Agus Pranoto,*
Aam Abdussalam, Fahrudin
ABSTRAK
Penelitian ini tentang etika pergaulan dalam Alquran dan implikasinya terhadap pembelajaran
PAI di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan etika pergaulan dalam Alquran
kemudian dicari implikasinya terhadap pembelajaran PAI di sekolah. Pendekatan yang
digunakan yakni pendekatan kualitatif metode tafsir muqaran dengan menelusuri ayat-ayat
yang berhubungan dengan etika pergaulan kemudian menganalisa dengan studi pustaka dan
analisis deskriptif. Sumber data primer berasal dari Alquran, sedangkan sumber data
sekunder dari literatur tafsir, buku, jurnal dan literatur lain yang menunjang. Dalam penelitian
ini disimpulkan bahwa; etika pergaulan sesama muslim dalam Alquran yaitu, 1) mengadakan
perdamaian, 2) menciptakan persaudaraan, 3) tidak menghina sesama muslim, 4) menjauhi
prasangka buruk, mencari-cari kesalahan orang lain, dan menggunjing, 5) saling mengenal
satu sama lain, dan terakhir 6) berkasih sayang terhadap sesama muslim. Adapun etika
pergaulan muslim dengan non-muslim menurut Alquran yaitu; 1) saling bekerja sama, 2)
bersikap tegas dalam hal prinsip terhadap non-muslim, 3) berdamai dengan non-muslim, 4)
berbuat baik dan adil terhadap non-muslim, 5) tidak menjadikan teman orang yang
memerangi karena agama, dan terakhir 6) tidak berbuat aniaya kepada non-muslim. Implikasi
yang dapat diperoleh adalah hendaknya pembelajaran mengarahkan peserta didik untuk dapat
hidup damai, rukun dan saling toleran terhadap perbedaan yang ada baik di internal maupun
eksternal muslim.
agar mereka saling mengenal dalam hal Manusia adalah makhluk sosial,
keturunan. Mereka dapat mengenal ia tidak dapat hidup seorang diri. Dalam
tentang asal usul mereka, keturunan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari
nasab. Setelah terjadi perkenalan misalnya, manusia membutuhkan
tersebut, mereka dapat saling bantuan dari orang lain. Terlebih dalam
mengambil pelajaran, manfaat dan Islam, manusia diciptakan oleh Allah
bekerja sama untuk meningkatkan untuk menjadi khalīfaħ di bumi. Tugas
ketakwaan kepada Allah. yang berat ini tidak dapat dilaksanakan
jika manusia enggan untuk bekerja
f. Berkasih Sayang terhadap sama dengan orang lain. Ayat yang
Sesama Muslim membicarakan mengenai saling bekerja
Terdapat dua ayat yang sama dengan non-muslim adalah surat
membahas tentang hubungan kasih Al-Ḥujurāt ayat 13.
sayang di antara sesama muslim yakni Dalam ayat ini disebutkan
surat Al-Fatḥ ayat 48 dan surat At- bahwa manusia diciptakan sama tidak
Taubah ayat 128. Surat Al-Fatḥ ayat 48 ada perbedaan dari segi penciptaan.
berhubungan dengan berkasih sayang Allah pun menjadikan berbeda suku dan
terhadap sesama muslim. Dalam ayat bangsa agar manusia dapat bekerja satu
ini Allah menerangkan sikap orang sama lain antara berbagai macam latar
muslim terhadap sesama muslim dan belakang, golongan, suku dan bangsa.
juga terhadap non-muslim. Allah Perbedaan yang ditimbulkan sengaja
menegaskan bahwa orang muslim Allah ciptakan untuk menarik minat
adalah orang yang berkasih sayang satu sama lain agar saling mengenal
terhadap sesamanya. Kasih sayang untuk kemudian dapat saling bekerja
dapat diwujudkan dengan berbagai cara, sama. Hendaknya jangan sampai ini
seperti berbuat baik, menolong dan menimbulkan perpecahan di antara
membantu ketika muslim yang lain manusia, namun sebaliknya harus
memerlukan bantuan. Sementara dalam meinmbulkan hubungan yang harmonis
surat At-Taubah ayat 128 menjelaskan di antara mereka.
tentang sifat nabi yang penyayang
terhadap orang-orang beriman. Sikap b. Bersikap Tegas dalam Hal
nabi tersebut diharuskan menjadi Prinsip terhadap Orang Kafir
teladan dan contoh terhadap umat Islam mengatur batasan tentang
muslim generasi saat ini. hubungan muslim dengan non-muslim.
selama itu menyangkut masalah sosial
2. Etika Pergaulan Muslim dengan keduniawian, maka hal tersebut
Non-muslim dalam Alquran diperbolehkan. Namun, jika sudah
Setidaknya ada 6 sikap yang harus mencakup masalah aqidah, muslim
dimiliki oleh seorang muslim dalam harus dapat bersikap tegas kepada non-
bergaul dengan non-muslim. Selain muslim. Ayat yang membicarakan
menekankan kepada hubungan baik mengenai bahasan ini adalah surat Al-
terhadap sesama muslim, Alquran juga Fatḥ ayat 29. Umat muslim hendaknya
tidak mengesampingkan agar setiap bersikap keras kepada orang-orang kafir
muslim menjalin hubungan yang baik pada waktu dan kondisi tertentu. Dan
dengan non-muslim. Berikut penjelasan sudah selayaknya umat Islam bersikap
mengenai temuan peneliti mengenai etika keras seperti perilaku harimau terhadap
pergaulan antara muslim dengan non- mangsanya pada saat peperangan serta
muslim dalam Alquran. dalam rangka penegakan sanksi hukum
a. Saling Bekerja Sama yang dibenarkan oleh Agama.
diperlukan agar lingkungan kondusif dan pendidikan, siswa atau peserta didik
memungkinkan untuk beribadah. diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai
Demikian juga dengan persaudaraan antar yang terkandung dalam etika pergaulan
sesama muslim diperlukan untuk saling
menurut Alquran pada kehidupan di
membantu dalam menjalankan ibadah.
Manusia dituntut untuk bisa hidup secara sekolah maupun di luar sekolah. Sebelum
berkelompok. Tidak ada manusia yang siswa melakukan hal tersebut, pendidik
hidup seorang seorang diri. Sehingga atau guru harus mampu menjadi role
diperlukan suatu upaya agar manusia tetap model bagi siswanya.
hidup dalam kondisi harmonis. Dalam Guru harus menjadi teladan yang
surat Al-Baqaraħ ayat 190 dan Al-Ḥajj baik bagi siswanya. Seorang guru harus
ayat 39 dijelaskan bahwa umat muslim
mampu bersikap sesuai dengan apa yang
haram memerangi orang-orang non-
muslim yang tidak memerangi karena hendak diajarkannya kepada siswa.
agama. Maka, wajib hukumnya untuk Pengajaran akhlak atau etika sangat
hidup rukun berdampingan dengan selain memerlukan keteladanan seorang guru.
non-muslim selama mereka tidak Guru PAI harus mampu menunjukkan
memerangi karena agama, dan tidak perilaku ini ketika bergaul dengan orang-
mengusir umat muslim dari negerinya. orang yang berada di lingkungan lembaga
Implikasi paedagogis teoritis
pendidikan.
meliputi komponen pendidikan seperti
tujuan, kurikulum, pendidik dan peserta Pengawasan terhadap peserta didik
didik. Terdapat banyak lagi komponen- tidak hanya di lakukan di sekolah namun
komponen pendidikan yang lain, seperti juga di luar sekolah. Guru dapat bekerja
media, metode, evaluasi dan sebagainya. dengan orang tua/wali murid dan
Berdasarkan hasil temuan masyarakat dalam rangka menjalankan
mengenai etika pergaulan dalam Alquran, pengawasan ini. Diharapkan agar perilaku
dapat diketahui bahwa terdapat hal-hal siswa tidak berbeda ketika di dalam
yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan maupun di luar sekolah, yakni tetap sesuai
oleh seorang muslim mencakup hubungan dengan tujuan pendidikan Islam.
antara sesama muslim dan muslim dengan
non muslim. Oleh karena itu, pendidikan
hendaknya dapat mengarahkan peserta
didik dan komponen pendidikan yang lain
agar sesuai dengan etika pergaulan dalam
Alquran.
Implikasi praktis berhubungan
dengan dampak secara langsung di
lapangan seperti perilaku pendidik,
mencakup proses pembelajaran yang
dilakukan dan sebagainya. Etika pergaulan
dalam Alquran harus menjadi landasan
guru untuk bertingkah laku di sekolah.
Etika pergaulan dalam Alquran
tidak menghendaki seorang muslim hanya
sampai mengetahui saja namun harus
sampai kepada mempraktekkan ajaran-
ajaran tersebut. Demikian juga dalam