PERATURAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ...... TAHUN 2020
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)
DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN
(SAKIP)…
-2-
(SAKIP);
b. b a h w a berdasarkan pertimbangan
s e b a g a i m a n a dimaksud dalam huruf
a, perlu untuk menetapkan Peraturan
Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas
Instansi Pemerintah (SAKIP) di
Lingkungan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan;
Instansi ...
-3-
Tahun ...
-4-
MEMUTUSKAN:
BAB I ...
-5-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SAKIP,
adalah rangkaian sistematik dari berbagai
aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang
untuk tujuan penetapan dan pengukuran,
pengumpulan data, pengklasifikasian,
pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada
instansi pemerintah, dalam rangka
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja
instansi pemerintah.
2. Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan yang selanjutnya disingkat BPKP
adalah aparat pengawasan intern pemerintah
yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden.
3. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/
kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan
yang telah diamanatkan para pemangku
kepentingan dalam rangka mencapai misi
organisasi secara terukur dengan sasaran/
target kinerja yang telah ditetapkan melalui
laporan kinerja instansi pemerintah yang
disusun secara periodik.
4. Entitas ...
-6-
pemerintah ...
-7-
waktu ...
- 10 -
aplikasi ...
- 11 -
ketidakberhasilan ...
- 13 -
BAB II
PENYELENGGARAAN SAKIP BPKP
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
Penyelenggaraan SAKIP meliputi:
a) Perencanaan Kinerja;
b) Pengukuran Kinerja;
c) Pengelolaan Data Kinerja;
d) Pemantauan dan Pelaporan Kinerja; dan
e) Reviu dan Evaluasi Kinerja.
Bagian Kedua
Perencanaan Kinerja
Pasal 3
Perencanaan Kinerja terdiri dari penyusunan:
a) Rencana Strategis (Renstra);
b) Rencana Kerja (Renja);
c) Rencana Kerja dan Anggaran (RKA);
d) Perjanjian Kinerja (Perkin);
e) Rencana Kegiatan Tahunan (RKT); dan
f) Rencana Aksi (Renaksi).
Pasal 4 ...
- 14 -
Pasal 4
Rencana Strategis
(1) BPKP menyusun Rencana Strategis sebagai
dokumen perencanaan BPKP untuk periode 5
(lima) tahunan.
(2) Penyusunan Rencana Strategis dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Rencana Strategis sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditandatangani oleh Kepala BPKP dan
menjadi landasan penyelenggaraan SAKIP di
lingkungan BPKP.
(4) Unit kerja Eselon I dan Eselon II Mandiri di
lingkungan BPKP menyusun Rencana Strategis
yang mengacu pada Rencana Strategis BPKP.
(5) Rencana Strategis sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditandatangani oleh Kepala unit kerja
dan menjadi landasan penyelenggaraan SAKIP
di lingkungan unit kerja masing-masing.
(6) BPKP, Unit Kerja Eselon I dan Unit Kerja Eselon
II Mandiri wajib mengunggah dokumen Renstra
ke website resmi BPKP.
(7) Renstra disusun dengan mengacu pada
dokumen perencanaan strategis yang lebih
tinggi dan memperhatikan perkembangan
lingkungan strategis sesuai dengan tugas dan
fungsi organisasi.
Pasal 5
Rencana Kerja
(1) BPKP menyusun Renja sebagai dokumen
perencanaan tahunan BPKP.
(2) Penyusunan Renja BPKP mengacu kepada
Renstra BPKP dan perkembangan lingkungan
strategis serta diselaraskan dengan cascading
kinerja.
(3) Renja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditandatangani oleh Kepala BPKP dan menjadi
penyusunan dokumen penganggaran di
lingkungan BPKP.
(4) Unit kerja Eselon I dan Eselon II Mandiri di
lingkungan BPKP menyusun Renja yang
mengacu pada Rencana Strategis unit kerja dan
Renja BPKP pada tahun yang bersangkutan.
(5) Penetapan target dalam Renja mengacu kepada
target dalam Renstra pada tahun yang
bersangkutan dan dapat disesuaikan dengan
memperhatikan capaian kinerja tahun
sebelumnya, perubahan lingkungan strategis
dan ...
- 16 -
Pasal 6
Rencana Kerja dan Anggaran
(1) Seluruh unit kerja di Lingkungan BPKP
menyusun Rencana Kerja dan Anggaran yang
ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan
anggaran.
(2) Rencana Kerja dan Anggaran disusun
berdasarkan renja dan menjadi pertimbangan
dalam penyusunan perjanjian kinerja.
Pasal 7
Perjanjian Kinerja
(1) BPKP menyusun lembar/dokumen Perjanjian
Kinerja yang mengacu pada Renja dengan
memperhatikan dokumen pelaksanaan
anggaran.
(2) Perjanjian kinerja disusun oleh seluruh pejabat
struktural dan koordinator pengawasan di
lingkungan BPKP.
(3) Perjanjian Kinerja ditetapkan paling lambat
satu bulan setelah dokumen anggaran
disahkan.
(4) Perjanjian Kinerja BPKP disusun dengan
mencantumkan kinerja yang akan diwujudkan,
indikator kinerja dan target kinerja serta
anggaran yang akan digunakan dalam
pencapaian kinerja.
Pasal 8 ...
- 18 -
Pasal 8
Rencana Aksi Kinerja
(1) Unit kerja eselon I dan Unit Kerja eselon II
menyusun rencana aksi kinerja berbasis risiko
sebagai jabaran dari perjanjian kinerja yang
telah disepakati dengan mempertimbangkan
rencana tindak pengendalian atas risiko yang
sudah diidentifikasi.
(2) Unit kerja eselon I dan Unit Kerja eselon II
melakukan pemantauan capaian atas rencana
aksi kinerja dan manajemen risiko
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara
berkala.
(3) Laporan pemantauan capaian rencana aksi
kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disampaikan kepada:
a. Kepala BPKP untuk Unit Kerja Eselon I
dengan tembusan kepada Inspektorat BPKP;
dan
b. Sekretaris Utama untuk Unit Kerja Eselon II
dengan tembusan kepada Deputi Pembina
dan Inspektorat BPKP.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan
dan pemantauan rencana aksi kinerja diatur
dalam suatu petunjuk teknis.
Pasal 9
Ukuran Kinerja Individu
(1) Setiap pegawai di lingkungan BPKP menyusun
ukuran ...
- 19 -
Bagian Ketiga
Pengukuran Kinerja
Pasal 10
(1) Seluruh pemilik perjanjian kinerja dan SKP
melakukan pengukuran kinerja dengan
menggunakan indikator kinerja yang telah
ditetapkan.
(2) Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara:
a. membandingkan realisasi kinerja dengan
sasaran (target) kinerja yang dicantumkan
dalam dokumen Perjanjian Kinerja dan SKP
dalam rangka pelaksanaan anggaran tahun
berjalan; dan
b. Khusus untuk level BPKP, Unit Kerja Eselon
I dan Unit Kerja Eselon II mandiri,
membandingkan realisasi kinerja program
sampai dengan tahun berjalan dengan
sasaran (target) kinerja jangka menengah
yang terdapat dalam dokumen Renstra.
Bagian Keempat
Pengelolaan Data Kinerja
Pasal 11
(1) BPKP, Unit Kerja Eselon I dan Unit Kerja
Eselon II melakukan pengelolaan data kinerja
dengan cara mencatat/entry, mengolah, dan
menyimpan data sebagai bahan pelaporan
kinerja.
(2) Pengelolaan data kinerja mempertimbangkan
kebutuhan informasi pada setiap tingkatan
organisasi, kebutuhan manajerial, data/
laporan keuangan yang dihasilkan dari
pelaksanaan kegiatan BPKP dan kebutuhan
data stakeholders.
(3) Pengelolaan data kinerja output dan outcome
BPKP, unit kerja eselon I dan unit kerja eselon
II dilakukan melalui aplikasi SAKIP BPKP
secara periodik.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan
data kinerja, diatur dalam suatu petunjuk
teknis.
Bagian Kelima
Pemantauan dan Pelaporan Kinerja
Pasal 12
Pemantauan Kinerja
Pasal 13
Pelaporan Kinerja
(1) Unit Kerja Eselon II Mandiri, Unit Kerja Eselon I
dan BPKP melaporkan kinerja atas prestasi
kerja yang dicapai berdasarkan perjanjian
kinerja yang telah disepakati.
(2) Laporan kinerja Unit Kerja Eselon II Mandiri,
Unit Kerja Eselon I dan BPKP terdiri dari
Laporan Kinerja Triwulanan dan Laporan
Kinerja Tahunan.
(3) Capaian Kinerja Triwulanan Unit Kerja Eselon II
Mandiri dan Unit Kerja Eselon I dilaporkan
melalui Aplikasi SAKIP BPKP paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya setelah triwulan
berakhir.
Pasal 14
Ketentuan lebih lanjut mengenai pemantauan dan
pelaporan kinerja BPKP diatur dalam suatu
petunjuk teknis.
Bagian Keenam
Reviu dan Evaluasi Kinerja
Pasal 15
Reviu
(1) Inspektorat BPKP melakukan reviu atas:
a. Dokumen Perencanaan; dan
b. Laporan Kinerja BPKP.
(2) Laporan Hasil reviu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala
BPKP.
Pasal 16
Evaluasi Kinerja
(1) Inspektorat melakukan evaluasi secara berkala
atas:
a. SAKIP unit kerja eselon I;
b. SAKIP unit kerja eselon II;
c. Program BPKP; dan
d. Rencana aksi.
(2) Hasil evaluasi sebagaimana yang disebut pada
ayat (1) disampaikan kepada unit kerja terkait
dengan tembusan kepada Sekretaris Utama dan
deputi pembina.
Pasal 17
Ketentuan lebih lanjut mengenai reviu dan evaluasi
kinerja diatur dalam suatu petunjuk teknis.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Dengan berlakunya Peraturan Badan ini, Peraturan
Kepala BPKP Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Pedoman Pengelolaan Kinerja di Lingkungan BPKP
Tahun 2015-2019 dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 19
Peraturan Badan ini mulai berlaku pada
tanggal diundangkan.
Agar ...
- 25 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Kepala Badan ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ..... Mei 2020
KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
ttd
MUHAMMAD YUSUF ATEH
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal …. Mei 2020
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
ttd
SYAIFUDIN TAGAMAL
...