Anda di halaman 1dari 10

PATOFISIOLOGI

EPILEPSI
dr. DICKY YUSWARDI WIRATMA, M.Kes
Pengertian Epilepsi
Epilepsi atau serangan kejang merupakan manifestasi
klinis lepas muatan listrik yang berlebihan di sel-sel
neuron otak. Hal ini terjadi karena fungsi sel neuron
terganggu. Gangguan fungsi ini dapat berupa gangguan
fisiologi, biokimiawi, anatomi, atau gabungan berbagai
faktor tersebut. Tiap kelainan yang menganggu fungsi
otak, baik yang fokal maupun umum, dapat
mengakibatkan bangkitan kejang atau serangan epilepsi.2
Etiologi Penyakit Epilepsi

⚫ Epilepsi sebagai gejala klinis bisa bersumber pada banyak


penyakit di otak. Sekitar 70% kasus epilepsi yang tidak
diketahui sebabnya dikelompokkan sebagaiepilepsi
idiopatik dan 30% yang diketahui sebabnya
dikelompokkan sebagai epilepsi simptomatik, misalnya
trauma kepala, infeksi, kongenital, lesi desak ruang,
gangguan peredaran darah otak, toksik dan metabolik.
Epilepsi kriptogenik dianggap sebagai simptomatik tetapi
penyebabnya belum diketahui, misalnya West
syndrome dan Lennox Gastaut syndrome
Klasifikasi penyakit Epilepsi
1. Serangan parsial
⚫ Serangan persial sederhana (kesadaran baik)
⚫ Serangan parsial kompleks (kesadaran terganggu)
⚫ Serangan umum sederhana
2. Serangan umum
⚫ Absans ( Lena)
⚫ Mioklonok
⚫ Klonik
⚫ Tonik
⚫ Atonik (Astatik)
⚫ Tonik – klonik
3. Serangan yang tidak terklasifikasi
Patofisiologi Penyakit Epilepsi
Otak terdiri dari sekian biliun sel neuron yang satu
dengan lainnya saling berhubungan. Hubungan antara
neuron tersebut terjalin melalui impuls listrik
dengan bahan perantara kimiawi yang dikenal sebagai
neurotransmiter. Dalam keadaan normal, lalu-lintas
impuls antara neuron berlangsung dengan baik dan
lancar. Apabila mekanisme yang mengatur lalu-lintas
antara neuron menjadi kacau dikarenakan breaking
system pada otak terganggu maka neuron-neuron akan
bereaksi secara abnormal
Area di otak dimana ditemukan sekelompok sel
neuron yang abnormal, bermuatan listrik berlebihan dan
hipersinkron dikenal sebagai fokus epileptogenesis
(fokus pembangkit serangan kejang). Fokus
epileptogenesis dari sekelompok neuron akan
mempengaruhi neuron sekitarnya untuk bersama dan
serentak dalam waktu sesaat menimbulkan serangan
kejang
Gejala penyakit Epilepsi

⚫ Kejang kaku bersama kejutan-kejutan ritmis dari anggota


badan dan hilangnya kesadaran untuk sementara. Penderita
kadang-kadang mengigit lidahnya sendiri dan juga dapat terjadi
inkontensia urin atau feses
⚫ Serangan yang singkat seperti pada petitmal, biasanya
beberapa menit dengan penurunan kesadaran ringan tanpa
kejang-kejang
⚫ Pada serangan persial, kesadaran dapat menurun hanya untuk
sebagaimana tanpa diikuti hilangnya ingatan. Penderita
memperlihatkan kelakuan tidak sengaja tertentu seperti
gerakan menelan atau berjalan dalam lingkaran
Diagnose penyakit Epilepsi

⚫ Memantau gelombang otak dan detak jantung saat terjadi


serangan,
⚫ Pemeriksaan darah lengkap dilakukan untuk menilai
keadaan keseluruhan kesehatan seseorang individu
dan mengesankan keadaan-keadaan lain yang
mungkin bertanggung jawab atas kejadian epilepsi yang
berulang
Pengobatan Penyakit Epilepsi

Pemberian obat anti epilepsi selalu dimulai dengan


dosis rendah dinaikkan bertahap sampai epilepsi
terkendali. Pemutusan obat secara mendadak harus
dihindariterutama untuk golongan barbiturat dan
benzodiazepin karena dapat memicu kambuhnya
serangan.Tindakan non medis yang dilakukan pada
penderita epilepsisaat ini adalah menghilangkan penyebab
penyakit setelah dilakukan operasi otak serta menjauhkan
dari segala faktor penyebab (stress, alkohol dll.)

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai