15 Mei 2020
1
Pokok Bahasan
1. Asuransi Nelayan
2. Asuransi Perikanan Bagi Pembudidaya Ikan Kecil
3. Pengembangan Asuransi Business Interuptions untuk Wabah Penyakit
2
Asuransi Nelayan
3
Jaminan Pertanggungan Asuransi Nelayan Tahun 2016
Capaian Asuransi Nelayan Tahun 2018 mencapai 138,863 orang nelayan atau 27,77% dari target 500.000 nelayan (program
berjalan Agustus 2018) dan total premi mencapai Rp24.301,01 juta dan klaim sebesar Rp21.375,33 juta.
Capaian Asuransi Nelayan Tahun 2019
(Program berjalan Juli 2019)
Realisasi Thd Target
No Provinsi Target Jumlah Nelayan Jumlah Premi (Rp) Jumlah Nelayan (Rp) Nilai Klaim (Rp)
%
1 Kalimantan Selatan 7,420 5,949 832,860,000 80.18% - -
2 Maluku 4,950 3,702 518,280,000 74.79% - -
3 Kalimantan Tengah 4,500 3,072 430,080,000 68.27% - -
4 Kep. Bangka Belitung 13,400 7,165 1,003,100,000 53.47% - -
5 Bali 8,645 4,446 622,440,000 51.43% 2 165,000,000
6 Kalimantan Utara 4,700 2,293 321,020,000 48.79% 1 5,000,000
7 Papua Barat 3,320 1,580 221,200,000 47.59% - -
8 Sulawesi Tenggara 20,450 9,125 1,277,500,000 44.62% 4 18,700,000
9 Jawa Barat 17,550 7,299 1,021,860,000 41.59% 4 215,000,000
10 Nusa Tenggara Barat 18,100 7,172 1,004,080,000 39.62% 1 5,000,000
11 Gorontalo 5,600 2,069 289,660,000 36.95% - -
12 Kalimantan Timur 12,670 4,595 643,300,000 36.27% - -
13 Riau 19,350 6,755 945,700,000 34.91% - -
14 Sumatera Barat 10,800 3,617 506,380,000 33.49% 1 5,000,000
15 Sulawesi Selatan 37,450 11,827 1,655,780,000 31.58% 1 10,000,000
16 Nusa Tenggara Timur 15,350 4,822 675,080,000 31.41% - -
17 Bengkulu 5,100 1,583 221,620,000 31.04% 1 5,000,000
18 Sulawesi Utara 14,950 4,472 626,080,000 29.91% - -
19 Jambi 4,800 1,343 188,020,000 27.98% - -
20 Kepulauan Riau 16,800 4,630 648,200,000 27.56% - -
21 D.I. Yogyakarta 1,750 480 67,200,000 27.43% - -
22 Lampung 10,175 2,731 382,340,000 26.84% - -
23 Papua 8,050 2,010 281,400,000 24.97%
24 Jawa Timur 59,550 14,856 2,079,840,000 24.95% 7 250,000,000
25 Maluku Utara 8,500 2,115 296,100,000 24.88% 1 5,000,000
26 Sulawesi Tengah 11,000 2,703 378,420,000 24.57% - -
27 Aceh 21,370 5,050 707,000,000 23.63% 2 205,000,000
28 Sumatera Selatan 6,350 1,424 199,360,000 22.43% - -
29 Sumatera Utara 33,650 6,816 954,240,000 20.26% 1 5,000,000
30 Sulawesi Barat 16,600 3,204 448,560,000 19.30% - -
31 Jawa Tengah 53,700 8,374 1,172,360,000 15.59% 3 15,595,546
32 Kalimantan Barat 11,050 1,325 185,500,000 11.99% - -
33 Banten 10,850 1,261 176,540,000 11.62% 1 5,000,000
34 DKI Jakarta 1,500 135 18,900,000 9.00%
TOTAL 500,000 150,000 21,000,000,000 30.00% 30 914,295,546
Capaian Asuransi Nelayan 2019 mencapai 150.000 orang nelayan atau 30% dari target 500.000 nelayan (program baru berjalan Juli
2019) dan total premi mencapai Rp21.000,00 juta dan klaim per 30 November 2019 mencapai Rp914 juta.
Pertumbuhan Asuransi Nelayan tahun 2016 - 2018
• Jumlah nelayan yang mengikuti asuransi nelayan subsidi premi dari Pemerintah tahun
2017 mengalami peningkatan 22,21% namun capaian nelayan yang mengikuti asuransi
dimaksud pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 72,23%.
• Hal tersebut dikarenakan berdasarkan ketentuan Kementerian Kelautan dan Perikanan
diketahui bahwa nelayan yang telah mendapatkan bantuan premi tidak dapat diusulkan
kembali. Ketentuan dimaksud sedang dalam kajian mengingat animo yang cukup tinggi
dari nelayan atas asuransi tersebut.
Fitur Asuransi Nelayan Komersial
E Berusia minimal 17 (tujuh belas) tahun dan maksimal 65 (enam puluh lima)
tahun pada saat pendaftaran asuransi.
1. Pembayaran klaim AUTP, AUTS, Asnel kantor cabang PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
(“Perusahaan”) yang dilakukan pemeriksaan telah memenuhi ketentuan OJK yang berlaku yaitu
pembayaran klaim dibayar tidak melebihi 30 hari setelah adanya kesepakatan antara tertanggung
dan penanggung.
2. Berdasarkan dokumen sampling produksi dan klaim diketahui bahwa kantor cabang Perusahaan
telah konsisten melaksanakan program AUTP, AUTS, dan Asnel sesuai dengan petunjuk
pelaksanaan dari Kementerian Pertanian (“Kementan”) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan
(“KKP”) dalam hal pemenuhan dokumen utama akseptasi dan klaim. Namun demikian, terdapat
beberapa dokumen pendukung yang belum seragam dan konsisten dilaksanakan oleh kantor
cabang sesuai dengan pedoman internal AUTP dan AUTS Perusahaan yang merupakan turunan
dari petunjuk pelaksanaan AUTP dan AUTS dari Kementan. Selain itu, Perusahaan belum memiliki
pedoman tersendiri atas turunan petunjuk teknis Asnel dari KKP.
3. Berdasarkan penjelasan, Perusahaan saat ini sedang dalam proses melakukan review pedoman
AUTP, AUTS, dan Asnel sebagai upaya untuk melakukan penyeragaman template dokumen
pendukung akseptasi dan klaim di kantor cabang agar mempercepat proses namun tidak
meninggalkan azas kehati-hatian serta praktik asuransi yang berlaku umum.
4. Masih terdapat eartag sapi yang ditanggung AUTS tidak ditindik melainkan hanya dikalungkan.
Perusahaan perlu mempertimbangkan faktor risiko fraud, mengingat eartag yang dikalungkan
dapat dengan mudah untuk dipindahkan ke sapi yang lain.
5. Perusahaan masih dirasa perlu untuk menambah sumber daya manusia di kantor cabang yang
bertanggungjawab atas pelaksanaan asuransi penugasan pemerintah seperti asuransi pertanian
dan asuransi nelayan.
6. Perusahaan perlu mempertimbangkan untuk membuat kebijakan klaim ex-gratia untuk program
asuransi pemerintah.
Asuransi Segmen Nelayan* per 31 Desember 2018
Produk asuransi semakin diminati oleh profesi nelayan dalam memenuhi kebutuhan
proteksi baik untuk diri maupun aset yang mereka miliki. Adapun capaian asuransi segmen
nelayan per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
*Capaian asuransi segmen nelayan merupakan penggabungan antara capaian produk asuransi nelayan dengan produk asuransi lainnya yang terdapat
nelayan sebagai tertanggung/pemegang polis yang dicover oleh PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
Asuransi Perikanan untuk
Pembudidaya Ikan Kecil
21
Asuransi Perikanan untuk Pembudidaya Ikan Kecil
Luas Lahan
No Provinsi Luas Lahan (m²) Nilai Premi (Rp) Nilai Klaim (Rp)
Klaim (m²)
1 Sulawesi Selatan 27,910,110 678,939,000 71 104,950,000
2 Aceh 20,227,372 436,084,000 670 1,004,250,000
3 Jawa Tengah 12,798,275 228,368,000 528 791,370,000
4 Jawa Timur 8,246,141 231,684,000 41 61,787,500
5 Nusa Tenggara Barat 5,001,828 143,280,000 10 15,000,000
6 Sulawesi Tenggara 4,991,200 103,815,000 5 8,000,000
7 Jawa Barat 4,892,638 174,780,000 84 125,970,000
8 Kalimantan Timur 3,402,000 77,850,000 2 3,334,000
9 Sulawesi Barat 3,339,000 76,185,000 66 98,611,500
10 Kalimantan Selatan 3,197,890 72,810,000 15 22,500,000
11 Lampung 3,177,682 117,315,000 104 156,500,000
12 Gorontalo 1,748,050 66,690,000 13 20,000,000
13 Jambi 1,218,387 32,805,000 - -
14 Banten 685,000 8,460,000 - -
15 Riau 536,156 104,355,000 78 117,500,000
16 Papua 267,500 180,765,000 238 356,250,000
17 Sumatera Utara 252,300 39,600,000 - -
18 Sulawesi Tengah 148,200 100,035,000 - -
19 Kep. Bangka Belitung 71,598 47,115,000 4 6,000,000
20 Bali 46,903 32,985,000 - -
21 Sumatera Barat 44,793 30,690,000 18 27,000,000
22 DI Yogyakarta 3,650 3,105,000 1 1,500,000
TOTAL 102,206,673 2,987,715,000 1,948 2,920,523,000
Asuransi Perikanan untuk Budidaya Udang
Asuransi Perikanan untuk pembudidaya ikan kecil telah dimulai dengan komoditas
udang pada Desember 2017.
• Harga Pertanggungan
• Dihitung dari biaya modal usaha yang dikeluarkan untuk pembelian benur,
pakan, dan persiapan lahan
• Harga pertanggungan = Rp 5.000.000 per siklus panen
• Batas maksimum ganti rugi = Rp 15.000.000 setahun
• Premi
• Rate = 3% x harga pertanggungan per tahun
• Ganti Rugi
• Rp 5.000.000 per siklus panen
• Maksimum klaim dalam setahun adalah 3 kali setahun
• Dalam hal Klaim Siklus Panen kedua akibat Penyakit Udang, maka harus
disertakan bukti pembelian benur dan fasilitas pendukung panen yang
dilakukan petambak sebelum memasuki siklus panen kedua
• PSAUBU ini didukung oleh penerapan manajemen risiko dari KKP melalui Cara
Budidaya Ikan yg Baik
• Polis Basis nya OPEN COVER (tidak menggunakan proses underwriting/
seleksi).
Realisasi Premi AUBU Tahun 2017
REALISASI PREMI
Target (Ha)
Jumlah Provinsi JUMLAH REALISASI LAHAN
2017 Premi 100 % (Rp)
PEMBUDIDAYA (Ha) 2017
14 3.300 2.004 3.300 1.485.000.000*
REALISASI KLAIM TAHUN 2018
REALISASI PREMI
NO PROVINSI JUMLAH NELAYAN (posisi 31 Desember 2018)
LUAS LAHAN NILAI PREMI (Rp) LUAS LAHAN NILAI Klaim (Rp)
1 ACEH 200 204,61 92.072.250 24,90 124.500.000
2 BANTEN 41 140,30 63.135.000 7,37 36.833.000
3 GORONTALO 35 96,50 43.425.000 1,00 5.000.000
4 JAWA BARAT 129 325,55 146.497.500 19,19 95.970.000
5 JAWA TENGAH 225 405,79 182.605.500 32,07 160.350.000
6 JAWA TIMUR 263 219,20 98.640.000 24,91 124.525.000
7 KALIMANTAN SELATAN 19 44,50 20.025.000 - -
8 LAMPUNG 90 136,58 61.458.750 16,00 80.000.000
9 NUSA TENGGARA BARAT 53 31,11 13.999.500 - -
10 SULAWESI BARAT 8 9,35 4.207.500 - -
11 SULAWESI SELATAN 789 1.368,18 615.681.000 5,50 27.500.000
12 SULAWESI TENGAH 18 39,80 17.910.000 - -
13 SULAWESI TENGGARA 109 262,00 117.900.000 2,00 10.000.000
14 SUMATERA UTARA 25 16,54 7.443.000 0,28 1.400.000
Grand Total 2.004,00 3.300,00 1.485.000.000 133,22 666.078.000
26
*Premi AUBU tahun 2017 dibayarkan seluruhnya pada Desember 2017 untuk masa pertanggungan di tahun 2018
Potensi Pengembangan Asuransi Business
Interuptions untuk Wabah Penyakit
27
Asuransi Business Interuptions
Asuransi Business Interuptions adalah Bagian dari Asuransi
Property All Risk yang memberikan manfaat kepada Pemegang
Polis/Tertanggung yang mengalami kerugian dari kegiatan
usaha yang terhenti, sebagai akibat dari adanya
bencana/bencana alam antara lain kebakaran, gempa bumi,
tsunami, atau erupsi gunung berapi.