulis

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat

mengaplikasikan dan mensosialisasikan teori yang telah diperoleh

selama perkuliahan sebagai kegiatan promosi kesehatan.

Ampenan.1

Anda mungkin juga menyukai