Disusun oleh:
Dani
Herawati Linda Yulistiani
Irma Hawari
Leni Marlina Devi
Nur Munawaroh
3. G
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KUNINGAN
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah. SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah “Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup”. Sholawat beserta salam
kita sampaikan kepada nabi besar kita Muhammad Saw yang telah memberikan pedoman
hidup yakni Al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kependudukan dan
Lingkungan Hidup di program studi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada
Universitas Kuningan. Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Ondi Suganda, M.Pd. selaku pembimbing mata kuliah
Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai pelaku kehidupan di bumi ini selalu mengalami pertumbuhan dan
perkembangan setiap masanya. Selain manusia, lingkungan pula merupakan pelaku dalam
kehidupan di bumi ini. Manusia dan lingkungan hidup berdampingan membentuk sebuah
rantai kehidupan yang sangat kuat. Namun, semakin lama jumlah manusia mengalami
pertambahan yang begitu pesat, sehingga lingkungan semakin terdesak dengan keadaan
tersebut dan memaksa keseimbangan kehidupan terus bergeser. Masalah lingkungan
adalah persoalan yang timbul sebagai akibat dari berbagai gejala alam. Dalam arti ini
masalah lingkungan adalah sesuatu yang melekat pada lingkungan itu sendiri, dan sudah
ada sejak alam semesta ini, khususnya bumi dan segala isinya diciptakan oleh Tuhan
Yang Maha Esa.
Masalah kependudukan dan masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang
cukup mendapat perhatian dunia. Masalah kependudukan mendapat perhatian karena
dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan manusia itu
sendiri beserta lingkungannya. Kelestarian lingkungan hidup yang menyangkut kawasan
laut, darat dan udara dipantau terus karena pada akhir-akhir ini menunjukkan gejala
kemerosotan makin meningkat dari tahun ke tahun.
Untuk mengatasi kemungkinan-kemungkinan masalah yang akan menimpa,
pemerintah Indonesia khususnya telah melakukan beberapa langkah untuk mengatasi
masalah kependudukan tersebut, diantaranya program keluarga berencana dan pendidikan
kependudukan. Keluarga Berencana merupakan program pemerintah untuk
mengendalikan laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat di Indonesia sehingga
dikeluarkanlah program ini yang memiliki inti bahwa dua orang anak dalam sebuah
keluarga lebih baik. Mendukung program tersebut, penting pula diadakan yang namanya
pendidikan kependudukan bagi masyarakatnya.
B. Rumusan Masalah
Melihat dari apa yang dipaparkan di latar belakang, maka penulis ingin memfokuskan
penulisan makalah ini ke dalam beberapa permasalahan, sebagai berikut:
1. Apa hakikat PKLH?
2. Apa latar belakang, pengertian, tujuan dan manfaat PKLH?
2
C. Tujuan
Dari penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa sebagai calon guru sekolah dasar
dapat mengetahui hakikat Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup sebagai
disiplin ilmu yang harus diajarkan kepada siswa serta dapat mengimplementasikan
pembelajaran Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup dalam dunia pendidikan
di Indonesia sebagai bekal menuju dunia profesional.
`
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat PKLH
Masalah kependudukan dan masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang
cukup mendapat perhatian dunia. Masalah kependudukan mendapat perhatian karena
dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan manusia itu
sendiri beserta lingkungannya. Kelestarian lingkungan hidup yang menyangkut kawasan
laut, darat dan udara dipantau terus karena pada akhir-akhir ini menunjukkan gejala
kemerosotan makin meningkat dari tahun ke tahun.
Salah satu pertemuan di Pounex, Swiss, menyimpulkan bahwa masalah lingkungan
tidak saja disebabkan oleh kemajuan melainkan juga oleh keterbelakangan dan
kemiskinan. Masalah lingkungan yang akhir ini misalnya penyakit menular yang
disebabkan oleh lingkungan yang kotor dan erosi yang disebabkan karena kerusakan
hutan. Sementara di negara maju kerusakan lingkungan disebabkan oleh kurang atau
tidaknya adanya pembangunan. Oleh karena itu, tanpa pembangunan masalah lingkungan
justru akan menjadi makin parah.
Indonesia adalah salah satu negara yang tidak luput dari masalah kependudukan.
Pertambahan penduduk yang cepat, penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas
penduduk yang rendah merupakan ciri-ciri masalah kependudukan di Indonesia.
Pertumbuhan penduduk yang cepat (lebih dari 2%), akan mengakibatkan terjadinya
struktur penduduk muda, sehingga akan ketergantungan tinggi. Keadaan yang demikian
akan menjadi beban dalam pembangunan yang telah tercapai sebagian hanya digunakan
untuk konsumsi penduduk yang tidak produktif.
Penyebaran penduduk yang tidak merata akan mengakibatkan pemanfaatan sumber
daya manusia tidak atau kurang efektif. Di luar Jawa banyak sumber daya alam yang
belum atau kurang dimanfaatkan karena kekurangan tenaga kerja, sementara di Jawa
banyak pengangguran karena terbatasnya lapangan kerja, kualitas penduduk yang rendah,
yang ditandai dengan tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan pendapatan perkapita,
akan merupakan hambatan pula upaya memperhambat laju pembangunan.
Beberapa langkah telah dilakukan untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut,
diantaranya program keluarga berencana yang telah dimulai sejak tahun 1970 dan
4
pendidikan kependudukan yang dimulai sejak tahun 1976. Diharapkan dengan kedua
usaha tersebut laju pertumbuhan pendudukan yang dapat ditingkatkan.
Kadar perlunya PKLH juga tersirat dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Seperti diketahui, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila
yang membahagiakan seluruh bangsa Indonesia, negara kita melaksanakan pembangunan
di segala bidang dengan menggunakan pedoman yang ditujukan oleh Undang-Undang
Dasar 1945 dan Garis-Garis Besar Haluan Negara.
Dalam GBHN itu disebutkan bahwa pembangunan nasional jangka panjang di bidang
ekonomi diarahkan antara lain kepada usaha untuk pengaturan serta menyebarkan
penduduk yang lebih wajar dengan memindahkan penduduk ke luar Jawa dan Bali.
B. Latar Belakang PKLH
Yang menjadi latar belakang mengapa terdapat PKLH adalah adanya masalah
kependudukan dan lingkungan hidup dimana dua hal tersebut dapat dibedakan tetapi tidak
dapat dipisahkan. Hal ini disebabkan mempunyai keterkaitan yang erat dan saling
berhubungan.
Berikut merupakan sejarah perkembangan Pendidikan Lingkungan Hidup dari
berbagai penjuru dunia.
1. Perkembangan Pendidikan Lingkungan Hidup di Tingkat Internasional
Pada tahun 1975, sebuah lokakarya internasional tentang pendidikan lingkungan
hidup diadakan di Beograd, Jugoslavia. Pada pertemuan tersebut dihasilkan
pernyataan antar negara peserta mengenai pendidikan lingkungan hidup yang dikenal
sebagai "The Belgrade Charter -a Global Framework for Environmental Education".
Secara ringkas tujuan pendidikan lingkungan hidup yang dirumuskan dalam Belgrade
Charter tersebut di atas adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesadaran dan perhatian terhadap keterkaitan bidang ekonomi,
sosial, politik serta ekologi, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.
b. Memberi kesempatan bagi setiap orang untuk mendapatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap/perilaku, motivasi dan komitmen, yang diperlukan untuk
bekerja secara individu dan kolektif untuk menyelesaikan masalah lingkungan
saat ini dan mencegah munculnya masalah baru. Menciptakan satu kesatuan pola
tingkah laku baru bagi individu, kelompok-kelompok dan masyarakat terhadap
lingkungan hidup.
5
1997 adalah: (1) untuk membantu menjelaskan masalah kepedulian serta perhatian
tentang saling keterkaitan antara ekonomi, sosial, politik, dan ekologi di kota
maupun di wilayah pedesaan; (2) untuk memberikan kesempatan kepada setiap
orang untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, komitmen, dan kemampuan
yang dibutuhkan untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan, dan (3) untuk
menciptakan pola perilaku yang baru pada individu, kelompok, dan masyarakat
sebagai suatu keseluruhan terhadap lingkungan. Tujuan yang ingin dicapai tersebut
meliputi aspek: (1) pengetahuan, (2) sikap, (3) kepedulian. (4) keterampilan, dan (5)
partisipasi. Sedangkan Internasional Working Meeting On Environment Education
Inschool Curriculum, dalam rekomendasinya mengenai pelaksanaan pendidikan
lingkungan hidup, menyatakan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan hendaknya
merupakan suatu proses mereorganisasi nilai dan memperjelas konsep-konsep untuk
membina keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan menghargai
antar hubungan manusia, kebudayaan, dan lingkungan fisiknya. Pendidikan
lingkungan hidup harus juga diikuti dengan praktik pengambilan keputusan dan
merumuskan sendiri ciriciri perilaku yang didasarkan pada isu-isu tentang kualitas
lingkungan. PKLH dilaksanakan mulai dari pendidikan dasar sampai dengan
pendidikan tinggi. Namun demikian hasil yang diperlihatkan dari pelaksanaan PKLH
selama ini kurang begitu menggembirakan, oleh karena itu PKLH di semua jenjang
pendidikan perlu dievaluasi. Soemarwoto (2001: 180-183) menyatakan bahwa
pendidikan lingkungan hidup mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi perlu
ditinjau kembali agar bahan pelajaran dapat diinternalkan dan melahirkan masyarakat
yang bersikap dan berkelakuan ramah terhadap lingkungan hidup. Menurut beliau
kelemahan selama ini adalah pelajaran lingkungan idup terlalu berat pada ekologi
dan tidak memasukkan hal-hal praktis dari kehidupan sehari-hari. kesadaran akan
pentingnya lingkungan bagi manusia sejak pendidikan dasar bahkan pendidikan pra
sekolah sampai dengan perguruan tinggi.
D. Tujuan PKLH
Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup berasal dari dua konsep dasar
pendidikan, yaitu pendidikan kependudukan dan pendidikan kelestarian lingkungan
hidup. Pendidikan kependudukan mempunyai tujuan utama dalam upaya perubahan sikap
serta perilaku, reproduksi dan penyebaran penduduk secara rasional dan bertanggung
jawab. Adapun tujuan lain yaitu : agar masyarakat/anak didik dapat mengetahui faktor-
faktor yang menyebabkan pertumbuhan penduduk secara cepat serta segala akibatnya
8
Dari tujuan-tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir dari PKLH adalah
membentuk warga negara yang berwawasan kependudukan dan lingkungan hidup, yaitu
warga negara yang dalam segala perilakunya berpandangan ke depan terhadap masalah
kependudukan dan lingkungan hidup, menuju masyarakat yang serasi, dan seimbang
dalam hubungannya dengan lingkungan hidupnya.
E. Manfaat PKLH
Setelah mengetahui tentang tujuan PKLH maka selanjutnya adalah apa manfaat yang
dapat diambil setelah mempelajari PKLH itu sendiri. PKLH adalah suatu program yang
dikhususkan untuk membentuk pribadi peserta didiknya lebih peka terhadap masalah-
masalah kependudukan dan lingkungan hidup. Dari mempelajari PKLH tentu saja
diharapkan keluran yang didapat dari situ mempunyai manfaat besar bagi lingkungan dan
kependudukan.
Saat ini dunia dihadapkan kepada berbagai krisis yang mencemaskan. Penemuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang begitu dahsyat dan menakjubkan telah merubah dan
membawa perbaikan pada kehidupan manusia di bumi ini. Umur manusia semakin
panjang, berbagai penyakit seperti malaria, tipus, TBC dan lain-lain dapat diobati dengan
penemuan-penemuan di bidang kedokteran dan obat-obatan. Kematian bayi, anak dan ibu
dapat diberantas. Akibatnya adalah pertambahan penduduk dari 3,8 milyar orang tahun
1950 an menjadi 6,1 milyar pada tahun 1999. Tambaan 2 milyar orang lebih dalam waktu
kurang dari 50 tahun. Tambahan penduduk ini berupa bayi yang tumbuh menjadi anak,
anak dewasa dan seterusnya. Ledakan jumlah penduduk memerlukan sandang, pangan,
papan, pelayanan kesehatan dan pendidikan keamanan, transportasi, rekreasi dan lain
sebagainya agar mereka dapat hidup layak.
Kebutuhan hidup manusia ini didapatkan sebagian besar dari dukungan alam. semakin
banyak manusia semakin intensif dan ekspensif penggunaan alam yang dilaksanakan oleh
manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi yang dibarengi dengan
pertumbuhan industri secara besar-besaran untuk memenuhi permintaan bermilyar-milyar
manusia tadi, telah mengakibatkan semakin menurunnya mutu alam lingkungan hidup
manusia tadi. Manusia melupakan bahwa daya dukung plenet bumi untuk memberikan
kehidupan terbatas.
Sekarang keadaan sudah sampai ke titik kritis. Hal ini terjadi karena dua kekuatan
besar saling mendukung dan memperkuat, ialah:
10
1. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak terbatas di atas suatu planet dengan
daya dukung yang terbatas untuk menghidupinya dan menampung sampah hasil
kehidupannya.
2. Teknologi tidak terbatas yang dibarengi dengan sikap manusia untuk
mendominasi dan menghabiskan alam lingkungannya.
Krisis yang mengancam sistem kehidupan di planet bumi ini harus segera kita hadapi
dan kita pecahkan bersama. Pertumbuhan penduduk harus kita atur. Sikap kita untuk
secara tidak bertanggung jawab mengeksploitasi dan merusak alam lingkungan bagi
keenakan dan kemudahan hidup kita harus kita rubah.
Untuk itu Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) dirasa dan
mutlak diperlukan sebagai salah satu alternatif guna menjawab tantangan masalah
kependudukan dan lingkungan hidup yang berkembang saat ini dan yang akan datang.
Sehingga manfaat yang dapat diambil dari PKLH adalah Terwujudnya manusia Indonesia
yang memiliki pengetahuan, kesadaran dan keterampilan untuk berperan aktif dalam
melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta menjawab berbagai
tantangan mengenai masalah kependudukan yang semakin kompleks.
Berarti jika kita melihat dari tujuan awal PKLH dapat dikatakan bahwa manfaat yang
dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Memberikan wawasan lingkungan hidup kepada seluruh stakeholder khususnya
pada sektor pendidikan, warga sekolah dan masyarakat dalam menyelesaikan
permasalahan lingkungan.
2. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan keterampilan bagi usia dini sebagai
cerminan prilaku yang rasional dan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup.
3. Menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki sikap profesional sesuai dengan
tuntutan perkembangan iptek dan tuntutan pembangunan berkelanjutan.
4. Memahami konsep dan pentingnya lingkungan hidup dalam kehidupan
menampilkan sikap apresiatif terhadap pengelolaan lingkungan hidup di daerah
masing-masing khususnya.
5. Menampilkan kreatifitas melalui kegiatan nyata dalam rangka meningkatkan daya
dukung lingkungan dan upaya pelestarian lingkungan.
6. Membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan pelestarian dan
pemanfaatan sumber daya alam serta gerakan pemanfaatan, penataan,
pengembangan, pemeliharaan dan pemulihan lingkungan hidup di lingkungan
rumah, sekolah dan masyarakat.
11
A. Kesimpulan
Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup merupakan jawaban atas masalah
kependudukan dan lingkungan hidup yang selama ini mendera kehidupan masyarakat
Indonesia bahkan dunia. Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup mengatasi
masalah kependudukan dan lingkungan hidup dimulai dari akarnya, yaitu kualitas sumber
daya manusia yang berkualitas. Upaya perubahan sikap serta perilaku dalam mengelola
sumber daya alam secara rasional dan bertanggung jawab merupakan langkah vital yang
mesti dilakukan untuk menghindarkan masyarakat dunia dari masalah kependudukan dan
lingkungan hidup. Karena manusialah yang menjadi subjek dan objek dalam masalah
kependudukan dan lingkungan hidup ini, sehingga sangat tepat ketika kita ingin
menanggulangi masalah ini, maka pola pikir manusialah yang pertama harus diperbaiki.
Kesadaran pola pikir akan sangat berpengaruh terhadap perilaku manusia selanjutnya
untuk menghargai lingkungan hidup.
B. Saran
Mahasiswa PGSD sebagai calon guru SD seharusnya memahami betul hakikat PKLH
ini sebagai acuan dalam mengajarkan anak-anak sekolah dasar untuk lebih mencintai
lingkungan hidup. Sehingga dengan memahaminya, guru akan sejalan dengan pemikiran
para ahli untuk mengatasi masalah kependudukan dengan mengajarkan Pendidikan
Kependudukan dan Lingkungan Hidup sejak dini. Pengajaran yang baik dalam kelas akan
memberikan makna yang kuat dalam diri siswa sehingga akan melekat terus sebagai
pribadi anggota masyarakat yang rasional dan bertanggung jawab atas dirinya dan
lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA