ABSTRAK
Allah menciptakan segala yang ada di dunia ini memiliki manfaat salah satunya adalah tanaman. Daun Afrika
(Vernonia amygdalina Del.) merupakan tanaman herbal yang telah diuji khasiatnya sebagai antidiabetes,
antioksidan, antikanker dan analgesik dengan kandungan saponin, sesquiterpen lakton, alkaloid, polifenolat,
tannin, monoterpen, kuinon dan saponin digunakan sebagai obat herbal dalam sediaan infusa. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui keamanan pada penggunaan infusa Daun Afrika (Vernonia amygdalina Del.) terhadap
histopatologi hati mencit galur BALB/c. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan dikelompokkan menjadi 4 macam dengan ulangan masing-masing
3 kali. Perlakuan yang diberikan antara lain, kontrol (Aquades 0,25 ml), P1 (dosis10% b/v), P2 (dosis20% b/v)
dan P3 (dosis 30% b/v). Objek yang diamati adalah histopatologi hati mencit galur BALB/c area centrilobular,
midlobular dan periportal, kemudian diuji menggunakan One way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Post hoc
Tukey. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pada dosis 10% b/v terjadi kerusakan sel degenerasi sebanyak 24%
dan kerusakan nekrosis sebanyak 9%, pada dosis 20% b/v terjadi kerusakan degenerasi sebanyak 53% dan
nekrosis sebanyak 21%, sedangkan pada dosis 30% b/v terjadi kerusakan degenerasi sebanyak 55% dan nekrosis
sebanyak 40%. Berdasarkan hasil ANOVA dapat disimpulkan bahwa infusa Daun Afrika berpengaruh terhadap
histopatologi hati mencit galur BALB/c. Kerusakan histologi hati meliputi sel mengalami degenerasi pada dosis
10% b/v, 20% b/v, 30% b/v, sedangkan sel mengalami nekrosis pada dosis 20% b/v dan 30% b/v.
ABSTRACT
Allah created everything in this world has its benefits, including plants. African Bitter Leaves (Vernonia
amygdalina Del.) is an herbal plant that has been experimented as anticancer, antioxidant, antidiabetic and
analgesic with the presence of sesquiterpene lactones, saponins, alkaloids, tannins, polyphenol, monoterpene,
Quinones, and Saponins. It is employed as an herbal medicine in infuse preparations. This study aims to
investigate the safety standard and the effects of African Bitter Leaves infuse (Vernonia amygdalina Del.) againts
the liver histopathology in mice strain BALB/c. This study is an experimental research using Completely
Randomized Design (CRD). The practices are grouped into 4 different with 3 times repeatedly. The practices
given, among others, control (Aquades 0.25 ml), P1 (doses of 10% b/v), P2 (doses of 20% b/v) and P3 (doses of
30% b/v). The observed object is the liver histopathology in mice strain BALB/c at the centrilobular area,
midlobular and periportal, then analysis by one-way ANOVA followed by Tukey's Post hoc test. The results of this
study stated that the doses of 10% b/v destroyed 24% cell degeneration and 9% cell necrosis, at a dose of 20%
b/v destroyed 53% cell degeneration and 21% cell necrosis, and at doses of 30% b/v destroyed 55% cell
degeneration and 40% cell necrosis. Based on ANOVA results it can be concluded that the African Bitter Leaves
infuse influence liver histopathology in mice strains BALB/c. Destroyed of liver histology include degenerate cells
at doses 10% b/v, 20% b/v, 30% b/v, and necrosis cell at doses 20% b/v and 30% b/v.
Normal
PERSENTASE RATA-RATA
Degeneration K E R U S A K A N S E L H A T I
Necrosis
88%
68%
55%
53%
40%
26%
24%
21%
9%
6%
6%
6%
Gambar 1. Area centrilobular pada lobulus hati yang
menunjukkan kerusakan hepatosit pada perbesaran AQUEOUS DOSES OF DOSES OF DOSES OF
400X. 1= vena sentralis, 2= hepatosit normal, 3= 10% B/V 20% B/V 30% B/V
degenrerasi, 4= nekrosis. Bagan 1. Persentase kerusakan sel hati
Sel yang dikatakan Degenerasi ditandai Berdasarkan persentase diatas data diuji
dengan adanya penimbunan lemak dalam normalitas dan homogenitas kemudian data di
parenkim hati dapat berupa bercak, zonal dan analisis menggunakan one way anova dengan
merata, pengecatan inti terlihat terdesak ke tepi taraf signifikansi 95%, dan didapatkan hasil
dan rongga sel terlihat kosong, atau sel yang signifikansi < 0,05 yang menyatakan bahwa ada
mengalami pembengkakan serta kekeruhan perbedaan yang nyata antar perlakuan dan
sitoplasma karena munculnya granula-granula kelompok kontrol. Hal ini menandakan adanya
dalam sitoplasma. Sedangkan sel yang pengaruh pada pemberian infusa Daun Afrika
dikatakan nekrosis ditandai dengan hilangnya terhadap histopatologi hati mencit, sehingga
inti sel pada sel hepatosit, sehingga hanya hewan coba yang diberikan infusa Daun Afrika
terdapat fragmen berupa sitoplasma (Bhara, 10% b/v, 20% b/v, dan 30% b/v memiliki
2009). pengaruh terhadap sel hepatosit dengan
meningkatnya persentase sel yang mengalami
4 Hasil dan Pembahasan degenerasi dan nekrosis.
4.1 Hasil Hasil analisis Tukey menunjukkan pada
Data persentase ulangan perhitungan dosis 10% b/v memiliki nilai signifikan < 0,05
kerusakan sel hepatosit mencit galur BALB/c yang menyatakan bahwa dosis 10% b/v
pada pemberian infusa Daun Afrika 10% b/v, memiliki perbedaan yang nyata dengan kontrol
20% b/v dan 30% b/v yang diamati pada kerusakan degenerasi. Hal ini menyatakan
menggunakan mikroskop cahaya dapat dilihat bahwa pada dosis 10% b/v sel mulai mengalami
pada tabel di bawah ini, degenerasi karena adanya reaksi bahan kimia
asing yang masuk dalam tubuh sehingga
didapatkan sel hepatosit yang mengalami
degenerasi meningkat hingga 24%, namun pada
kerusakan nekrosis dosis 10% memiliki nilai
yang tidak berbeda nyata dengan kontrol, hal ini
Tabel 1. Persentase rata-rata kerusakan sel hepatosit hati menyatakan bahwa dosis 10% b/v tidak
setelah perlakuan berpengaruh pada kematian sel hepatosit,
sehingga dosis 10% b/v masih dianggap aman
n Degene Nekro terhadap histopatologi hati
Perlakuan Normal
rasi sis