Anda di halaman 1dari 19

HAL-HAL PENTING DALAM MEMBUAT FINAL ARTWORK

Oleh M. Ismail
Final Artwork (FA) adalah materi final design yang sudah approved (disetujui) oleh klien untuk
dijadikan separasi film dan siap dicetak. FA ini dibuat oleh desainer grafis atau art director (khusus
untuk agency minimalis) menggunakan Macromedia Freehand MX, Adobe Illustrator atau Photoshop
sesuai kebiasaan masing-masing dan sesuai kebutuhan.

Ada beberapa hal yang harus di perhatikan agar hasil cetakan tetap bagus/tajam dan tidak terjadi hal-
hal di luar dugaan pada proses pembuatan separasi film seperti "miss images atau fonts" (image atau
fonts tidak ada dalam FA). Meskipun saat ini FA untuk media khususnya seperti koran atau majalah
tidak lagi dalam bentuk separasi film tapi dalam bentuk softcopy (CD) namun hal-hal mendasar yang
harus diperhatikan tetap sama.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan FA:

1. Image/ilustrasi
Image / ilustrasi harus dengan resolusi 300 dpi (dot per inch). Bila FA menggunakan adobe illustrator
atau macromedia freehand sebaiknya file images di sertakan dalam cd yang dikirim ke media atau ke
supplier separasi warna. Bisa juga images tidak disertakan dengan di “embed” namun resikonya size
FA tersebut jadi besar apalagi bila images yang digunakan cukup banyak.

2. Format tiff atau jpeg


Bila FA menggunakan format tiff atau jpeg sebaiknya tetap 300 dpi. Dengan catatan, untuk cetakan
dengan jenis kertas art paper harus dengan tiff = 300 dpi. Untuk jenis kertas koran atau hps masih
fleksibel, bisa dengan format jpeg/tiff = 300 dpi/actual size atau tiff = 200 dpi/actual size (Tergantung
ukuran lay out, bila untuk koran dengan ukuran satu halaman dengan format jpeg = 300 dpi/actual size
atau tiff = 200 dpi/actual size masih aman/bagus)

3. Font
Sebaiknya font sudah di “convert” artinya font sudah berubah menjadi bentuk gambar sehingga pada
saat dikirim ke media atau ke supplier separasi warna jenis font yang digunakan tidak “miss” atau tidak
kehilangan.

4. Warna
Untuk FA cetak, warna harus mengikuti standar 4 warna (4 film/satu warna satu film) untuk
percetakan yaitu C (cyan), M (Magenta), Y (Yellow), B (Black). Namun bila ada warna khusus bisa
saja jumlah warna/film lebih dari 4.

5. Ukuran
Ukuran materi harus actual size (ukuran yang sebenarnya).

6. Bleed
Untuk materi Below the Line (BTL) seperti brosur, poster, buku, flagchain dan sebagainya umumnya
menggunakan bleed dengan toleransi minimal 3 – 5 mm. Bleed ini berguna untuk meminimalisir agar
pada saat pemotongan kertas semua bagian desain secara utuh tidak berkurang dan sesuai dengan
ukuran yang sebenarnya. Contoh: bila ukuran desain adalah 300 mm X 210 mm, maka ditambah bleed
minimal 5 mm, jadi ukuran FA termasuk bleed adalah 310 X 220 mm. Ukuran bidang desain tetap 300
X 210 mm. Untuk materi Above The Line (ATL) seperti majalah atau tabloid yang menggunakan
ukuran penuh (100%) tanpa ada pemisah antara garis potong dengan halaman lay out maka tetap di
butuhkan bleed.

7. Bila ukuran terlalu besar seperti billboard


Karena ukurannya terlalu besar tingkat toleransinya masih bisa minimal 25 – 50 % dengan resolusi 300
DPI atau ukuran actual size (100% ) dengan resolusi 100 – 150 dpi (dalam pengerjaan FA untuk
billboard terus terang saja saya tidak banyak pengalaman, apa yang saya ketahui hanya sebatas
informasi dari teman sesama agency advertising.

Untuk media seperti koran atau majalah FA bisa juga dikirim via email terutama untuk file-file yang
tidak terlalu besar. Contoh, FA untuk print ad koran dengan ukuran 1/4 halaman koran, hitam putih,
resolusi 300 dpi, format jpeg bisa di kirim via email.

7 Poin Penting dalam Menyiapkan Final Artwork (FA)

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang persiapan-persiapan pada sebuah final artwork.
Apa itu final artwork? Buat yang belum tau, final artwork (FA) adalah istilah untuk file desain akhir
yang siap cetak/print. Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan dalam menyiapkan final
artwork. Poin-poin ini sangat penting untuk menghindari kesalahan pada saat cetak yang kemungkinan
berujung pada hasil produksi yang tidak memuaskan.

Bleed

Bleed adalah daerah pinggir area gambar yang berfungsi mengantisipasi ketidak akuratan pada saat
pemotongan (produksi akhir), baik pemotongan secara manual maupun menggunakan mesin. Bleed
sangatlah penting guna menghindari ketidakrapian pada hasil desain. Penerapan fungsi ini biasa
berlaku pada brosur, kartu nama, buku, majalah, poster, dsb.

img source

Convert Font

Font untuk final artwork harus dikonversi terlebih dahulu kedalam bentuk kurva. Hal ini untuk
menghindari missing font atau font yang tidak dikenali. Apalagi untuk font-font yang tidak secara
default ter-install di OS yang umum dipakai seperti Windows dan Mac.
Resolusi

Sesuaikan resolusi dengan kebutuhan cetak. Standar resolusi yang baik adalah 300 dpi. Tapi buat
pengecualian untuk cetakan yang berukuran besar seperti billboard. Untuk jenis Outdoor print seperti
ini, resolusi yang baik adalah 72-150 dpi.

img source

Mode Warna

Pastikan mode warna artwork sudah dikonversi ke CMYK dan bukan RGB. Karena, proses percetakan
dan printing hanya mengenal mode CMYK, dan biasanya, mesin cetak/print akan otomatis
mengkonversi mode warna RGB ke CMYK. Hal ini tentu akan berpengaruh kepada kualitas warna
pada desain. Jadi, pastikan warna pada desain sesuai dengan yang diinginkan dalam mode warna
CMYK.

Crop Mark

Crop Mark merupakan garis potong yang berfungsi sebagai panduan pada saat pemotongan. Crop
Mark digunakan untuk memberi tahu bagian mana yang harus dipotong, dilipat, dsb. Beberapa aplikasi
grafis telah menyediakan fungsi untuk membuat Crop Mark secara otomatis.

Ukuran Artwork

Pastikan ukuran file desain cetak kamu adalah ukuran sebenarnya (Actual Pixel). Tentu saja kita tidak
ingin kualitas pixel gambar ngeblur akibat ukuran file artwork lebih kecil dari ukuran yang sebenarnya.

Image link

Beberapa aplikasi grafis seperti Adobe Illustrator secara default menampilkan gambar (image) dengan
tautan link ke folder di komputer. Hal ini untuk menghemat kapasitas file artwork yang kita kerjakan.
Apabila file berpindah komputer, maka gambar yang seharusnya tampil pada desain tidak bisa
ditemukan. Prinsipnya sama seperti font, kita bisa menggunakan fungsi embed untuk memasukkan
gambar secara utuh pada file.
Tips menyiapkan file cetak (Final Artwork / FA)
Istilah-istilah umum dalam dunia desain dan percetakan yang perlu diketahui:
REPORT THIS AD
REPORT THIS AD

BLEED

Bleed adalah area desain di luar garis potong yang berfungsi untuk mengantisipasi bergesernya tingkat
akurasi pada saat hasil cetak dipotong.

Ukuran bleed pada umumnya adalah 3mm di setiap sisi (atas, bawah, kiri, kanan).

Contoh: Ukuran jadi desain Anda adalah 21×15 cm. Bila ditambah bleed maka ukuran dokumen Anda
akan menjadi 21.6 x 15.6 cm.

CMYK, 300dpi, TIFF

 CMYK: merupakan format warna yang dapat dikenal oleh mesin cetak (format RGB adalah
format warna monitor & hanya dapat digunakan pada media digital seperti website, gadget, dsb.).
 300 dpi: merupakan patokan standar cetak dunia agar sebuah desain layak cetak.
 TIFF: format file berkualitas tinggi yang dianjurkan apabila Anda memiliki tautan/link desain
(format JPEG memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan format TIFF).

CROP MARKS (TANDA POTONG)

Crop Marks sangat membantu sebagai patokan saat hasil cetak hendak dipotong. Saat ini hampir
semua program desain telah memiliki fasilitas pembuatan crop marks secara otomatis. Namun apabila
dilakukan secara manual, gunakan swatch colour ??Registration?? atau C=100, M=100, Y=100,
K=100. Panjang garis cukup 5mm dengan tipe hairline (0,25pt).

CONVERT TULISAN & EKSPOR KE PDF

 Saat membuat Final Artwork, font harus diconvert. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi


tulisan yang hilang pada saat file dibuka di percetakan. Ingatlah untuk selalu sertakan jenis-
jenis font yang Anda gunakan dan disimpan di dalam folder tersendiri ketika file desain tersebut
dikirim ke percetakan.
 Saat ingin mengirimkan Final Artwork ke percetakan, sangat disarankan agar Anda
mengirimkannya dalam bentuk PDF dengan resolusi tinggi. Pastikan sebelumnya bahwa tulisan sudah
diconvertsebelum melakukan ekspor file ke dalam bentuk PDF, agar tidak terjadi missing font.

PROSES CETAK

PRE-PRESS

Pre-press merupakan tahapan pertama dalam proses cetak di mana semua elemen desain (tulisan &
gambar) diperiksa kelayakannya untuk naik cetak. Prosesnya dimulai saat sebuah final artwork di-
package dan dikirimkan ke percetakan. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi kualitas gambar,
komposisi warna, ketepatan pengaturan ukuran lembar kerja, pengaturan kateren (bila lebih dari 4
halaman), dan detil teknis lainnya.

Setelah komponen-komponen ini diperiksa dan dinyatakan layak cetak, maka proses akan dilanjutkan
ke proses proofing untuk disetujui klien (jika masih ada perubahan, maka sebaiknya paling lambat
dilakukan pada tahap ini). Setelah klien menyetujui proof tersebut, maka proses pembuatan plat cetak
dimulai. Pada saat plat cetak sudah dibuat, maka proses produksi yang sebenarnya telah dimulai
sehingga pada tahap ini proses revisi sudah tidak dapat lagi dilakukan.
PRESS

Tahap pertama pada proses cetak ini dikenal dengan istilah ??Make-Ready Process??, yang meliputi:
pembuatan plat cetak, pemasangan plat ke mesin cetak, pemotongan kertas dan proses pengisian kertas
ke mesin cetak, pengaturan tinta, serta proses penyesuain warna hingga diperoleh kestabilan tinta cetak
sesuai standar yang diinginkan di atas kertas sesuai proof yang telah disetujui oleh klien.

Saat warna yang diinginkan sudah diperoleh, maka proses cetak sesuai kuantitas yang tertera pada
spesifikasi akan berlangsung.

POST-PRESS

Proses post-press ini juga dikenal dengan istilah proses penyelesaian. Pada tahap ini, lembaran hasil
cetak akan diolah ke dalam bentuk jadi sesuai spesifikasi yang telah disetujui oleh klien, misalnya:
pemotongan hasil cetak ke ukuran jadi, proses laminasi, pond, foil, emboss, serta proses jilid.

Setelah proses penyelesaian ini selesai, maka produk siap dipak dan dikirimkan kepada klien.

VEKTOR VS. BITMAP

VEKTOR

 Gambar vektor dibentuk dari berbagai komponen-komponen individu yang terdiri dari berbagai
garis, bentuk & warna.
 Tidak bergantung pada resolusi (mengubah ukuran tidak akan memengaruhi kualitas gambar).
 Ukuran file lebih kecil.
 Tidak dapat digunakan untuk reproduksi foto realistik (realistic photo reproduction).

BITMAP

 Gambar bitmap terdiri dari kumpulan titik-titik warna (dots) yang disebut pixel.


 Dikenal juga dengan istilah Raster Image.
 Sangat bergantung pada resolusi (mengubah ukuran /resize akan sangat berpengaruh pada
kualitas gambar).
 Foto dan hasil scan merupakan gambar bitmap.

Tips: Untuk body text gunakanlah format vektor agar saat dicetak hasilnya lebih bagus. Teks dalam
bentuk vektor dapat dibuat melalui program In-design, Illustrator, Corel Draw & Freehand.

PANDUAN FORMAT FILE

GAMBAR BITMAP

.JPEG: Singkatan dari Joint Photography Expert Group. JPEG merupakan format kompresi file yang
umumnya digunakan dalam gambar fotografi. Memiliki kualitas yang lebih rendah daripada file TIFF.

.PSD: File bitmap yang dihasilkan dari Adobe Photoshop dan biasanya digunakan untuk digital


imaging karena format ini memiliki semua fasilitas yang dibutuhkan dalam digital imaging.

.TIFF: Singkatan dari Tagged Image File Format. Merupakan format file berkualitas tinggi untuk
kategori filebitmap yang dianjurkan dalam industri cetak.
.PNG: Singkatan dari Portable Network Graphics. Merupakan format file yang dirancang untuk
memindahkan file dalam dunia online/internet (website, dsb.) dan memiliki dukungan
transparansi. File ini tidak dianjurkan dalam industri cetak.

.GIF: Singkatan dari Graphics Interchange Format. Merupakan format file yang dikhususkan juga


untuk dunia online/internet dan dapat digunakan untuk animasi. File ini juga memiliki dukungan
transparansi seperti .png, hanya saja dengan kualitas yang lebih rendah.

GAMBAR VEKTOR

.INDD: File dengan format ini dihasilkan dari program Adobe In-design. Merupakan aplikasi terbaik
untuk membuat berbagai jenis layout mulai dari brosur hingga buku yang memiliki banyak halaman.

.AI: File yang dihasilkan dari program Adobe Illustrator. File ini dirancang khusus untuk single page,


vector-based drawing yang dapat mengolah file jenis .eps dan .pdf. Fasilitas layer yang mirip
seperti photoshopmenjadikannya aplikasi terbaik untuk membuat ilustrasi vektor dan pembuatan logo.

.EPS: Singkatan dari Encapsulated Post Script. Merupakan format standar yang biasanya digunakan
untuk menyimpan file vektor, seperti logo atau ilustrasi vektor. Memiliki dukungan transparansi dan
sangat baik untuk mencetak format besar.

JENIS FILE GABUNGAN ANTARA BITMAP & VEKTOR

.PDF: Singkatan dari Portable Document Format. File PDF bisa juga berupa gabungan


antara bitmap & vektor (misalnya dalam layout buku, brosur, dsb.). Merupakan jenis file yang
digunakan sebagai standar industri cetak untuk pemindahan file melalui e-mail dan fasilitas
berbagi file lainnya, tanpa mengurangi kualitas desain asli. Seringkali diartikan sebagai
versi digital dari sebuah hardcopy.

Ada hubungan apa antara mata kita dan warna-warna tertentu?

Tahukah Anda bahwa mata kita sangat sensitif terhadap warna-warna tertentu? Dan, tingkat
sensitivitas mata ini juga pada akhirnya akan sangat berpengaruh pada saat Anda melihat warna pada
hasil cetakan. Warna-warna yang sensitif ini terjadi karena pencitraan warna-warna tersebut jatuh
sangat dekat dengan retina mata manusia, sehingga perbedaan sedikit saja akan sangat terlihat.

REPORT THIS AD

Berikut adalah warna-warna yang sangat sensitif terhadap mata manusia:

ABU-ABU

Warna abu-abu ini masuk dalam kategori pertama karena pencitraan dari warna yang satu ini jatuh
tepat di retina mata manusia. Itulah sebabnya perbedaan sedikit saja dapat terlihat dengan jelas. Anda
pasti dengan sangat mudah dapat menemukan belang pada hasil cetakan warna abu-abu.

Solusi: Jika hendak menggunakan warna abu-abu pada elemen desain Anda, gunakanlah hanya warna
hitam pada swatch CMYK (misal: C=0 M=0, Y=0, K=70, dsb.). Hal ini akan meminimalisir risiko
belang pada cetakan.

UNGU, TOSKA & COKELAT

Warna ungu, toska dan cokelat juga masuk dalam kategori warna sensitif karena pencitraan dari
warna-warna ini jatuh di dekat retina mata manusia. Anda pun akan cukup mudah menemukan belang
pada hasil cetakan jika menggunakan ketiga warna ini.
Solusi: Gunakan hanya tiga elemen warna pada swatch CMYK, di mana swatch warna ketiga adalah
hitam (untuk menentukan intensitas gelap-terangnya). Dengan cara ini, risiko belang pada cetakan
akan dapat diminimalisir.

Contoh aplikasi swatch CMYK untuk warna-warna ini yaitu:

>> Warna ungu ?? : C=100, M=50, Y=0, K=50

>> Warna toska ? : C=80, M=0, Y=20, K= 30

>> Warna cokelat: C=0, M=50, Y=100, K= 60

Nah demikian tips singkat untuk meminimalkan kesalahan dalam cetak, semoga bermanfaat.

Perbedaan RGB dan CMYK - Menghindari kesalahan pada proses cetak


in desain grafis , info , tips

Permasalahan yang sering timbul dalam dunia desain grafis adalah


ketika desain dihadapkan dengan dunia produksi. Banyak sekali desainer grafis yang handal ilmu
desainnya, mahir penguasaan toolnya, namun lemah terhadap pengetahuan dalam bidang produksi. Hal
ini menyebabkan hasil akhir produksi dari suatu desain biasanya kurang memuaskan. Masalahnya bisa
beragam, namun seringkali ditemukan pada perbedaan hasil dari warna pada proses cetak.

Permasalahan ini sederhana dan lazim terjadi di dunia percetakan. Diakibatkan dari kurangnya
pengetahuan desainer terhadap konsep dasar dan teori warna. Warna dalam dunia percetakan berbeda
dengan warna tampilan di monitor. Teori ini dibagi berdasarkan dua model warna : RGB dan CMYK.
Perbedaan inilah yang kemudian menyebabkan seringnya terjadi kesalahan atau hasil yang tidak
diinginkan dari warna akhir melalui proses cetak.

Adapun perbedaan warna RGB dan CMYK, secara sederhana dapat dijelaskan seperti ini :

Warna RGB adalah model warna additive yang bertujuan sebagai penginderaan dan presentasi gambar
dalam tampilan visual pada peralatan elektronik seperti komputer, televisi dan fotografi. Warna RGB
difungsikan untuk tampilan di monitor komputer karena warna latar belakang komputer adalah hitam.
Jadi, R = Red (merah) G= Green (hijau) dan B = Blue (biru) sebagai warna dasar difungsikan untuk
berbagi intensitas cahaya untuk mencerahkan warna latar belakang yang gelap (hitam).

Sedangkan CMYK adalah warna yang dikenal dalam proses printing dan percetakan. Terdiri dari C =
Cyan, M = Magenta, Y = Yellow, dan K = Black. Warna CMYK digunakan untuk tampil seimbang
dengan latar belakang putih dari bahan cetak seperti kertas dan lain-lain.
Warna RGB biasanya lebih terang dan jelas, biasanya menghasilkan besar kapasitas file yang lebih
kecil. Warna RGB sangat cocok untuk presentasi visual dalam tampilan monitor seperti desain
halaman web/situs. Ketika suatu karya desain dalam format RGB akan diprint dan melalui suatu proses
cetak, maka warna RGB harus dikonversi dahulu kedalam model warna CMYK. Hal ini karena printer
dan mesin percetakan hanya mengenal warna CMYK sebagai model warna dari kalibrasi di mesin
cetak.

Sering kali beberapa karya desain yang akan naik cetak masih dalam format RGB, dan ketika
dikonversi menjadi CMYK, warna biasanya akan berubah menjadi lebih redup dan tidak secerah warna
yang tampil pada model RGB. Solusi dari masalah ini adalah, desainer harus memastikan dulu
desainnya tampil dengan warna yang diinginkan dalam format warna CMYK, karena yang akan keluar
dari mesin cetak adalah warna dengan model CMYK.

Beberapa software/aplikasi untuk desain grafis biasanya mengizinkan kita untuk bekerja dengan


memilih antara dua model warna (RGB atau CMYK) walaupun dalam beberapa hal, seperti beberapa
fungsi dari photoshop tidak akan aktif jika kita bekerja dalam model warna CMYK. Pemilihan model
warna biasanya akan tampil ketika kita membuka dokumen baru. Namun, apabila sudah terlanjur
bekerja di salah satu model warna dan kita ingin menggantinya, kita bisa menkonversi kembali model
warna tersebut.

Berikut beberapa cara konversi model warna dari RGB ke CMYK di beberapa software desain grafis :

Adobe Photoshop
Pada menu bar pilih: Image > Mode > CMYK

Adobe Illustrator
Pada menu bar pilih: File > Document color mode > CMYK color

CorelDRAW
Pilih masing-masing objek yang akan dikonversi. Pilih Fill tool dan klik Fill Color Dialog. Pastikan
model warna adalah CMYK. Untuk setiap objek dengan garis/outline : Pilih Outline tool dan
klik Outline Color Dialog. Pastikan model warna adalah CMYK.

Microsoft Publisher 2003-2007


Pilih Tools > Commercial Printing Tools > Color Printing, pilih Process Colors (CMYK)

Adobe Indesign
Pilih Window > Swatches dan Window > Color. klik ganda color di Swatches dan ganti color mode
ke CMYK dan color type ke Process.
8 Penilaian Desain Grafis 'Wajib’ Dipahami Seorang Desainer

Desain grafis merupakan suatu karya sari visualisasi seseorang kedalam media baik kertas atau
elektronik
Dari semua desain yang kita lihat tentu mempunyai aturan terkadang desainer baik pemula atau
profesional melanggar aturan tersebut
Maka disinilah kita harus pandai memberikan kritik pada desain grafis baik dalam segi warna,
komposisi atau tata letak masih banyak yang lainnya
Desain Grafis Tidak Ada Patokan Baku Tapi Standarnya
Setiap desainer memiliki pola dan khas yang berbeda sehingga menjadi patokan masing-masing
kita bebas berekspresi asal tidak menimpulkan chaos, berantakan dalam bertabrakan dalam artian tidak
memiliki arti
Sebagian kritikus hasil dari desain-desain akan dikritik secara pedas dan pahit namun tetap objektif.
Diharapkan kritik-kritik tersebut bisa menjadi obat yang manjur agar tidak mengulanginya untuk
desain-desain berikutnya
Apa Yang Mau Di Kritik Dalam Desain Grafis
Ketika kita memberikan masukan atau menilai masukan kita harus punya pegangan untuk penilaian /
kritik untuk desain
Ibarat kita ingin menggunakan pengukuran suatu panjang benda tentu kita harua punya meteran
sebagai alat ukur
Demikian juga untuk penilaian desain grafis ada beberapa yang harus sangat diperhatikan dalam
prinsip desain grafis, sebagai berikut:
 Keserasian Warna
 Kedalaman
 Ruang Atau Space
 Tata Letak Atau Layout
 Penekanan
 Kesesuaian Tema
 Irama
 Komunikatif
Semua komponen diatas kita akan bahaa satu persatu.. tapi ingat tidak harus semua di pakai ada
beberapa yang harus di pakai atau di tonjolkan bahkan digunakan sedikit saja
Seperti tata letak dan irama di satu sisi kita akan menggunakan layout tertentu tetapi tidak cocok
dengan irama desain yang kita gunakan
Tapi ada yang harus selalu dipakai seperti keserasian warna, kesesuaian tema, penekanan dan
komunikatif harga mutlak
Masih banyak penilaian yang admin belum tahu tapi untuk berbagi ilmu saja admin membuat artikel
ini
Kita coba lihat poster diabawah, hasil analisa admin ambil dari buku computer grapich design karya
hendi hendratman
Supaya Gampang Kita Coba Analisa
Daripada bingung lebih baik kita lihat gambar nya lalu analisa apa yang salah terus harus bagaimana
mencari solusinya, langsung saja
Penilaian Ke-1 #Ruang Atau Space
Pada penilaian pertama ini memberikan ruang pada objek yang dimaksud, agar gambar yang akan kita
tampilkan tersampaikan pada audiens
Ada gambar yang membutuhkan ruang kosong ada yang membutuhkan ruang sempit saja
Tiap ruang yang diberikan ada maksud dari pemberian ruang tersebut.. seperti memberikan efek jauh,
dekat, besar dsb. Kita analisa spanduk dibawah:

Disana terlihat ada 3 ruang, ruang kiri untuk tulisan, ruang tengah untuk gambar visual dan ruang
kanan untuk brand merk mungkin sponsor
Kita bahas ruang untuk merk atau sponsor kita bisa lihat untuk logo dan tulisan spektra terlihat ada
ruang atau space kosong ini dimaskudkan agar merk terlihat jelas
Sedangkan untuk semarak akhir tahun spektra tulisan besar dengan ruang background lebih sempit tapi
dengan variatif garis dan warna yang mencolok pesan dapat tersampaikan
Jadi jelas dalam desain grafis fungsi space atau ruang sangat berpengaruh, oke tinggal kita lanjut ke
penilaian selanjutnya
Penilaian Ke-2 #Penekanan
Pada penilaian ada penekanan maksud nya ada kata-kata yang harus cepat disampaikan maka harus
dengan penekanan baik itu dengan warna, tebal bahkan skala tulisan juga
Kita analisa desain dibawah

Kita fokus ke tes karena itu yang memberikan informasinya inilah catatannya:
Penekan terdapat pada Kata Presentasi Finalis… Dilanjut dengan Kata Pentingnya
Menulis .. dilanjutkan dengan deskripsi lainya
urutan ini menunjukan bahwa penekanan secara hirarki dari yang paling penting mulai judul, slogan
hingga deskripsi
Dengan adanya penekanan seperti maka hal yang paling penting hingga yang biasa-biasa saja mudah
untuk dimengerti audiens
Oke kira kita seperti itu kita lanjut penilaian berikutnya ..
Penilaian Ke-3 #Kesatuan
Dalam desain grafis ada yang disebut dengan kesatuan kesatuan memiliki beberapa komponen
penyusun yaitu kedekatan, keselarasan, Kesamaan dan perataan, Saya jelaskan singkatnya aja
 Kedekatan, Cara menempatkan komponen – komponen desain grafis agar terlihat menyatu
atau membuat bentuk semu
 Keselarasan,
 Perataan, bagaimana komponen disimpan dalam perataan dengan objel yang lain seperti rata
kiri, rata kanan, rata kiri kanan dan rata tengah
 Kesaamaan, dilihat dari bentuk dasar seperti persegi, lingkaran atau diagonal. Desain akakb
terlihat ada kesamaan jika desain menggunakan salah satu bentuk dan variasinya, seperti
lingkaran dengan variatif nya elips
Oke itu penjelasan singkatnya, sekarang kita coba terapkan nilai standar tadi pada desain dibawah

ada beberapa penilaian untuk cover diatas sebagai berikut:


 Kedekatan, objek pada desain grafis rapi sekali terlihat 4 logo, jarak antara semua logo rapih
sekali mantap, termasuk objek diatas judul dan deskripsi pas judul
 Perataan, Untuk perataan teks dan objek semua konsiste rata kiri terlihat rapih dan satu irama
 Kesamaan, untuk bentuk kesamaan semua berbetuk horizontal mulai garis putih antara judul.
Kota merah juga garis lurus horizontal
Secara keseluruhan desain diatas dari segala yang admin tahu sudah sempurna
Penilaian Ke-4 #Tata Letak Atau Layout
Sekarang kita penilaian ke tata letak banyak sekali tentang tata letak dalam desain grafis
Pada intinya bagaimana kita menggunakan tata letak yang cocok harmonis tanpa meninggalkan pesan
dari konten desain grafis
Ada tata letak yang cocok untuk deskripsi yang banyak ada juga yang menonjolkan gambar, lebih
jelasnya rekan bisa klik link di bawah:
1001 Tata Letak Desain Grafis Paham Dalam 10 Menit
Sekarang kita bahas penilaian hasil desain grafis dibawah:

ada beberapa penilaian admin untuk desain diatas sebagai berikut:


 Penggunaan warna sangat menyatu warna hijau, silver dan merah muda pada baju aktor tjdak
terlihat bertabarakan
 Teks warna putih kontras mempermudah pembaca semakin mudah
 Visualisasi gambar jam cocok dengan model yang memakai jam tersebut
 Tata letak ini menggunakan picture layout pemilihan layout ini cocok sekali karena kekuatan
pada desain ini adalah gambar jadi penggunaan gambar jam tangan dan model memberikan
kesan mewah
 Menurut admin kekurangan judul akan lebih mudah jika terdapat judul cukup besar tentang
merek jam tangan tersebut dengan adanya judul maka audiens akan lebih mudah mengingat
merek jika mau membeli jam tangan tersebut
Kita lanjut ke penilaian selajutnya yaitu komunikatif
Penilaian Ke-5 #Komunikatif
Desain grafis merupakan salah satu visual bagus salah satu sarana komunikasi dengan gambar
Jadi jika desain grafis tidak bisa dimengerti atau tidak memberikan pesan baik tersurat atau tersirat
maka itu perlu di pertanyakan
bisa jadi warna yang menyatu dengan warna background atau tata letak masih banyak kemungkinan
menjadi pesan tidak tersampaikan
Saya mengambil desain dibawah sebagai bahan penilaian desain grafis

oke kita analisa desain untuk penilaian desain grafis, intinya untuk komunikatif seberapa pahamkah
audiens memahami pesan dari desain kita
jika mudah, cepat maka itu yang diharapkan jika sulit dalam harus diperhatikan dulu maka itu harus di
revisi
Langsung kita bahas….
Pada desain diatas menggunakan copy heavy layout pemilihan tata letak yang cocok untuk desain yang
membutuhkan teks banyak, beberapa penilaian admin untuk teks diatas:
 Warna sudah mancap pas antara background dengan teks
 Pada teks terlihat ada penekanan judul, waktu dan diskon ini efektif audiens langsung
mendapatkan klu dari dari desain diatas
 Gambar visual sudah pas ada tidak terlalu besar memang untuk tipe layout heavy sulit
menggunakan background dengan beberapa warna karena teks yang cukup banyak
 Perataan teks konsisten semua justify rata kiri kanan terlihat semua rapi
jadi kesimpulannya… Desain proster diatas komunikatif pesan bisa tersampaikan ..
Penilaian Ke-6 #Keserasian Warna
Warna sangat berpengaruh pada desain grafis setelah semua di setting mulai layout, ukuran dll
Maka kita tentukan warna desain kita, warna akan membawa psikologi desain kita tidak semua warna
kita gunakan begitu saja
ada kecocokan seperti warna merah untuk berani pas untuk desain tema perjuangan atau warna ungu
untuk desain mewah cocok untuk iklan produk kecantikan
Dan keserasian warna juga mempengaruhi seperti warna kuning bagus digabung warna, putih dan biru
Ini semua bisa kita pelajari di teknik psikologi warna pahamj dahulu baru kita terapkan ke desain grafis
kita, perhatikan desain dibawah:

kita coba analisa warna diatas yaitu biru putih, hitam dan merah… untuk warna mantap ..
warna putih untuk teks pilihan yang tepat tulisan terlihat jelas dan kontras sehingga pesan bisa sangat
mudah tersampaikan
selanjutnya warna batang pohon yaitu biru dengan area gelap sebelah kiri ini sangat menyatu
Dengan area gelap sebelah kiri lebih menyatu dengan background dan memberikan dimensi 3D
Terlihat juga warna merah sebagai atribut dari daun tidak mengalahkan warna hitam sebagai
background dan warna biru sebagai gambar visual utama Untuk desain diataa mancap ..
Penilaian Ke-7 #Kesesuaian Tema
Apapun desain kamu semua berawal dari tema sebagus apapun desain anda jika tidak sesuai dengan
tema artinya tidak akan dipakai
Tema ini muara ide semua mulai warna, tata letak bahkan ukuran media bisa terpengaruh oleh tema
Bayangkan jika desain kita sudah beres lalu tema dirubah besar kemungkinan anda harus buat ulang
Kita contohkan jika tema nya tentang olah pekan olah raga tentu warna yang digunakan cocok untuk
cerah
Gambar visualisasi dan atribut-atribut akan menggunakan yang bertema olah raga semua komponen
inilah yang harus sesuai dengan tema
Saya mengambil desain dibawah sebagai bahan penilaian desain grafis
Saya mengambil desain dibawah sebagai bahan penilaian desain grafis
Desain ini digunakan untuk banner berukuran 3 × 2 m yang suka dipasang di pinggir jalan.
Secara keseluruhan desain poster ini cukup baik,menarik perhatian orang,
Indah untuk dipandang hanya saja desain untuk poster ukuran relatif kecil dan desain baner ukuran
besar
Perlu dibedakan desainnya karena untuk dipasang dipinggir jalan dengan kendaraan berkecepatan
tinggi.
Perbedaan poster desain ukuran kecil dengan poster desain baner ukuran besar sangatlah berbeda.
Perbedaannya terletak pada ukuran dan desainnya yang terlihat pertama kali oleh pemirsa adalah kata
bandung.
Menurut para desain dan penulis yang perlu dijual adalah panggung musik jadi yang harus terlihat
menonjol harusnya itu kata kata panggung musik supaya poster dapat terlihat oleh pemirsa
Sebuah poster panggung musik kurang tercermin karena tidak ada simbol simbol yang mencerminkan
alat musik dan sejenisnya.
Seharusnya didalam poster tersebut setidaknya harus ada sebuah simbol yang berhubungan dengan
acara panggung musik.
Poster ini perlu penelitian tentang simbol simbol yang berhubungan dengan musik seperti
spiker,kaset,CD,gitar dan alat alat musik lainnya.
Poster ini lebih cocok jika acara nya jumpa artis sinetron karena sudah terlihat di dalam poster ini
menginformasikan tentang jumpa fens artis sinetron
Poster ini masih kurang tidak ada keterkaitan dengan judul poster panggung musik karena poster ini
lebih menonjolkan ke acara sebuah konser
Penilaian Ke-8 #Keselarasan Bentuk Dasar
Masih di poster pentas musik diatas sekarang kita akan bahan kesesuaian bentuk dari poster tersebut
Poster ini bentuk desain sudah memperhatikan kaidah kesatuan bentuk lingkaran tak hanya saja
seponsor kuku bima energi
Seakan-akan tidak menyatu dengan desain karena pemilihan warna desain kurang menonjol jadi
terlihat kurang menarik perhatian pemirsa.
Seharusnya seorang desain harus bisa memilih desain kriteria yang cocok untuk sebuah acara.
Seharusnya sebelum mendesain pendesain harus mempersiapkan ide pikiran yang cocok untuk sebuah
acara dan sebelum mendesain
Pendesain harus membuat kerangka kerja karena dengan itu seorang pendesain akan bisa mendesain
suatu poster atau banner sesuai dengan tema judul acara tersebut
Seorang desainer harus bisa mengklasifikasikan dan menyatukan warna yang cocok sesuai dengan
kriteria poster
Selain itu pendesain harus bisa mengambil gambar dan mencocokan warna pada gambar .

Anda mungkin juga menyukai