Oleh M. Ismail
Final Artwork (FA) adalah materi final design yang sudah approved (disetujui) oleh klien untuk
dijadikan separasi film dan siap dicetak. FA ini dibuat oleh desainer grafis atau art director (khusus
untuk agency minimalis) menggunakan Macromedia Freehand MX, Adobe Illustrator atau Photoshop
sesuai kebiasaan masing-masing dan sesuai kebutuhan.
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan agar hasil cetakan tetap bagus/tajam dan tidak terjadi hal-
hal di luar dugaan pada proses pembuatan separasi film seperti "miss images atau fonts" (image atau
fonts tidak ada dalam FA). Meskipun saat ini FA untuk media khususnya seperti koran atau majalah
tidak lagi dalam bentuk separasi film tapi dalam bentuk softcopy (CD) namun hal-hal mendasar yang
harus diperhatikan tetap sama.
1. Image/ilustrasi
Image / ilustrasi harus dengan resolusi 300 dpi (dot per inch). Bila FA menggunakan adobe illustrator
atau macromedia freehand sebaiknya file images di sertakan dalam cd yang dikirim ke media atau ke
supplier separasi warna. Bisa juga images tidak disertakan dengan di “embed” namun resikonya size
FA tersebut jadi besar apalagi bila images yang digunakan cukup banyak.
3. Font
Sebaiknya font sudah di “convert” artinya font sudah berubah menjadi bentuk gambar sehingga pada
saat dikirim ke media atau ke supplier separasi warna jenis font yang digunakan tidak “miss” atau tidak
kehilangan.
4. Warna
Untuk FA cetak, warna harus mengikuti standar 4 warna (4 film/satu warna satu film) untuk
percetakan yaitu C (cyan), M (Magenta), Y (Yellow), B (Black). Namun bila ada warna khusus bisa
saja jumlah warna/film lebih dari 4.
5. Ukuran
Ukuran materi harus actual size (ukuran yang sebenarnya).
6. Bleed
Untuk materi Below the Line (BTL) seperti brosur, poster, buku, flagchain dan sebagainya umumnya
menggunakan bleed dengan toleransi minimal 3 – 5 mm. Bleed ini berguna untuk meminimalisir agar
pada saat pemotongan kertas semua bagian desain secara utuh tidak berkurang dan sesuai dengan
ukuran yang sebenarnya. Contoh: bila ukuran desain adalah 300 mm X 210 mm, maka ditambah bleed
minimal 5 mm, jadi ukuran FA termasuk bleed adalah 310 X 220 mm. Ukuran bidang desain tetap 300
X 210 mm. Untuk materi Above The Line (ATL) seperti majalah atau tabloid yang menggunakan
ukuran penuh (100%) tanpa ada pemisah antara garis potong dengan halaman lay out maka tetap di
butuhkan bleed.
Untuk media seperti koran atau majalah FA bisa juga dikirim via email terutama untuk file-file yang
tidak terlalu besar. Contoh, FA untuk print ad koran dengan ukuran 1/4 halaman koran, hitam putih,
resolusi 300 dpi, format jpeg bisa di kirim via email.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang persiapan-persiapan pada sebuah final artwork.
Apa itu final artwork? Buat yang belum tau, final artwork (FA) adalah istilah untuk file desain akhir
yang siap cetak/print. Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan dalam menyiapkan final
artwork. Poin-poin ini sangat penting untuk menghindari kesalahan pada saat cetak yang kemungkinan
berujung pada hasil produksi yang tidak memuaskan.
Bleed
Bleed adalah daerah pinggir area gambar yang berfungsi mengantisipasi ketidak akuratan pada saat
pemotongan (produksi akhir), baik pemotongan secara manual maupun menggunakan mesin. Bleed
sangatlah penting guna menghindari ketidakrapian pada hasil desain. Penerapan fungsi ini biasa
berlaku pada brosur, kartu nama, buku, majalah, poster, dsb.
img source
Convert Font
Font untuk final artwork harus dikonversi terlebih dahulu kedalam bentuk kurva. Hal ini untuk
menghindari missing font atau font yang tidak dikenali. Apalagi untuk font-font yang tidak secara
default ter-install di OS yang umum dipakai seperti Windows dan Mac.
Resolusi
Sesuaikan resolusi dengan kebutuhan cetak. Standar resolusi yang baik adalah 300 dpi. Tapi buat
pengecualian untuk cetakan yang berukuran besar seperti billboard. Untuk jenis Outdoor print seperti
ini, resolusi yang baik adalah 72-150 dpi.
img source
Mode Warna
Pastikan mode warna artwork sudah dikonversi ke CMYK dan bukan RGB. Karena, proses percetakan
dan printing hanya mengenal mode CMYK, dan biasanya, mesin cetak/print akan otomatis
mengkonversi mode warna RGB ke CMYK. Hal ini tentu akan berpengaruh kepada kualitas warna
pada desain. Jadi, pastikan warna pada desain sesuai dengan yang diinginkan dalam mode warna
CMYK.
Crop Mark
Crop Mark merupakan garis potong yang berfungsi sebagai panduan pada saat pemotongan. Crop
Mark digunakan untuk memberi tahu bagian mana yang harus dipotong, dilipat, dsb. Beberapa aplikasi
grafis telah menyediakan fungsi untuk membuat Crop Mark secara otomatis.
Ukuran Artwork
Pastikan ukuran file desain cetak kamu adalah ukuran sebenarnya (Actual Pixel). Tentu saja kita tidak
ingin kualitas pixel gambar ngeblur akibat ukuran file artwork lebih kecil dari ukuran yang sebenarnya.
Image link
Beberapa aplikasi grafis seperti Adobe Illustrator secara default menampilkan gambar (image) dengan
tautan link ke folder di komputer. Hal ini untuk menghemat kapasitas file artwork yang kita kerjakan.
Apabila file berpindah komputer, maka gambar yang seharusnya tampil pada desain tidak bisa
ditemukan. Prinsipnya sama seperti font, kita bisa menggunakan fungsi embed untuk memasukkan
gambar secara utuh pada file.
Tips menyiapkan file cetak (Final Artwork / FA)
Istilah-istilah umum dalam dunia desain dan percetakan yang perlu diketahui:
REPORT THIS AD
REPORT THIS AD
BLEED
Bleed adalah area desain di luar garis potong yang berfungsi untuk mengantisipasi bergesernya tingkat
akurasi pada saat hasil cetak dipotong.
Contoh: Ukuran jadi desain Anda adalah 21×15 cm. Bila ditambah bleed maka ukuran dokumen Anda
akan menjadi 21.6 x 15.6 cm.
CMYK: merupakan format warna yang dapat dikenal oleh mesin cetak (format RGB adalah
format warna monitor & hanya dapat digunakan pada media digital seperti website, gadget, dsb.).
300 dpi: merupakan patokan standar cetak dunia agar sebuah desain layak cetak.
TIFF: format file berkualitas tinggi yang dianjurkan apabila Anda memiliki tautan/link desain
(format JPEG memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan format TIFF).
Crop Marks sangat membantu sebagai patokan saat hasil cetak hendak dipotong. Saat ini hampir
semua program desain telah memiliki fasilitas pembuatan crop marks secara otomatis. Namun apabila
dilakukan secara manual, gunakan swatch colour ??Registration?? atau C=100, M=100, Y=100,
K=100. Panjang garis cukup 5mm dengan tipe hairline (0,25pt).
PROSES CETAK
PRE-PRESS
Pre-press merupakan tahapan pertama dalam proses cetak di mana semua elemen desain (tulisan &
gambar) diperiksa kelayakannya untuk naik cetak. Prosesnya dimulai saat sebuah final artwork di-
package dan dikirimkan ke percetakan. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi kualitas gambar,
komposisi warna, ketepatan pengaturan ukuran lembar kerja, pengaturan kateren (bila lebih dari 4
halaman), dan detil teknis lainnya.
Setelah komponen-komponen ini diperiksa dan dinyatakan layak cetak, maka proses akan dilanjutkan
ke proses proofing untuk disetujui klien (jika masih ada perubahan, maka sebaiknya paling lambat
dilakukan pada tahap ini). Setelah klien menyetujui proof tersebut, maka proses pembuatan plat cetak
dimulai. Pada saat plat cetak sudah dibuat, maka proses produksi yang sebenarnya telah dimulai
sehingga pada tahap ini proses revisi sudah tidak dapat lagi dilakukan.
PRESS
Tahap pertama pada proses cetak ini dikenal dengan istilah ??Make-Ready Process??, yang meliputi:
pembuatan plat cetak, pemasangan plat ke mesin cetak, pemotongan kertas dan proses pengisian kertas
ke mesin cetak, pengaturan tinta, serta proses penyesuain warna hingga diperoleh kestabilan tinta cetak
sesuai standar yang diinginkan di atas kertas sesuai proof yang telah disetujui oleh klien.
Saat warna yang diinginkan sudah diperoleh, maka proses cetak sesuai kuantitas yang tertera pada
spesifikasi akan berlangsung.
POST-PRESS
Proses post-press ini juga dikenal dengan istilah proses penyelesaian. Pada tahap ini, lembaran hasil
cetak akan diolah ke dalam bentuk jadi sesuai spesifikasi yang telah disetujui oleh klien, misalnya:
pemotongan hasil cetak ke ukuran jadi, proses laminasi, pond, foil, emboss, serta proses jilid.
Setelah proses penyelesaian ini selesai, maka produk siap dipak dan dikirimkan kepada klien.
VEKTOR VS. BITMAP
VEKTOR
Gambar vektor dibentuk dari berbagai komponen-komponen individu yang terdiri dari berbagai
garis, bentuk & warna.
Tidak bergantung pada resolusi (mengubah ukuran tidak akan memengaruhi kualitas gambar).
Ukuran file lebih kecil.
Tidak dapat digunakan untuk reproduksi foto realistik (realistic photo reproduction).
BITMAP
Tips: Untuk body text gunakanlah format vektor agar saat dicetak hasilnya lebih bagus. Teks dalam
bentuk vektor dapat dibuat melalui program In-design, Illustrator, Corel Draw & Freehand.
PANDUAN FORMAT FILE
GAMBAR BITMAP
.JPEG: Singkatan dari Joint Photography Expert Group. JPEG merupakan format kompresi file yang
umumnya digunakan dalam gambar fotografi. Memiliki kualitas yang lebih rendah daripada file TIFF.
.TIFF: Singkatan dari Tagged Image File Format. Merupakan format file berkualitas tinggi untuk
kategori filebitmap yang dianjurkan dalam industri cetak.
.PNG: Singkatan dari Portable Network Graphics. Merupakan format file yang dirancang untuk
memindahkan file dalam dunia online/internet (website, dsb.) dan memiliki dukungan
transparansi. File ini tidak dianjurkan dalam industri cetak.
GAMBAR VEKTOR
.INDD: File dengan format ini dihasilkan dari program Adobe In-design. Merupakan aplikasi terbaik
untuk membuat berbagai jenis layout mulai dari brosur hingga buku yang memiliki banyak halaman.
.EPS: Singkatan dari Encapsulated Post Script. Merupakan format standar yang biasanya digunakan
untuk menyimpan file vektor, seperti logo atau ilustrasi vektor. Memiliki dukungan transparansi dan
sangat baik untuk mencetak format besar.
Tahukah Anda bahwa mata kita sangat sensitif terhadap warna-warna tertentu? Dan, tingkat
sensitivitas mata ini juga pada akhirnya akan sangat berpengaruh pada saat Anda melihat warna pada
hasil cetakan. Warna-warna yang sensitif ini terjadi karena pencitraan warna-warna tersebut jatuh
sangat dekat dengan retina mata manusia, sehingga perbedaan sedikit saja akan sangat terlihat.
REPORT THIS AD
ABU-ABU
Warna abu-abu ini masuk dalam kategori pertama karena pencitraan dari warna yang satu ini jatuh
tepat di retina mata manusia. Itulah sebabnya perbedaan sedikit saja dapat terlihat dengan jelas. Anda
pasti dengan sangat mudah dapat menemukan belang pada hasil cetakan warna abu-abu.
Solusi: Jika hendak menggunakan warna abu-abu pada elemen desain Anda, gunakanlah hanya warna
hitam pada swatch CMYK (misal: C=0 M=0, Y=0, K=70, dsb.). Hal ini akan meminimalisir risiko
belang pada cetakan.
Warna ungu, toska dan cokelat juga masuk dalam kategori warna sensitif karena pencitraan dari
warna-warna ini jatuh di dekat retina mata manusia. Anda pun akan cukup mudah menemukan belang
pada hasil cetakan jika menggunakan ketiga warna ini.
Solusi: Gunakan hanya tiga elemen warna pada swatch CMYK, di mana swatch warna ketiga adalah
hitam (untuk menentukan intensitas gelap-terangnya). Dengan cara ini, risiko belang pada cetakan
akan dapat diminimalisir.
Nah demikian tips singkat untuk meminimalkan kesalahan dalam cetak, semoga bermanfaat.
Permasalahan ini sederhana dan lazim terjadi di dunia percetakan. Diakibatkan dari kurangnya
pengetahuan desainer terhadap konsep dasar dan teori warna. Warna dalam dunia percetakan berbeda
dengan warna tampilan di monitor. Teori ini dibagi berdasarkan dua model warna : RGB dan CMYK.
Perbedaan inilah yang kemudian menyebabkan seringnya terjadi kesalahan atau hasil yang tidak
diinginkan dari warna akhir melalui proses cetak.
Adapun perbedaan warna RGB dan CMYK, secara sederhana dapat dijelaskan seperti ini :
Warna RGB adalah model warna additive yang bertujuan sebagai penginderaan dan presentasi gambar
dalam tampilan visual pada peralatan elektronik seperti komputer, televisi dan fotografi. Warna RGB
difungsikan untuk tampilan di monitor komputer karena warna latar belakang komputer adalah hitam.
Jadi, R = Red (merah) G= Green (hijau) dan B = Blue (biru) sebagai warna dasar difungsikan untuk
berbagi intensitas cahaya untuk mencerahkan warna latar belakang yang gelap (hitam).
Sedangkan CMYK adalah warna yang dikenal dalam proses printing dan percetakan. Terdiri dari C =
Cyan, M = Magenta, Y = Yellow, dan K = Black. Warna CMYK digunakan untuk tampil seimbang
dengan latar belakang putih dari bahan cetak seperti kertas dan lain-lain.
Warna RGB biasanya lebih terang dan jelas, biasanya menghasilkan besar kapasitas file yang lebih
kecil. Warna RGB sangat cocok untuk presentasi visual dalam tampilan monitor seperti desain
halaman web/situs. Ketika suatu karya desain dalam format RGB akan diprint dan melalui suatu proses
cetak, maka warna RGB harus dikonversi dahulu kedalam model warna CMYK. Hal ini karena printer
dan mesin percetakan hanya mengenal warna CMYK sebagai model warna dari kalibrasi di mesin
cetak.
Sering kali beberapa karya desain yang akan naik cetak masih dalam format RGB, dan ketika
dikonversi menjadi CMYK, warna biasanya akan berubah menjadi lebih redup dan tidak secerah warna
yang tampil pada model RGB. Solusi dari masalah ini adalah, desainer harus memastikan dulu
desainnya tampil dengan warna yang diinginkan dalam format warna CMYK, karena yang akan keluar
dari mesin cetak adalah warna dengan model CMYK.
Berikut beberapa cara konversi model warna dari RGB ke CMYK di beberapa software desain grafis :
Adobe Photoshop
Pada menu bar pilih: Image > Mode > CMYK
Adobe Illustrator
Pada menu bar pilih: File > Document color mode > CMYK color
CorelDRAW
Pilih masing-masing objek yang akan dikonversi. Pilih Fill tool dan klik Fill Color Dialog. Pastikan
model warna adalah CMYK. Untuk setiap objek dengan garis/outline : Pilih Outline tool dan
klik Outline Color Dialog. Pastikan model warna adalah CMYK.
Adobe Indesign
Pilih Window > Swatches dan Window > Color. klik ganda color di Swatches dan ganti color mode
ke CMYK dan color type ke Process.
8 Penilaian Desain Grafis 'Wajib’ Dipahami Seorang Desainer
Desain grafis merupakan suatu karya sari visualisasi seseorang kedalam media baik kertas atau
elektronik
Dari semua desain yang kita lihat tentu mempunyai aturan terkadang desainer baik pemula atau
profesional melanggar aturan tersebut
Maka disinilah kita harus pandai memberikan kritik pada desain grafis baik dalam segi warna,
komposisi atau tata letak masih banyak yang lainnya
Desain Grafis Tidak Ada Patokan Baku Tapi Standarnya
Setiap desainer memiliki pola dan khas yang berbeda sehingga menjadi patokan masing-masing
kita bebas berekspresi asal tidak menimpulkan chaos, berantakan dalam bertabrakan dalam artian tidak
memiliki arti
Sebagian kritikus hasil dari desain-desain akan dikritik secara pedas dan pahit namun tetap objektif.
Diharapkan kritik-kritik tersebut bisa menjadi obat yang manjur agar tidak mengulanginya untuk
desain-desain berikutnya
Apa Yang Mau Di Kritik Dalam Desain Grafis
Ketika kita memberikan masukan atau menilai masukan kita harus punya pegangan untuk penilaian /
kritik untuk desain
Ibarat kita ingin menggunakan pengukuran suatu panjang benda tentu kita harua punya meteran
sebagai alat ukur
Demikian juga untuk penilaian desain grafis ada beberapa yang harus sangat diperhatikan dalam
prinsip desain grafis, sebagai berikut:
Keserasian Warna
Kedalaman
Ruang Atau Space
Tata Letak Atau Layout
Penekanan
Kesesuaian Tema
Irama
Komunikatif
Semua komponen diatas kita akan bahaa satu persatu.. tapi ingat tidak harus semua di pakai ada
beberapa yang harus di pakai atau di tonjolkan bahkan digunakan sedikit saja
Seperti tata letak dan irama di satu sisi kita akan menggunakan layout tertentu tetapi tidak cocok
dengan irama desain yang kita gunakan
Tapi ada yang harus selalu dipakai seperti keserasian warna, kesesuaian tema, penekanan dan
komunikatif harga mutlak
Masih banyak penilaian yang admin belum tahu tapi untuk berbagi ilmu saja admin membuat artikel
ini
Kita coba lihat poster diabawah, hasil analisa admin ambil dari buku computer grapich design karya
hendi hendratman
Supaya Gampang Kita Coba Analisa
Daripada bingung lebih baik kita lihat gambar nya lalu analisa apa yang salah terus harus bagaimana
mencari solusinya, langsung saja
Penilaian Ke-1 #Ruang Atau Space
Pada penilaian pertama ini memberikan ruang pada objek yang dimaksud, agar gambar yang akan kita
tampilkan tersampaikan pada audiens
Ada gambar yang membutuhkan ruang kosong ada yang membutuhkan ruang sempit saja
Tiap ruang yang diberikan ada maksud dari pemberian ruang tersebut.. seperti memberikan efek jauh,
dekat, besar dsb. Kita analisa spanduk dibawah:
Disana terlihat ada 3 ruang, ruang kiri untuk tulisan, ruang tengah untuk gambar visual dan ruang
kanan untuk brand merk mungkin sponsor
Kita bahas ruang untuk merk atau sponsor kita bisa lihat untuk logo dan tulisan spektra terlihat ada
ruang atau space kosong ini dimaskudkan agar merk terlihat jelas
Sedangkan untuk semarak akhir tahun spektra tulisan besar dengan ruang background lebih sempit tapi
dengan variatif garis dan warna yang mencolok pesan dapat tersampaikan
Jadi jelas dalam desain grafis fungsi space atau ruang sangat berpengaruh, oke tinggal kita lanjut ke
penilaian selanjutnya
Penilaian Ke-2 #Penekanan
Pada penilaian ada penekanan maksud nya ada kata-kata yang harus cepat disampaikan maka harus
dengan penekanan baik itu dengan warna, tebal bahkan skala tulisan juga
Kita analisa desain dibawah
Kita fokus ke tes karena itu yang memberikan informasinya inilah catatannya:
Penekan terdapat pada Kata Presentasi Finalis… Dilanjut dengan Kata Pentingnya
Menulis .. dilanjutkan dengan deskripsi lainya
urutan ini menunjukan bahwa penekanan secara hirarki dari yang paling penting mulai judul, slogan
hingga deskripsi
Dengan adanya penekanan seperti maka hal yang paling penting hingga yang biasa-biasa saja mudah
untuk dimengerti audiens
Oke kira kita seperti itu kita lanjut penilaian berikutnya ..
Penilaian Ke-3 #Kesatuan
Dalam desain grafis ada yang disebut dengan kesatuan kesatuan memiliki beberapa komponen
penyusun yaitu kedekatan, keselarasan, Kesamaan dan perataan, Saya jelaskan singkatnya aja
Kedekatan, Cara menempatkan komponen – komponen desain grafis agar terlihat menyatu
atau membuat bentuk semu
Keselarasan,
Perataan, bagaimana komponen disimpan dalam perataan dengan objel yang lain seperti rata
kiri, rata kanan, rata kiri kanan dan rata tengah
Kesaamaan, dilihat dari bentuk dasar seperti persegi, lingkaran atau diagonal. Desain akakb
terlihat ada kesamaan jika desain menggunakan salah satu bentuk dan variasinya, seperti
lingkaran dengan variatif nya elips
Oke itu penjelasan singkatnya, sekarang kita coba terapkan nilai standar tadi pada desain dibawah
oke kita analisa desain untuk penilaian desain grafis, intinya untuk komunikatif seberapa pahamkah
audiens memahami pesan dari desain kita
jika mudah, cepat maka itu yang diharapkan jika sulit dalam harus diperhatikan dulu maka itu harus di
revisi
Langsung kita bahas….
Pada desain diatas menggunakan copy heavy layout pemilihan tata letak yang cocok untuk desain yang
membutuhkan teks banyak, beberapa penilaian admin untuk teks diatas:
Warna sudah mancap pas antara background dengan teks
Pada teks terlihat ada penekanan judul, waktu dan diskon ini efektif audiens langsung
mendapatkan klu dari dari desain diatas
Gambar visual sudah pas ada tidak terlalu besar memang untuk tipe layout heavy sulit
menggunakan background dengan beberapa warna karena teks yang cukup banyak
Perataan teks konsisten semua justify rata kiri kanan terlihat semua rapi
jadi kesimpulannya… Desain proster diatas komunikatif pesan bisa tersampaikan ..
Penilaian Ke-6 #Keserasian Warna
Warna sangat berpengaruh pada desain grafis setelah semua di setting mulai layout, ukuran dll
Maka kita tentukan warna desain kita, warna akan membawa psikologi desain kita tidak semua warna
kita gunakan begitu saja
ada kecocokan seperti warna merah untuk berani pas untuk desain tema perjuangan atau warna ungu
untuk desain mewah cocok untuk iklan produk kecantikan
Dan keserasian warna juga mempengaruhi seperti warna kuning bagus digabung warna, putih dan biru
Ini semua bisa kita pelajari di teknik psikologi warna pahamj dahulu baru kita terapkan ke desain grafis
kita, perhatikan desain dibawah:
kita coba analisa warna diatas yaitu biru putih, hitam dan merah… untuk warna mantap ..
warna putih untuk teks pilihan yang tepat tulisan terlihat jelas dan kontras sehingga pesan bisa sangat
mudah tersampaikan
selanjutnya warna batang pohon yaitu biru dengan area gelap sebelah kiri ini sangat menyatu
Dengan area gelap sebelah kiri lebih menyatu dengan background dan memberikan dimensi 3D
Terlihat juga warna merah sebagai atribut dari daun tidak mengalahkan warna hitam sebagai
background dan warna biru sebagai gambar visual utama Untuk desain diataa mancap ..
Penilaian Ke-7 #Kesesuaian Tema
Apapun desain kamu semua berawal dari tema sebagus apapun desain anda jika tidak sesuai dengan
tema artinya tidak akan dipakai
Tema ini muara ide semua mulai warna, tata letak bahkan ukuran media bisa terpengaruh oleh tema
Bayangkan jika desain kita sudah beres lalu tema dirubah besar kemungkinan anda harus buat ulang
Kita contohkan jika tema nya tentang olah pekan olah raga tentu warna yang digunakan cocok untuk
cerah
Gambar visualisasi dan atribut-atribut akan menggunakan yang bertema olah raga semua komponen
inilah yang harus sesuai dengan tema
Saya mengambil desain dibawah sebagai bahan penilaian desain grafis
Saya mengambil desain dibawah sebagai bahan penilaian desain grafis
Desain ini digunakan untuk banner berukuran 3 × 2 m yang suka dipasang di pinggir jalan.
Secara keseluruhan desain poster ini cukup baik,menarik perhatian orang,
Indah untuk dipandang hanya saja desain untuk poster ukuran relatif kecil dan desain baner ukuran
besar
Perlu dibedakan desainnya karena untuk dipasang dipinggir jalan dengan kendaraan berkecepatan
tinggi.
Perbedaan poster desain ukuran kecil dengan poster desain baner ukuran besar sangatlah berbeda.
Perbedaannya terletak pada ukuran dan desainnya yang terlihat pertama kali oleh pemirsa adalah kata
bandung.
Menurut para desain dan penulis yang perlu dijual adalah panggung musik jadi yang harus terlihat
menonjol harusnya itu kata kata panggung musik supaya poster dapat terlihat oleh pemirsa
Sebuah poster panggung musik kurang tercermin karena tidak ada simbol simbol yang mencerminkan
alat musik dan sejenisnya.
Seharusnya didalam poster tersebut setidaknya harus ada sebuah simbol yang berhubungan dengan
acara panggung musik.
Poster ini perlu penelitian tentang simbol simbol yang berhubungan dengan musik seperti
spiker,kaset,CD,gitar dan alat alat musik lainnya.
Poster ini lebih cocok jika acara nya jumpa artis sinetron karena sudah terlihat di dalam poster ini
menginformasikan tentang jumpa fens artis sinetron
Poster ini masih kurang tidak ada keterkaitan dengan judul poster panggung musik karena poster ini
lebih menonjolkan ke acara sebuah konser
Penilaian Ke-8 #Keselarasan Bentuk Dasar
Masih di poster pentas musik diatas sekarang kita akan bahan kesesuaian bentuk dari poster tersebut
Poster ini bentuk desain sudah memperhatikan kaidah kesatuan bentuk lingkaran tak hanya saja
seponsor kuku bima energi
Seakan-akan tidak menyatu dengan desain karena pemilihan warna desain kurang menonjol jadi
terlihat kurang menarik perhatian pemirsa.
Seharusnya seorang desain harus bisa memilih desain kriteria yang cocok untuk sebuah acara.
Seharusnya sebelum mendesain pendesain harus mempersiapkan ide pikiran yang cocok untuk sebuah
acara dan sebelum mendesain
Pendesain harus membuat kerangka kerja karena dengan itu seorang pendesain akan bisa mendesain
suatu poster atau banner sesuai dengan tema judul acara tersebut
Seorang desainer harus bisa mengklasifikasikan dan menyatukan warna yang cocok sesuai dengan
kriteria poster
Selain itu pendesain harus bisa mengambil gambar dan mencocokan warna pada gambar .