Anda di halaman 1dari 8

SOAL UJIAN MID SEMESTER GENAP T.A.

2019/2020
` Mata Kuliah : Startegi Belajar Mengajar PPKn
Bobot : 4 (empat) SKS
Waktu : Sesuai petunjuk
Jenis Test : Uraian
Petunjuk Mengerjakan/ Menjawab Soal:
1. Berdoalah sebelum membaca dan mengerjakan/ menjawab soal-soal yang ada !
2. Bacalah setiap soal dengan baik dan benar ! dan kerjakanlah lebih dahulu jawaban dari soal yang
dianggap paling mudah !
3. Jawaban setiap soal, dapat dilakukan secara tidak berurutan nomornya !
4. Hasil ujian ditulis tangan dan boleh diketik, masing-masing kirim di group MK, hari ini Rabu 6
Mei 2020 , batas waktu pukul 24.oo wita ( 12 malam ).

Soal- Soal:
1.Jelaskan beberapa definisi atau pengertian Belajar dalam konteks pendidikan nilai menurut ahli
(minimal 5 ahli ), dan jelaskan pula pengertian atau definisi menurut anda.
2.Jelaskan beberapa definisi atau pengertian Mengajar dalam konteks pendidikan nilai menurut ahli
( minimal 5 ahli ), dan jelaskan pula pengertian atau definisi menurut anda.
3.Jelaskan perbandingan ( persamaan dan perbedaan) dua teori belajar dan dua teori mengajar
menurut ahli !
4.Mengapah mata pelajaran PPKn beorientasi pada nilai dan norma ? Jelaskan alasan berpikir anda !
5.Kemukakan kerangka berpikir anda mengenai perbedaan antara belajar dan mengajar, harus berikan
contoh yang membedakannya !
6.Jelaskan analisis anda sehubungan dengan implementasi teori belajar behaviorisme dalam
pembelajaran PPKn di kelas !
7.Berikan analisis berpikir anda mengenai teori belajar Konstruktivisme dan teori belajar Humanisme!
Berikan contohnya masing masing !
8.Bagaimanakah menurut anda praktek belajar mengajar seorang guru PPKn yang kreatif danberpikir
inovatif ?
9.Bagaimanakah pendapat anda cara guru PPKn melakukan kasifikasi dalam mengimplementasi
strategi belajar mengajar di kelas ?
10. Bagaimanakah pendapat anda tentang Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka dalam
pembelajaran PPKn ? Apakah relevan dengan kebijakan pemerintah Indonesia pada kondisi saat ini
yang mengalami masalah Pandemi Covid 19 ? Berikan tanggapan anda secara detail sebagai calon
guru PPKn ! ( Jawaban No.10 minimal 1 halaman ).

“””””””Selamat Bekerja dan Belajar dari Rumah “”””””

Stay at Home
NAMA :VICKRAN DANDI SAMBAY

NIM : 18607029

JAWABAN

1. a. menurut saya : “belajar adalah proses untuk membentuk pola berpikir


seseorang yang nantinya akan berpengaruh pada perilakunya”. Artinya belajar bukan
merupakan tujuan tapi sebuah proses yakni untuk mengenal,memahami, menalar,
menilai dan itu yang menjadi semacam sebuah pertimbangan bagi seseorang dalam
melakukan sebuah tindakan.

b. menurut Hamalik : “belajar adalah suatu proses untuk mencapai tujuan, belajar
adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman”

c. menurut Hamzah : “belajar merupakan suatu proses yang sistematis yang


setiap komponenya menentukan keberhasilan anak didik

d. menurut Reber : “belajar adalah sebuah proses mendapatkan pengetahuan”

e. menurut Riyanto : “seseorang dikatakan belajar kalau dapat melakukan


sesuatu dengan cara latihan-latihan sehingga yang bersangkutan menjadi
berubah.”

f. menurut Sanjaya : “belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku


sebagai akibat dari

2. menurut saya : “mengajar adalah sebuah proses untuk memberikan pengetahuan agar
dapat diimplementasikan dalam tindakan”. Saya mengartikan secara singkat apa yang
dimaksud dengan belajar namun dalam penerapan yang luas, tidak sebatas pengertian
dalam sebuah formalitas, seperti mengajar dilembaga pendidikan formal karena
mengajar juga dapat dilakukan oleh siapapun, misalnya seorang ibu rumah tangga
yang mengajarkan anaknya tentang nilai-nilai persaudaraan sehingga hal ini akan
berdampak pada perilaku anak, apalagi diajarkan sejak dini.
a. menurut Djamarah : “mengajar pada hakekatnya merupakan suatu
proses,yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar
anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anaka didik
melakukan proses belajar.”

b. menurut Howard ( Daryanto,2010 : 162 ) : “mengajar adalah suatu aktivitas


untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan,
mengubah atau mengembangkan skill, attitude ideal ( cita-cita ), aprectons
( penghargaan ), dan knowledge.

c. menurut Nasution : “mengajar pada umumnya adalah usaha guru untuk


menciptakan kondisi-kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa,
sehingga terjadi interaksi antara murid dengan lingkungan, termasuk guru, alat
pelajaran, dan sebagainya yang disebut proses belajar sehingga tercapai tujuab
belajar yang ditentukan.

d. menurut Wina Sanjaya :’ mengajar adalah mengajak berpikir siswa


sehingga melalui kemampuan berpikir akan terbentuk siswa yang cerdas dan
mampu memecahkan setiap persoalan yang dihadapinya

e. menurut Mursell ( Daryanto, 2010 : 163 ) “mengajar dalam konteks standard


pendidikan tidak hanya sekedar menyampaikan materi pembelajaran, akan
tetapi juga dimaknai sebagai proses pengaturan lingkungan supaya siswa
belajar”

3. a. perbandingan teori belajar antara Bower dan Moh. Surya

Menurut bower belajar adalah menunjukan adanya perubahan yang relative


dalam perilaku yang dan terjadi karena adanya beberapa pengalaman yang
telah dialami dan juga latihan yang telah dilakukan dalam waktu sebelumnya.

Menurut Moh. Surya belajar merupakan sebuah proses usaha yang telah
dilakukan oleh masing-masing individu untuk bias memperoleh sebuah
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan.

Dari kedua teori diatas kita bisa menemukan sebuah perbedaan yang
mendasar yakni bower tidak menekankan definisi belajar dari segi proses
sedangkan Moh.Surya mendefinisikan bahwa belajar adalah proses.
Sedangkan persamaan keduanya adalah terletak pada dampak dari belajar itu
sendiri yaitu perubahan tingkah laku dari sebelumnya.

b. perbandingan teori mengajar antara Nasution dan wina sanjaya

menurut Nasution : “mengajar pada umumnya adalah usaha guru untuk


menciptakan kondisi-kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa,
sehingga terjadi interaksi antara murid dengan lingkungan, termasuk guru, alat
pelajaran, dan sebagainya yang disebut proses belajar sehingga tercapai tujuan
belajar yang ditentukan.

menurut Wina Sanjaya :’ mengajar adalah mengajak berpikir siswa


sehingga melalui kemampuan berpikir akan terbentuk siswa yang cerdas dan
mampu memecahkan setiap persoalan yang dihadapinya

perbedaan mendasar dari kedua teori mengajar diatas yaitu adalah ruang
lingkup pembelajaran, nasution tidak hanya melihat proses mengajar dari segi
siswa sebagai objek tetapi juga lingkungan belajar, agar siswa bisa lebih
nyaman belajar, sedangkan Wina sanjaya menekankan prioritas siswa sebagai
objek yang diajar tanpa memperhatikan aspek yang lain.

4. pada prinsipnya PPKn bertujuan untuk mendidik warga Negara agar berperilaku
sebagai warga Negara yang baik. Tentu dalam proses pendidikan ini, diajarkan moral,
etika, nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, hal ini merupakan bagian dari
prinsip pembelajaran PPKn yang menekankan tidak hanya pada aspek pengetahuan
( civic knowledge) dalam bidang politik, hukum, sosial, dan moral tetapi juga
bagaimana untuk mendorong warga Negara untuk mengimplementasikan hal tersebut
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. PPKn tetap konsisten
untuk mengedepankan etika dan moral, hal ini juga saya lihat secara pribadi misalnya
dikampus, ada beberapa fakultas yang menekankan pada kemampuan intelektual
seseorang mahasiswa, sehingga di akhir tahun ajaran bagi mahasiswa yang berprestasi
secara akademik diberikan penghargaan, sedangkan difakultas saya hal itu tidak
dilaksanakan, karena memang laboratorium sosial untuk melihat seseorang itu
memiliki kemampuan intelektual adalah perilakunya didalam masyarakat.

5. Dalam pemahaman saya yang sederhana belajar adalah sebuah proses untuk
mendapatkan pengetahuan sedangkan mengajar adalah proses memberikan atau
mentransfer pengetahuan. Contoh yang dapat kita lihat, dan bahkan seelalu dialami,
proses pembelajaran disekolah antara guru dan peserta didik, dimana guru sebagai
pengajar yang mengajar sedangkan siswa yang belajar atau menerima pengetahuan.

6. pada dasarnya teori behaviorisme adalah teori perubahan tingkah laku sebagai akibat
adanya interaksi antara stimulus ( rangsangan ) dan respon ( tanggapan ). Namun
dalam realitasnya, masih banyak permasalahan yang terjadi karena gagalnya
implementasi dari terori ini. Salah satunya adalah kegagalan pendidik dalam
memberikan stimulus sehingga membuat kurang minat peserta didik dalam
mempelajari PPKn, kegagalan tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya persiapan
dan minimnya pengetahuan, sehingga perlu lagi adanya pembenahan. Namun disisi
lain banyak yang berhasil dalam mengimplementasikan teori ini sehingga
menumbuhkan gairah belajar siswa, biasanya dibantu dengan kecanggihan teknologi
melalui media pembelajaran yang ada.

7. a. teori belajar humanistik merupakan konsep belajar yang lebih melihat pada sisi
kepribadian manusia. Berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan
kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut.
Contohnya dalam proses pembelajaran : guru mengajukan pertanyaan terbuka dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab

b. teori belajar konstruktivisme merupakan teori belajar yang lebih menekankan pada
proses dan kebebasan dalam menggali pengetahuan serta upaya dalam
mengkonstruksi pengalaman. Contohnya : mengatur peserta didik agar bisa
berkomunikasi secara langsung secara aktif dengan antar teman selama proses
pembelajaran.

8. kecanggihan teknologi dan kecepatan informasi membuat seorang guru harus berpikir
kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran dengan menguasai teknologi informasi
da mengkombinasikan dengan pengetahuan tentang teori belajar, ilmu yang menjadi
bidangnya saya rasa sudah menjadi modal awal dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran juga sebagai guru harus mampu untuk
menciptakan suasana belajar agar siswa mampu berpartisipasi secara aktif dalam
proses pembelajaran.

9. hal yang perlu dilakukan adalah mengenal dan memahami lingkungan belajar,
didalamnya juga mampu untuk memahami karakter dari peserta didik yang ada, disini
diperlukan komunikasi dan juga kemampuan psikologi dari seorang guru, sehingga
nantinya ia tidak kesulitan dalam menerapkan strategi belajar yang tepat berdasarkan
kondisi yang ada.
10. Bagi saya kebijakan kampus merdeka dan merdeka belajar merupakan hal
yang sangat tepat dalam menjawab tantangan pendidikan diindonesia. Kampus
merdeka dan merdeka belajar merupakan kebijakan dalam dunia pendidikan yang
dicanangkan oleh MENDIKBUD Nadiem Makarim untuk meningkatkan kualitas
belajar diindonesia. Salah satu yang pokok adalah kebijakan merdeka belajar yang
menekankan pada esensi dari kemerdekaan berpikir. Menurut Nadiem Makarim,
kebijakan ini harus disosialisasikan kepada guru sebelum mereka mengajarkanya pada
siswa siswi. Menurutnya, dalam kompetensi guru dilevel apapun, tanpa ada proses
penerjemahan dari kompetensi dasar dan kurikulum yang ada, maka tidak akan pernah
ada pembelajaran yang terjadi.

Melihat konsep dari kebijakan ini, saya optimis dengan kemajuan pendidikan
dinegeri ini, karena hanya dengan memberikan kebebasan untuk belajar maka akan
mendorong siswa siswi mampu untuk mengembangkan potensi dirinya. Selain itu
juga kebijakan ini mendorong sebuah perubahan paradigm pendidikan diindonesia,
dari yang dulunya siswa dianggap seperti bejana yang terus diisi, sekarang sudah
berubah dimana akan terciptanya suatu proses pembelajaran yang interaktif antara
guru dan siswa sehinggan menumbuhkan semangat untuk belajar.

Pada saat ini tentu seluruh dunia menghadapi persoalan yang sama, yakni
masalah virus COVID 19, yang membuat seluruh dunia lumpuh seketika disegala
bidang. Dampak dari COVID 19 juga merambah ke dalam dunia pendidikan, oleh
karena itu diperlukan sebuah solusi untuk mengatasi hal ini. Dalam rangka untuk
mendukung kebijakan pemerintah untuk tinggal dirumah ( stay at home ) maka
dikeluarkan juga kebijakan agar seluruh proses pembelajaran dilakukan dari rumah
disegala tingkatan pendidikan ( belajar dirumah ).

Kebijakan kampus merdeka dan merdeka belajar selaras dengan kondisi yang
terjadi saat ini, dimana pembelajaran tidak lagi dilaksankan dilembaga pendidikan,
namun diberikan kebebsan untuk belajar dirumah dengan tetap ada pedoman-
pedoman pembelajaran yang disiapkan dari masing-masing lembaga pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai