Model pembelajaran berasal dari dua suku kata penyusunnya yakni model dan
pembelajaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia online, model memiliki beberapa arti,
pertama berarti pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat
atau dihasilkan. Kedua orang yang dipakai sebagai contoh untuk dilukis (difoto). Ketiga orang
yang (pekerjaannya) memperagakan contoh pakaian yang akan dipasarkan. Dan keempat
barang tiruan yang kecil dengan bentuk (rupa) persis seperti yang ditiru. Adapun makna kata
model dalam pandanan model pembelajaran lebih dekat maknanya dengan makna yang
pertama yakni pola atau acuan dalam proses pembelajaran yang terprogram. Sedangkan
pembelajaran merupakan padanan kata yang berasal dari kata dasar “ajar” yang
menggunakan imbuhan pem, be, .... an.
Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S. Winataputra (2008) pembelajaran
adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar
pada siswa. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkingan belajar.
1
Dengan demikian yang dimaksud dengan model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir berupa tahapan rinci (prosedur/sintaks) yang disajikan
secara khas oleh guru. Hal itu senada dengan pendapatnnya Supriyono (2003;60) yang
menyatakan bahwa model pembelajaran adalah rencana atau pola yang mengorganisasi
pembelajaran dalam kelas dan menunjukan cara penggunaan materi pembelajaran.
Joice and Weil (1996) menyatakan model pembelajaran adalah deksripsi dari
lingkungan pembelajaran yang bergerak dari perencanaan kurikulum, mata pelajaran, bagian-
bagian dari pelajaran untuk merangcang materi pelajaran, buku latihan kerja program, dan
bantuan kompetensi untuk program pembelajaran. Dengan kata lain model pembelajaran
adalah pengkondisian lingkungan dan sumber belajar untuk memudahkan siswa belajar.
Adapun ciri-ciri model pembelajaran diantaranya, pertama, rasional teoritik yang logis
yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. Kedua, landasan pemikiran tentang
apa dan bagaimana siswa belajar. Ketiga, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model
tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. Keempat. Lingkungan belajar yang diperlukan
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pokok materi berikut ini disajikan sebagai upaya meminimalisir miskonsepsi dan
mispersepsi dari para pembaca khususnya mahasiswa Teknologi Pendidikan sebagai calon
pengembang desain dan program pembelajaran. Melalui pokok bahasan ini diharapkan para
pembaca dapat dengan mudah membedakan antara model, strategi, pendekatan, metode,
teknik dan taktik dalam pembelajaran.
2
Sebagaimana telah dijelaskan pada pokok bahasan sebelumnya mode pembelajaran
merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir berupa tahapan
rinci (prosedur/sintaks) yang disajikan secara khas oleh guru. Contoh model pembelajaran
diantaranya model pembelajaran berbasis proyek (Project based Learning), model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), model pembelajaran diskoveri
(Discovery Learning), model pembelajaran koperatif, model pembelajaran kontekstual,
model pembelajaran RME dan lain-lain.
2. Konsep dan contoh pendekatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran (learning approach) adalah titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Beberapa contoh pendekatan pembelajaran adalah (1) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
3. Konsep dan contoh strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dalam
strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada
dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil
dalam suatu pelaksanaan pembelajaran (Wina Sanjaya, 2008). Strategi
pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan
berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of
operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving
something” (Wina Senjaya (2008).
Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian
pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree
dalam Wina Sanjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi
pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi
pembelajaran deduktif.
4. Konsep dan contoh metode pembelajaran
3
Metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran,
diantaranya: ceramah, demonstrasi, diskusi, TGT, Jigsaw, bermain peran, pemecahan
masalah, simulasi, laboratorium, pengalaman lapangan, brainstorming, debat,
simposium, dan sebagainya.
5. Konsep dan teknik pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Contohnya perbedaan metode
ceramah pada kelas kecil dengan kelas besar. Tentu taktik ceramah pada kedua kelas
tersebut akan berbeda. Termasuk taktik metode ceramah dikalangan siswa SD, SMP, SMA
dan mahasiswa serta masyarakat umum.
6. Konsep dan taktik pembelajaran
Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau
teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Contohnya metode ceramah
dengan taktik humor atau dengan taktik bantuan media.
Model ini berfungsi sebagai (a) membangun komitmen di kalangan peserta didik untuk
belajar, yang diwujudkan dengan keterlibatan, kesungguhan, dan loyalitas terhadap mencari
4
dan menemukan sesuatu dalam proses pembelajaran, (b) membangun sikap, kreatif, dan
inovatif dalam proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, dan (c)
membangun sikap percaya diri dan terbuka terhadap hasil temuannya (Hanafiah dan Suhana,
2009: 78).
5
pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inquiry dan keterampilan berpikir tingkat
tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri (Trianto, 2007: 67-68).
Proyek yang dibuat bisa sederhana atau prototipenya saja. Model pembelajaran
berbasis proyek ini mencakup kegiatan menyelesaikan masalah, pengambilan keputusan,
investigasi, dan keterampilan membuat karya. Peserta didik belajar berkelompok dan setiap
kelompok bisa membuat proyek yang berlainan. Guru hanya sebagai fasilitator dalam
membantu merencanakan, menganalisis proyek, namun tidak sampai memberikan arahan
dalam menyelesaikan proyek.
Sintaks dalam model pembelajaran berbasis proyek sebagai berikut. Tahap pertama,
guru memaparkan topik yang akan dikaji, tujuan belajar, motivasi, dan kompetensi yang akan
dicapai. Tahap kedua, peserta didik mengidentifikasi permasalahan atau pertanyaan yang
terkait dengan topik yang dikaji. Pertanyaan juga dapat diajukan oleh guru. Tahap ketiga,
6
kelompok membuat rencana proyek terkait dengan penyelesaian permasalahan yang
diidentifikasi. Tahap keempat, kelompok membuat proyek atau karya dengan memahami
konsep atau prinsip yang terkait dengan materi pelajaran. Tahap kelima, guru atau sekolah
memfasilitasi pameran atas pekerjaan/karya yang dihasilkan oleh peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi., Supriyono. 2003. Teori Belajar dan Pembelajaraan. Remaja Rosdakarya: Bandung
Hanafiah, Nanang dan Suhana, Cucu. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika
Aditama.
Joice, B., Weil, M., Calhon, E. 1996. Models of Teaching. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Suprijono, Agus.
2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta;
Kencana Prenada Media Group.