Laporan Kelompok 2
Laporan Kelompok 2
Kata Pengantar
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad
dan karunianya kepada kita semua, salawat beserta salam kita kirimkan buat nabi
Muhammad SAW. Laporan press tool ini merupakan dasar perancangan dan pembuatan
sebuah alat bantu permesinan seperti press tool. Laporan ini juga merupakan uraian
kegiatan dan proses serta mesin yang dipergunakan dalam pembuatan sebuah alat
bantu press tool. Pada laporan ini terdapat gambar kerja dan langkah kerja yang dapat
menunutun kita dalam membuat sebuah press toll dengan efektif.
Press tool merupakan alat yang dapat memudahkan pekerjaan kita dalam memproduksi
suatu bentuk produk dengan bentuk dan ukuran yang persis sama. Dengan adanya press
tool ini kita dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan jumlah produksi tanpa
harus menambah tenaga manusia. Di dunia industri telah banyak produk yang dihasilkan
dengan menggunakan press tool seperti panci , ring , baut, sendok dan sebagainya.
Untuk merencanakan sebuah press tool terlebioh dahulu kita harus merencanakan lay
out dan proses kerja dari press tool tersebut. Press tool merupakan peralatan yang
sangat presisi oleh karena itu pada press toll menggunakan zero toleransi atau tidak ada
penyimpangan yang di izininkan untuk itu dibutuhkan kepresisian yang sangat tinggi
dalam pembuatannya.
Penulis berharap agar laporan ini dapat berguna bagi penulis khusunya dan
pembaca pada umumnya.
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN 3
DAFTAR PUSTAKA 50
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia industri saat ini untuk menghasilkan suatu produk dibutuhkan
alat bantu agar dapat memudahkan dalam produksi. Alat bantu yang digunakan
sangat beragam seperti jig and fixture dan press toll. Press tool meruipakan alat bantu
dengan memanfaatkan gaya potong suatu bahan. Press tool bekerja dengan bantuan
alat yang disebut dengan mesin press, mesin bekerja dengan menggunakan tenaga
hidrolik.
Press tool sangat m,embantu dalam suatu proses produksi, dengan adanya
bantuan press tool kita dapat memproduksi barang secara massal dengan bentuk dan
ukuran yang sama. Untuk produksi skala kecil kita tidak perlu menggunakan press tool
cukup dikerjakan secara manual saja. Press toll merupakan peralatan yang sangat
presisi dengan besar penyimpangan 0. Untuk itu pembuatan sebuah press tool
haruslah presisi sehingga hal inillah yang menyebabkan harga sebuah press tool
sangat mahal. Pada sebuah press toll tidak boleh terjadi penyimpangan karena hal ini
dapat mempengaruhi hasil produksi dari press toll tersebut.
Untuk merencanakan sebuah press tool kita harus mengetahui data-data
mekanis suatu bahan agar dapat merencankan press tool dengan tepat dan dapat
bekerja secara optimal. Perencanaan sebuah press tool sangat bergantung kepada
material dan dimensi produk yang akan dibuat serta urutan proses dari press tool
tersebut.
BAB II
TEORI DASAR
Press Tool adalah peralatan yang mempunyai prinsip kerja penekanan dengan
melakukan pemotongan pembentukkan atau gabungan dari keduanya. Peralatan ini
digunakan untuk membuat produk secara massal dengan produk output yang sama
dalam waktu yang relatif singkat.
Press Tool dapat dklasifikasikan menjadi beberapa macam menurut proses pengerjaan
yang dilakukan pada die yaitu: simple tool, compound tool dan progressive tool.
A. Simple Tool
Simple Tool adalah jenis dari press tool yang paling sederhana, dimana hanya terjadi satu
proses pengerjaan dan satu station dalam satu alat. Pemakaian jenis simple tool ini
mempunyai keuntungan dan kerugian.
B. Compound Tool
Pada press tool jenis ini, dalam satu penekanan pada satu station terdapat lebih dari
satu pengerjaan, dimana proses pengerjaannya dilakukan secara serentak. Pemakaian
jenis compound tool ini juga mempunyai keuntungan dan kerugian.
C. Progressive Tool
Ukuran alat lebih besar bila dibandingkan simple tool dan compound
tool.
Biaya perawatan besar.
Harga relatif lebih mahal karena bentuknya rumit.
1. Cutting Tool
Yaitu suatu proses pengerjaan yang dilakukan dengan cara menghilangkan
sebagian material atau pemotongan menjadi bentuk yang sesuai dengan
keinginan. Adapun proses yang tergolong dalam cutting tool ini adalah sebagai
berikut:
a. Pierching
Pierching adalah proses pemotongan material oleh punch dengan prinsip kerjanya
sama dengan proses blanking, namun seluruh sisi potong punch melakukan proses
pemotongan. Pada alat ini proses pierching adalah punch untuk membuat lubang.
b. Blanking
c. Notching
Notching adalah proses pemotongan oleh punch, dengan minimal dua sisi yang
terpotong, namun tidak seluruh sisi punch melakukan pemotongan. Tujuan dalam
pemotongan ini adalah untuk menghilangkan sebagian material pada tempat-tempat
tertentu yang diinginkan.
d. Parting
Parting adalah proses pemotongan untuk memisahkan blank melalui satu garis potong
atau dua garis potong antara komponen yang satu dengan komponen yang lain.
Biasanya proses ini digunakan pada pengerjaan bentuk-bentuk blank yang tidak rumit
atau bentuk material yang sederhana.
e. Shaving
Punch
Scrap
Die
f. Trimming
Excessive Material
Trimmed
g. Cropping
Cropping adalah merupakan proses pemotongan material atau benda kerja tanpa
meninggalkan sisa. Proses yang terjadi pada Cropping ini sama dengan proses yang
terjadi pada Blanking, akan tetapi dalam Cropping tidak ada bagian yang
tertinggal. Benda kerja akan terpotong dan cenderung sudah mempunyai ukuran
lebar yang sama dengan ukuran yang diminta serta mempunyai panjang material
sesuai dengan jumlah komponen yang diminta. Proses Cropping ini digunakan
untuk membuat komponen Blanking berbentuk sederhana, tidak rumit dan
teratur.
Cropped Part
Stock Strip
Scrap
11
h. Lanzing
2. Forming Tool
Yaitu proses pengerjaan material yang dilakukan tanpa pengurangan atau penghilangan,
akan tetapi hanya mengubah bentuk geometris benda kerja. Yang tergolong dalam
forming tool adalah bending, flanging, deep drawing, curling dan embossing.
a. Bending
b. Flanging
Shrink flange
c. Deep Drawing
d. Curling
Merupakan pembentukkan profil yang dilakukan pada salah satu ujung material.
13
e. Embossing
Embossing merupakan proses pembentukkan contour material pada salah satu sisi
material tersebut.
Press Tool atau Perkakas Tekan atau suatu alat yang digunakan untuk
memotong logam dengan cara penekanan. Secara operasional Press Tool ini dapat
bekerja sebagai alat potong atau pun sebagai alat pembentuk plat atau lembaran yang
dikehendaki. Press Tool berfungsi memproduksi ratusan atau bahkan ribuan dari
komponen yang sama dalam waktu yang relatif singkat.
Press tool merupakan satu kesatuan dari beberapa komponen. Komponen - komponen
tersebut antara lain:
Tangkai pemegang merupakan suatu komponen alat bantu produksi yang berfungsi
sebagai penghubung alat mesin penekan dengan pelat atas. Shank biasanya terletak
pada titik berat yang dihitung berdasarkan penyebaran gaya-gaya potong dan gaya-
gaya pembentukkan dengan tujuan untuk menghindari tekanan yang tidak merata
pada pelat atas.
Merupakan tempat dudukan dari shank dan guide bush (sarung pengarah).
15
Pelat bawah merupakan dudukan dari dies dan tiang pengarah sehingga mampu
menahan gaya bending akibat dari reaksi yang di timbulkan oleh punch.
d. Pelat Penetrasi
Pelat penetrasi berfungsi untuk menahan tekanan balik saat operasi berlangsung
serta untuk menghindari cacat pada pelat atas, oleh karena itu pelat ini harus lebih
lunak dari pelat atas.
Pelat pemegang punch berfungsi untuk memegang punch agar posisi punch kokoh
dan mantap pada tempatnya.
16
f. Punch
Punch berfungsi untuk memotong dan membentuk material menjadi produk jadi.
Bentuk dari benda jadi tergantung dari bentuk punch yang dibuat. Bentuk punch dan
dies haruslah sama. Punch haruslah dibuat dari bahan yang mampu menahan gaya
yang besar sehingga tidak mudah patah dan rusak. Pada perencanaan alat bantu
produksi ini untuk punch dipilih bahan Amutits yang dikeraskan pada suhu 780 –
820 0 C lalu di Tempering pada suhu 2000 C agar diperoleh sifat yang keras tetapi
masih memiliki kekenyalan.
Tiang pengarah berfungsi mengarahkan unit atas, sehingga punch berada tepat pada
dies ketika dilakukan penekanan.
h. Dies
17
Terikat pada pelat bawah dan berfungsi sebagai pemotong dan sekaligus sebagai
pembentuk.
i. Pelat Stripper
Pelat stripper adalah bagian yang bergerak bebas naik turun beserta pegas yang
terpasang pada baut pemegangnya. Pelat ini berfungsi sebagai pelat penjepit
material pada saat proses berlangsung, sehingga dapat menghindari terjadinya cacat
pembentukkan permukaan benda kerja seperti kerut dan lipatan, juga sebagai
pengarah punch.
j. Pegas Stripper
k. Baut Pengikat
Baut pengikat berfungsi untuk mengikat dies kepelat bawah dan pelat pemegang
punch kepelat atas. Baut pengikat dipilih standard baut pengikat dan ketebalan dies.
18
M5 15 50 10 ÷ 18
M6 25 70 15 ÷ 25
M8 40 90 22 ÷ 32
M10 60 115 27 ÷ 38
l. Pin Penepat
Pin penepat berfungsi untuk menepatkan dies pada pelat bawah dan pelat
pemegang punch(Punch holder) ke pelat atas, sehingga posisi dies kepelat bawah
dan posisi pelat pemegang punch kepelat atas dapat tearah dan kokoh.
19 M8 Φ6
19
24 M8 Φ8
29 M10 Φ10
34 M10 Φ10
41 M12 Φ12
48 M16 Φ16
a. Gaya Pierching
Untuk menentukan gaya pierching dapat digunakan rumus seperti dibawah ini :
Fp = 0,8 U t t (N)
20
Dimana :
0,8 merupakan konversi dari tegangan tarik ke tegangan geser untuk bahan yang
mempunyai tegangan tarik kurang dari 900 N/mm 2 .
b. Gaya Notching
Ft = 0,8 U t t (N)
c. Gaya Blanking
Untuk menentukan gaya blanking ini dapat diketahui dengan menggunakan rumus :
Ft = 0,8 U t t (N)
D
F = d t Rm ( d - K)
Dimana :
Pada perencanaan ini posisi stripper terletak pada unit bawah dan tebal spesimen
yang akan dibentuk adalah 1,2 mm, maka langkah untuk menentukan gaya pegas
stripper adalah sebagai berikut:
Dimana:
Untuk mencari gaya pegas pelontar ini dihitung terlebih dahulu volume pena
pelontar dengan rumus:
π .D 2 .t
V= 4
Dimana:
M = Vt . ρ
Dimana :
F=m.g
Dimana :
22
Dalam mencari panjang Punch maksimum dipakai punch yang memiliki diameter
terkecil/yang paling kritis.
π 2 .E . I
LMaks =
√ Fb
Dimana:
Rumus Empiris mencari tebal pelat untuk mencari tebal Die berdasarkan gaya total
yang di butuhkan untuk perencanaan press tool adalah :
F tot
H=
√
3
g
Dimana :
23
Setiap operasi pemotongan yang dilakukan Punch dan Die selalu ada nilai
kelonggaran yang diambil.
Us = C.S. √τ1
Dimana :
S²
Dimana :
24
Fb = Gaya Buckling ( N )
S = Panjang Punch ( mm )
λ = S/i
I
i= √ A
Dimana :
λ = kerampingan
I = Momen Inersia
ΣF . xi
X̄ =
ΣF
ΣF. yi
Ȳ =
ΣF
Dimana :
Pada pelat atas akan terjadi tegangan bengkok yang diakibatkan gaya-gaya reaksi
dari Punch. Besarnya tegangan yang terjadi adalah:
6 XMb max
h= √ bX τt
τt
τt = v
Dimana:
v = Faktor keamanan
Untuk merencanakan pelat bawah sama dengan perencanaan pelat atas, yaitu
dengan memperhitungkan momen yang terjadi pada pelat bawah.
Dimana:
Pada perencanaan ini diameter pillar dihitung agar tidak terjadi bengkok, karena
pelat atas dan pelat bawah kemungkinan presisi sehingga akan terjadi kelengkungan
sewaktu pengerjaan berlansung, diameter pillar dapat dihitung dengan mengunakan
rumus yaitu :
4 xFgp
D= √ π tx π .....................................(Kurmi, R.S. 1982, hal 337)
dimana :
Fgp = Ft / n
n = Jumlah pillar
27
BAB III
GAMBAR KERJA
29
30
31
32
33
34
35
36
37
BAB IV
1. Mesin Milling
2. Box alat
3. Cutter diameter 12 dan 20
4. Bor diameter 6, 10, 12, dan 20
5. Haigh gauge dan jangka sorong
6. Meja perata
7. Penggores
8. Penitik
9. Palu besi dan palu karet
10. Dial Indikator
11. Bahan ST 37 ukuran 10 x 52 x 90 mm.
BAB V
LANGKAH KERJA
Keterangan :
D = Dies
P = Punch
PA = Plat atas
PB = Plat bawah
PH = Punch holder
ST = Stripper
TP = Tiang pengarah
BP = Bush pengarah
SH = Shank
M = Milling
B = Bubut
H = Bor
F = Finising
P = Perakitan
= Jalur Kritis
49
BAB VI
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Fatahul Arifin, S.T., Dipl.Eng.EPD, MengSc, 2008.Perencanaan Alat Penempat
dan Press Tool, Tiga Serangkai, Bandung
Jurusan Teknik Mesin, 2010, praktek Bengkel III, Politeknik Negeri Padang,
Padang.