Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PAPER

KALKULUS II
INTEGRAL TERBATAS, SISTEM
KOORDINAT KUTUB, INTEGRAL LIPAT

Oleh:
NAMA : Manfred Billie Mehitabel
NIM : (1905511113)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
A. INTEGRAL TERBATAS/ INTEGRAL TENTU
a. Pengertian Integral Terbatas/ Integral tentu
Integral terbatas atau sering disebut integral tentu adalah integral yang
memiliki batas, batas yang dimaksud yaitu batas atas dan batas bawah yang berupa
konstanta. Di dalam penerapannya integral tentu digunakan untuk menghitung luas
dibawah kurva dengan batas-batas tertentu atau menghitung volume benda jika
diputar. Integral tentu memiliki rumus umum yaitu:
b

∫ f ( x ) =F ( x ) I ba=F ( b )−F ( a )
a

Berdasarkan rumus umum diatas untuk mendapatkan hasil kita terlebih dahulu
harus melakukan integral f(x) terlebih dahulu setelah itu substitusi batas atas dan
batas bawah, kemudian hasil dari batas atas dikurang dengan batas bawah.
Berikut merupakan sifat-sifat dasar integral tentu yang sering digunakan
dalam perhitungan.
1. ∫ k . f ( x ) dx=k ∫ f ( x ) dx
2. ∫ ( f ( x ) ± g ( x ) ) =∫ f ( x ) dx ±∫ g ( x ) dx
b a

3. ∫ f ( x ) dx=−∫ f ( x ) dx (perhatikan perubahan a dan b)


a b

4. ∫ f ( x ) dx=0
a

b b b

5. ∫ [ f ( x ) ± g ( x)] dx=∫ f ( x ) dx ±∫ g ( x ) dx
a a a

p b b
6. ∫ f ( x ) dx +∫ g ( x ) dx=∫ f ( x ) dx
a p a

b. Contoh soal
2

1. ∫ ( x 3−6 x 2 +8 x+ 2 ) dx
−1

Jawab:
1 4
x −2 x 3 +4 x 2 +2 x 2
¿ [ 4 −1 ]
¿ ( 14 (2) −2 ( 2 ) +4 (2 ) +2(2))−( 14 (−1) −2 (−1) +4 (−1) + 2(−1))
4 3 2 4 3 2

17
¿ 8−
4
3
¿3
4

p
2
2. Diketahui ∫ 3 x (x + ¿ ) dx=78 ¿, maka nilai -2p=
1 3
Jawab:
p

∫ ( 3 x 2 +2 x ) dx
1

¿ [ x 3+ x2 ] p
1
( p3− p 2) −( 1−1 ) =78
p3− p2 =80
p=4 Maka nilai -2p=-8

B. KOORDINAT KUTUB
Pada koordinat kutub setiap titik bidang ditentukan dengan jarak dari suatu titik
yang telah diterapkan pada suatu bidang dan suatu sudut dari suatu arah yang telah
ditetapkan. Agar lebih jelas berikut ilustrasinya.
Dari ilustrasi diatas koordinat kutub dapat kita tulis (r,ϑ) r merupakan jarak titik
dengan titik asal (0,0) dan φ meruapakan besar sudut antara garis r dengan sumbu x.

Kurva Kutub

Pada koordinat kartesius persamaan suatu kurva adalah y = f(x) sementara pada
koordinat kutub persamaan suatu kurva adalah r = f(ϑ). Berikut merupakan grafik
kutub r = 2 sin ϑ antara ϑ=0 dan ϑ=2π

0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360

Sin ϑ 0 0,5 0.866 1 0,866 0,5 0 -0,5 -0,866 -1 -0,866 -0,5 0

Sin 0 1 1,732 2 1,732 1 0 -1 -1,732 -2 -1,732 1 0

Kurva kutub khas


1. r = a sinϑ

2. r = a sin2 ϑ
6. r = a sin 3ϑ

3. r = a cos ϑ 7. r = a cos 2ϑ

4. r = cos 2 ϑ
8. r = cos 3ϑ

9. r 2=a2 cos 2ϑ

5. r = sin2ϑ
10. R = a. ϑ

Mencari luas

Luas bidang yang


dibatasi

 Kurva kutub r =
f(ϑ)
 Jari-jari vector

pada ϑ= dan ϑ=
ϑ1

ϑ2

Perhitungan luas kurva di dalam kurva polar dapat kita lakukan dengan langkah-
langkah berikut:

1) Tentukan input yang berupa: persamaan polar r = f(ϑ), sudut awal ϑ = α, dan
sudut akhir ϑ = β, dengan f kontinu dan non negatif pada selang tertutup [α,β]
2) Setelah itu lakukan partisi terhadap selang [α,β] menjadi n bagian/partisi.
Sebagai contoh: α = ϑ0 <ϑ1<ϑ2<ϑ3<…<ϑi−1<ϑi <ϑn−1<ϑn = β, dalam hal ini
diambil besar sudut partis seragam, artinya d i=ϑ i+1−ϑ i sama untuk semua i.
setelah itu luas juring didapat dari:
1
Ai= di fϑi
2
3) Untuk memperoleh luas yang dicari adalah dengan cara menjumlahkan juring
yang dibangun dari partisi tadi:
A=∑ A i

Dengan menggunakan limit untuk partisi mendakit nol, atau n mendekati tak hingga
maka akan diperoleh hasil yang mendekati perhitungan secara analitik yaitu:

β
1 2
∫ [ fϑ ] dϑ

Setelah kita mencari luas kita dapat menentukan volume yang terjadi apabila bentuk
bidang yang dibatasi oleh r = fϑ dan jari-jari vector pada ϑ=ϑ1dan ϑ=ϑ2diputar
mengelilingi garis awal. Pada partisi OPϑ kita misalkan sebagai juring, maka sentroid

2
C berjarak r dari O.
3

1
Seperti yang kita ketahui luas OPϑ = r ( r +δr ) sin δϑ maka volume OPϑ ketika diputar
2
mengelilingi OX adalah δV

δV = luas OPϑ dikalikan jarak yang ditempuh sentroidnya

1
= r ( r +δr ) sin δϑ .2 π CD
´
2
1 2
= r ( r +δr ) sin δϑ .2 π r.sinϑ
2 3

δV 2 3
= π r sin ϑ
δϑ 3

ϑ2
2 3
V = ∫ π r sinϑ dϑ
ϑ
3 1

Mencari luas permukaan

Yang terjadi jika busur kurva r = f(ϑ) diantara ϑ = ϑ1 dan ϑ = ϑ2 diputar mengelilingi
garis awal

luas permukaan yang terbentuk = δs =


panjang bususr x jarak yang ditempuh oleh
sentroidnya.

S= .2 .r.sin ϑ

δ δs π

δS 2

δϑ
δs δS
δϑ δϑ
2
≈ 2 π . r sinϑ . → = r +
δS
δϑ √{ ( )}
2
Sehingga : δS ≈ 2 π . r . sinϑ
δϑ √{ 2
r +
δS
( )}
δϑ

Maka:

ϑ2 2
S x =∫ 2 πr sin ϑ
ϑ1 √{ 2
r +
δS
( ) }dϑ
δϑ
ϑ2 2
S y =∫ 2 πr cos ϑ
ϑ1 √{
r +
2 δS
( ) }dϑ
δϑ

Contoh Soal

Tentukan luas daerah di dalam salah satu loop dari persamaan 𝑟 = cos(2𝜃)

Jawab:

C. PENERAPAN INTEGRAL

Integral tentu dapat kita terapkan untuk menghitung luas dan volum seperti
berikut:
1. Luas daerah yang terletak di atas sumbu x
Langkah pertama adalah menentukan batas-batas daerahnya terlebih dahulu.
Batas-batas daerah yang akan ditentukan dapat dilihat melalui sketsa gambar.
Batas-batas tersebut dapat berupa garis vertical, horizontal, atau perpotongan
kurva dengan sumbu koordinat.
Langkah kedua adalah mengintegralkan fungsi yang sesuai dengan kurvanya
dengan menggunakan batas-batas integral yang sudah ditentukan.
2. Luas daerah yang terletak di bawah sumbu x
Untuk menghitung luas daerahnya hampir sama hanya saja dikarenakan
dibawah sumbu x maka hasilnya pasti negatif. Supaya hasil yang didapat tidak
negatif maka hasil integralnya dikalikan dengan negatif.
3. Luas antara dua kurva
Dalam kasus seperti ini yang digunakan untuk menentukan luas antara dua
kurva adalah pengurangan fungsi dari kurva yang terletak diatas dengan kurva
yang terletak dibawah.

4. Volume benda putar


Menghitung volume benda putar merupakah salah satu penerapan integral.
Salah satu contoh sederhana benda putar adalah tabung. Volume sebuah
tabung didapatkan dari luas alas berbentuk lingkaran yang dikalikan tinggi.
b
¿ ∫ A ( x ) dx
a

Untuk mendapatkan volume benda putar yang terjadi karena suatu daerah
diputar terhadap suatu sumbu, dilakukan dengan menggunakan dua buah
metode yaitu metode cakram dan cincin silinder.

i. Metode cakram
Pada metode ini sebuah cakram diputar menurut suatu garis yang
berimpit dengan salah satu sisinya sehingga membentuk cakram.
Sehingga volume dari cakram tersebut dapat kita tentukan sebagai
berikut.

Secara sistematis, menentukan volume benda putar dengan metode


cakram dapat dilihat seperti berikut.

Rumus yang serupa juga dapat diturunkan apabila sumbu


putarannya vertikal. Apabila sumbu putarannya adalah vertikal
(sumbu-y), maka rumus volume benda putarnya adalah sebagai
berikut.

ii. Metode cincin


Metode cincin lahir berdasarkan pengertian bahwa jika suatu luasan
diputar terhadap suatu benda putar dengan volume sebesar luasan
tersebut dikalikan dengan keliling putaran. Karena keliling
lingkaran lingkaran = 2πr, jika luas bidang yang diputar = A, maka
volume = 2πr × A. Agar lebih jelas perhatikan contoh gambar
Contoh soal:
3. Volume Benda putar yang terbentuk jika daerah yang dibatasi kurva y=
2 x−x 2, sumbu-x, 0≤x≤1, diputar 360o mengelilingi sumbu-x adalah...
satuan volume.
Jawab:
Titik potong sumbu-x  ⇒ y = 0
2x − x2 = 0 x(2 − x) = 0 x = 0 atau x = 2

1
2
V=π ∫ y dx
0

1
2 2
V=π ∫ (2 x−x ) dx
0

1
4 3 2 2
=π ∫ ( x −4 x + 4 x ) dx dx
0

1 5 4 4 31
=π [ 5
x −x + x
3 ]0
8
= π
15
D. INTEGRAL LIPAT
Pengertian integral lipat
Integral lipat adalah generalisasi integral tertentu terhadap fungsi beberapa variable
seperti f(x,y) atau f(x,y,z). integral suatu fungsi dua variabel terhadap luasan di R2
dinamakan integral lipat dua sementara integral fungsi tiga variabel pada volume R3
dinamakan integral lipat tiga.
1. Integral lipat dua
Cara menghitung integral lipat dua:
x=s y=m
A= ∫ ∫ dydx
x=r y=k

x= s
¿ ∫ [ Y ] m dx
x=r k
x= s
¿ ∫ (m−k )dx
x=r

¿ [ ( m−k ) x ] x =s
x =r
A=( m−k ) .(s−r )

2. Integral lipat tiga


Cara menghitung integral lipat tiga
Cara menghitung nya hampir sama dengan integral lipat dua akan tetapi terjadi
penambahan satu variabel.
Contoh:
3 1 2

I =∫ ∫ ∫ ( x +2 y−z ) dxdydz
1 −1 0

3 1 3 1
x2
= ∫∫( ¿¿+2 xy−zx ) 2 dydz =∫ ∫ (2+ 4 y−2 z ¿¿) dydz ¿ ¿ ¿ ¿
1 −1 2 0 1 −1

3 3

= ∫ [ 2 y +2 y −2 zy ] 1 dz=∫ ( 4−4 z ) dz
2

1 −1 1

2 3
= ( 4 z−2 z ) = ( 12−18 )−( 4−2 ) =−8
1

Contoh Soal:

Hitunglah ∬ ( 5 x+3 y 2 ) dA jika R adalah daerah yang dibatasi y = -x, y = x 2, x = 1


R

dan x = 3
Jawab:

2
❑ x=3 y=x
2
∬ ( 5 x+3 y ) dA= ∫ ∫ ( 5 x +3 y 2 ) d ydx
R x=1 y=−x

x=3 x=3
x2 dx=¿ ∫ ( 5 x 3 + x 6 )−(−5 x2−x 3 )dx ¿
3
∫ ( 5 xy + y ) −x
x=1 x=1

∫ ( x 6 +6 x 3 +5 x2 ) dx
1

( 17 x + 64 x + 53 x ) 31 = 478,93-3,3 = 475,63
7 4 3

Anda mungkin juga menyukai