Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara yang disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pegawai negeri sipil yang disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kedisiplinan merupakan suatu
hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah peran seorang manajer atau
pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak. Disiplin
juga merupaksan bentuk dari pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang
teratur dalam menunjukkan tingkat kesungguhan kerja karyawan pada suatu
perusahaan atau pun organisasi, dimana para karyawan yang tidak mematuhi
peraturan yang telah di tetapkan perusahaan akan mendapatkan sanksi. Oleh
karena itu tindakan disiplin ini tidak bisa diterapkan secara sembarangan,
sehingga memerlukan pertimbangan yang bijak. Kedisiplinan merupakan kunci
keberhasilan suatu perusahaan atau instansi dalam mencapai tujuannya.
Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang
sangat penting karena semakin baik disiplin pegawai suatu perusahaan itu maka
semakin tinggi juga prestasi kerja yang dicapainya dan akan menciptakan
karyawan yang berkualitas. Tanpa disiplin yang tinggi maka perusahaan tersebut
akan sulit untuk mendapatkan apa yang perusahaan inginkan yaitu suatu
kesuksesan. Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan
terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam
melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping
itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi
peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan
kinerja yang baik. Menurut Singodimedjo (2002), mengatakan disiplin adalah
sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma–
norma peraturan yang berlaku di 3 sekitarnya. Sedangkan menurut Terry (dalam
Tohardi, 2002), disiplin merupakan alat penggerak karyawan Lalu disiplin
menurut Latainer (dalam Soediono) itu adalah sebagai suatu kekuatan yang
berkembang di dalam tubuh karyawan dan menyebabkan karyawan dapat
menyesuaikan diri dengan suka rela pada keputusan, peraturan, dan nilai-nilai
tinggi dari pekerjaan dan perilaku.Disiplin kerja disini adalah mengenai disiplin
waktu bekerja, dan disiplin dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan instansi
tersebut. Dengan adanya kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan aturan-aturan
perusahan yang iwujudkan dalam disiplin kerja yang tinggi, maka suatu
produktivitas kerja juga akan tercapai.
2. Rumusan Masalah
1) Apa itu pengertian disiplin?
2) Apa penyebab kedisiplin ASN yang buruk di Indonesia?
3) Bagaimana mengatasi kedisiplinan ASN yang buruk di Indonesia?

3. Tujuan
1) Untuk mengetahui apa itu pengertian disiplin.
2) Untuk mengetahui penyebab yang memicu timbulnya ketidak disiplinan ASN
di Indonesia.
3) Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi permasalahan ketidak disiplinan
ASN di Indonesia.
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aparatur Sipil Negara


Aparatur Sipil Negara (disingkat ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri
Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
a. Jabatan ASN
Jabatan administrasi
Jabatan administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan. Setiap jabatan administrasi ditetapkan sesuai dengan
kompetensi yang dibutuhkan. Jabatan administrasi terdiri atas:

1. jabatan administrator, bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh


kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan;
2. jabatan pengawas, bertanggung jawab mengendalikan pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan oleh pejabat pelaksana, dan;
3. jabatan pelaksana, bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pelayanan
publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.

Jabatan fungsional
Jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu. Jabatan fungsional dalam ASN terdiri atas:
1. jabatan fungsional keahlian, terdiri dari 4 (empat) tingkatan yakni ahli
utama, ahli madya, ahli muda, dan ahli pertama;
2. jabatan fungsional keterampilan, terdiri dari 4 (empat) tingkatan yakni
penyelia, mahir, terampil, dan pemula.
Jabatan pimpinan tinggi
Jabatan pimpinan tinggi adalah sekelompok jabatan tinggi pada instansi
pemerintah. Jabatan pimpinan tinggi terdiri atas:

1. jabatan pimpinan tinggi utama;


2. jabatan pimpinan tinggi madya, dan;
3. jabatan pimpinan tinggi pratama.

Hak dan kewajiban


PNS berhak memperoleh
1. Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2. Cuti;
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4. Perlindungan;
5. Pengembangan kompetensi.
PPPK berhak memperoleh
1. Gaji dan tunjangan;
2. Cuti;
3. Perlindungan;
4. Pengembangan kompetensi.

Kewajiban ASN
1. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan pemerintah
yang sah;
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan;
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; dan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.

Kelembagaan
Presiden selaku pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi dalam
kebijakan, pembinaan profesi, dan Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN).
Untuk menyelenggaraan kekuasaan dimaksud, Presiden mendelegasikan
kepada:
1. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PAN-RB) berkaitan dengan kewenangan perumusan dan
penetapan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, serta
pengawasan atas pelaksanaan kebijakan ASN;
2. Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) berkaitan dengan kewenangan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan Manajemen ASN
untuk menjamin perwujudan Sistem Merit serta pengawasan terhadap
penerapan asas kode etik dan kode perilaku ASN;
3. Lembaga Administrasi Negara (LAN) berkaitan dengan kewenangan
penelitian, pengkajian kebijakan Manajemen ASN, pembinaan, dan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ASN; dan
4. Badan Kepegawaian Negara (BKN) berkaitan dengan kewenangan
penyelenggaraan Manajemen ASN, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria Manajemen ASN.
Pranala luar
 (Indonesia) UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
 (Indonesia) Pokok-pokok Undang-undang Aparatur Sipil Negara
 (Indonesia) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil

A. Pengertian Disiplin
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya
termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.
Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan
agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. Pendisiplinan
bisa jadi menjadi istilah pengganti untuk hukuman ataupun instrumen hukuman
dimana hal ini bisa dilakukan pada diri sendiri ataupun pada orang lain. Disiplin
berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata
Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata disiplin
mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin
diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran (hukum) atau tunduk pada
pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan
mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.

a.Macam-Macam Disiplin
Disiplin menurut Oteng Sutrisno berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi
2 yaitu:

1. Disiplin Positif
Disiplin positif merupakan suatu sikap dan iklim organisasi yang
setiap anggotanya mematuhi peraturan-peraturan organisasi atas
kemauannya sendiri.Mereka patuh pada tata tertib tersebut karena
mereka memahami,meyakini dan mendukungnya. Selain itu mereka
berbuat begitu karena mereka benar-benar menghendakinya bukan
karena takut akan akibat dari ketidak patuhannya. Dalam suatu
organisasi yang telah menerapkan disiplin positif, beberapa siswa
kadang-kadang melakukan suatu kesalahan yang melanggar tata tertib.
Maka akibat yang ditimbulkan adalah kewajiban dalam menetapkan
suatu hukuman. Akan tetapi hukuman yang diberikan ini bukanlah
bermaksud untuk melukai, akan tetapi yang sesuai dengan prinsip
disiplin positif, hukuman tersebut diberikan untuk memperbaiki dan
membetulkan. Disiplin seperti ini sesuai dengan konsepsi pendidikan
modern bahwa agar anak-anak lambat laun dapat mengatur diri dan
belajar bertanggung jawab atas segala perbuatannya dalam mengrjakan
sesuatu. Atau dengan kata lain disiplin positif ini memberikan suatu
pandangan bahwa kebebasan yang mengandung konsekuensi yaitu
kebebasan harus sejalan dengan tanggung jawab.

2. Disiplin Negatif
Disiplin negatif di sini adalah suatu keadaan disiplin yang
menggunakan hukuman atau ancaman untuk membuat 13 orang-orang
mematuhi perintah dan mengikuti peraturan hukuman. Pendekatan pada
disiplin negatif ini adalah menggunakan hukuman pada pelanggaran
peraturan untuk menggerakkan dan menakutkan orang-orang atau siswa
lain sehingga mereka tidak akan berbuat kesalahan yang sama.

b. Mengapa disiplin itu sulit


Kebiasaan yang kita lakukan akan menentukan masa depan kita.
Kebiasaan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik, begitupun
sebaliknya, namun untuk membiasakan kebiasaan baik itu tidak mudah.
Mengapa demikian ?

 Manusia memiliki sifat – sifat mendasar seperti : cenderung bermalas


-malasan, ingin hidup seenaknya mengikuti keinginan hatinya dan
keinginan untuk melanggar peraturan – peraturan yang ada.
 Kita selalu menganggap pekerjaan sebagai suatu kewajiban apapun beban
yang harus dilakukan, bukan sebagai kesenangan. Pepatah mengatakan “
kita akan lebih mudah menerapkan disiplin diri jika kita mencintai apa
yang kita kerjakan ”.
 Manusia cenderung cepat bosan jika melakukan kegiatan yang sama dalam
jangka waktu lama.

http://eprints.upnjatim.ac.id/7634/2/bab1.PDF
http://repository.uin-suska.ac.id/3858/2/BAB%20I.pdf
https://forum.teropong.id/2017/08/09/pengertian-disiplin-macam-macam-manfaat-
dan-contohnya/

https://id.wikipedia.org/wiki/Aparatur_Sipil_Negara#Jabatan_ASN

http://eprints.ums.ac.id/17229/7/BAB_II.pdf

Anda mungkin juga menyukai