Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FISIKA DASAR II

RINGKASAN

OLEH

MOCHAMMAD ZOELVIQAR

D061191041

AMBON

2020
Hukum Coulomb, Medan
Listrik Gaya Gauss
Hukum
Coulomb
Penemu
Charles Augustin de Coulomb
Contoh Soal

Hukum Gauss
Contoh Soal
Jika terdapat persegi dengan panjang sisi 20 cm, lalu bila
sebuah medan listrik homogen sebesar 200 N/C
ditembakkan ke arahnya dengan arah yang tegak lurus
Penemu bidang persegi tersebut, berapa jumlah garis medan listrik
yang menembus bidang persegi tersebut (fluks listrik)?
Carl Fredrich Jawab
Gauss Luas Persegi = 20 x 20 = 400 cm2 = 4 x 10-2
m2 Jumlah Garis yang menembus bidang
Φ = E. A
Φ = 200. 4 x 10-2 m
Φ = 8 weber
Potensial Listrik (V)

Kapasitansi

Sifat Bahan Dielektrik


Potensial Listrik (V)
Potensial listrik adalah energi potensial per satuan
muatan penguji , rumus potensial listrik sebagai
berikut : ‘V = Ep /q’ atau seperti pada gambar
berikut
Potensial listrik di titik P dirumuskan :

V = k Q/r

V = Potensial Listrik (Volt)


k = Konstanta Listrik = 9.109 NC-2 m2
Q = Muatan sumber (Coulomb)
r = jarak dari muatan sampai titik P
Beda Potensial
Listrik

Potensial Listrik
Energi Potensial
Listrik
Biasa disebut tegangan
listrik adalah perbedaan “Dua benda yang
mempunyai beda potensial
jumlah elektron yang dapat menyebabkan
berada pada suatu arus terjadinya arus listrik,
dengan syarat kedua
listrik. Perbedaan jumlah benda tersebut
dihubungkan oleh suatu
elektron ini dapat penghantar.”
disebabkan karena adanya
penumpukan elektron pada
satu sisi sumber arus
listrik dan di sisi lain
jumlah elektronnya lebih
sedikit.
Beda Potensial
Benda yang muatan listrik
positifnya lebih banyak, maka
dikatakan mempunyai potensial
lebih tinggi. Sedangkan benda yang
muatan listrik negatifnya lebih
banyak, dikatakan benda tersebut
mempunyai potensial lebih rendah.

Benda A memiliki muatan positif lebih banyak atau mempunyai


potensial lebih tinggi daripada benda B.
Dengan demikian, arus listrik yang terjadi akan berasal dari benda A menuju
ke benda B.
Adanya arus listrik ini sebagai usaha penyeimbangan potensial antara A dan
B, sehingga arus listrik seolah-olah berupa arus muatan positif.
Penyebab Terjadinya Beda
Potensial
Ø Adanya gaya magnett
Ø Suatu rangkaian listrik disentuh oleh
materi yang dapat menghantarkan
listrik (kon1duktor)
Rumus Beda Potensial

Dengan :
V = beda potensial listrik (satuan Volt, V) W
= energi listrik (satuan Joule, J)
Q = muatan listrik (satuan Coulomb, C)
r i potensial
Energi t si l listrik
listri tidak
ti l i
lain
l usaha
adalah s il
yang dilakukan l
oleh
s t gaya luar
suatu l r untuk
t memindahkan
i
rti l bermuatan
partikel r t yang beradar dii
sekitar
s it r medan listrik
listri

Energi Potensial Listrik


Kapasitansi Rumus
C=Q
Kapasitansi adalah kemampuan V
sutau perangkat untuk
• Jika muatan pada lempeng + Q
menampung atau menyimpan dan –Q
muatan listrik. Umumnya,
• Maka V adalah tegangan antara
kapasitansi ditemukan dalam pelat
medan elektromagnet, yang
menggunakan jenis tertentu dari
gaya fisik pada partikel. Gaya
ini membuat partikel akan
menampilkan gerakan sebagai
hasil dari interaksi muatan listrik.
Muatan tersebut konduksi. Muatan tersebut
bukanlah muatan terikat pada tempatnya oleh
bebas gaya atomik dan gaya
seperti antar molekul. Karena hal
konduktor, dan juga tersebut muatan hanya
tidak memberi pengaruh dapat bergeser sedikit saja
dalam pada proses jika ada medan eksternal.
Inilah yang membedakan
dielektrik dan konduktor.
Semua bahan dielektrik, baik yang berupa padat, cairan, atau gas. Meskipun
bentuknya kristal atau bukan. Semua bahan dielektrik memiliki karakteristik
menyimpan energi listrik. Penyimpanan ini terjadi karena pergeseran relatif
kedudukan muatan positif dan muatan negatif yang ada di dalam dielektrik yang
disebabkan gaya atomik dan gaya tarik antar
Dielektrik ini memiliki nilai permitivitas atau konstanta dielektrik. permitivitas
merepresentasikan rapatnya fluks elektrostatik saat sebuah benda saat dilewati
arus listrik. Konstanta dielektrik untuk ruang hampa atau vakum adalah
konstanta untuk bahan dielektrik. Permitivitas relatif adalah besaran tanpa
dimensi.
1. Tentukan potensial listrik pada suatu titik berjarak 1 cm
dari muatan q = 5,0 μC. Konstanta Coulomb (k) = 9 x
109 Nm2C−2, 1 μC = 10−6 C.
Pembahasan
Diketahui:
Jarak dari muatan (r) = 1 cm = 1/100 m = 0,01 m = 10-2 m
Muatan (q) = 5,0 μC = 5,0 x 10-6 Coulomb
Ditanya: Potensial listrik (V)
Jawab: Contoh Soal
Potensial listrik :
ARUS
HAMBATAN
GGL DAN ARUS LISTRIK
SEARAH (DC)
ARUS LISTRIK
adalah mengalirnya elektron
secara terus menerus dan
berkesinambungan pada
konduktor akibat perbedaan
jumlah elektron pada beberapa
lokasi yang jumlah elektronnya
tidak sama.
• Arus listrik bergerak dari
terminal positif (+) ke terminal
negatif (-).
• Sedangkan aliran listrik dalam
kawat logam terdiri dari aliran
elektron yang bergerak dari
terminal negatif (-) ke terminal
positif(+)
• Arah arus listrik dianggap
berlawanan dengan arah
gerakan elektron.
• Arus listrik di dalam suatu
rangkaian hanya dapat
mengalir di dalam suatu
rangkaian tertutup.
KUAT ARUS LISTRIK

Kuat Arus listrik adalah banyaknya muatan


listrik yang mengalir dalam suatu penghantar
per satuan waktu.

Q
I =
t
Q= muatan listrik ( Coulomb ) t
= waktu ( detik )
I= Kuat arus listrik (Coulomb / detik atau Ampere)
Hukum Ohm

“Besar arus listrik (I) yang


mengalir melalui sebuah
penghantar atau Konduktor
akan berbanding lurus dengan
beda potensial / tegangan (V)
yang diterapkan kepadanya
dan berbanding terbalik
dengan hambatannya (R)”.

George Simon Ohm (1887 – 1954)


Fisikawan Jerman
RUMUS OHM

Besarnya tegangan listrik pada ujung-ujung


penghantar listrik :
V = beda potensial (volt)
V = I.R I = arus listrik (ampere) R
= hambatan listrik ohm
R
I

V
HAMBATAN LISTRIK

• Dengan menggunakan hukum Ohm, jika tegangan V


tetap, hambatan diperkecil maka kuat arus listrik
bertambah besar.
Jika R mengecil dengan
R
I  cara menambah R,maka
lampu RL
menjadi redup
artinya R
nilainya dapat
diubah-ubah.
Faktor-faktoryangmempengaruhinilaihambatan
suatu penghantar

A = luas
 = hambat Rumus :
penampang
jenis
penghantar

L = Panjang penghantar
Gaya Gerak Listrik

Gaya Gerak Listrik adalah gaya yang timbul dari


perbedaan potensial antara ujung-ujung
penghantar tanpa dialiri arus listrik. Satuan
untuk Gaya Gerak Listrik adalah Volt.
Rumus Gaya Gerak Listrik

Keterangan:
N = jumlah lilitan
DF = fluks magnetik (Weber atau Wb)
Dt = perubahan waktu/selang waktu (sekon) Ei =
ggl induksi (volt)
Rangkaian Arus Searah

Arus listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran


elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik
lain yang energi potensialnya lebih rendah.
Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir
dari ujung positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya.
Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa
sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang
mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini
menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang
“tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
1.) Sebuah kumparan dengan 3.000 lilitan , terjadi perubahan fluks magnetik 1.500 wb selama selang
waktu 2 sekon. Hitunglah besarnya ggl induksi!

Penyelesaian:
Diketahui:
N = 3000
ΔΦ = 1.500 wb
Δt = 2 Sekon
Ditanya: Ei .....?
Jawab:
Ei = - N . ΔΦ
Δt
Ei = - 3.000 . 1.500
2
= -2,25 . 106
Jadi di dalam kumparan tersebut timbul ggl induksi sebesar 2,25 × 106 volt (tanda – menunjukkan arah
ggl).
Contoh Soal

Anda mungkin juga menyukai