Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dengan demikian, siklus batuan juga dapat didefinisikan sebagai proses perubahan antara
satu kelompok batuan menjadi kelompok batuan lainnya. Siklus batuan pertama kali
dikemukakan oleh James Hutton pada abad ke 18.
1. Pembekuan magma
Siklus batuan bermulai dari terbentuknya batuan beku akibat adanya pendinginan dan
pembekuan magma dalam bentuk lelehan silikat. Lelehan silikat kemudian mengalami
proses penghabluran melalui erupsi gunung berapi.
Magma yang erupsi sampai ke permukaan bumi disebut dengan magma
ekstrusif, sedangkan yang tidak disebut dengan magma instrusif.
2. Pelapukan batuan beku
Batuan beku yang keluar dari gunung berapi tersebut kemudian tersingkap di permukaan
bumi dan bersentuhan dengan atmosfer/hidrosfer. Hal ini menyebabkan batuan beku
mengalami pelapukan sehingga menjadi hancur.
3. Pergerakan batuan
Batuan beku yang telah hancur tersebut kemudian akan bergerak atau berpindah bisa
karena aliran air (baik di atas ataupun bawah permukaan) ataupun angin. Pergerakan ini
akan terjadi secara terus menerus.
4. Sedimentasi
Hasil pergerakan batuan beku yang sudah hancur itu kemudian mengendap di tempat-
tempat tertentu hingga menumpuk lalu mengeras kembali. Proses ini dinamakan
sedimentasi dan menghasilkan batuan sedimen. Hal ini dikarenakan adanya perekatan
senyawa mineral dalam larutan batuan tersebut (pergerakan batuan dengan air).
5. Metamorfis
Apabila batuan sedimen mengalami peningkatan tekanan dan suhu akibat pengendapan,
maka terjadi perubahan pada bentukan batuan tersebut. Penyesuaian akan lingkungan
akan menyebabkan batuan sedimen berubah bentuk menjadi batuan malihan atau batuan
metamorf.
Jenis-jenis Batuan
Terdapat tiga jenis-jenis batuan, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Berikut penjelasannya.
BATUAN BEKU
Pengertian Batuan Beku
Batuan beku atau batuan igneous berasal dari Bahasa Latin, yaitu ignis (api). Hal ini
dikarenakan batuan beku terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras.
1. Batuan Beku Asam (Granitis): mineral SiO2 tinggi, sedangkan mineral MgO rendah
2. Batuan Beku Intermediet (Andetis): mineral SiO2 dan MgO relatif seimbang
3. Batuan Beku Basa (Basaltis): mineral SiO2 rendah, sedangkan mineral MgO tinggi
Batuan Sedimen
Pengertian Batuan Sedimen
Sedimen telah mengalami proses pengangkutan dari satu tempat ke tempat lainnya dan
mengendap, lalu mengeras sehingga membentuk batuan sedimen. Faktor pembentukannya
berupa iklim, topografi, vegetasi, air, angin, bahkan salju/gletser.
Jenis Batuan Sedimen Berdasarkan Cara Pengendapan
Jenis batuan sedimen berdasarkan cara pengendapan adalah sebagai berikut.
BatuanSedimen Klastik
Batuan Sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk
akibat proses pengendapan secara mekanik ataupun litifikasi batuan-
batuan yang telah ada sebelumnya. Batuan sedimen klastik banyak
mengandung Allogenic Minerals (mineral yang terbentuk di
lingkungan sedimenasi atau pada saat sedimenasi berlangsung).
Batuan Metamorf
Pengertian Batuan Metamorf
Batuan metamorf mengalami perubahan akibat tekanan dan suhu baik dari batuan beku
ataupun batuan sedimen. Contohnya batuan granit menjadi gneis (beku) dan batu kapur
menjadi marmer (sedimen). Faktornya adalah suhu, tekanan, fasa fluida, dan waktu.
Jenis Batuan Metamorf Berdasarkan Faktor Pembentuknya / Tipe
Metamorfosa
Jenis batuan metamorf berdasarkan faktor pembentuknya adalah sebagai berikut.
1. Batuan Metamorf Kataklastik: deformasi mekanis, yaitu dua blok batuan yang
mengalami pergeseran satu dan lainnya di sepanjang zona sesar/patahan. Jenis ini
jarang dijumpai.
2. Batuan Metamorf Kontak: terjadi di dekat intrusi magma atau batuan beku dengan
suhu yang tinggi dan pada cakupan yang tidak luas. Batuan yang dihasilkan sering kali
batuan berbutir halus tanpa foliasi.
3. Batuan Metamorf Dinamo (Metamorfosis Regional): terbentuk akibat faktor tekanan
dan waktu yang lama, misalnya terbentuk dari sedimen tanah liat yang tertimbun
batuan di atasnya dalam waktu yang lama. Contohnya batu sabak (slate), schist, dan
gneisses.
4. Batuan Metamorf Kontak Pneumatalitis: penambahan bahan lain pada saat
perubahan batuan metamorf kontak dan dinamo. Conothnya kuarsa menjadi batu
topaz.
Contoh Batuan Metamorf
Sumber: Noor, 2013
Slaty cleavage :
struktur foliasi planar yang dijumpai pada bidang belah batu
sabak/slate, mineral mika mulai hadir, batuannya disebut slate
(batusabak).
Phylitic :
rekristalisasi lebih kasar daripada slaty cleavage, batuan lebih
mengkilap daripada batusabak (mulai banyak mineral mika),
mulai terjadi pemisahan mineral pipih dan mineral granular
meskipun belum begitu jelas/belum sempurna, batuannya
disebut phyllite (filit).
Schistose :
struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular,
mineral pipih orientasinya menerus/tidak terputus, sering
disebut dengan close schistosity, batuannya disebut schist
(sekis).
Gneisose :
struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular,
mineral pipih orientasinya tidak menerus/terputus, sering
disebut dengan open schistosity, batuannya disebut gneis.