Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENGAMATAN BIOLOGI

“Osmosis Pada Kentang”

Disusun oleh:
Belinda Amelia XI-IPA/01
Ryan Kevin XI-IPA/10

SMAK MENARA TIRZA


JL. Kelapa Gading Raya Barat Blok AG 15 No. 05, Gading
Serpong-Tangerang

2017
Daftar Isi
Kata Pengantar

Bab I Pendahuluan

1.1 Tujuan

1.2 Latar Belakang

1.3 Rumusan Masalah

1.4 Hipotesis

Bab II Kajian Teori

2.1 Osmosis

Bab III Metode Penelitian

3.1 Teknik Pengumpulan Data

3.2 Teknik Analisis Data

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

3.4 Alat dan Bahan Penelitian

3.5 Prosedur Kerja

Bab IV Pembahasan

4.1 Hasil Pengamatan

4.2 Pembahasan Hasil

Bab V Penutup

5.1 Kesimpulan

5.2 Daftar Pustaka

5.3 Lampiran
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan YME atas segala
rahmat dan karuniaNYA, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
penulisan laporan hasil pengamatan “Osmosis Pada Kentang” dalam
usaha untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran Biologi di SMAK
MENARA TIRZA.

Kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Guru Biologi, dan


pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan, dan bantuan,
sehingga tugas pengamatan dan penulisan laporan ini dapat kami
selesaikan.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak lain,


khususnya bagi kami (kelompok 1).

Tangerang , 16 Agustus 2017


Bab I
Pendahuluan
1.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui proses osmosis yang
terjadi pada kentang dan apa saja dampak dari proses osmosis tersebut.

1.2 Latar Belakang


Fenomena sehari-hari tak lepas dari konsep difusi osmosis. Misalnya
merendam kentang pada air garam, sistem pipa air minum, bagaimana air
bergerak ke puncak pohon yang tinggi, dll. Osmosis merupakan fenomena yang
penting di dalam system biologis karena kebanyakan membran biologis
bersifat semi-permiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah
yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya.
Secara umum, membran tersebut permiabel terhadap air dan zat-zat kecil dan
tidak bermuatan. Misalnya molekul air dapat bergerak melewati dinding sel.
Osmosis memberikan cara yang mudah bagi transport air keluar atau masuk
sel. Proses osmosis akan berhenti ketika kedua larutan mempunyai konsentrasi
yang sama atau disebut isotonic. Terdapat dua proses fisiokimia yang penting,
yaitu difusi dan osmosis, dengan adanya proses osmosis suatu selaput
dinyatakan permeabel, semipermiabel, atau impermiabel. Sistem transportasi
pada tumbuhan melibatkan proses difusi, osmosis, dan transpor aktif.

1.3 Rumusan Masalah


a. Adakan perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah terjadinya
proses osmosis? Jelaskan!
b. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses osmosis?

1.4 Hipotesis
Menurut kelompok kami akan terjadi perubahan pada kentang yang
disebabkan oleh proses osmosis, seperti perubahan warna, berat, dan tekstur.
Faktor yang dapat memengaruhi proses osmosis adalah tingkat konsentrasi
pada larutan.
Bab II
Kajian Teori
2.1 Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel
selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran
semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tetapi tidak oleh zat
terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis
merupakan suatu fenomena alami, tetapi dapat dihambat secara buatan
dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi
melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang
dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel
selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding
dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang
berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan
pada sifat zat terlarut itu sendiri.

Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena


fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke
dalam dan ke luar sel.
BAB III
Metode Penelitian
3.1 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama dengan Observasi
langsung dan Data Pustaka. Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan
mempraktekkan secara langsung. Data pustaka yaitu mencari informasi melalui
buku dan internet.

3.2 Teknik Analisis Data


Pada penelitian ini, kami menganalisis data secara kuantitatif dan kualitatif.
Secara kuantitatif, dengan mengukur massa kentang dan ukuran kentang.
Secara kualitatif, dengan melihat warna kentang, aroma , dan kondisi objek
dari hari ke hari.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan dalam cup plastik. Pengukuran dan penamatan
tanaman dilakukan setiap pukul 21.00 WIB.

3.4 Alat dan Bahan Penelitian


Alat-alat yang diperlukan, yaitu:

a. 4 cup plastik
b. Penggaris
c. Timbangan tepung
d. Pisau

Bahan yang diperlukan, yaitu:

a. Kentang ( 1 gram, berukuran 3 cm × 2 cm)


b. Air ( masing 70ml pergelas)
c. Garam ( 1 ½ sdm)
d. Cuka ( 1 ½ sdm)
e. Madu ( ½ sdt)
3.5 Prosedur Kerja

1. Siapkan 4 buah cup kecil


2. Siapkan 4 buah kentang berukuran 3 cm × 2 cm dengan massa 1 gram
3. Tuangkan air sebanyak 70 ml pada setiap cup
4. Cup pertama berisi air
5. Tuangkan 1 ½ sdm garam pada cup kedua
6. Tuangkan 1 ½ sdm cuka pada cup ketiga
7. Tuangkan ½ sdt madu papa cup keempat
8. Kemudian, letakkanlah 1 buah kentang pada masing-masing cup
9. Letakkan percobaan tersebut di tempat terbuka
10. Lalu, lakukanlah pengamatan selama 4 hari
Bab IV
Pembahasan
4.1 Hasil pengamatan
Terdapat dalam Tabel Pengamatan

4.2 Pembahasan Hasil


Dari tabel tersebut dapat kita ketahui bahwa penelitian ini berlangsung selama
hari dari tanggal 10 Agustus 2017 sampai 13 Agustus 2017. Pertama, kentang
pada air biasa tenggelam, pada air garam kentang mengapung, pada air cuka
kentang tenggelam, dan pada air madu kentang tenggelam. Bentuknya pun
masih sama seperti awalnya, aromanya sesuai dengan pelarutnya, dan
tekturnya masih keras. Pada hari Kamis sampai Jumat terjadi beberapa
perubahan yang dijelaskan dalam tabel pengamatan.
Bab V
Penutup
5.1 Kesimpulan
a. Larutan yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi akan naik. Hal ini
berarti osmosis terjadi dari konsentrasi yang lebih rendah
kekonsentrasi yang lebih tinggi.
b. Zat pelarut (air) akan berpindah dari hipotonik ke hipertonik hingga
isotonis yang mengakibatkan plasmolisis (peristiwa terlepasnya
membran plasma dari dinding sel pada sel tumbuhan).
c. Potensial air pada sel dipengaruhi oleh larutan. Ketika larutan
hipotonis maka molekul air di lingkungan akan masuk ke dalam sel
sehingga menambah berat sel. Ketika larutan hipertonis maka
molekul air di dalam sel akan keluar dan mengurangi berat sel.
d. Kentang yang direndam dalam larutan madu mengalami osmosis
dimana kandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air
cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang
(hipertonis).
e. Kentang yang direndam dalam air garam dan air cuka mengalami
difusi dimana kandungan air yang ada di luar kentang lebih besar
sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang
bertambah (hipotonis).

5.2 Daftar Pustaka


https://dennisyamsuri.wordpress.com/2015/06/15/laporan-biologi-
umum-osmosis/

https://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis

https://www.google.co.id/url?
sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi
m77iy3NTVAhUHto8KHVizBzcQjhwIBQ&url=http%3A%2F
%2Fscienceincuellar.blogspot.com%2Fp%2Fbiology-
3.html&psig=AFQjCNG27Yqz5q2WhXXdw8iab1JxfSZnnw&ust=1502731231307
932

Anda mungkin juga menyukai