Putri Endang - 1A1 - 059 - Tugas Metkep
Putri Endang - 1A1 - 059 - Tugas Metkep
Disusun oleh:
Putri Endang Liestiyana
(P1337420119059)
Kelas 1.A1
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun
masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “Perencanaan Keperawatan” ini disusun untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Metodologi Keperawatan yang dibimbing oleh Bapak Dr.
Sudirman, MN di Jurusan Keperawatan Program Studi DIII Keperawatan Semarang
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini tidak dapat
terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Yth. Bapak Dr. Sudirman, MN selaku Dosen Pembimbing mata kuliah
Metodologi Keperawatan.
2. Yth. Pada kedua orang tua atas segala restu dan do`anya.
3. Teman-teman atas segala kerjasama, motivasi dan dorongannya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan
untuk menambah pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan pembaca.
( Penyusun )
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
Dr. Sudirman, MN
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1. Pengertian Perencanaan Keperawatan..............................................................3
2.2. Tujuan Perencanaan Keperawatan....................................................................4
2.3. Kriteria Hasil.....................................................................................................6
2.4. Menyusun Rencana Keperawatan.....................................................................7
2.5. Jenis Rencana Tindakan Keperawatan
BAB III PENUTUP................................................................................................10
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................10
3.2. Saran................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
iv
BAB I
PENDAHULUAN
v
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu perencanaan keperawatan.
2. Untuk mengetahui tujuan dari rencana keperawatan.
3. Untuk mengetahui apa saja criteria hasil perencanaan keperawatan.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menyusun rencana keperawatan.
5. Untuk mengetahui jenis dari rencana tindakan keperawatan.
vi
BAB II
PEMBAHASAN
vii
2.2 Tujuan Perencanaan Keperawatan
Tujuan dari rencana perawatan adalah memberikan tindakan perawatan
berdasarkan respons klien terhadap masalah kesehatannya,dan mencegah masalah
baru yang akan timbul. Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam
proses keperawatan berdasarkan masalah aktual dari klien.
Tujuan intervensi adalah sebagai pengantar untuk mengatur atau mendesain
tindakan perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya, dengan
sasaran mencegah, menghilangkan atau meminimalkan penyebab yang
mempengaruhi status kesehatan tersebut.
Tujuan dokumentasi tahap perencanaan:
· Sebagai kerangka kerja dalam implementasi keperawatan
· Merupakan inti dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada masalah
· Sebagai referensi dalam melkukan modifikasi rencana keperawatan
· Sarana komunikasi tim keperawatan dalam pendelegasian tugas/instruksi
keperawatan
· Sebagai landasan ilmiahyang logis dan sistimatis dalam mengerjakan asuhan
keperawatan kepada pasien.
· Agar semua rencan tindakan dapat dipilih disesuaikan kondisi klien sehingga
efektif.
Tujuan rencana tindakan dibagi menjadi dua menurut Dermawan (2012) yaitu:
a) Tujuan administratif
(1) Untuk mengidentifikasi fokus keperawatan kepada pasien atau kelompok.
(2) Untuk membedakan tanggungjawab perawat dengan profesi kesehatan
lainnya.
(3) Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi
keperawatan.
(4) Untuk menyediakan kriteria klasifikasi pasien.
b). Tujuan klinik
(1) Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan.
viii
(2) Mengkomunikasikan dengan staf perawat; apa yang diajarkan,
diobservasi dan dilaksanakan.
(3) Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga,
dan tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan
ix
b. Kata kerja yang dapat diukur : Menunjukkan tindakan, tingkah laku, dan respon
dari klien yang dapat dilihat, didengar , atau diraba, jadi dapat diukur.
c. Hasil : Menunjukkan respon fisiologis, psikologis, dan gaya hidup yang
diharapkan dari klien terhadap intervensi. Klien diharapkan berespon dalam
tingkah laku yang spesifik terhadap intervensi keperawatan tertentu.
d. Kriteria : Mengukur kemajuan klien dalam mencapai hasil. Kriteria menunjukkan
tingkatan kecakapan yang diperlukan untuk menyelesaikan hasil akhir.
e. Target waktu : Menunjukkan periode waktu tertentu yang diinginkan untuk
mencapai kriteria hasil. Batasan waktu membantu perawat dalam evaluasi. Tahap
untuk memastikan apakah kriteria hasil dicapai dalam periode waktu tersebut.
Penulisan kriteria hasil harus mencangkup :
- Klien sebagai fokusnya
- Terdiri atas satu factor
- Dapat diukur
- Dapat diobservasi langsung
- Ada pembatasan waktu
- Realistis
- Dapat dicapai
x
Prioritas 4 : masalah yang berpengaruh pada rasa harga diri.
Prioritas 5 : masalah yang berpengaruh pada kemampuan mencapai sasaran
pribadi atau aktualisasi diri.
Pengurutan prioritas akan dipengaruhi oleh factor-faktor persepsi pasien
terhadap prioritas, untuk itu menanyakan kepada pasien tentang apa yang
dirasakannya merupakan hal yang penting.
b). Menuliskan tujuan dan kriteria hasil.
Tujuan perawatan adalah hasil yang diinginkan dari asuhan keperawatan yang
diharapkan dapat dicapai bersama pasien serta direncanakan untuk
mengurangi masalah yang telah diidentifikasi dalam diagnosis keperawatan
(Manurung, 2011).
Saat merumuskan tujuan, ada beberapa petunjuk umum yang perlu
diperhatikan menurut Manurung (2011), yaitu :
(1) Tujuan dinyatakan dengan istilah hasil yang ingin dicapai, bukan tindakan
keperawatannya. (2) Tujuan keperawatan harus menggambarkan perilaku
pasien yang dapat diamati dan diukur. (3) Tujuan harus realistis,
mencerminkan kemampuan dan keterlibatan pasien.
(4) Setiap tujuan berdasarkan dari satu diagnosis keperawatan.
Kriteria hasil mempunyai ciri-ciri menurut Dermawan (2012) yaitu setiap
kriteria hasil berhubungan dengan tujuan yang telah ditetapkan, hasil yang
ditetapkan dalam kriteria hasil, memungkinkan untuk dicapai, setiap kriteria
hasil adalah pernyataan satu hal yang spesifik, kriteria harus sekonkrit
mungkin untuk memudahkan pengukuran, kriteria cukup besar atau dapat
diukur, kriteria menggunakan kata-kata positif bukan menggunakan kata
negatif.
Pedoman penulisan kriteria hasil menurut Setiadi (2012) adalah berfokus pada
pasien, singkat dan jelas, dapat diobservasi dan dapat diukur, ada batas waktu,
ditentukan oleh perawat dan pasien.
c). Memilih rencana tindakan atau intervensi keperawatan.
(1) Tindakan keperawatan harus aman bagi pasien.
xi
(2) Tindakan keperawatan harus sejalan dengan tindakan pengobatan.
(3) Tindakan keperawatan harus didasari prinsip dan pengetahuan yang
digabungkan dari pendidikan dan pengalaman sebelumnya.
(4) Tulis sekumpulan tindakan keperawatan untuk mencapai setiap tujuan.
(5) Pilih satu kumpulan tindakan keperawatan yang kiranya cocok dengan
sikap yang disebutkan dalam pernyataan tujuan.
(6) Tindakan keperawatan harus realistis.
(7) Tindakan keperawatan harus penting bagi peningkatan kesehatan pasien
dan sejalan dengan tujuan serta nilai perseorangan pasien.
(8) Gunakan pasien sebagai sumber-sumber dalam memilih tindakan
keperawatan.
(9) Tulis tindakan keperawatn secara berurutan.
2.5 Jenis Rencana Tindakan Keperawatan
Rencana Diagnosa Keperawatan
Petunjuk untuk penulisan diagnose keperawatan meliputi
- Pemakaian PE dan PES untuk format diagnosa aktual , kecuali ketika
petugas yang berbeda mengambil tindakan segera ( untuk contoh tanda
dan gejala pencatatan , sebelum dan sesudah diagnosa )
- Catat diagnosa keperawatan potensial dalam sebuah problem/ format
etilogi
- Pemakaian terminology tetap dengan diagnosa keperawatan karangan
NANDA sehubungan dengan diantara problem dan etiologi dan di
banding dengan diantara etiologi , sign dan symptom tergantung bahasa ,
jika masalah tidak selesai menurut NANDA
- Merujuk pada daftar yang dapat di terima , bentuk diagnose
keperawatan untuk catatan standar dalam saku atau ringakasan.
- Mulai pernyataan diagnose dengan mengubah redaksinya ke dalam
kedaandiagnose.
- Pastikan data mayor dan penunjang data minor karakteristik
pendefinisian di peroleh dokumentasi bagian pengkajian pasien untuk
xii
menegakkan diagnose keperawatan
- Pernyataan dalam perencanaan keperawatan daftar masalah dan nama
dokumentasi dalam catatan keperawatan.
- Hubungkan pada tiap – tiap diagnose keperawatan bila merujuk dan
memberikan laporan perubahan.
- Setiap pergantian jaga perawat , gunakan diagnose keperawatan sebagai
pedoman untuk pengkajian , tindakan dan evaluasi.
- Catat bahan perawatan adalah dasar untuk pertimbangan dari langkah –
langkah proses keperawatan.
- Pencatatan semua diagnose keperawatan harus merefleksikan dimensi
dalam masalah yang berorientasi pada pencatatan perawat.
- Suatu agenda atau pencatatan mungkin memerlukan untuk membuat
diagnosa keperawatan dan sistem pencatatan yang relevan.
Rencana Terapeutik
Intervensi terapeutik yaitu intrvensi yang diberikan langsung pada pasien. contoh
: mengajarkan tehnikbatukTindakan terapeutik adalah asuhan keperawwatan
yang langsung sesuai dengan keadaan klien. Rencana keperawatan yang lebih
dari satu harus dikerjakan sungguh-sungguh sesuai prioritas masalah dalam
diagnosa keperawatan.
1. Rencana Penkes
Intervensi penkes adalah pedoman yang dipakai sebagi petunjuk pada waktu
pelaksanaan prose belajar mengajar
Fungsi:
Mengefektifkan perencanaan dan pelaksaan program pengajaran secara sistem
untuk dijadikan sebagai pedoman dalam proses belajar mengajar
Langkah-langkah perencanaan
1. Menetukan prioritas masalah
Kebutuhan belajarharus diurut berdasarkan prioritas, cara menentukan prioritas
diantaranya adalah:
xiii
- Motivasi klien/objek berkonsentrasi pada kebutuhan belajar yang telah
diidentifikasi
- Sesuai dengan herarki kebutuhan dasar maslow
· Kteria untuk memprioritaskan pengajaran didalam komunitas, antara lain:
- Kesadaran komunitas terhadap masalah
- Motivasi komunitas memecahkan masalah
- Kemampuan petugas/perawat untuk mempengaruhi pemecahan masalah
- Berat seta konsekuensi jika masalah tidak terpecahkan
2. Menetapkan tujuan belajar
Tujuan belajar dapat disamakan dengan tujuan asuhan keperawatan, baik sekali
jika berdasarkan tiga ranah belajar yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor.
Tujuan belajar yang dirancang dengan baik akan menuntun perencanaan tentang
isi atau substansi, metode, sterategi, aktifitas dan perencanaan metode evaluasi
belajar.
2. Rencana Kolaborasi
sebuah tindakan logis atau masuk akal. Yang dilakukan dengan sengaja guna
kepentingan klien atau pasien. Hal ini umumnya dilakukan berdasarkan perintah
atau keputusan dari dokter atau pihak yang memiliki kekuasan atas pembuatan
keputusan. Tapi bisa saja intervensi ini dibuat atas kesepakatan antar dua pihak
tertentu.
Jadi, intervensi dalam kesehatan ini tidak hanya bisa dilakukan oleh salah satu
pihak dari badan kesehatan saja, misalnya dokter. Tapi juga memungkinkan
pihak lain untuk turut serta memberikan saran atau mendukung terjadinya
intevensi tersebut. Contohnya adalah kolaborasi atau diskusi yang dilakukan oleh
dokter dan perawatnya, demi memberikan yang terbaik untuk pasien.
xiv
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tahap perencanaan dalam
keperawatan ini sangat penting, hal ini dilakukan agar proses keperawatan dapat
dicapai sesuai apa yang diharapkan. Rencana keperawatan yang akan disusun
harus mempunyai beberapa komponen, yaitu prioritas masalah, kriteria hasil,
rencana intervensi, dan pendokumentasi. Komponen-komponen tersebut sangat
membantu pada proses evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan yang telah
diimplementasikan.
3.2 Saran
Dari hasil makalah yang penulis buat ini, maka masih banyak kekurangannya,
baik dari sisi isinya maupun dari sumber-sumber yang diambil, oleh karena itu
untuk kelanjutannya penulis mengharapkan pembaca dapat meningkatkan dan
mengembangkan lagi mengenai hal ini.
xv
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unimus.ac.id/2026/6/BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/22283709/PERENCANAAN_KEPERAWATAN_Disusu
n_oleh_Mahasiswa_Kelompok_6A
http://istianurwanti.blogspot.com/p/tujuan-perencanaan-keperawatan.html
http://marabpisurya.blogspot.com/2010/03/perencanan-dalam-keperawatan.html
xvi