166
1
Abstrak
PT. Sejahtera Motor Gemilang merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri otomotif. PT.
Sejahtera Motor Gemilang berdiri sejak tahun 2011 dan berlokasi di Jalan Dr. Susanto No.82 Parenggan Pati. PT.
Sejahtera Motor Gemilang merupakan anak perusahaan dari PT. Suzuki Indomobil Sales yang memegang kekuasaan
atas penjualan kendaraan dengan merek Suzuki di Indonesia. Kegiatan utama yang dilakukan PT. Sejahtera Motor
Gemilang adalah penjualan unit kendaraan (sales), perawatan kendaraan (service), serta pengadaaan suku cadang
kendaraan (spare parts). Pada proses perawatan kendaraan (service) di PT. Sejahtera Motor Gemilang Cabang Pati
belom bisa dikatakan optimal berdasarkan rata-rata waktu tunggu (waiting time) yang ada karena melebihi standar
waktu menunggu yang telah ditetapkan perusahaan. Hal tersebut akan menimbulkan antrian panjang yang menyebabkan
pelanggan menunggu terlalu lama bahkan harus menunda untuk melakukan servis ke hari berikutnya. Tujuan dari
penelitian ini adalah melakukan analisa sistem antrian pada proses pelayanan servis motor di PT. Sejahtera Motor
Gemilang untuk meminimasi waktu tunggu (waiting time) dan meminimasi total biaya system. Penelitian dilakukan
dengan menerapkan model simulasi pada pelayanan servis untuk menentukan jumlah fasilitas yang tepat dan sesuai
dengan waktu menunggu (waiting time) yang telah ditargetkan perusahaan. Alternatif skenario perbaikan merujuk
kepada target yang telah ditargetkan perusahaan yaitu 2 menit (120 detik) waktu menunggu proses pendaftaran, 30
menit (1800 detik) waktu menunggu proses perbaikan mekanik, dan 2 menit (120 detik) waktu menunggu proses
pembayaran. Berdasarkan kemungkinan yang terjadi terdapat 4 alternatif skenario perbaikan yang memungkinkan untuk
diterapkan di PT. Sejahtera Motor Gemilang. Hasil analisis diperoleh bahwa alternatif skenario perbaikan ke 1 memiliki
rata-rata waktu menunggu (waiting time) yang telah memenuhi target perusahaan serta memiliki total biaya yang
terkecil. Pada model antrian saat ini (existing) rata-rata waktu menunggu proses pendaftaran dan pembayaran telah
memenuhi target perusahaan, sementara untuk rata-rata waktu menunggu proses perbaikan mekanik melebihi target
perusahaan yaitu pada hari senin, selasa, rabu, jumat dan sabtu, serta memiliki total biaya sebesar Rp.119.292/jam. Pada
model alternatif skenario perbaikan ke 1 rata-rata waktu menunggu proses pendaftaran, proses perbaikan mekanik, dan
proses pembayaran telah memenuhi target perusahaan yaitu pada hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat, dan sabtu, serta
memiliki total biaya sebesar Rp.82.965/jam sehingga terpilih sebagai alternatif skenario terbaik.
melakukan proses pembayaran, dan pelanggan Sejahtera Motor Gemilang dengan tujuan untuk
keluar meninggalkan sistem. meminimasi waktu tunggu (waiting time) dan
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak meminimasi total biaya sistem E(Ct).
perusahaan, standar waktu menunggu pelanggan
pada proses pendaftaran adalah 2 menit (120 1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang
detik), pada proses perbaikan oleh mekanik adalah
menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini
30 menit (1800 detik) dan pada proses pembayaran adalah adanya ketidaksesuaian antara waktu menunggu
adalah 2 menit (120 detik). Permasalahan yang (waiting time) pada proses pelayanan perbaikan oleh
sering terjadi pada proses perawatan kendaraan mekanik yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan
(service) adalah banyaknya antrian pada proses kenyataan waktu menunggu (waiting time) pada proses
perbaikan oleh mekanik khususnya pada pukul pelayanan perbaikan oleh mekanik yang ada saat ini.
08.00 – 12.00 WIB. Hal tersebut dapat Ketidaksesuaian ini yang membuat sering terjadinya
mengakibatkan waktu menunggu pelanggan antrian yang panjang pada sistem. Dengan adanya
melebihi standar waktu yang telah ditetapkan antrian yang panjang maka akan menimbulkan kerugian
perusahaan. Antrian pada proses perbaikan oleh bagi penyedia jasa serta bagi konsumen.
mekanik juga terjadi pada pukul 13.00 – 16.00
WIB, namun waktu menunggu pelanggan masih 1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan-batasan yang digunakan dalam
memenuhi standar waktu yang telah ditetapkan
penelitian ini diantaranya adalah:
perusahaan. Berikut ini merupakan data
10. Sistem yang dimodelkan adalah pelayanan
pengamatan yang dilakukan pada hari Senin 2
proses service kendaraan di PT. Sejahtera
April 2018 – Sabtu 7 April 2018 mulai pukul 08.00
Motor Gemilang
– 12.00 WIB
11. Menggunakan sistem pelayanan FCFS (First
Came First Service).
12. Pengambilan data dilakukan selama 6 hari
mulai tanggal 2 April s/d 7 April 2018.
13. Pengambilan data dilakukan selama 4 jam per
hari mulai pukul 08.00 s/d 12.00 WIB.
14. Proses pengambilan data pelayanan service
sepeda motor hanya pada jenis kerusakan
ringan.
15. Data yang digunakan adalah data pencatatan
hasil observasi.
Gambar 1.1 Grafik Rata-Rata Waktu Menunggu Pelanggan 16. Operator mekanik memiliki kemampuan yang
Berdasarkan data hasil pengamatan, diketahui sama dalam melayani pelanggan
bahwa rata-rata waktu menunggu pelanggan 17. Tidak terdapat prioritas server.
(waiting time) pada proses perbaikan oleh mekanik 18. Software yang digunakan adalah software
melebihi standar waktu yang telah ditetapkan simulasi komputer.
perusahaan yaitu selama 30 menit (1800 detik), 1.4 Tujuan Penelitian
sementara untuk rata-rata waktu menunggu Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisa
pelanggan (waiting time) pada proses pendaftaran sistem antrian pada proses pelayanan servis motor di
dan pembayaran telah memenuhi standar waktu PT. Sejahtera Motor Gemilang untuk meminimasi
yang telah ditetapkan perusahaan yaitu selama 2 waktu tunggu (waiting time) dan meminimasi total
menit (120 detik). Hal ini dapat menimbulkan biaya sistem.
antrian yang panjang pada proses perbaikan oleh
mekanik, dan dapat mempengaruhi pelayanan 1.5 Manfaat Penelitian
proses servis motor secara keseluruhan. Akibat hal Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari
tersebut pelanggan seringkali memberikan penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut :
komplain kepada pihak perusahaan dan memilih 3. Sebagai evaluasi dan masukan bagi
meninggalkan system sebelum mendapatkan perusahaan untuk meningkatkan pelayanan
pelayanan. Antrian yang panjang ini akan terhadap pelanggan pada proses service
menimbulkan kerugian biaya, yaitu kerugian biaya sepeda motor.
bagi penyedia jasa karena kehilangan pelanggan 4. Hasil usulan perbaikan proses pelayanan
dan kerugian biaya bagi pelanggan yang service sepeda motor bisa menjadi bahan
diakibatkan karena waktu tunggu (waiting time) pertimbangan bagi perusahaan untuk agar
yang terlalu lama. Berdasarkan uraian diatas, kedepannya menjadi lebih baik.
penulis ingin melakukan penelitian dan II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN
mensimulasikan pelayanan proses service di PT. TEORI
3
H0 ditolak jika T hitung < -2,09 atau T hitung atau H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan yang
> 2,09 signifikan antara output model simulasi dengan
Dengan hasil tersebut maka H0 diterima, tidak output sistem saat ini (existing).
ada perbedaan yang signifikan antara output model Validitas Utilitas Proses Mekanik
simulasi dengan output sistem nyata. Tabel 4.9 Kesimpulan
Karena T-2,09 < T hitung < T 2,09
H0 diterima jika Sig > 0,05
Yaitu :
H0 ditolak jika Sig < 0,05
-2,09 < -1,95 < 2,09
Untuk pengujian menggunakan SPSS
dihasilkan kesimpulan bahwa Sig (0,807) > 0,05 H0 diterima jika T-2,09 < T hitung < T 2,09
atau H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan yang H0 ditolak jika T hitung < -2,09 atau T hitung
signifikan antara output model simulasi dengan > 2,09
output sistem saat ini (existing). Dengan hasil tersebut maka H0 diterima, tidak
c. Validasi Waktu Menunggu dalam Antrian ada perbedaan yang signifikan antara output model
(Wq) simulasi dengan output sistem nyata.
Waktu menunggu dalam antrian (Wq) H0 diterima jika Sig > 0,05
merupakan ekspektasi waktu menunggu dalam H0 ditolak jika Sig < 0,05
antrian (tidak termasuk waktu pelayanan). Model Untuk pengujian menggunakan SPSS
dapat dikatakan valid apabila antara output sistem dihasilkan kesimpulan bahwa Sig (0,073) > 0,05
saat ini dan output simulasi tidak berbeda secara atau H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan yang
signifikan. signifikan antara output model simulasi dengan
Tabel 4.7 Kesimpulan output sistem saat ini (existing).
Karena T-2,09 < T hitung < T 2,09 Validitas Utilitas Proses Pembayaran
Yaitu : Tabel 4.10 Kesimpulan
-2,09 < -0,023 < 2,09 Karena T-2,09 < T hitung < T 2,09
Yaitu :
H0 diterima jika T-2,09 < T hitung < T 2,09 -2,09 < 0,692 < 2,09
H0 ditolak jika T hitung < -2,09 atau T hitung H0 diterima jika T-2,09 < T hitung < T 2,09
> 2,09 H0 ditolak jika T hitung < -2,09 atau T hitung
Dengan hasil tersebut maka H0 diterima, tidak > 2,09
ada perbedaan yang signifikan antara output model Dengan hasil tersebut maka H0 diterima, tidak
simulasi dengan output sistem nyata. ada perbedaan yang signifikan antara output model
H0 diterima jika Sig > 0,05 simulasi dengan output sistem nyata.
H0 ditolak jika Sig < 0,05 H0 diterima jika Sig > 0,05
Untuk pengujian menggunakan SPSS H0 ditolak jika Sig < 0,05
dihasilkan kesimpulan bahwa Sig (0,981) > 0,05 Untuk pengujian menggunakan SPSS
atau H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan yang dihasilkan kesimpulan bahwa Sig (0,511) > 0,05
signifikan antara output model simulasi dengan atau H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan yang
output sistem saat ini (existing). signifikan antara output model simulasi dengan
d. Validasi Utiltas Sistem output sistem saat ini (existing).
Validitas utilitas sistem akan dilakukan pada e. Validasi Eksternal Sistem
masing-masing proses bisnis yang ada, meliputi Berikut ini merupakan kesimpulan validasi
proses pendaftaran, proses perbaikan mekanik, dan eksternal yang dilakukan terhadap sistem adalah :
proses pembayaran. Tabel 4.11 Kesimpulan
Validitas Utilitas Proses Pendaftaran Karena T-2,45 < T hitung < T 2,45
Tabel 4.8 Kesimpulan Yaitu :
Karena T-2,09 < T hitung < T 2,09
-2,45 < 0,22 < 2,45
Yaitu :
-2,09 < 1,70 < 2,09
H0 diterima jika T-2,09 < T hitung < T 2,09
H0 ditolak jika T hitung < -2,09 atau T hitung
H0 diterima jika T-2,09 < T hitung < T 2,09
> 2,09
H0 ditolak jika T hitung < -2,09 atau T hitung
Dengan hasil tersebut maka H0 diterima, tidak
> 2,09
ada perbedaan yang signifikan antara output model
Dengan hasil tersebut maka H0 diterima, tidak
simulasi dengan output sistem nyata.
ada perbedaan yang signifikan antara output model
H0 diterima jika Sig > 0,05
simulasi dengan output sistem nyata.
H0 ditolak jika Sig < 0,05
H0 diterima jika Sig > 0,05
Untuk pengujian menggunakan SPSS
H0 ditolak jika Sig < 0,05
dihasilkan kesimpulan bahwa Sig (0,073) > 0,05
Untuk pengujian menggunakan SPSS
atau H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan yang
dihasilkan kesimpulan bahwa Sig (0,105) > 0,05
7
signifikan antara output model simulasi dengan Tabel 4.13 Parameter Sistem Antara Model Existing dengan Model
Alternatif
output sistem saat ini (existing).
2. Perhitungan Biaya Menunggu E(Cw) perbaikan oleh mekanik telah memenuhi target yang
Pendapatan Perkapita/tahun telah diterapkan perusahaan, sehingga alternatif
(Cw) =
Bulan X Minggu X Hari X Jam Kerja skenario perbaikan 1 layak untuk dipertimbangkan
Rp. 56.000.000
= pihak perusahaan dalam melakukan optimasi pelayanan
12 X 4 X 6 X 7
Rp. 56.000.000 terhadap konsumen.
=
2016
= Rp. 27.778 / jam
4.3 Analisa dan Interprestasi
Total Biaya Menunggu E(Cw) = (Cw) x (Ls) Berdasarkan hasil simulasi dan pengolahan
Tabel 4.15 Perhitungan Biaya Menunggu E (Cw) data dapat diketahui bahwa proses pelayanan servis
Jumlah E (Cw) motor di PT. Sejahtera Motor Gemilang untuk
Mekanik Cw Ls E (Cw)
model saat ini (existing) masih belum memenuhi
target rata-rata waktu menunggu (waiting time)
2 Rp. 27.778 3,18 Rp. 88.334 yang telah ditetapkan, terutama pada waktu
3 Rp. 27.778 1,3 Rp. 36.112 menunggu untuk mendapatkan perbaikan oleh
4 Rp. 27.778 0,82 Rp. 22.778 mekanik. Pada hari senin 2 april 2018 rata-rata
waktu menunggu pelanggan untuk mendapatkan
5 Rp. 27.778 0,42 Rp. 11.667
proses perbaikan oleh mekanik sebesar 1903 detik.
6 Rp. 27.778 0,26 Rp. 7.222 Pada hari selasa 3 april 2018 rata-rata waktu
menunggu pelanggan untuk mendapatkan proses
3. Perhitungan Total Biaya E(Ct) perbaikan oleh mekanik sebesar 1906 detik. Pada
Total Biaya E(Ct) = E (Cs) + E (Cw) hari rabu 4 april 2018 rata-rata waktu menunggu
Tabel 4.16 Perhitungan Total Biaya E (Ct) pelanggan untuk mendapatkan proses perbaikan
Jumlah oleh mekanik sebesar 1947 detik. Pada hari kamis
E (Cs) E (Cw) E (Ct)
Mekanik 5 april 2018 rata-rata waktu menunggu pelanggan
2 Rp. 30.958 Rp. 88.334 Rp. 119.292
untuk mendapatkan proses perbaikan oleh mekanik
sebesar 1780 detik. Pada hari jumat 6 april 2018
3 Rp. 46.853 Rp. 36.112 Rp. 82.965 rata-rata waktu menunggu pelanggan untuk
4 Rp. 62.748 Rp. 22.778 Rp. 85.526 mendapatkan proses perbaikan oleh mekanik
5 Rp. 78.643 Rp. 11.667 Rp. 90.310 sebesar 1861 detik. Pada hari sabtu 7 april 2018
rata-rata waktu menunggu pelanggan untuk
6 Rp. 94.538 Rp. 7.222 Rp. 101.760
mendapatkan proses perbaikan oleh mekanik
Tabel 4.17 Perhitungan Biaya Model Existing dan Model Alternatif
sebesar 2513 detik. Berdasarkan hasil tersebut rata-
Skenario Perbaikan rata waktu menunggu pelanggan untuk
mendapatkan proses perbaikan oleh mekanik yang
masih sesuai dengan target yang telah ditetapkan
perusahaan adalah hanya pada hari kamis yaitu
sebesar 1780 detik. Sementara untuk hari senin,
Total biaya untuk model existing adalah sebesar
Rp.119.292/jam sedangan untuk model alternatif
selasa, rabu, jumat, dan sabtu rata-rata waktu
skenario perbaikan terpilih yaitu alternatif skenario menunggu pelanggan untuk mendapatkan proses
perbaikan 1 memiliki total biaya Rp.82.965/jam. perbaikan oleh mekanik telah melebihi target yang
Berikut ini merupakan waktu rata-rata menunggu telah ditetapkan perusahaan. Untuk mengatasi hal
pelanggan setelah dilakukan perbaikan menggunakan tersebut maka dilakukan perbaikan sistem dengan
alternatif skenario perbaikan 1 adalah : 4 alternatif skenario perbaikan yang kemudian
disimulasikan. Alternatif skenario perbaikan 1
akan menambahkan 1 resources mekanik menjadi
3 mekanik. Alternatif skenario perbaikan 2 akan
menambahkan 2 resources mekanik menjadi 4
mekanik. Alternatif skenario perbaikan 3 akan
menambahkan 3 resources mekanik menjadi 5
mekanik. Alternatif skenario perbaikan 4 akan
menambahkan 4 resources mekanik menjadi 6
mekanik.
Pada alternatif skenario perbaikan 1 memiliki
waktu rata-rata dalam antrian (Wq) sebesar 1586 detik
Gambar 4.5 Rata-Rata Waktu Menunggu Pelanggan Hasil Simulasi dan telah memenuhi target perusahaan, untuk biaya
pada Alternatif Skenario Perbaikan 1 pelayanan alternatif skenario perbaikan 1 sebesar
Berdasarkan gambar 4.5 menunjukan bahwa nilai Rp.46.853/jam, untuk biaya menunggu alternatif
rata-rata waktu menunggu pelanggan pada proses
9
skenario perbaikan 1 sebesar Rp.36.122/jam, sehingga waktu menunggu (waiting time) pada proses perbaikan
alternatif skenario perbaikan 1 memiliki total biaya oleh mekanik adalah 1586 detik, dan memiliki total
sebesar Rp.82.965/jam. Pada alternatif skenario biaya Rp.82.965/jam, sehingga terdapat penghematan
perbaikan 2 memiliki waktu rata-rata dalam antrian sebesar Rp.36.327/jam. Dari hasil tersebut dapat
(Wq) sebesar 989 detik dan telah memenuhi target disimpulkan bahwa hipotesa telah terbukti dimana
perusahaan, untuk biaya pelayanan alternatif skenario alternatif skenario perbaikan (khususnya alternatif
perbaikan 2 sebesar Rp.62.748/jam, untuk biaya skenario perbaikan ke-1) mampu memperbaiki sistem
menunggu alternatif skenario perbaikan 2 sebesar yang ada saat ini (existing) dengan meminimalkan
Rp.22.778/jam, sehingga alternatif skenario perbaikan 2 waktu tunggu pelanggan (waiting time) serta
memiliki total biaya sebesar Rp.85.526/jam. Pada meminimalkan total biaya pada sistem.
alternatif skenario perbaikan 3 memiliki waktu rata-rata
dalam antrian (Wq) sebesar 696 detik dan telah V. PENUTUP
memenuhi target perusahaan, untuk biaya pelayanan 5.1 Kesimpulan
alternatif skenario perbaikan 3 sebesar Rp.78.643/jam., Adapun kesimpulan yang diambil dari penelitian
untuk biaya menunggu alternatif skenario perbaikan 3 tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
sebesar Rp.11.667/jam, sehingga alternatif skenario 6. Pada model saat ini (existing) untuk proses
perbaikan 3 memiliki total biaya sebesar Rp.90.310/jam. pelayanan servis di PT. Sejahtera Motor
Pada alternatif skenario perbaikan 4 memiliki waktu Gemilang terdiri dari 1 orang operator
rata-rata dalam antrian (Wq) sebesar 486 detik dan telah pendaftaran, 2 orang mekanik, dan 1 orang
memenuhi target perusahaan, untuk biaya pelayanan
kasir.
alternatif skenario perbaikan 4 sebesar Rp.94.538/jam,
untuk biaya menunggu alternatif skenario perbaikan 4 7. Pada model perbaikan (alternatif perbaikan 1)
sebesar Rp.7.222/jam, sehingga alternatif skenario untuk proses pelayanan servis di PT. Sejahtera
perbaikan 4 memiliki total biaya sebesar Motor Gemilang terdiri dari 1 orang operator
Rp.101.760/jam. Berdasarkan hasil tersebut maka pendaftaran, 3 orang mekanik, dan 1 orang
alternatif skenario perbaikan 1 menjadi yang terbaik kasir.
dibandingkan dengan model saat ini (existing) dan 8. Pada model saat ini (existing) masih belum
alternatif lainnya dengan total biaya terkecil sebesar optimal. Hal ini ditunjukan dengan rata-rata
Rp.82.965/jam, dan mampu menggurangi rata-rata waktu menunggu pelanggan (waiting time)
waktu menunggu untuk pendapatkan proses perbaikan pada proses perbaikan oleh mekanik masih
mekanik.
melebihi target yang ditetapkan perusahaan
4.4 Pembuktian Hipotesa
yaitu selama 30 menit (1800 detik). Rata-rata
Berdasarkan pada hasil dari pengolahan data waktu menunggu pelanggan (waiting time)
yang telah dilakukan, berikut ini merupakan hasil pada proses perbaikan oleh mekanik untuk
rekapitulasi waktu menunggu pelanggan (waiting hari senin 2 april 2018 adalah 1903 detik,
time) dan perhitungan biaya sistem adalah : selasa 3 april 2018 adalah 1906, rabu 4 april
Tabel 4.18 Parameter Sistem Antara Model Existing dengan Model 2018 adalah 1947 detik, kamis 5 april 2018
Alternatif adalah 1780 detik, jumat 6 april 2018 adalah
1861 detik, dan sabtu 7 april 2018 adalah
2513 detik. Biaya pelayanan E(Cs) pada
model existing meliputi biaya gaji karyawan
dan biaya fasilitas dengan total biaya
pelayanan adalah sebesar Rp.30.958/jam,
biaya menunggu E(Cw) pada model existing
adalah sebesar Rp.88.334/jam, sehingga total
biaya E(Ct) pada model existing adalah
sebesar Rp.119.292/jam.
Tabel 4.19 Perhitungan Biaya Model Existing dan Model Alternatif
Skenario Perbaikan
9. Pada model perbaikan (alternatif perbaikan 1)
berjalan optimal. Hal ini ditunjukan dengan
rata-rata waktu menunggu pelanggan (waiting
time) pada proses perbaikan oleh mekanik
telah memenuhi target yang ditetapkan
perusahaan yaitu selama 30 menit (1800
detik). Rata-rata waktu menunggu pelanggan
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa rata- (waiting time) pada proses perbaikan oleh
rata waktu menunggu (waiting time) pada proses mekanik untuk hari senin 2 april 2018 adalah
perbaikan oleh mekanik untuk model existing adalah 796 detik, selasa 3 april 2018 adalah 1074
2513 detik, dan memiliki total biaya Rp.119.292/jam. detik, rabu 4 april 2018 adalah 1181 detik,
Sementara pada alternatif skenario perbaikan 1 rata-rata kamis 5 april 2018 adalah 748 detik, jumat 6
10
april 2018 adalah 849 detik, dan sabtu 7 april Law, A. M. and Kelton, W. D. (2000) Simulation
2018 adalah 1587 detik. Biaya pelayanan Modelling and Analysis. 3rd Editio. Boston:
E(Cs) pada model alternatif skenario McGraw Hill Inc-Industrial Engineering Series.
perbaikan 1 meliputi biaya gaji karyawan, Murti, K. B., Sulistya, L. D. and Liquiddanu, E. (2018)
‘Simulasi Model Antrian Kasir Alfamart
biaya fasilitas, dan biaya investasi dengan
Pucangsawit Menggunakan Software Arena’,
total biaya pelayanan adalah sebesar Seminar dan Konferensi Nasional IDEC, pp.
Rp.46.853/jam, biaya menunggu E(Cw) 110–119.
adalah sebesar Rp.36.112/jam, sehingga total Nashrulhaq, M. I., Nugraha, C. and Imran, A. (2014)
biaya E(Ct) adalah sebesar Rp.82.965/jam. ‘Model Simulasi Sistem Antrean Elevator *’,
10. Berdasarkan hasil tersebut alternatif skenario 02(01), pp. 121–131.
perbaikan 1 merupakan model yang terbaik Nur, M. and Qitri, F. F. (2016) ‘Analisa Sistem Antrian
bila dibandingan dengan model existing. Hal Loket pada PT. Tiki Jalan Teuku Umar
ini dapat dilihat dari rata-rata waktu Pekanbaru dengan Menggunakan Software
menunggu pelanggan (waiting time) pada Arena’, Jurnal Hasil Penelitian dan Karya
Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri, Volume 2,
proses perbaikan oleh mekanik serta dari
pp. 212–219.
biaya yang muncul. Pada alternatif skenario Perry, S. V. and Hoover, R. F. (1989) Simulation: A
perbaikan 1 rata-rata waktu menunggu Problem-Solving Approach. Boston: Addison-
pelanggan (waiting time) pada proses Wesley Longman Publishing Co., Inc.
perbaikan oleh mekanik telah memenuhi Ratnasari, S., Rahadian, N. and Liquiddanu, E. (2018)
target yang ditetapkan perusahaan serta lebih ‘Pemodelan dan Simulasi Sistem Antrian
cepat bila dibandingkan dengan model Pelayanan Konsumen Gerai MCD Solo Grand
existing. Dari aspek biaya, total biaya E(Ct) Mall dengan Arena’, Seminar dan Konferensi
pada alternatif skenario perbaikan 1 adalah Nasional IDEC, pp. 82–89.
sebesar Rp.82.965/jam sedangkan total biaya Sentia, P. D., Ilyas and Haikal, R. (2016) ‘Pendekatan
Simulasi Untuk Analisis Antrian Pada Bengkel
E(Ct) pada model existing adalah sebesar
Servis PT. X’, Jurnal Optimasi Sistem Industri,
Rp.119.292/jam sehingga terdapat Volume 15, pp. 105–113.
penghematan sebesar Rp. 36.327/jam.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan kepada Mengetahui,
pihak perusahaan adalah sebagai berikut : Dosen Pembimbing 1
1. Penerapan alternatif perbaikan pada proses
pelayanan servis motor dapat perusahaan
terapkan untuk meningkatkan pelayanan
kepada pelanggan. Irwan Sukendar, S.T., M.T.
2. Untuk menerapkan alternatif perbaikan
terpilih, perusahaan harus mengeluarkan biaya Dosen Pembimbing 2
tambahan khususnya pada biaya pelayanan
sehinngga proses pelayanan dapat berjalan
secara optimal.
3. Perusahaan dapat melakukan evaluasi berkala
sehingga dapat mengetahui seberapa efektif
Brav Deva Bernadhi, S.T., M.T.
penerapan alternatif perbaikan tersebut pada
perkembangan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ghosh, C. and Harrel, B. R. (2000) Simulation Using
Promodel. New York: McGraw Hill.
Ghosh, C. and Harrel, B. R. (2004) Simulation Using
Promodel. 2nd Editio. New York: McGraw Hill.
Jaelani, E. (2015) ‘Optimalisasi Sistem Pelayanan
Untuk Mengurangi Antrian Dengan Pendekatan
Simulasi Menggunakan Software Promodel
(Studi Kasus Pada SPBU Kadipaten
Majalengka)’, Jurnal Sains Manajemen &
Akuntansi, Volume 07, pp. 101–118.
Law, A. M. and Kelton, W. D. (1991) Simulation
Modeling & Analysis. 2nd Editio. New York:
McGraw-Hill.
11
Lampiran 1. Lanjutan Data Rekapitulasi Antrian Pada Hari Sabtu 7 April 2018
Hasil Perhitungan Data Antrian (Detik)
Waktu Antar Waktu Proses 1 (Pendaftaran) Waktu Proses 2 (Mekanik) Waktu Proses 3 (Kasir) Waktu
No
Kedatangan Mekanik 1 Mekanik 2 Total Dalam
Antrian Pelayanan Waktu Antrian Pelayanan Sistem
Antrian Pelayanan Antrian Pelayanan Pelayanan
1 0 5 67 8 1680 1680 10 68 3518
2 643 7 97 13 2140 2140 7 53 4457
3 502 10 59 561 860 860 5 59 2414
4 630 15 26 829 1766 1766 7 49 4458
5 1415 11 30 9 1456 1456 4 93 3059
6 280 10 50 900 2180 2180 12 41 5373
7 293 7 42 893 1916 1916 44 57 4875
8 370 7 119 2366 2340 2340 14 67 7253
9 490 7 38 1962 945 945 10 61 3968
10 577 8 30 2355 1785 1785 10 88 6061
11 807 6 41 2923 1336 1336 8 46 5696
12 268 11 75 3027 1326 1326 10 71 5846
13 340 5 58 3642 964 964 8 80 5721
14 566 14 22 3503 2064 2064 10 73 7750
15 332 6 27 3744 1810 1810 10 87 7494
16 578 7 54 4643 1726 1726 9 69 8234
17 302 7 146 4567 2023 2023 5 53 8824
18 972 12 42 5111 1750 1750 10 64 8739
19 280 6 45 5449 1920 1920 5 68 9413
20 450 10 30 6156 1325 1325 6 57 8909
21 284 6 96 6596 1334 1334 6 53 9425
22 401 17 34 6794 2698 2698 8 69 12318
13