Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MAKALAH

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


PENGELUARAN KAS X SISTEM PEMBELIAN KREDIT / TUNAI
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelompok 4
Anggota :
- Cindy Tamarasun ( 1753020052 )
- Fitri ( )
Kelas : Acc 17919

Tahun Ajaran 2019/2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Sistem Informasi Manajemen yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi” yang menjadi
salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen dengan baik dan lancar.

Kami sebagai penyusun makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang.

Dengan Demikian, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi
kami selaku penyusun makalah pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya serta bisa
menjadi tambahan referensi di bidang ilmu Komunikasi Data bagi penyusun makalah di masa
yang akan datang.

Medan, 22 Oktober 2019

Kelompok 4
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua perusahaan baik jasa, dagang maupun manufaktur perlu melakukan


pencatatan akuntansi untuk mengetahui kondisi keuangan usahanya. Karena dari laporan
keuangan yang dihasilkan akan dapat menunjukkan keadaan keungan perusahaan yang
sesungguhnya, laba atau rugi. Permasalahan yang akan timbul apabila sistem akuntansi
dilakukan secara manual adalah waktu yang banyak yang dibutuhkan untuk menghasilkan
laporan keuangan, selain itu tingkat keakurasiannya juga kurang. Padahal laporan
keuangan ini kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk mengambil strategi
keuangan pada periode berikutnya sehingga usaha tersebut bisa tetap bertahan dan
mengalami kemajuan.
Diantara ketiga jenis usaha diatas, usaha dagang merupakan jenis perusahan yang
paling banyak ditemui di Indonesia. Tidak seperti usaha jasa, yang tidak banyak ditemui
di Indonesia dibandingkan dengan usaha dagang. 
            Akuntansi adalah proses yang terdiri dari 3 aktivitas yaitu identifikasi, merekam
dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi pasa sebuah organisasi. Definisi sistem
informasi akuntansi adalah memproses data dan transaksi untuk menyediakan informasi
yang dibutuhkan oleh pemakai untuk perencanaan, pengendalian, dan pengoperasian
bisnis. Untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk pengambil keputusan,
maka sistem informasi akuntansi harus dapat mengumpulkan transaksi dan data lain dan
memasukkannya ke dalam sistem tersebut, dapat memproses dan menyimpan data
tersebut untuk masa yang akan datang, dan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh
pemakai berupa laporan yang menghasilkan informasi yang akurat, tepat dan dapat
diandalkan.
            Menurut persamaan akuntansi, harta perusahaan pada dasarnya merupakan hak
dari pihak lain yang dalam hal ini termasuk pemilik perusahaan. Selain menggunakan 
modal dari pemilik, juga menggunakan pinjaman untuk membiayai operasinya. Karena
konsep kesatuan usaha menghendaki pemisahan modal pemilik dari kekayaan atau harta
perusahaan. Dimana rumusan untuk ketiga unsur persamaan akuntansi diatas yaitu Harta
= Utang (Kewajiban) + Modal Pemilik. Pada persamaan ini, penggunaan utang akan
menambah harta perusahaan. Tetapi harta perusahaan tersebut tidak seluruhnya menjadi
hak pemilik. Karena itu, sisi kanan persamaan memisahkan utang dan modal pemilik.
Dengan kata lain, bertambahnya harta perusahaan tidak selalu mencerminkan
bertambahnya modal pemilik.
Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakuakn kegiatan proses produksi barang
atau jasa. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia tidak bisa digunakan secara
langsung dan harus melewati sebuah proses disuatu tempat. Sehingga inti dari perusahaan
ialah tempat melakukan proses sampai bisa langsung digunakan oleh manusia. Sehingga
yang disebut perusahaan jasa merupakan suatu tempat berlangsungnya proses produksi
yang menggabungkan faktor–faktor produksi untuk menghasilkan suatu jasa.
Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu
dibeli. Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan produk yang telah dihasilkan.
Jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jasa didesain khusus yang memiliki
berbagai jenis, tipe untuk kebutuhan pelanggan, sebagaimana pada jasa asuransi dan
kesehatan. 

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah :
1.      Apa pengertian dari Sistem Informasi Akuntansi ?
2.      Apa saja unsur-unsur dari Sistem Informasi Akuntansi ?
3.      Bagaimana penerapan dari SIA dalam bagian Pengeluaran Kas PT. BBB ?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian makalah ini adalah untuk :
1.      Mengetahui pengertian dari Sistem Informasi Akuntansi
2.      Mengetahui unsur-unsur dari Sistem Informasi Akuntansi.
3.      Mengetahui penerapan SIA dalam bagian Pengeluaran Kas PT. BBB.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang
telah didapat dari mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi dan telah diterima kedalam
penelitian yang sebenarnya.
2. Bagi Pembaca
Agar penelitian dapat memberikan informasi mengenai penerapan ilmu Sistem
Informasi Akuntansi bagi si pembaca serta memahami tentang penjualan pada
perusahaan jasa.
3. Bagi Akuntansi
Agar hasil penelitian ini dapat digunakan untuk penerapan ilmu sistem
informasi akuntansi dan juga dapat memberikan sedikit gambaran bagi mahasiswa
atau mahasiswi tentang contoh penelitian yang dilaksanakan oleh PT.BBB.
4. Bagi PT. BBB
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan mengenai
Sistem Informasi Akuntansi pengeluaran kas dan pembelian kredit/tunai.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem


Secara etimologi, sistem berasal dari bahasa Yunani Sustema atau Bahasa
latin Systema. Sedangkan secara istilah terminologi, sistem adalah sesuatu yang
terbentuk dari gabungan banyak komponen yang saling bekerja sama menjadi satu
kesatuan untuk tujuan tertentu. Dengan begitu, setiap sistem akan memiliki beberapa
elemen pembentuk Tidak ada sistem yang berdiri hanya dengan satu komponen saja.

Istilah sistem ini umum digunakan dalam berbagai aspek. Sistem terdiri dari
bagian yang masing-masing memiliki tugas berbeda yang saling melengkapi. Semua
unsurnya membentuk ‘koneksi’ untuk saling berkerjasama dalam sebuah proses
tertentu. Hal ini akan membuat suatu tujuan bisa tercapai seperti yang telah
direncanakan. Jika ada satu komponen yang tak bekerja dengan baik, maka akan
berefek ke seluruh sistem.

Hal inilah yang membuat kerjasama dan integrasi antar komponennya menjadi
sangat penting. Karena kembali lagi, sistem merupakan gabungan dari berbagai
elemen yang membentuk suatu proses kerja. Jika misalnya di tengah jalan ada suatu
gangguan, maka langsung berakibat ke proses yang lainnya juga.

Unsur-Unsur Sistem

Kembali pada yang telah disebutkan diawal, sistem terbentuk dari gabungan
berbagai unsur dan komponen. Tanpa adanya hal tersebut, tak akan bisa
menciptakan sebuah sistem yang utuh. Apa saja unsur-unsurnya?

1. Objek dan Komponen


Hal pertama yang sangat penting adalah komponen yang menjadi objek
pembentuknya. Misal seperti dalam sistem pencernaan, maka akan ada usus, hati,
pankreas dll. Dengan adanya semua unsur tersebut akan menciptakan sebuah sistem
yang sempurna.
2. Hubungan dan Kerjasama
Semua unsur yang tergabung dalam sistem juga harus bekerjasama sebagai mana
mestinya. Karena masing-masing dari mereka punya tugas yang berbeda dan saling
melengkapi satu sama lain. Jika tidak ada ‘koneksi’ yang baik maka proses kerja pun
tak akan berjalan sempurna.

3. Lingkungan dan Tempat

Jika sudah ada komponen pembentuknya, maka juga akan butuh tempat sebagai
wadahnya. Hal ini tergantung pada sistem apa yang ingin dibangun. Contohnya sistem
operasi, maka tentu ‘ekosistem’ nya adalah teknologi itu sendiri.

4. Integrasi

Kurang lebih hampir sama dengan yang sebelumnya yaitu berkaitan dengan
hubungan antar unsurnya. Semua harus berjalan sesuai tugasnya agar apa yang
direncakan bisa berjalan lancar.

5. Tujuan

Buat apa membuat sebuah sistem jika tak memiliki tujuan tertentu. Karena hakikat
sistem adalah membuat sebuah proses menjadi lebih efektif dan jadi lebih mudah.
Misal seperti sistem ekonomi yang bertujuan untuk mengatur agar roda ekonomi terus
berputar dan terus berkembang.

Elemen Pembentuk Sistem

Jika dilihat dari elemen pembentuk, kita bisa diklasifikasikan menjadi 7 poin seperti
dibawah ini :

1. Tujuan

Sesuatu yang menjadi titik akhir dan harapan akan hasil yang dicapai. Hal ini bisa
menjadi acuan untuk membentuk sistem yang baik agar hasilnya sesuai.

2. Input

Segala hal yang dimasukkan untuk diproses baik itu berupa unsur fisik maupun
non fisik. Tanpa adanya input, tidak akan ada sesuatu yang bisa diproses.

3. Proses

Urutan untuk mengubah unsur input menjadi hasil output melalui komponen yang
saling berkaitan satu sama lain.

4. Output
Ialah hasil yang muncul setelah unsur input selesai diproses. Hal ini bisa berupa
objek fisik atau abstrak berupa data/informasi.

5. Batas

Pemisah antara sistem dan lingkungan luar sehingga tidak mengganggu satu sama
lain.

6. Kontrol dan Feedback

Sebagai bentuk pengendalian terhadap sistem dengan menggunakan hasil output


sebagai feedback untuk proses input selanjutnya.

7. Lingkungan

Ialah ekosistem di sekitar yang mampu mempengaruhi baik secara positif ataupun
negatif.
2.2 Pengertian Informasi

Pengertian informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan
dikelola sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan
bermanfaat bagi penerimanya.

Dari definisi tersebut dapat kita pahami bahwa kata “informasi” memiliki arti
yang berbeda dengan kata “data”. Data adalah fakta yang masih bersifat mentah atau
belum diolah, setelah mengalami proses atau diolah maka data itu bisa menjadi suatu
informasi yang bermanfaat.

Tidak semua data atau fakta dapat diolah menjadi sebuah informasi bagi
penerimanya. Jika suatu data yang diolah ternyata tidak bermanfaat bagi penerimanya,
maka hal tersebut belum bisa disebut sebagai sebuah informasi.

Secara etimologis istilah “informasi” berasal dari bahasa Latin,


yaitu “Informatinem” yang artinya ide, kode, atau garis besar. Informasi dapat
disajikan dalam beragam bentuk, mulai dari tulisan, gambar, tabel, diagram, audio,
video, dan lain sebagainya.

2.2.1 Fungsi Informasi

1. Menjadi Sumber Pengetahuan Baru

Informasi valid yang didapatkan oleh seseorang dapat menjadi pengetahuan


baru dan menambah wawasan di bidang tertentu. Misalnya informasi mengenai cara
mengatasi masalah kesehatan yang didapatkan dari konten di internet. Mungkin
informasi tersebut adalah sesuatu yang umum dan sudah banyak diketahui orang.
Namun, mungkin saja ada seseorang yang belum mengetahui informasi tersebut.

2. Menghapus Ketidakpastian

Kurangnya informasi tentang sesuatu akan menimbulkan ketidakpastian.


Untuk menghapus ketidak pastian tersebut maka diperlukan informasi lengkap dan
valid dari sumber terpercaya.
3. Sebagai Media Hiburan

Informasi juga dapat berfungsi sebagai media hiburan bagi masyarakat.


Misalnya informasi mengenai objek wisata di suatu tempat yang disajikan dengan
bahasa dan gambar-gambar yang menarik.

4. Sebagai Sumber Berita

Suatu informasi mengenai hal tertentu bisa dipakai sebagai sumber berita yang
disampaikan kepada khalayak. Misalnya, informasi tentang Asian Games yang
didapatkan dari media Televisi, Radio, dan situs berita online.

5. Untuk Sosialisasi Kebijakan

Informasi adalah komponen penting dalam berkomunikasi dengan pihak lain.


Salah satunya adalah untuk menyampaikan suatu kebijakan dari pemerintah kepada
masyarakat yang dilakukan dengan cara sosialisasi.

6. Untuk Mempengaruhi Khalayak

Penyampaian informasi melalui media massa biasanya dilakukan untuk


mempengaruhi khalayak. Misalnya informasi mengenai suatu produk melalui
Televisi yang tujuannya agar masyarakat mengenal dan tertarik untuk
menggunakannya.

7. Menyatukan Pendapat

Di era media sosial seperti sekarang ini, sangat mudah untuk menyampaikan
pendapat ke ruang publik. Namun, tidak semua pendapat tersebut sesuai dengan
fakta yang ada.

2.2.2 Fungsi Informasi

1. Informasi Berdasarkan Sifat


Jenis informasi ini dapat dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya;

 Faktual, yaitu informasi yang dibuat berdasarkan fakta dan dapat dibuktikan
kebenarannya.
 Opini atau konsep, yaitu informasi yang dibuat berdasarkan pendapat seseorang
tentang sesuatu hal.
 Deskripsi, yaitu informasi yang dibuat dalam bentuk penjelasan terperinci
mengenai sesuatu hal.
2. Informasi Berdasarkan Kegunaan
Jenis informasi berdasarkan kegunaan dapat dibagi menjadi dua bagian, diantaranya;

 Informasi yang menambah pengetahuan, yaitu informasi yang isinya menambah


pengetahuan baru bagi seseorang.
 Informasi yang berdasarkan penyajian, yaitu informasi yang disampaikan dalam
beberapa bentuk, misalnya artikel, audio, gambar, video, dan lainnya.
3. Informasi Berdasarkan Bidang Kehidupan
Ini adalah jenis informasi yang dibuat dalam beberapa kategori, seperti Informasi
Kesehatan, Informasi Pendidikan, Informasi Bisnis, Informasi Olahraga, dan sebagainya.

4. Informasi Berdasarkan Lokasi Peristiwa

Ini adalah jenis informasi yang dibuat berdasarkan lokasi suatu peristiwa. Jenis
informasi ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu informasi dalam negeri (domestik), dan
informasi luar negeri.

2.3 Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses yang diawali dengan mencatat, mengelompokkan,


mengolah serta menyajikan data, mencatat transaksi apapun yang berhubungan
dengan keuangan sehingga informasi yang didapat tersebut digunakan oleh orang
yang berkompeten dengan informasi tersebut, serta informasi tersebut sebagai bahan
pengambilan suatu keputusan.

2.3.1 Tujuan Akuntansi

1. Tujuan Akuntansi Secara Umum


- Memberikan informasi keuangan yang terdiri dari aktiva dan pasiva perusahaan.

- Menyediakan informasi tentang perubahan pada berbagai sumber ekonomi  yang sudah
dikurangi dengan pajak dan berbagai biaya (netto).

- Menyediakan informasi keuangan perusahaan yang dapat membantu dalam pembuatan


estimasi potensi keuntungan perusahaan.

- Menyediakan informasi tentang perubahan pada berbagai sumber ekonomi perusahaan


berupa aset, utang, dan modal.

- Menyediakan informasi lainnya yang berhubungan dengan laporan keuangan untuk


membantu para pengguna laporan tersebut.

2. Tujuan Akuntansi Secara Khusus

Tujuan akuntansi secara khusus adalah menyediakan informasi dalam bentuk laporan
yang memuat posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya
secara wajar sesuai Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) atau Generally
Accepted Accounting Principles (GAAP).

3. Tujuan Akuntansi Kualitatif


- Menyajikan informasi yang relevan.
- Menyajikan informasi yang telah teruji kebenaran dan validitasnya.
- Memberikan informasi yang dapat dimengerti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
- Menyediakan laporan keuangan bagi semua pihak yang berkepentingan terkait
aktivitas perusahaan.
- Menyajikan informasi transaksi terbaru (real time) atau sesegera mungkin.
- Menyajikan informasi yang disampaikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima
Umum (PABU) dan dapat diperbandingkan.
- Cara membuat laporan keuangan harus lengkap dan memenuhi standar akuntansi
keuangan yang berlaku.

2.3.2 Bidang Akuntansi

Berikut ini adalah bidang-bidang akuntansi:


1. AKUNTANSI KEUANGAN, yakni bidang akuntansi yan berhubungan dengan
pencatatan serta pengklasifikasian transaksi bisnis yang bisa dipergunakan pengguna
baik sevara internal maupun eksternal.

2. AKUNTANSI MANAJEMEN, yakni bidang akuntansi yang fokus pada tersedianya


informasi yang dipergunakan secara internal.

3. AKUNTANSI BIAYA, yakni bidang akuntansi yang dokus pada rekaman, presentasi
serta analisa dari biaya produksi.

4. AKUNTANSI PEMERIKSAAN, yakni bidang akuntansi yang fokus pada pelaporan


keuangan yan dilakukan oleh pihak-pihak independen.

5. AKUNTANSI PAJAK, yakni bidang akuntansi yang fokus pada perhitungan pajak
serta persiapan pengembalian pajak.

6. AKUNTANSI PEMERINTAHAN, yakni bidang akuntansi yang berhubungan


dengan laporan keuangan sesuai dengan standard an ketentuan pemerintahan.

7. AKUNTANSI SISTEM INFORMASI, yakni bidang akuntansi yang berhubungan


dengan pengembangan, instalasi juga impelemtasi serta pemantauan dalam
pengumpulan data serta pelaporan keuangan.

8. AKUNTANSI SYARIAH, yakni bidang akuntansi yang didasarkan kepada prinsip


agama atau syariat.

2.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bastian, istilah sistem secara umum berarti suatu kesatuan atau entitas
yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai satu atau lebih tujuan. Akuntansi merupakan suatu istilah yang terkait
dengan tugas-tugas pengorganisasian dan pelaporan data keuangan. Dalam
penyelenggaraan data keuangan tersebut, diperlukan mekanisme sistematis yang
melibatkan beraneka ragam komponen data dan sumber daya. Adanya mekanisme,
komponen dan sumber daya inilah yang membuat orang biasa menyebutnya sebagai
sistem akuntansi.
Menurut Mulyadi, sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan
dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang memudahkan manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Dari definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi
akuntansi dibuat untuk memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh suatu
organisasi guna memudahkan pengelolaan keuangannya.

2.4.1 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.


2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan terkait perencanaan dan pengendalian bisnis.
3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset perusahaan.
4. Efisiensi biaya dan waktu terhadap kinerja keuangan
5. Penyajian data keuangan yang sistematis dan akurat dalam periode akuntansi
yang tepat.

2.4.2 Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi

1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat/merekam


kejadian transaksi. Di dalam formulir terdapat data transaksi yang dapay dijadikan
dasar dalam pencatatan.
2. Jurnal
Jurnal merupakan sistem akuntansi yang dilakukan untuk mencatat,
mengelompokkan transaksi sejenis, dan meringkas data keuangan lainnya. Hasil
dari peringkasan data kemudian di-posting ke rekening yang bersangkutan di
dalam buku besar. Bentuk Jurnal yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
o Jurnal Penerimaan Kas, jurnal yang disediakan khusus untuk mecatat
transaksi penerimaan kas.
o Jurnal Pengeluaran Kas, jurnal yang khusus disediakan untuk mencatat
segala jenis pengeluaran kas.
o Jurnal Pembelian, jurnal yang digunakan untuk mencatat pembelian secara
kredit. Pembelian secara tunai masuk ke dalam jurnal pengeluaran kas.
o Jurnal Penjualan, jurnal yang disediakan khusus untuk mencatat transaksi
penjualan secara kredit. Penjualan secara tunai dimasukkan dalam jurnal
penerimaan kas.
o Jurnal Umum disediakan khusus untuk mencatat penyesuaian pembukuan,
koreksi transaksi dan hal lain yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus.
3. Buku Besar (General Ledger)
Buku besar terdiri dari kumpulan rekening-rekening yang berfungsi untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening
buku besar dianggap juga sebagai tempat penggolongan data keuangan untuk
penyajian laporan keuangan.
4. Buku Pembantu (Subsidiary Ledger)
Buku pembantu berisi rekening-rekening pembantu dalam merinci data
keuangan, contohnya seperti  mengelompokkan jenis transaksi yang terjadi di
suatu perusahaan satu dengan yang lainnya.
5. Laporan
Laporan adalah hasil akhir dari proses akuntansi, berupa neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan modal, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok
produksi, laporan harga pokok penjualan, daftar utang, daftar saldo persediaan.

2.5 Sejarah dan Profile PT.BBB

PT.BBB didirikan pada tahun 2016 sebagai klinik kecantikan dan gigi yang
mengkhususkan diri dalam menyediakan prosedur kosmetik untuk perawatan wajah
dan gigi. Ditangani oleh dokter dan dokter gigi estetika profesional dan bersertifikat.
Disesuaikan untuk mengatasi berbagai masalah kecantikan modern, perawatan dan
solusi berkualitas kami menghilangkan risiko komplikasi dan efek samping, dan
bertujuan untuk meminimalkan waktu pemulihan untuk Anda. Ini dimungkinkan
melalui penggunaan teknologi estetika terbaru yang disetujui FDA dan produk
terdaftar.
Struktur Organisasi PT.BBB

DIRECTOR

MANAGER MANAGER

OPERATIONAL MARKETING

KEPALA ADMIN SPV


MARKETING
KASIR GUDANG THERAPYS

ADMIN

PEMBAYARA
N/

TRANSFER

KASIR

BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Sistem Pengeluaran Kas

Sistem akuntansi pengeluaran kas pada umumnya didefinisikansebagai


organisasi formulir, catatan dan laporan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan
pengeluaranbaik dengan cek maupun uang tunai untuk mempermudah setiap
pembiayaan pengelolaan perusahaan.

Sistem akuntansi pengeluaran kas pada umumnya didefinisikansebagai


organisasi formulir, catatan dan laporan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan
pengeluaranbaik dengan cek maupun uang tunai untuk mempermudah setiap
pembiayaan pengelolaan perusahaan.

3.3.1 Prosedur Pengeluaran Kas yang baik

sistem pengeluaran kas juga memiliki prosedur yang dirancang sedemikian


rupa sehingga terhindar dari pencurian, kehilangan kas ataupun pengeluaran-
pengeluaran yang tidak tepat pengalokasiannya, sehingga hanya pengeluaran-
pengeluaran yang telah disetujui dan betul-betul untuk kegiatan perusahaan saja
yang dicatat dalam pembukuan perusahaan.

Prosedur pengeluaran kas adalah prosedur pengeluaran cek untuk melunasi


utang yang sudah disetujui dan mencatat pengeluaran kas, serta pengeluaran-
pengeluaran lain yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan.

Menurut Soemarso (1992 : 325) untuk dapat menghasilkan sistem pengawasan yang
baik, prosedur pengeluaran uang harus memperhatikan hal sebagai berikut:

- Semua pengeluaran dilakukan dengan cek. Pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah


kecil dilakukan melalui dana kas kecil.
- Semua pengeluaran kas harus memperoleh persetujuan dari yang berwenang terlebih
dahulu.
- Terdapat pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui pengeluaran kas, yang
menyimpan uang kas dan melakukan pengeluyaran serta yang mencatat pengeluaran
kas.

3.2 Sistem Pengeluaran Kas PT. BBB


Pengeluaran kas PT. BBB dimulai dari adanya kwitansi penagihan dan data
biaya dari supplier kemudian kwitansi dan data biaya tersebut diberikan kepada
kepala kasir untuk dicek kelengkapan kwitansi dan datanya. Jumlah yang ditagih
akan dihitung sesuai dengan data biaya dan kwitansi yang diberikan kemudian
dioper kepada admin pembayaran / transfer untuk dicek kembali dengan
menginput data ke dalam komputer dan mencatat catatan pengeluaran kas.
Langkah terakhir, admin pembayaran memberikan sejumlah cash sesuai dengan
data yang diberikan, lalu cash tersebut diberikan ke kasir untuk melakukan
pembayaran dan tanda terima sebagai bukti pembayaran.

Diagram Konteks Sistem Pengeluaran Kas


Supplier Kepala Kasir
Pembayaran dan
Tanda Terima

Kwitansi
Dan Data
Biaya

Data Biaya 0

Kwitansi Tagihan Kwitansi Disetujui


Sistem Pengeluaran
Kas

Pembayaran

Pemb.
Disetujui Pemb.
Disetujui
Input Data
Cacatan
kas

Adm. Pemb /
Kasir
Transfer

DFD
Supplier

Kwitansi Data Biaya


Penagihan
Kwitansi Kwitansi
Penagihan Disetujui
1.0 2.0
Penagihan Biaya Mengecek
Data

Kepala Kasir
Kwitansi
Data
Disetujui
Biaya
Kwitansi
Adm. Pemb/Trans
Disetujui

Kwitansi
Cash dan 3.0 Disetujui
Tanda Terima
Menghitung
4.0Biaya
Jumlah
Input Data

Kwitansi
Disetujui

5.0
Mencatat Kas

Pembayaran Pembayaran
Disetujui Disetujui
7.0 6.0 Kasir
Menerima Cash Menghitung
Pembayaran
Jumlah Biaya
Disetujui
Supplier Kepala Kasir ADMIN Kasir
A B C D F
Mulai

E
Kwitansi
Penagihan Kwitansi
Menerima
Data
Biaya Data
Biaya Kwitansi
Disetujui
Penyerahan Cash

Tagihan
Biaya Kelengkapan
Data
Input Tanda
Data/tran Terima
saksi
Kwitansi
Penagihan Jumlah
Biaya Sesuai
Data Kwitansi
Akhir
Biaya

A B
Kwitansi
Disetujui

C D

E
BAB 4
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan Sistem Pengeluaran Kas
Kelebihan dan Kelemahan flow dalam PT. BBB sebagai berikut :

Kelebihan :

- Pengecekan data biaya atau kwitansi tagihan melalui 2 kali pemeriksaan yg dilakukan oleh
kepala kasir dan admin pembayaran saja yang sekaligus merekap data sehingga mengurangi
keterlambatan ataupun penungakkan dalam hal pembayaran hutang perusahaan.
- Setiap data atau kwitansi yang diberikan dicek dengan teliti sehingga tidak terjadinya
perselisihan.

Anda mungkin juga menyukai