9
30-08-2019 strategi pengelolaan
pengelolaan SDM yang
SDM yang efektif &
efektif & efisien efisien sesuai
sesuai standar standar SDM
SDM yang telah yang telah
ditetapkan ditetapkan
6. Sabtu, Menyusun 8 Format 8 Terlaksana
31-08-2019 aktifitas aktifitas
manajemen manajemen
sarpras sarpras
7. Senin, Menyusun Format Terlaksana
02-09-2019 Rencana Rencana
Anggaran Anggaran
Pendapatan dan Pendapatan
belanja(RAPB ) dan
lembaga belanja(RAPB )
lembaga
8. Selasa, Menyusun buku Format buku Terlaksana
03-09-2019 administrasi administrasi
ketatausahaan ketatausahaan
9. Rabu, Penyusunan TM Format Terlaksana
04-09-2019 dan pemetaan pemetaan
budaya kerja budaya kerja
yang sudah yang sudah
dilakukan dan dilakukan dan
yang perlu serta yang perlu
ide/gagasan serta
perubahannya ide/gagasan
perubahannya
10. Kamis, Mengirim Laporan Terlaksana
05-09-2019 laporan tugas terkirim
10
mandiri
2. HASIL KEGIATAN
Kegiatan Hari ke -1
Penulis melakukan persiapan dengan mengutarakan maksud
kepada pimpinan Yayasan perihal akan dilakukannya kegiatan
Tugas Mandiri di lembaga TK PERTIWI BAKUNG oleh penulis.
Kegiatan berjalan lancar dan mendapat dukungan penuh dari
Yayasan Dian Dharma Desa Bakung.
11
Pemetaan tema, sub/sub tema dan puncak tema
Pemetaan KI dan KD sesuai tema
Penyusunan Program Semester
Penyusunan RPPM
Penyusunan format RPPH
Peninjauan penilaian terhadap proses pembelajaran
Penyusunan kalender akademik lembaga
Untuk program tahunan yang lebih terperinci terlampir dilampiran 3
12
SLTA : 1 Orang (GTY)
j. Peserta Didik
i. Rombongan Belajar : 2 Rombel
ii. Kelompok : A dan B
iii. Jumlah Peserta Didik : A = 14 dan B = 20
k. Visi
“ Membentuk generasi yang beriman dan bertaqwa, sehat, cerdas,
kreatif, mandiri, sopan secara menyeluruh dan seimbang ”
l. Misi
Mendidik anak usia dini dengan pembiasaan perilaku yang
beriman dan berakhlak mulia, sehat, cerdas, dan sopan serta
mandiri.
Memberikan menu pendidikan dan pengajaran yang seimbang,
dengan perkembangan bahasa dan emosional peserta didik.
Membina kreatifitas anak didik melalui bidang pengembangan
fisik motorik.
m. Tujuan
n. Sarpras
Kepemilikan Tanah / Gedung : Milik Desa
Luas Tanah : 225 M2
13
Ruang :
- Kantor Guru : 1 ruang
- Ruang Kelas : 2 ruang
- Ruang Bermain : Ada
- Kamar Mandi : Ada
- WC : Ada
- Dapur : Ada
- Taman sekolah : Ada
- Tempat Parkir : Ada
14
Proses pembelajaran melibatkan masyarakat (pembelajaran
berbasis) masyarakat. Misalnya kegiatan mengenal binatang
yang dilakukan di kandang/kolam milik masyarakat.
Alat Permainan Edukatif dalam ruangan maupun luar
ruangan yng beragam
Guru memiliki kepribadian yang baik di masyarakat, terlibat
aktif dalam kegiatan kemasyarakatan
Selalu berinovasi dan kreatif dalam memberikan kegiatan
pembelajaran
Menjalin kemitraan dengan pihak-pihak luar untuk terlibat
dalam pembelajaran maupun program-program sekolah.
Misal bidan desa, puskesmas, kepolisian, dinas kebakaran,
koramil dll.
Kegiatan Hari ke-5
Menyusun strategi pengelolaan SDM yang efektif & efisien sesuai
standar SDM yang telah ditetapkan. Untuk menunjang pengelolaan
lembaga yang lebih optimal tentunya diperlukan SDM yang
berkompeten dibidangnya. Namun pada kenyataan di lapangan
kita sering kali memiliki SDM yang sangat minim baik dari sisi
kualifikasi maupun kompetensinya. Demikian juga halnya yang
terjadi di lembaga TK PERTIWI BAKUNG tentu saja
diperlukan strategi pengeloaan SDM yang efektif dan efisien
sehingga lembaga bisa memiliki SDM yang sesuai standar yang
telah ditetapkan. Strategi pengelolaan SDM yang dilakukan di
lembaga TK PERTIWI BAKUNG antara lain :
Pemetaan kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik yang
ada
Penyusunan rencana strategis untuk peningkatan kualifikasi
dan kompetensi pendidik baik jangka pendek, menengah
maupun panjang.
15
Rencana strategis peningkatan kualifikasi antara lain dengan
mengusahakan pendidik yang sudah S1 tapi belum linear
bisa linear sesuai dengan bidangnya, yang lulusan SMA
ditingkatkan menjadi S1 PAUD
Rencana strategis peningkatan kompetensi pendidik antara
lain dengan mengirim pendidik mengikuti berbagai diklat,
bintek, pelatihan, workshop maupun kursus pendidik PAUD.
Malakukan penilaian terhadap kinerja pendidik secara
berkala
Memacu dan memotivasi pendidik untuk mengembangkan
dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya dengan
memberikan penghargaan atas prestasi yang diraih
Mengadakan kompetisi antar pendidik untuk
membuat/mengusulkan kegiatan-kegiatan yang menunjang
tercapainya visi, misi dan tujuan lembaga.
16
untuk kegiatan pembelajaran peserta didik dan kegiatan
penunjang lainnya. Kegiatan ini dilakukan secara terus-
menerus selama kegiatan sekolah berlangsung. Kegiatan ini
biasa dilakukan pada awal tahun pelajaran dan disempurnakan
tiap triwulan atau tiap semester.
Perencanaan dapat dilakukan oleh penyelenggara, ketua
pengelola maupun guru.
b. Pengadaan
Pengadaan adalah proses kegiatan mengadakan sarana dan
prasarana yang dapat dilakukan dengan cara-cara membeli,
menyumbang, hibah dan lain-lain. Pengadaan sarana dan
prasarana dapat berbentuk pengadaan buku, alat, perabot dan
bangunan.
Langkah-langkah dalam pengadaan barang antara lain :
a) Menganalisis kebutuhan sarana-prasarana sesuai
kebutuhan lembaga
b) Membuat daftar inventarisasi sarana-prasarana yang sudah
ada dan belum ada
c) Mengklasifikasi sarana-prasarana yang akan digunakan di
dalam kelas dan luar kelas.
d) Mempertimbangkan dana, misalnya bahan murah,
mudah didapat; dan sumber sarana-prasarana yang
akan digunakan, misalnya dengan cara membeli,
membuat sendiri, memanfaatkan lingkungan atau
mengembangkan prasarana yang sudah ada.
e) Memperhatikan prinsip keamanan sarana-prasarana
c. Penginvetarisasian
Penginvetarisasian adalah kegiatan melaksanakan
penggunaan, penyelenggaraan, pengaturan dan pencatatan
barang-barang, menyusun daftar barang yang menjadi milik
sekolah ke dalam satu daftar inventaris barang secara teratur.
17
Tujuannya adalah untuk menjaga dan menciptakan tertib
administrasi barang milik sekolah yang dipunyai suatu lembaga.
Yang dimaksud dengan inventaris adalah suatu dokumen berisi
jenis dan jumlah barang yang bergerak maupun yang tidak
bergerak yang menjadi milik lembaga dibawah tanggung jawab
sekolah.
Inventarisasi barang dilakukan berdasarkan kategori tempat.
Misalnya: barang-barang di kantor, barang-barang di kelas/
ruang bermain, dll.
18
Aman
Nyaman
Memenuhi kriteria kesehatan bagi anak
Sesuai dengan tahap perkembangan anak
Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di
lingkungan sekitar, termasuk barang limbah/bekas
yang layak pakai
f. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan merawat, memelihara dan
menyimpan barang-barang sesuai dengan bentuk-bentuk jenis
barangnya sehingga barang tersebut awet dan tahan lama.
Pihak yang terlibat dalam pemeliharaan barang adalah semua
warga sekolah yang terlibat dalam pemanfaatan barang tersebut.
Dalam pemeliharaan, ada hal-hal khusus yang harus dilakukan
oleh petugas khusus pula, seperti perawatan alat kesenian
(rebana, angklung, dan lain-lain).
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a) Perawatan perlu dilakukan pada semua inventaris barang
yang dimiliki lembaga PAUD secara berkala.
b) Tingkat intensitas perawatan tergantung dari jenis dan
fungsi barang tersebut.
c) Ada barang-barang yang cukup dibersihkan dengan dilap,
namun ada yang perlu dicuci secara berkala.
d) Misalnya: papan lukis perlu dilap dengan bersih, atau dicuci
jika bahan terbuat dari plastic karena sering terkena cat,
apabila dibiarkan, maka akan sulit untuk menghilangkan
noda cat tersebut.
g. Penghapusan
19
Penghapusan barang inventaris adalah pelepasan suatu barang
dari kepemilikan dan tanggung jawab pengurusnya
Penghapusan barang dapat dilakukan dengan pemusnahan.
Adapun syarat-syarat penghapusan:
1. Barang-barang dalam keadaan rusak berat, misalnya
karena bencana alam dan susut atau sudah waktunya
untuk dihapuskan.
2. Perbaikan suatu barang memerlukan biaya besar
3. Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak sesuai
lagi dengan biaya pemeliharaan
4. Barang rusak, atau hilang akibat kelalaian pegawai
5. Tidak diperlukan lagi/tidak dapat digunakan secara
optimal.
h. Pertanggungjawaban
Penggunaan barang-barang sekolah harus
dipertanggungjawabkan dengan cara membuat laporan
penggunaan barang-barang tersebut yang diajukan pada
pimpinan.
20
PAUD. Peningkatan kinerja tersebut akan berakibat positif, yaitu
makin meningkatnya efisiensi, mutu dan layanan Lembaga PAUD
pada anak didik khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Sebuah lembaga PAUD yang baik dapat diiihat dari pengelolaan
administrasi di bidang pelayanan, ketenagaan, keuangan maupun
dalam kegiatan pembelajaran yang tertib dan teratur.
Dengan administrasi ketatausahaan yang tertib tentu saja akan
sangat mendukung lancarnya kegiatan lembaga, karena semua
kegiatan teradministrasi dengan baik. Ada begitu banyak buku
administrasi ketatusahaan yang diperlukan untuk menunjang
lembaga dalam upaya untuk mewujudkan visi, misi dan juga tujuan
lembaga. Kelengkapan administrasi yang harus ada pada sebuah
lembaga PAUD minimal terdiri dari :
1. Buku Administrasi umum PAUD
a) Buku Administrasi Lembaga PAUD
b) Aministrasi Sarana dan Prasarana
c) Administrasi Anak Didik
d) Buku Administrasi Tenaga Pendidik PAUD
2. Buku Administrasi Keuangan PAUD
3) Administrasi Kegiatan Belajar Mengajar
Dari sekian banyak buku administrasi ketatausahaan PAUD penulis
mengambil salah satu diantaranya sebagai latihan menyusun
administrasi ketatausahaan yaitu buku inventaris APE dapat dilihat
dilampiran 5
Kegiatan Hari ke -9
Pemetaan budaya kerja yang ada di lembaga baik yang sudah
dilakukan dan yang perlu serta ide/gagasan perubahannya. Untuk
kemajuan lembaga penting kiranya dilakukan pemetaan budaya
kerja yang ada dan sudah terlaksana yang mendukung kemajuan
21
lembaga dan juga budaya kerja yang menghambat kemajuan
lembaga dan upaya-upaya perbaikan yang perlu dilakukan.
Budaya kerja yang terbentuk secara positif akan bermanfaat karena
setiap anggota dalam suatu organisasi membutuhkan sumbang
saran, pendapat bahkan kritik yang bersifat membangun dari ruang
lingkup pekerjaaannya demi kemajuan di lembaga, namun budaya
kerja akan berakibat buruk jika pegawai dalam suatu organisasi
mengeluarkan pendapat yang berbeda hal itu dikarenakan adanya
perbedaan setiap individu dalam mengeluarkan pendapat, tenaga
dan pikirannya, karena setiap individu mempunyai kemampuan dan
keahliannya sesuai bidangnya masing-masing.
Untuk memperbaiki budaya kerja yang baik membutuhkan waktu
bertahun-tahun untuk merubahnya, maka itu perlu adanya
pembenahan-pembenahan yang dimulai dari sikap dan tingkah laku
pemimpinnya kemudian diikuti para bawahannya, terbentuknya
budaya kerja diawali tingkat kesadaran pemimpin atau pejabat yang
ditunjuk dimana besarnya hubungan antara pemimpin dengan
bawahannya sehingga akan menentukan suatu cara tersendiri apa
yang dijalankan dalam perangkat satuan kerja atau organisasi.
Di lembaga TK Pertiwi Trasan I sendiri juga sudah berkembang
budaya kerja yang positif namun juga masih ada budaya kerja yang
kurang mendukung untuk kemajuan lembaga yang perlu dibenahi
secara bertahap. Pemetaan budaya kerja yang ada di TK Pertiwi
Trasan I dapat dilihat dilampiran 6.
22