Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERUMUSAN PERENCANAAN KEPERAWATAN


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Keperawatan
Dosen Pembimbing : Dr. Sudirman, MN.

Disusun oleh:
Putri Endang Liestiyana
(P1337420119059)
Kelas 1.A1

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun
masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “Perencanaan Keperawatan” ini disusun untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Metodologi Keperawatan yang dibimbing oleh Bapak Dr.
Sudirman, MN di Jurusan Keperawatan Program Studi DIII Keperawatan Semarang
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini tidak dapat
terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Yth. Bapak Dr. Sudirman, MN selaku Dosen Pembimbing mata kuliah
Metodologi Keperawatan.
2. Yth. Pada kedua orang tua atas segala restu dan do`anya.
3. Teman-teman atas segala kerjasama, motivasi dan dorongannya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan
untuk menambah pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan pembaca.

Semarang, Maret 2020

( Penyusun )

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah yang berjudul “Perencanaan Keperawatan” dibuat oleh Putri Endang


Liestiyana dari kelas 1 A1, disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi
Keperawatan tahun ajaran 2019/2020, yang disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Disetujui oleh :

Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing

Dr. Sudirman, MN

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1. Pengertian Perencanaan Keperawatan..............................................................3
2.2. Tujuan Perencanaan Keperawatan....................................................................4
2.3. Kriteria Hasil.....................................................................................................6
2.4. Menyusun Rencana Keperawatan.....................................................................7
2.5. Jenis Rencana Tindakan Keperawatan
BAB III PENUTUP................................................................................................10
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................10
3.2. Saran................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh
perawat bersama klien dalam menentukan asuhan keperawatan dengan melakukan
pengkajian, diagnosis, merencanakan tindakan yang akan dilakukan,
melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan
dengan berfokus pada klien, berorientasi pada tujuan. Pada setiap tahap saling
terjadi ketergantungan dan saling berhubungan.
Dan dalam makalah ini, penyusun akan menjelaskan salah satu tahap dari
asuhan keperawatan, yaitu tahap perencanaan keperawatan. Yang dimaksud tahap
perencanaan keperawatan ialah tahap dimana suatu dokumen tulisan tangan dalam
menyelesaikan masalah, tujuan, dan intervensi keperawatan. Perencanaan
meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi, mengoreksi
masalah-masalah yang telah diidentifikasikan pada diagnosis keperawatan. Tahap
ini dimulai setelah menentukan diagnosis keperawatan dan menyimpulkan
rencana dokumentasi.
Sebagai mana disebutkan diatas, rencana keperawatan merupakan metode
komunikasi tentang asuhan keperawatan kepada klien. Setiap klien memerlukan
asuhan keperawatan dengan suatu perencanaan yang baik. Karena jika
perencanaannya baik maka pada tahap selanjutnya akan menghasilkan tindakan
yang baik dan benar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan keperawatan?
2. Apa tujuan dari perencanaan keperawatan?
3. Apa kriteria hasil perencanaan keperawatan?
4. Bagaimana cara menyusun rencana keperawatan?
5. Apa saja jenis rencana tindakan keperawatan?

v
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu perencanaan keperawatan.
2. Untuk mengetahui tujuan dari rencana keperawatan.
3. Untuk mengetahui apa saja criteria hasil perencanaan keperawatan.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menyusun rencana keperawatan.
5. Untuk mengetahui jenis dari rencana tindakan keperawatan.

vi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan Keperawatan


Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang
akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa
keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien.
(Pusdiklat, D.III Keperawatan).
Menurut Limidar. H., SKM (1989), perencanaan keperawatan adalah menentukan
prioritas, menulis tujuan, dan menentukan tindakan keperawatan. Sedangkan menurut
Zaidin Ali, SKM, MBA, MM (1989), perencanaan keperawatan yaitu suatu rangkaian
kegiatan penentuan langkah-langkah pemecahan masalah dan prioritasnya, rencana
tindakan dan penilaian asuhan keperawatan pada klien berdasarkan analisis data dan
diagnosis keperawatan.
Perencanaan keperawatan adalah suatu proses di dalam pemecahan masalah yang
merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan dilakukan, bagaimana
dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari semua tindakan keperawatan
(Dermawan, 2012).
Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan tertulis yang
menggambarkan masalah kesehatan pasien, hasil yang akan diharapkan, tindakan-
tindakan keperawatan dan kemajuan pasien secara spesifik (Manurung, 2011).
Perencanaan keperawatan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses
keperawatan sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan keperawatan dalam
usaha membantu, meringankan, memecahkan masalah atau untuk memenuhi
kebutuhan pasien (Setiadi, 2012).

vii
2.2 Tujuan Perencanaan Keperawatan
Tujuan dari rencana perawatan adalah memberikan tindakan perawatan
berdasarkan respons klien terhadap masalah kesehatannya,dan mencegah masalah
baru yang akan timbul. Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam
proses keperawatan berdasarkan masalah aktual dari klien.
     Tujuan intervensi adalah sebagai pengantar untuk mengatur atau mendesain
tindakan perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya, dengan
sasaran mencegah, menghilangkan atau meminimalkan penyebab yang
mempengaruhi status kesehatan tersebut.
Tujuan dokumentasi tahap perencanaan:
·         Sebagai kerangka kerja dalam implementasi keperawatan
·         Merupakan inti dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada masalah
·         Sebagai referensi dalam melkukan modifikasi rencana keperawatan
·         Sarana komunikasi tim keperawatan dalam pendelegasian tugas/instruksi
keperawatan
·         Sebagai landasan ilmiahyang logis dan sistimatis dalam mengerjakan asuhan
keperawatan kepada pasien.
·         Agar semua rencan tindakan dapat dipilih disesuaikan kondisi klien sehingga
efektif.
Tujuan rencana tindakan dibagi menjadi dua menurut Dermawan (2012) yaitu:
a) Tujuan administratif
(1) Untuk mengidentifikasi fokus keperawatan kepada pasien atau kelompok.
(2) Untuk membedakan tanggungjawab perawat dengan profesi kesehatan
lainnya.
(3) Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi
keperawatan.
(4) Untuk menyediakan kriteria klasifikasi pasien.
b). Tujuan klinik
(1) Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan.

viii
(2) Mengkomunikasikan dengan staf perawat; apa yang diajarkan,
diobservasi dan dilaksanakan.
(3) Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga,
dan tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan

2.3 Kriteria Hasil


Kriteria hasil adalah tujuan dan sasaran  yang realistik dan dapat diukur
dimana klien  untuk mencapainya kriteria hasil menggambarkan meteran
untuk mengukur hasil akhir askep. Kriteria hasil merupakan tujuan ke arah
mana perawat kesehatan diarahkan dan dasar untuk rencana askep.
     Kriteria hasil harus konsisten dengan terapi dari tim multidisiplin. Contohnya
kriteria hasil saling berhubungan dengan hasil yang dibuat oleh ahli gizi, ahli terapi
fisik dan okupasi, dokter, pekerja sosial dan yang lainnya. Kriteria hasil disusun
bersama-sama klien, keluarga, dan orang terdekat. Kegagalan klien dan keluarga
dalam menentukan kriteria hasil dan identifikasi hasil yang realistik mempengaruhi
resolusi masalah.
Tujuan, sasaran, dan hasil yang diharapkan dari klien yang diinginkan
adalah sinonim yang mempunyai arti yang sama sebagai kriteria hasil. Kriteria
hasil mengidentifikasi tahapan yang harus diselesikan klien dalam upaya
mencapai kriteria hasil. Kriteria hasil memberikan arah untuk intervensi
keperawatan dan memberikan pondasi untuk evaluasi askep.
Setiap kriteria hasil membuat kata kerja yang dapat diukur untuk
memudahkan proses evaluasi. Kata kerja yang dapat diukur menunjukkan
tindakan yang dapat dilihat, didengar,dan dirasakan oleh perawat. Kriteria
hasil dituliskan dalam rencana askep. Pada tahap lima, yaitu tahap terakhir
dari proses keperawatan, perawat kembali menuliskan kriteria hasil untuk
mengevaluasi apakah klien telah berhasil mencapai hasil tersebut.
Komponen Pernyataan Kriteria Hasil :
a.    Subjek : Menunjukkan siapa yang mencapai kriteria hasil.
Mis: Klien, keluarga, atau orang terdekat dan masyarakat.

ix
b.    Kata kerja yang dapat diukur : Menunjukkan tindakan, tingkah laku, dan respon
dari klien yang dapat dilihat, didengar , atau diraba, jadi dapat diukur.
c.    Hasil : Menunjukkan respon fisiologis, psikologis, dan gaya hidup yang
diharapkan dari klien terhadap intervensi. Klien diharapkan berespon dalam
tingkah laku yang spesifik terhadap intervensi keperawatan tertentu.
d.   Kriteria : Mengukur kemajuan klien dalam mencapai hasil. Kriteria menunjukkan
tingkatan kecakapan yang diperlukan untuk menyelesaikan hasil akhir.
e. Target waktu : Menunjukkan periode waktu tertentu yang diinginkan untuk
mencapai kriteria hasil. Batasan waktu membantu perawat dalam evaluasi. Tahap
untuk memastikan apakah kriteria hasil dicapai dalam periode waktu tersebut.
Penulisan kriteria hasil harus mencangkup :
- Klien sebagai fokusnya
- Terdiri atas satu factor
- Dapat diukur
- Dapat diobservasi langsung
- Ada pembatasan waktu
- Realistis
- Dapat dicapai

2.4 Menyusun Rencana Keperawatan


a) Menentukan prioritas masalah.
Prioritas keperawatan adalah penyusunan diagnosa keperawatan atau masalah
pasien dengan menggunakan tingkat kedaruratan atau kepentingan untuk
memperoleh tahapan intervensi keperawatan yang dibutuhkan. Saat
menentukan prioritas diagnosa keperawatan digunakan standar prioritas
kebutuhan dari Maslow, sebagai berikut :
Prioritas 1 : masalah yang berhubungan dengan kebutuhan fisiologis seperti
respirasi, sirkulasi, nutrisi, hidrasi, eliminasi, suhu dan kesenjangan fisik.
Prioritas 2 : masalah yang berpengaruh pada keselamatan dan keamanan.
Prioritas 3 : masalah yang berpengaruh terhadap cinta dan rasa memiliki.

x
Prioritas 4 : masalah yang berpengaruh pada rasa harga diri.
Prioritas 5 : masalah yang berpengaruh pada kemampuan mencapai sasaran
pribadi atau aktualisasi diri.
Pengurutan prioritas akan dipengaruhi oleh factor-faktor persepsi pasien
terhadap prioritas, untuk itu menanyakan kepada pasien tentang apa yang
dirasakannya merupakan hal yang penting.
b). Menuliskan tujuan dan kriteria hasil.
Tujuan perawatan adalah hasil yang diinginkan dari asuhan keperawatan yang
diharapkan dapat dicapai bersama pasien serta direncanakan untuk
mengurangi masalah yang telah diidentifikasi dalam diagnosis keperawatan
(Manurung, 2011).
Saat merumuskan tujuan, ada beberapa petunjuk umum yang perlu
diperhatikan menurut Manurung (2011), yaitu :
(1) Tujuan dinyatakan dengan istilah hasil yang ingin dicapai, bukan tindakan
keperawatannya. (2) Tujuan keperawatan harus menggambarkan perilaku
pasien yang dapat diamati dan diukur. (3) Tujuan harus realistis,
mencerminkan kemampuan dan keterlibatan pasien.
(4) Setiap tujuan berdasarkan dari satu diagnosis keperawatan.
Kriteria hasil mempunyai ciri-ciri menurut Dermawan (2012) yaitu setiap
kriteria hasil berhubungan dengan tujuan yang telah ditetapkan, hasil yang
ditetapkan dalam kriteria hasil, memungkinkan untuk dicapai, setiap kriteria
hasil adalah pernyataan satu hal yang spesifik, kriteria harus sekonkrit
mungkin untuk memudahkan pengukuran, kriteria cukup besar atau dapat
diukur, kriteria menggunakan kata-kata positif bukan menggunakan kata
negatif.
Pedoman penulisan kriteria hasil menurut Setiadi (2012) adalah berfokus pada
pasien, singkat dan jelas, dapat diobservasi dan dapat diukur, ada batas waktu,
ditentukan oleh perawat dan pasien.
c). Memilih rencana tindakan atau intervensi keperawatan.
(1) Tindakan keperawatan harus aman bagi pasien.

xi
(2) Tindakan keperawatan harus sejalan dengan tindakan pengobatan.
(3) Tindakan keperawatan harus didasari prinsip dan pengetahuan yang
digabungkan dari pendidikan dan pengalaman sebelumnya.
(4) Tulis sekumpulan tindakan keperawatan untuk mencapai setiap tujuan.
(5) Pilih satu kumpulan tindakan keperawatan yang kiranya cocok dengan
sikap yang disebutkan dalam pernyataan tujuan.
(6) Tindakan keperawatan harus realistis.
(7) Tindakan keperawatan harus penting bagi peningkatan kesehatan pasien
dan sejalan dengan tujuan serta nilai perseorangan pasien.
(8) Gunakan pasien sebagai sumber-sumber dalam memilih tindakan
keperawatan.
(9) Tulis tindakan keperawatn secara berurutan.
2.5 Jenis Rencana Tindakan Keperawatan
 Rencana Diagnosa Keperawatan
Petunjuk untuk penulisan diagnose keperawatan meliputi
- Pemakaian PE dan PES untuk format diagnosa aktual , kecuali ketika
petugas yang berbeda mengambil tindakan segera ( untuk contoh tanda
dan gejala pencatatan , sebelum dan sesudah diagnosa )
- Catat diagnosa keperawatan potensial dalam sebuah problem/ format
etilogi
- Pemakaian terminology tetap dengan diagnosa keperawatan karangan
NANDA sehubungan dengan diantara problem dan etiologi dan di
banding dengan diantara etiologi , sign dan symptom tergantung bahasa ,
jika masalah tidak selesai menurut NANDA
- Merujuk pada daftar yang dapat di terima , bentuk diagnose
keperawatan untuk catatan standar dalam saku atau ringakasan.
- Mulai pernyataan diagnose dengan mengubah redaksinya ke dalam
kedaandiagnose.
- Pastikan data mayor dan penunjang data minor karakteristik
pendefinisian di peroleh dokumentasi bagian pengkajian pasien untuk

xii
menegakkan diagnose keperawatan
- Pernyataan dalam perencanaan keperawatan daftar masalah dan nama
dokumentasi dalam catatan keperawatan.
- Hubungkan pada tiap – tiap diagnose keperawatan bila merujuk dan
memberikan laporan perubahan.
- Setiap pergantian jaga perawat , gunakan diagnose keperawatan sebagai
pedoman untuk pengkajian , tindakan dan evaluasi.
- Catat bahan perawatan adalah dasar untuk pertimbangan dari langkah –
langkah proses keperawatan.
- Pencatatan semua diagnose keperawatan harus merefleksikan dimensi
dalam masalah yang berorientasi pada pencatatan perawat.
- Suatu agenda atau pencatatan mungkin memerlukan untuk membuat
diagnosa keperawatan dan sistem pencatatan yang relevan.
 Rencana Terapeutik
Intervensi terapeutik yaitu intrvensi yang diberikan langsung pada pasien. contoh
: mengajarkan tehnikbatukTindakan terapeutik adalah asuhan keperawwatan
yang langsung sesuai dengan keadaan klien. Rencana keperawatan yang lebih
dari satu harus dikerjakan sungguh-sungguh sesuai prioritas masalah dalam
diagnosa keperawatan.
1. Rencana Penkes
Intervensi penkes adalah pedoman yang dipakai sebagi petunjuk pada waktu
pelaksanaan prose belajar mengajar
Fungsi:
Mengefektifkan perencanaan dan pelaksaan program pengajaran secara sistem
untuk dijadikan sebagai pedoman dalam proses belajar mengajar
Langkah-langkah perencanaan
1.      Menetukan prioritas masalah
Kebutuhan belajarharus diurut berdasarkan prioritas, cara menentukan prioritas
diantaranya adalah:

xiii
-          Motivasi klien/objek berkonsentrasi pada kebutuhan belajar yang telah
diidentifikasi
-          Sesuai dengan herarki kebutuhan dasar maslow
·         Kteria untuk memprioritaskan pengajaran didalam komunitas, antara lain:
-          Kesadaran komunitas terhadap masalah
-          Motivasi komunitas memecahkan masalah
-          Kemampuan petugas/perawat untuk mempengaruhi pemecahan masalah
-          Berat seta konsekuensi jika masalah tidak terpecahkan
2.      Menetapkan tujuan belajar
Tujuan belajar dapat disamakan dengan tujuan asuhan keperawatan, baik sekali
jika berdasarkan tiga ranah belajar yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor.
Tujuan belajar yang dirancang dengan baik akan menuntun perencanaan tentang
isi atau substansi, metode, sterategi, aktifitas dan perencanaan metode evaluasi
belajar.
2. Rencana Kolaborasi
sebuah tindakan logis atau masuk akal. Yang dilakukan dengan sengaja guna
kepentingan klien atau pasien. Hal ini umumnya dilakukan berdasarkan perintah
atau keputusan dari dokter atau pihak yang memiliki kekuasan atas pembuatan
keputusan. Tapi bisa saja intervensi ini dibuat atas kesepakatan antar dua pihak
tertentu.
Jadi, intervensi dalam kesehatan ini tidak hanya bisa dilakukan oleh salah satu
pihak dari badan kesehatan saja, misalnya dokter. Tapi juga memungkinkan
pihak lain untuk turut serta memberikan saran atau mendukung terjadinya
intevensi tersebut. Contohnya adalah kolaborasi atau diskusi yang dilakukan oleh
dokter dan perawatnya, demi memberikan yang terbaik untuk pasien.

xiv
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tahap perencanaan dalam
keperawatan ini sangat penting, hal ini dilakukan agar proses keperawatan dapat
dicapai sesuai apa yang diharapkan. Rencana keperawatan yang akan disusun
harus mempunyai beberapa komponen, yaitu prioritas masalah, kriteria hasil,
rencana intervensi, dan pendokumentasi. Komponen-komponen tersebut sangat
membantu pada proses evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan yang telah
diimplementasikan.
3.2 Saran
Dari hasil makalah yang penulis buat ini, maka masih banyak kekurangannya,
baik dari sisi isinya maupun dari sumber-sumber yang diambil, oleh karena itu
untuk kelanjutannya penulis mengharapkan pembaca dapat meningkatkan dan
mengembangkan lagi mengenai hal ini.

xv
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unimus.ac.id/2026/6/BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/22283709/PERENCANAAN_KEPERAWATAN_Disusu
n_oleh_Mahasiswa_Kelompok_6A
http://istianurwanti.blogspot.com/p/tujuan-perencanaan-keperawatan.html
http://marabpisurya.blogspot.com/2010/03/perencanan-dalam-keperawatan.html

xvi

Anda mungkin juga menyukai