Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SATRIA ARSYUL ILMI (J1A 017 098)

KELAS : ITP GENAP 2017


MATKUL : ANTIMIKROBA ALAMI

NOMOR 1

a. Berdasarkan gambar pada soal dapat dikatakan bahwa penggunaan sabun cuci tangan
berfungsi sebagai disinfektan. Hal ini dikarenakan sabun cuci tangan memiliki
kandungan antiseptik guna membunuh bakteri dan virus pada permukaan telapak tangan.
Adapun penggunaa air pada saat mencuci tangan hanya dapat membersihkan kotoran
yang menempel pada permukaan tangan namun tidak membuat bakteri menjadi mati,
karena pada dasarnya terdapat juga bakteri pada air seperti E.coli. Oleh karena itu,
penggunaan air hanya dapat membuat jumlah bakteri pada tangan berkurang.
b. Disinfektan dapat digunakan pada saat sebelum menyentuh atau menggunakan suatu
benda dan dapat pula disemprotkan pada ruangan tertentu yang hendak dimasuki guna
meminimalisir terjadinya kontaminasi oleh bakteri ataupun virus. Disinfektan sebaiknya
digunakan pada benda mati seperti pada ruangan tertentu dan perlatan- peralatan yang
berpotensi mengalami kontaminasi. Oleh karena itu, disinfektan tidak dianjurkan untuk
digunakan pada bagian tubuh karena dapat menimbulkan iritasi pada kulit.

NOMOR 2

a. Rempah- rempah dengan senyawa antimikroba

1) Cengkeh merupakan salah satu rempah- rempah yang mengandung senyawa


antimikroba, yaitu Eugenol. Eugenol dapat dikelompokkan kedalam keluarga
alilbenzena dari senyawa-senyawa fenol. Sumber alaminya dari minyak cengkeh.
Aromanya menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkeh kering, sehingga sering
digunakan untuk memberi aroma pada masakan. Eugenol efektif untuk menghambat
jenis bakteri seperti E. Coli, S. Aureus, Khamir dan Acinobakter.

2) Bawang Putih, terdapat komponen antimikroba pada bawang putih yaitu Allicin.
Allicin memiliki aktivitas sebagai antimikroba. Allicin berbentuk cairan dengan bau
yang khas bawang putih. Allicin juga dapat berubah menjadi senyawa polisulfida,
diallyldisulphide (yang menimbulkan bau tidak enak). Mikroorganisme yang
dihambat oleh allicin ini adalah Salmonella typhii, Shigella dhisenteriae, jamur dan
khamir.
3) Merica, merica memilki kemampuan menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri.
Antimikroba yang berperan pada merica yaitu jenis capsaisin. Capsaisin merupakan
komponen aktif dominan yang berperan terhadap aktivitas antimikroba merica.

4) Kunyit merupakan rempah- rempah yang didalamnya terdapat senyawa kurkumin


(golongan terpene) dan efektif sebagai senyawa antimikroba, dimana kurkumin
merupakan zat yang bersifat volatil atau mudah menguap. Di antara zat tersebut
yang paling banyak menyusun minyak esensial kunyit adalah golongan terpene yang
mempunyai daya antimikroba karena sifatnya yang hidrofob. Kurkumin dapat
menghambat pertumbuhan P. aeruginosa, A. niger, S. aureus, dan C. albicans.

5) Ketumbar tergolong kedalam jenis rempah- rempah yang mengandung senyawa


antimikroba yaitu minyak atsiri dimana terdapat kandungan zat sabinene, myrcene,
alfa-terpinene, ocimene, linalool, geraniol, dekanal, desilaldehida, trantridecen, asam
petroselinat, asam oktadasenat, delta-mannite, skopoletin, para-simena, kamfena,
dan felandren. Minyak atsiri pada ketumbar dapat menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus dan kapang Aspergillus ochraceus.

b. Adanya rempah- rempah atau bumbu yang ditambahkan kedalam komposisi suatu
masakan akan memberi efek pengawetan pada masakan yang dihasilkan, akan tetapi
kebanyakan kasus yang ada di sekitar kita mengindikasikan bahwa pemakaian rempah
atau bumbu tersebut lebih ditekankan terhadap penggunaan fungsinya sebagai pemberi
aroma ataupun untuk memperdalam rasa dari masakan itu sendiri, sehingga efek
pengawetan yang dihasilkan oleh rempah- rempah tersebut relatif tidak banyak atau
hanya secukupnya saja.

NOMOR 3

a. Senyawa antimikroba yang dihasilkan oleh golongan BAL


1) Asam laktat
Asam laktat merupakan senyawa BAL yang dihasilkan melalui proses
homofermentatif atau heterofermentatif. Asam laktat juga merupakan produk utama
yang dihasilkan dari proses akhir katabolisme karbohidrat.
2) Diasetil
Diasteril adalah senyawa produk akhir metabolisme yang disintesa dari piruvat
secara aerobik maupun anaerobik. Diasetil berfungsi untuk memperpanjang masa
simpan dan menambah flavor, akan tetapi penggunaanya perlu dikombinasikan
dengan pengawet lainnya.
3) Hidrogen Peroksida
Senyawa ini umunya terbentuk melalui kondisi aerobic pada golongan
Lactobacillus, senyawa ini memberikan efek antagonis pada bakteri perusak dan
bakteri patogen.
4) Karbondioksida
Senyawa karbondioksida merupakan produk akhir lain adri fermentasi heksosa oleh
BAL heterofermentatif.
5) Bakteriosin
Bakteriosin adalah senyawa peptida yang dihasilkan oleh BAL dan memiliki
aktivitas antimikroba. Bakteriosin sangat berbeda tingkat kepekaanya dan
dipengaruhi oleh pH dan suhu.
b. Terdapat bakteri golongan BAL yang ada pada terasi yaitu senyawa bakteriosin. Menurut
Romadhon (2018) Adanya senyawa bakteriosin ini berfungsi untuk memperpanjang
masa simpan pada bahan atau produk olahan seperti terasi. Bakteriosin dari BAL yang
diisolasi dari terasi dapat menghambat bakteri patogen dan pembusuk seperti Eschericia
coli, dan Vibrio parahaemiliticus.

Anda mungkin juga menyukai