Anda di halaman 1dari 16

Daftar Isi

KATA PENGANTAR....................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4

1.1  Latar Belakang............................................................................................4

1.2  Rumusan Masalah......................................................................................4

1.3  Tujuan Penulisan........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................5

            2.1 Pengertian Komunikasi Bisnis..................................................................5

            2.2 Bentuk Komunikasi Bisnis........................................................................6

            2.3 Saluran Komunikasi..................................................................................6

            2.4 Komunikasi Internal dan Eksternal.........................................................7

            2.5 Hambatan Komunikasi Bisnis..................................................................7

            2.6 Review Jurnal Komunikasi Bisnis ASPIKOM........................................9

BAB III Penutup.........................................................................................................10

            3.1 Kesimpulan................................................................................................10

Daftar Pustaka.............................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

 Seperti yang kita ketahui bersama jika komunikasimerupakan elemen terpenting yang


diberikan tuhan kepada manusia, karena dengan komunikasi kita menjadi mahluk hidup
bukan benda lagi, komunikasi bisa menghidupkan nyawa sosial yang menjadi harapan kita
untuk tetap berperan sebagai manusia.

Selain komunikasi ada juga faktor penting yang harus kita lakukan, yaitu bisnis, yah bisnis,
karena dengan bisnis kita bisa menghasilkan simbiosis mutualisme untuk memenuhi
kebutuhan dan hasrat hidup kita sebagai manusia.Jika komunikasi adalah elemen yang
membedakan kita sebagai makhluk hidup dengan benda, bisnis juga merupakan elemen
penting yang tidak hanya membedakan kita dengan benda, tetapi juga membedakan kita
sebagai manusia dengan hewan.

Nah, jika kita gabungkan dua kekuatan elemen ini, Komunikasi dengan Bisnis, pasti akan
menjadi sesuatu yang luar biasa, terlebih jika kita berhasil menguasai penyatuan keduanya
ini.

Namun,sebenarnyaapakah komunikasibisnis ini????
Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup
berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis.

Karena Komunikasi bisnis ini merupakan komunikasi yang terjadi di dunia bisnis, kita tidak
boleh melanggar norma-norma yang ditetapkan oleh dunia bisnis ketika melakukan
komunikasi. Biasanya komunikasi bisnis memiliki aturan yang ketat, keras, formal,
terstatndar dan tanpa toleransi.

Dengan timbulnya situasi ” Ekonomic Of Relatife Plenty ” dewasa ini pengusaha harus
berusaha untuk menutup jurang yang terbentang antara produsen dengan masyarakat
konsumen selaku pembeli atau pemakai barang dan jasa yang dihasilkan. Menjadi tugas dan
tanggung jawabnya selaku seorang pengusaha untuk selalu dapat mempengaruhi besarnya
permintaan akan barang produksi perusahaannya, selalu berusaha untuk mencari pembeli
yang dihasilkannya. Sebagai pengusaha dia harus memberitakan penyempurnaan-
penyempurnaan produksi yang telah dicapinya, dimana barang yang di hasilkan dapat di
peroleh masyarakat konsumen..

Penyelenggaran komunikasi dengan pasar, merupakan suatu syarat mutlak bagi setiap
produsen yang menghasilkan produk secara besar-basaran yang ditunjukan kepada para
konsumen yang tidak dikenalnya. Penyelenggaraan komunikasi dengan pasar juga dapat
disebut suatu syarat mutlak bagi pengusaha yang ingin menjamin kelangsungan hidup
perusahaannya dan terus maju berkembang.

Dalam lingkungan bisnis ada aneka sarana komunikasi perdagangan yang dapat dipergunakan
para pengusaha untuk berkomunikasi dengan konsumen. Sarana-sarana komunikasi
perdagangan yang tersedia antara lain dalam wujud pengirimin surat, pengiriman kawat,
percakapan telepon, kunjungan pribadi dll.

Jenis-jenis sarana komunikasi perdagangan yang disebut tadi hanya sesuai bilamana
dipergunakan dalam daerah pemasaran baranga dan jasa yang ruang lingkuupnya terbatas.

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan bahwa :

1.      Apa pengertian dari komunikasi bisnis ?

2.      Bagaimana Komunikasi bentuk-bentuk komunikasi itu?

3.      Bagaimana pengukuran dalam produktifitas tenaga kerja ?

4.      Bagaimana Mereview Jurnal Komunikasi ASPIKOM ?

1.3   Tujuan

Berdasarkan uarian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuannya adalah :

1.      Agar lebih memahami pengertian dari komunikasi bisnis

2.      Untuk lebih memahami secara mendalam dalam penilaian kinerja

3.      Untuk mereview Jurnal Komunikasi Bisnis dalam memenuhi tugas Komunikasi Bisnis
Bab II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Bisnis

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara
dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek
tertentu yang diharapkan.  Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara
historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk"
dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki


tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol - simbol atau
sinyal.
Ada lima komponen penting untuk diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu :

a.Pengirim pesan (sender atau komunikator)


b. Pesan yang dikirimkan (message)
c. Bagaimana pesan tersebut disampaikan (delivery channel atau media)
d. Penerima pesan (receiver atau komunikan); dan
e. Umpan balik (feedback) atau effect

 Untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, baik secara
personal maupun professional paling tidak kita harus menguasai empat jenis keterampilan
dasar dalam berkomunikasi, yaitu :
a. menulis,
b. membaca,
c. berbicara; dan
d. mendengar.

 Disadari ataupun tidak, setiap hari kita melakukan, paling tidak, satu dari keempat hal
tersebut diatas dengan lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi sering dianggap
sebagai suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak
memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.

Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu:

Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.[

Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih
yakni komunikator dan komunikan.

Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam
tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.

Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka,
menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara
bersamaan.

Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau
dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.

Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau
lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
manajemen.

 2.2 Bentuk Komunikasi  Bisnis

1.      Komunikasi Tertulis

Pesan-pesan tertulis memiliki berbagai bentuk seperti surat, memo, proposal, laporan. Salah
satu keuntungan komunikasi ini adalah :

·      Catatan permanen

·      Pesan yang terencana

·      Ekonomis

·      Distribusi lebih mudah


Penulis memiliki kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka.
Format tulisan diperlukan jika informasi yang disampaikan bersifat kompleks, dibutuhkan
catatan permanen untuk referensi di masa yang akan datang

2.      Komunikasi  Lisan

Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan (oral communication) adalah

·         Bisa menangkap nonverbal

·         Mudah

·         Feedback langsung

Kemampuan dalam memberikan umpan balik dengan segera digunakan bila pesan yang
disampaikan adalah sederhana, tidak perlu catatan yang permanen. Komunikasi lisan
mencakup percakapan,  telepin, wawancara, rapat konfrensi dan lain-lain.

 2.3 Saluran Komunikasi

 1)   Komunikasi Formal

 Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya
dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya instruktif atau
mengikuti garis hirarki atau jabatan, Suatu komunikasi juga dapat dikatakan formal ketika
komunikasi antara dua orang atau lebih yang ada pada suatu organisasi dilakukan
berdasarkan prinsip - prinsip dan struktur organisasi. Tiga arah komunikasi formal

 Downward  adalah pengambilan keputusan ke karyawan, contoh kebijakan, rencana, strategi,


instruksi dan prosedur

Upward adalah  dari pekerja ke pemimpin, contoh laporan kerja, usulan perbaikan. 

  Horizontal adalah sesama/level yang sama, contoh: meeting, e-mail, dan memo

2)      Komunikasi Informal

 komunikasi informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan
tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi . Fungsi komunikasi
informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal ,
penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gossip , atau rumor. Bila
banyak informasi yang beredar melalui informal artinya komunikasi formal tidak efektif.
Keuntungannya adalah informasi lebih cepat dan efektif dan bias mengekspresikan pendapat
tanpa ragu-ragu.

 2.4 KOMUNIKASI  INTERNAL DAN  EKSTERNAL

Fungsi internal dan eksternal komunikasi bisnis secara umum adalah sebagai berikut :

Menginformasikan (tin inform) 

 Membujuk (to persuade) 

 Mempromosikan (to promote goodwill) 

 Komunikasi Bisnis Internal

1)      Komunikasi Bisnis internal

Komunikasi internal mencakup pada komunikasi kepada atasan, bawahan dan rekan kerja.
Komunikasi bisnis internal memiliki fungi sebagai berikut :

Mengeluarkan dan menjelaskan peraturan dan prosedur 

 Menginformasikan progres perusahaan 

 Mendorong pegawai melakukan perbaikan 

 Evaluasi, member penghargaan dan menegur pegawai

2)      Komunikasi Bisnis Eksternal

Komunikasi eksternal ini mencakup konsumen, supplier, pemerintah dan public. Fungsi
komunikasi bisnis eksternal sebagai berikut :

Membujuk konsumen pembeli produk 

 Menjelaskan produk atau layanan 

 Mengklarifikasikan spesifikasi yang dibutuhkan 

 Mempromosikan omage positif perusahaan 

 Memberikan kredit dan penagihan piutang


  2.5 HAMBATAN KOMUNIKASI BISNIS

Komunikasi seringkali terganggu atau bahkan dapat menjadi buntu sama sekali. Faktor
hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai
berikut :

Ø  Hambatan Teknis

Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap
kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan
peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang
teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media
komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.

Ø  Hambatan Semantik

Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea
secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat
bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya
transmisi.

Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-
kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan
mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang
digunakannya.

Ø  Hambatan Manusiawi

Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang
yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
  Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :

·         Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi,
umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan
informasi.

·         Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan
sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut .

  Beberapa hal yang menghambat komunikasi bisnis:

v  Iklim komunikasi tertutup, karyawan sedikit mengetahui tentang perusahaan, informasi


dikuasasi oleh pemimpin.

v  Struktur organisasi yang besar dan berjenjang, distorsi, penyampaian tertunda, persepsi
berbeda.

v  Filtering, pesan dirubah, diperpendek atau diperpanjang.

v  Tidak percaya, merasa diperdaya, dimanipulasi  atau diperlakukan dengan tidak adil.

v  Rivalitas antar karyawan, saling merahasiakan informasi yang bisa menguntungkan orang
lain.

v  Status dan power

Beberapa hal untuk mengatasi hambatan komunikasi bisnis:

v  Mendorong iklim komunikasi terbuka, mendorong masukan dan feedback dari karyawan

v  Menyederhanakan struktur organisasi, mengurangi layer, informasi lebih cepat

v  Mempromosikan komunikasi horisontal, meningkatkan moral, menambah ide-ide.

v  Membuat pusat isu, karyawan bisa mengkonfirmasi isu yang berkembang

v  Membuat saluran formal seperti newsletter untuk memuat berita/informasi perusahaan


2.6 Review Jurnal Communication Bussiness ASPIKOM

Judul Corporate Social Responsibility Sebagai Strategi

Komunikasi Bisnis Perusahaan (study kasus PT ABC)

Jurnal Jurnal Komunikasi  Bisnis ASPIKOM

Volume & Halaman Vol. 2, No.5 Hal 346-356

Tahun 2015

Penulis Marselinus Nuba Sabini dan Leila Mona Ganiem

Reviewer Shella Oktavera(2014200062)

Tanggal 5 Juli 2015

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman


kelompok penolak tambang menggunakan strategi komunikasi
melalui program Corporat Social Responsibility (CSR) PT.ABC.

Subjek Penelitian Subjek Penelitian ini adalah Kelompok penolak tambang PT.


ABC adalah warga yang bekerja sebagai petani, penambang
rakyat, orang yang berkepentingan dengan isu tambang, dan
aktivis lingkungan. Para penolak mengharapkan resistensi
terhadap aktivitas pertambangan menjadi gerakan bersama dari
semua kelompok yang merasa dirugikan. Bentuk penolakan antara
lain; (1) Demonstrasi di lokasi tambang, (2) Menyebarkan opini
negatif kepada komunitas sekitar,(3) Pemasangan spanduk dan
menyebarkan selebaran penolakan di jalan dan tempat umum, (4)
Menuntut ke bupati dan lobi di DPRD kabupaten untuk mencabut
IUP PT. ABC. Tuntutan dibuat oleh kelompok penolak dan
mengarah pada beberapa isu, yaitu ; (1) Mempertanyakan aspek
legalitas perusahan (IUP). Menurut mereka, IUP yang diberikan
oleh bupati tidak melalui prosedur yang jelas dan transparan.
Bupati memberikan IUP dari perusahaan ITC ke PT. ABC tanpa
melalui sosialisasi kepada masyarakat di sekitar Tiwu Tanah, (2)
Perekrutan karyawan dari warg a lokal terutama di Ring I tidak
sesuai harapan komunitas. Menurut penolak tambang, perekrutan
tenaga kerja belum mampu menyerap tenaga kerja, masih banyak
anak muda di Ring I yang menganggur. Perekrutan warga lokal
juga masih terbatas pada tenaga non-skill, (3) Meminta ganti rugi
uang tunai sebesar 2-3 miliar per-Kepala Keluarga. (4)
Memberikan area penambangan untuk penambang tradisional
yang selama ini sudah melakukan penambangan, termasuk di area
IUP PT. ABC, (5) Menuntut perusahaan agar peduli dan respect
dengan warga sekitar, menghindari tindakan asusila dan
mencegah kesenjangan sosial antar karyawan dengan warga
sekitar. Pada saat ini jumlah karyawan yang berkerja di PT. ABC
797 orang. Dari jumlah tersebut yang berasal dari warga lokal
berjumlah 762 orang, dan ada 573 orang yang berasal dari
wilayah Ring I, Kecamatan Seredindung.Karyawan nya
adalah karyawan non skill dari masyarakat setempat. Dalam
perekrutan tenaga kerja terutama yang non skill, PT. ABC
memprioritaskan masyarakat lokal di Kecamatan Seredindung
yang tersebar di lima desa

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan


metode

studi kasus. Penelitian deskriptif bersifat pemberian, artinya


mencatat secara teliti segala gejala (fenomena) yang dilihat dan
didengar serta dibacanya (melalui wawancara, catatan lapangan,
foto, video, dokumen pribadi, catatan atau memo, dokumen resmi,
tidak sresmi, dan lain-lain. Teknik pengumpulan data primer
dilakukan dengan cara wawancara yang dilakukan secara
langsung dan mendalam dengan narasumber penanggungjawab
program CSR, Humas PT. ABC, dan masyarakat penolak
tambang. Data primer berupa pemahaman masyarakat penolak
tambang dan perusahaan PT. ABC mengenai program CSR yang
dilakukan, apakah tepat sasaran atau belum.

Langkah-langkah K Langkah-langkah yang digunakan dalam proses penelitian ini


omunikasi PT ABC
adalah:

1.    bentuk respon dari perusahaan terhadap tuntutan warga.


Tujuan penolakan dari warga adalah untuk mendapatkan respon
dari perusahaan. Oleh karena itu, strategi komunikasi harus
memahami kebutuhan warga dan kondisi sosial ekonomi yang
berkembang di komunitas dengan cara ; (1) Merekrut karyawan
non skill dari masyarakat setempat. Dalam perekrutan tenaga
kerja terutama yang non skill, PT. ABC memprioritaskan
masyarakat lokal di Kecamatan Seredindung yang tersebar di lima
desa, (2)Memberi perhatian khusus kepada tokoh penolak.
Departemen Corporate Social Responsibilty (CSR) PT. ABC
memberi perhatian kepada para tokoh penolak dengan berbagai
bentuk bantuan dan kerja sama yang saling menguntungkan.
Setiap program sosial Corporate Social Responsibilty (CSR)
selalu dikomunikasikan dengan mereka, masukan para tokoh
menjadi materi pertimbangan dalam perumusan kebijakkan dan
distribusi program, (3) PT. ABC bekerja sama dengan kelompok
penolak dengan menjadikan mereka local supplier. PT. ABC
berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat lokal dengan
menjadikan mereka sebagai suplier beberapa jenis materil
bangunan dan makanan. PT. ABC juga menyewa jasa kendaraan
para pengusaha lokal. Selain itu, perumahan warga dijadikan
kantor dan camp sejak tahap eksplorasi hingga tahap konstruksi.
Dari 102 mitra kerja,84 diantaranya berasal dari Kecamatan
Seredindung. Pembelian kepada mitra kerja lokal selama bulan
Januari-Juni 2015 terus meningkat dengan nilai keseluruhan
mencapai Rp 4,378 Milyar.

Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan PT.ABC sudah menjalankan


program CSR, melalui program pemberdayaan masyarakat,
pendidikan, kesehatan, dan perbaikan infrastruktur. Kendati
demikian, penolakan masih tetap ada. Beberapa faktor
penyebabnya adalah program masih terbatas pada kelompok
tertentu, penyerapan tenaga kerja masih terbatas, kecenderungan
korporasi untuk tertutup terhadap beberapa isu sensitif, seperti
perolehan IUP, penambangan liar dan kerusakan
lingkungan. Selain itu, kendala yang dihadapi adalah korporasi
kurang berkomunikasi secara terbuka dengan kelompok penolak,
program CSR masih terbatas pada beberapa kelompok,
keterbatasan kompetensi berkomunikasi karyawan CSR terkait
tambang, serta adanya kepentingan pribadi dari kelompok penolak
dengan memanfaatkan isu tambang. Sejauh ini, sikap penolakan
masyarakat

sangat dinamis, ada beberapa tokoh yang sebelumnya menolak,


akhirnya mendukung tambang karena aspirasinya diakomodasi
oleh PT. ABC. Banyak masyarakat yang konsisten untuk tetap
menolak karena masih menilai bahwa PT. ABC belum memberi
banyak manfaat untuk warga sekitar tambang.

Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini adalah alat yang digunakan dalam
penelitian berupa wawancara, catatan lapangan, foto, video,
dokumen pribadi, catatan atau memo, dokumen resmi, tidak
sresmi, dan lain-lain yang memudahkan dalam mendeskripsikan
hasil penelitian karena memilki data yang akurat.

Kelemahan Kelemahan penelitian ini adalah rentan waktu penelitian yang


Penelitian digunakan memerlukan waktu yang lama karena banyak teknik
pengumpulan data yang di gunakan sehingga harus di proses
terlebih dahulu untuk menghasilkan data yang akurat.

Saran Reviewer PT. ABC harus meningkatkan kegiatan Program Corporate Social
responsibility (CSR) yang melibatkan banyak orang seperti
olahraga bersama dan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan
massa dalam jumlah besar, seperti olahraga bersama, rekreasi
bersama warga dan megambil prakarsa dalam acara besar seperti
acara agustusan. Program pemberdayaan perlu diperluas lagi dan
meningkatkan pendampingan yang lebih solid, sehingga
memudahkan kontrol dan pencapaian target baik jangka pendek
maupun jangka panjang. PT. ABC perlu menjembatani dominasi
perusahaan atas warga lokal dengan membina hubungan sosial
yang lebih solid untuk mengurangi kesenjangan sosial.
Pelaksanaan program Corporate Social responsibility (CSR) PT.
ABC perlu didukung oleh kemampuan komunikasi yang
partisipatif, edukatif, dengan berprinsip pada kesetaraan,
kebersamaan dan saling berlajar. PT. ABC meningkatkan
kapasitas dan kompetensi komunikasi para karyawan Program
Corporate Social responsibility (CSR) untuk merespon aspirasi
masyarakat dan menjelaskan hal-hal teknis berkaitan dengan
pertambangan. Bagi perusahaan tambang di tempat lain agar
membangun komunikasi terbuka dan sosialisasi terutama terkait
perizinan dan aspek teknik sampai ke level masyarakat sejak awal
kegiatan penambangan. Sosialisasi yang baik dari awal
memudahkan langkah perusahaan dalam tahapan proses
penambangan selanjutnya. Keterbukaan dengan masyarakat
merupakan hal yang sangat penting untuk meminimalisir
penolakan warga karena kurangnya pemahaman terhadap profil
dan kegiatan perusahaan.

BAB IV

PENUTUP

    3.1  KESIMPULAN

 Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas
dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan
komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah
Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan
suatu perbuatan atau kegiatan.

Di era globalisasi ini, tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan semakin sulit,
karena dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang cenderung semakin turbulen.
Para manajer perlu membekali diri dengan keterampilan lintas budaya, berupa kemampuan
berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya manajemen / bisnis bangsa lain, maupun
kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu aliansi strategis dengan mitra bisnis. Disini
peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuan membaca,
menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan. Disamping menyampaikan gagasan, baik
lisan maupun tertulis secara sistematik.

Di era e-bisnis, Komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan


sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi dan memberikan peluang
bagi dunia usaha di Indonesia untuk mengembangkan usahanya, melalui berbagai
kesempatan menjalin relasi bisnis, pemasaran produk ataupun lainnya. Melalui e-bisnis,
transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas dan zona waktu yang hampir pada
saat yang bersamaan.

Aktivitas e-bisnis di Indonesia, merupakan tantangan tersendiri bagi para manajer untuk
mengkomunikasikan bisnisnya kepada masyarakat yang mayoritas skeptis terhadap sistem
penjualan on line melalui perbaikan sistem, pemupukan tingkat kepercayaan masyarakat serta
pemberian edukasi yang berkesinambungan.

Daftar Pustaka

    http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_bisnis

     http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis

     http//aurajogja.files.wordpress.com

     google.com

     http://commfiles.com/communication/komunikasi-bisnis/

     http://id.shvoong.com/how-to/careers/2198703-pengertian-komunikasi-formal-informal-    
dan/#ixzz1o7UPqGPx

   
    http://komunikasibisnis.blogspot.com/2007/08/tantangan-kompetensi-komunikasi-
bisnis.html

    

    Ganiem, Mona Leila dan Sabini, Nuba Marselinus.2015.Corporate Social Responsibility


Sebagai Strategi Komunikasi Bisnis Perusahaan (study kasus PT ABC).Jurnal Komunikasi
ASPIKOM Vol. 2, No.5 Hal 346-356.Jakarta: Universitas Mercu Buana.

 Website: http://jurnal.aspikom.org/wp-content/uploads/2016/04/5-JKA-Vol-2-No-5-
Marselinus-Nuba-Sabini-dan-Leila-Mona-Ganiem.pdf

  11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai