Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis


Kode Mata Kuliah : EKMA 4311
Jumlah sks : 3 sks

Status Pengembangan : Baru/Revisi*


Tahun Pengembangan : 2019
Edisi Ke- : Studi Kelayakan Bisnis

No Tugas Tutorial Skor Maksimal Sumber Tugas Tutorial


1 Berikan penjelasan singkat 50 Modul 8/KB-1
bentuk-bentuk perusahaan yang
ada di Indonesia dari segi
yuridis!
2 Berikan analisa anda mengenai 50 Modul 8/KB-1
pentingnya pengadaan dan
penilaian aspek yuridis bagi
sponsor proyek?
* coret yang tidak sesuai
Nama : Mulya Hendro
Npm : 041617736
1. Berikan penjelasan singkat bentuk-bentuk perusahaan yang ada di Indonesia
dari segi yuridis!
Jawaban :
a. Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan merupakan badan usaha yang hanya dipimpin


oleh seseorang sehingga hanya orang itulah yang bertanggung jawab penuh atas
semua kekayaan, kewajiban, resiko dan aktivitas perusahaan dan tanggung jawab
yang dimilikinya pun tidak terbatas. Badan usaha ini juga memiliki persyaratan dan
izin usaha yang lebih ringan serta sederhana dibandingkan badan usaha lainnya
karena dalam badan usaha ini tidak ada pemisahan kekayaan pribadi pada
perusahaan.

b. Firma

Firma merupakan suatu badan usaha yang dapat dikatakan sebagai sebuah
persekutuan karena dijalankan oleh beberapa orang namun dengan menggunakan
satu nama sehingga hasil keuntungan yang diperoleh nanti dibagikan ke semua
anggotanya. Tanggung jawab yang dimiliki setiap anggota firma pun tidak terbatas
sehingga resiko atau kerugian pun akan ditanggung bersama-sama. Setiap anggota
dalam persekutuan firma pun berhak bertindak atas nama firma. Firma memiliki
ketentuan tersendiri yang diatur dalam undang-undang yaitu:

1. Setiap anggota yang tergabung dalam firma berhak menjadi pemimpin


2. Anggota firma tidak berhak memasukkan orang lain untuk menjadi anggota
baru tanpa persetujuan dari anggota yang lain.
3. Keanggotaan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain selama anggota
tersebut masih hidup.
4. Tidak ada pemisahan antara kekayaan pribadi para anggota dengan
kekayaan perusahaan karena apabila kekayaan perusahaan tidak cukup
untuk menutupi hutang perusahaan, maka kekayaan para anggotanya yang
menjadi jaminan.
5. Apabila ada sekutu yang tidak memasukkan modal tetapi hanya memberi
pikiran ataupun tenaga, maka akan mendapatkan laba dengan perolehan
yang sama dengan anggota firma yang memberikan modal terkecil.

c. Perseroan Komanditer (CV)

Perseroan Komanditer atau dapat dikatakan Commanditaire Vennootschape


(CV) merupakan suatu persekutuan yang didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih
yang mempercayakan uangnya untuk digunakan oleh persekutuan tersebut.
Persekutuan Komanditer memiliki kesamaan dengan Firma, yaitu tidak ada
kekayaan sendiri. Dalam Persekutuan Komanditer ini, anggota atau sekutu dibagi
menjadi 2 (dua), yaitu:

o Sekutu aktif/Sekutu komplementer

Sekutu/anggota yang menjalankan semua kebijakan perusahaan dan berhak


untuk melakukan perjanjian dengan pihak ketiga serta memiliki tanggung jawab
penuh atas hutang-hutang perusahaan. Jadi apabila kekayaan perusahaan tidak
cukup untuk menutupi hutang perusahaan, maka kekayaan pribadinya yang
akan menjadi jaminannya.

o Sekutu pasif/Sekutu Komanditer

Sekutu/anggota yang hanya menyerahkan modal saja dan memiliki tanggung


jawab yang terbatas atas persekutuan tersebut. Dan apabila perusahaan
menderita kerugian, mereka hanya bertanggung jawab sampai batas modal yang
ditanam dalam persekutuan itu saja.

d. Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT) atau sering disebut Naamloze Vennootschaap (NV)
adalah suatu badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang memiliki
saham di perusahaan tersebut. Perseroan Terbatas ini memperoleh modal dari hasil
penjualan saham untuk itulah kepemilikannya pun dimiliki lebih dari satu orang
dan apabila salah satu dari pemilik saham tersebut mengundurkan diri, perusahaan
tetap dapat berjalan tanpa perlu khawatir akan dibubarkan karena saham yang
dimiliki orang tersebut bisa dijual ke orang lain atau diganti kepemilikannya.
Tanggung jawab para pemegang saham dalam Perseroan Terbatas pun hanya
sebatas sebesar modal yang mereka serahkan. Jadi mereka bertanggung jawab atas
hutang-hutang perusahaan hanya sebesar modal yang disetorkan masing-masing
individu, atau dapat dikatakan kekayaan milik perusahaan dipisah dengan kekayaan
pribadi para pemegang saham.

e. BUMN

BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah semua badan usaha apapun yang
seluruh atau sebgaian besar modalnya merupakan kekayaan negara. Modal BUMN
berasal dari:

1) Seluruh modal berasal dari negara


2) Sebagian modal paling sedikit 51% berasal dari negara sedangkan sebagian
modal lainnya berasal dari swasta.

Untuk itu, BUMN dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

 Perseroan Terbatas Negara

Perseroan Terbatas Negara sebelumnya disebut dengan Perusahaan Negara


(PN). Modal yang dimiliki Perseroan Terbatas Negara ini sebagian berasal dari
negara sedangkan sebagian lainnya berasal dari swasta. Perseroan ini memiliki
tujuan untuk mencari laba semaksimum mungkin tentunya dengan
menggunakan faktor produksi secara efisien serta menyediakan barang dan jasa
bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. Dasar hukum yang mengubah
Perusahaan Negara menjadi Perseroan Terbatas Negara antara lain:

o Instruksi Presiden RI No. 17 tanggal 28 Desember 1967


o Peraturan Pemerintah Pengganti Udang-Undang No 1 Tahun 1969
o Peraturan Pemerintah RI No. 12 Tahun 1969

Perseroan ini memiliki syarat tersendiri agar bisa didirikan, antara lain:

o Sudah melakukan penyehatan sedemikian rupa sehingga perbandingan


antara faktor-faktor produksi berbanding rasional
o Sudah menyusun neraca dan perkiraan rugi/laba sampai saat
didirikannya perseroan
o Sudah melunasi semua hutangnya kepada kas negara
o Ada harapan untuk mengembangkan usaha
 Perusahaan Negara Umum

Perusahaan Negara Umum (PERUM) merupakan perusahaan yang modalnya


seluruhnya berasal dari negara dan tidak terbagi atas saham. Perusahaan ini
didirikan tidak hanya untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk
kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu
tinggi. PERUM dipimpin oleh suatu direksi yang bertanggung jawab atas segala
hubungan hukum dengan pihak lain dan diatur menurut hukum perdata.

f. Koperasi

Koperasi ialah suatu organisasi bisnis yang dikelola oleh orang-orang atau badan
hukum dengan berlandaskan pada prinsip gerakan ekonomi rakyat dan asas
kekeluargaan agar dapat bekerjasama untuk menjalankan usahanya demi
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.
Yang menjadi landasan koperasi menurut Undang-undang Pokok Perkoperasian No.
12 tahun 1967 antara lain:

a) Landasan Iidil

Landasan lidil koperasi adalah Pancasila. Setiap koperasi di Indonesia


harus bermoral Pancasila, segala tindakan dan usahanya harus berpedoman
kepada Pancasila.

b) Landasan Struktual

Landasan ini yaitu UUD 1945. Koperasi harus berlandaskan UUD 1945
pasal 33 ayat 1 yang intinya yaitu koperasi adalah usaha bersama atas dasar
kekeluargaan dan gotong royong serta yang diutamakan adalah kepentingan
seluruh anggota (masyarakat).

c) Landasan Mental

Landasan mental koperasi adalah berupa setia kawan dan kesadaran


pribadi. Setia kawan yang dimaksud disini adalah sifat gotong royong,
sedangkan kesadaran pribadi menggambarkan kepercayaan diri untuk
menaikkan taraf hidup dan kemakmuran para anggotanya.

2. Berikan analisa anda mengenai pentingnya pengadaan dan penilaian aspek yuridis bagi
sponsor proyek?
Jawaban :
karena untuk memastikan jika proyek yang dilaksanakan tidak melanggar hukum dan
prosedur dalam memberikan sponsor juga sesuai dengan ketentuan hukum, terlebih
lagi jika sponsor proyek berasal dari luar negeri.
Jika berbicara tentang yuridis maka akan sangat erat kaitannya dengan hukum, baik
hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis. Hukum tertulis meliputi undang-undang
dan peraturan pemerintah dan hukum tidak tertulis berkaitan dengan hukum adat yang
berlaku di daerah.

Sebagai sponsor proyek perlu melakukan penelitian tentang aspek hukum, baik hukum
tertulis maupun hukum lisan, hal ini dilakukan agar langkah yang kita lakukan tidak
melanggar hukum yang menyebabkan berbagai kerugian secara hukum, oleh sebab itu,
sebelum memberikan sponsor diperlukan penelitian di aspek hukum, apakah kegiatan
yang dilakukan tidak melanggar hukum, baik hukum adat maupun hukum negara, agar
kenyamanan dalam melaksanakan proyek dapat terlaksana.

Anda mungkin juga menyukai