Anda di halaman 1dari 6

Journal Homepage: https://e-journal.unair.ac.

id/PMNJ/index
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY HEALTH NURSING
(Jurnal Keperawatan Komunitas)
Vol. 8, No. 1, Agustus 2019

Laman Jurnal: https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN

PENGARUH MUROTTAL AL-QURAN TERHADAP PENGENDALIAN MARAH


DAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI
(Al-Qur'an Murottal Effects on Anger Management and Blood Pressure in Patients with
Hypertension)

Choirina Nur Aziza, Abu Bakar and Elida Ulfiana


Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

ABSTRAK
RIWAYAT ARTIKEL
Diterima: 17 Maret 2019 Pendahuluan: Murottal Al-Qur’an merupakan salah satu intervensi non konvensional
Disetujui: 01 Oktober 2019 dalam mengendalikan emosi seseorang yang mempengaruhi tekanan darah pada
penderita hipertensi karena dengan mendengarkan murottal Al-Qur’an selama beberapa
menit atau jam dapat memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang. Tujuan
KONTAK PENULIS penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh murottal Al-Qur’an terhadap
pengendalian emosi (Anger Management) dan tekanan darahpada penderita hipertensi.
Choirina Nur Aziza
choirina.nur.aziza- Metode: Penelitian ini menggunakan quasi-experimental pretest-posttest with two
2017@fkp.unair.ac.id group design. Total sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 responden yang menderita
Fakultas Keperawatan, hipertensi dan belum pernah mendapatkan intervensi apapun, beragama Islam, berusia
Universitas Airlangga
20-60 tahun dan tidak mengalami gangguan pendengaran di Desa Sukorejo Bojonegoro
dan penelitian ini melalui Door to Door. Analisis ini menggunakan uji Wilcoxon Signed
Ranks Test dan Mann-Whitney U Test. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
murottal Al-Qur’an dan variabel dependen adalah pengendalian emosi (Anger
Management) dan tekanan darah.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan tingkat pengendalian emosi dengan
cara mengatasi emosi negative, mampu menenangkan diri, dapat mengontrol emosi dan
dapat menunjukkan respon emosi yang tepat. Pengendalian emosi kelompok perlakuan
(p=0,000) dan kelompok kontrol (p=0,001), pada tekanan darah (sistol p=0,000), (diastol
p=0,001) dan tidak terdapat perbedaan tekanan darah pada kelompok kontrol (sistol
p=0,317 dan diastole p=0,705). Pada Uji Mann-whitney pada pengendalian emosi
(p=0,000), tekanan darah sistol (p=0,004) dan tekanan darah diastol (p=0,064).
Kesimpulan: Mendengarkan murottal Al-Qur’an dapat memberikan dampak positif,
karena dapat memberikan ketenangan dan perasaan nyaman yang dapat mengendalikan
emosi marah dan tekan darah. Perawat dapat memberikan intervensi mendengarkan
murottal Al-Qur’an pada penderita hipertensi untuk mengendalikan emosi marah dan
tekanan darah.
Kata Kunci
Murottal Al-Qur’an, Pengendalian Emosi, Anger Management, Tekanan Darah, Hipertensi

ABSTRACT
Introduction: Al-Qur'an Murottal is one of the interventions in controlling human
emotions and influencing blood pressure in patients with hypertension because listening
to Al-Qur'an Murottal can have a positive impact on one's body. The purpose of this study
was to determine the effect of Al-Qur'an Murottal on emotional control (Anger Ma-
nagement) and blood pressure in patients with hypertension.
Method: This study used quasi-experimental pretest-posttest with two group designs
The total samples in this study were 44 respondents who had hypertension and had
never received any intervention, were Muslim, replaced 20-60 years and had no hearing
difficulties in Sukorejo Village, Bojonegoro and this research through door to door.
Wilcoxon Signed Ranks Test and the Mann-Whitney U Test were used to analyse this
study.

http://e-journal.unair.ac.id/IJCHN | 23
C. N. AZIZA ET AL.

Result: The Wilcoxon Signed Ranks Test showed differences in the level of emotional
control in the treatment group (p = 0,000) and the control group (p = 0,001), blood
pressure was different in the treatment group (systolic blood pressure p = 0,000 and
diastolic blood pressure p = 0,001) and there was no difference in blood pressure in the
control group (systolic blood pressure p = 0.317 and diastolic blood pressure p=0.705).
The Mann-Whitney U Test showed differences in the level of emotional control in the
treatment group and the control group (p = 0,000) and there were differences in blood
pressure between the treatment group and the control group (systolic blood pressure
p=0.004 and diastolic blood pressure p = 0.064).
Conclusion: Listening to Al-Qur'an Murottal can have a positive impact. So Nurses can
provide Al-Qur'an Murottal listening interventions for patients with hypertensionthat
control patients’s anger and suppress blood emotions.
Keywords
Al Qur’an Murottal, Emotional control, anger management, blood pressure,
hypertension

Kutip sebagai: Aziza, C. N., Bakar, A., & Ulfiana, (2019). Pengaruh Murottal Al-Quran terhadap
Pengendalian Marah dan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi. Indonesian J. of
Community Health Nurs. J., 8(1), 23-28.

1. PENDAHULUAN atau emosi dapat menyebabkan penambahan kadar


adrenalin dalam jumlah besar (Tharayyarah, 2013).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu Sedangkan hipertensi sendiri dipengaruhi oleh
peningkatan abnormal tekanan darah dalam hormon kortisol. Kortisol sebagai glikokortikoid ada-
pembuluh darah arteri secara terus menerus lebih lah berperan besar dalam proses metabolisme
dari suatu periode. Hipertensi memiliki prevalensi glukosa serta metabolisme protein dan lemak melalui
yang tinggi pada masyarakat umum, merupakan peningkatan proses glukoneogenesis di hati dan
faktor risiko utama penyebab kematian terbesar di berperan dalam proses adaptasi terhadap stress.
seluruh dunia, menjadi penyebab terjadinya stroke Fungsi lain dari kortisol adalah mengatur tonus ar-
dan penyakit jantung koroner (PJK) (Bhagani, Kapil, teriol dan menjaga tekanan darah (merangsang
& Lobo, 2018). Mulai dari anak-anak sampai lansia sekresi angiotensin II) (Aini & Aridiana, 2016).
sangat berisiko terhadap terjadinya hipertensi. Keadaan ini diakibatkan oleh adanya efek permisif
Faktor-faktor risiko ini dianggap tidak dapat diubah signifikan kortisol terhadap aktivitas hormon lain.
(misalnya usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga) Epinefrin adalah salah satu jenis hormon yang ak-
atau dapat dimodifikasi (misalnya, obesitas, gaya tivitasnya dipengaruhi oleh kadar hormon kortisol,
hidup, merokok, koping terhadap stres) (Starner & kortisol harus ada dalam jumlah yang memadai agar
Peters, 2015). epinefrin dapat menimbulkan vasokonstriksi
Penelitian awal tentang kaitan antara emosi dan (penyempitan pembuluh darah).
perilaku emosional dengan penyakit hipertensi. Kondisi stres tubuh akan meningkatkan sekresi
Kemarahan adalah emosi yang telah menerima epinefrin hingga 300 kali lipat dari kadar normalnya,
banyak perhatian penelitian karena memunculkan tergantung dari jenis dan intensitas rangsangan
peningkatan kardiovaskular yang kuat. Penelitian stress (Sherwood, 2014). Kortisol meningkatkan
telah menunjukkan bahwa tingkat kemarahan yang aktivitas epinefrin, sehingga terjadi peningkatan
berlebihan serta gaya ekspresi kemarahan yang frekuensi jantung dan tekanan darah (Aini &
berbeda (penekanan, ekspresi, atau kontrol Aridiana, 2016). Karena hal tersebut dapat meng-
kemarahan) dapat memiliki dampak yang signifikan akibatkan terjadinya peningkatan emosional pada
terhadap kesehatan. Orang dengan tingkat ekspresi penderita hipertensi.
kemarahan yang tinggi ditemukan berisiko tinggi Jiwa manusia adalah kekuatan, spiritualitas
untuk penyakit jantung koroner dan peningkatan mempunyai arti yang berbeda bagi setiap individu.
reaktivitas tekanan darah terhadap stres. Hal ini Oleh karena itu, perawat memerlukan kesadaran
terutama berlaku untuk pria. Penelitian menun- terhadap spiritualitas diri mereka agar dapat
jukkan bahwa wanita lebih mungkin untuk mengelola menyediakan pelayanan spiritual yang relevan dan
atau menekan kemarahan mereka dalam hati, dengan sesuai. Dalam menyelenggarakan pelayanan spiritual
penekanan terkait dengan tekanan darah tinggi yang suportif dan penuh arti, penting bagi perawat
(Starner & Peters 2015). untuk memahami konsep-konsep spiritualitas,
Secara ilmiah terbukti bahwa sejumlah hormon kesejahteraan spiritualitas, kepercayaan, agama, dan
nor-adrenalin dalam darah dapat bertambah sampai harapan. Perawat perlu melayani individu secara
dua atau tiga kali lipat dalam posisi berdiri selama
lima menit. Sementara hormon adrenalin, hanya naik
sedikit ketika berdiri. Sementara itu, tekanan jiwa

24 | Volume 8 No 1 AGUSTUS 2019


INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY HEALTH NURSING

keseluruhan dan menerima kepercayaan serta penga- Dalam penelitian ini peniliti dibantu oleh 9 petugas
laman klien ketika menyelenggarakan pelayanan kesehatan (perawat) yang sudah menyamakan
spiritual (Potter & Perry, 2009). persepsi tentang penelitian ini, dalam pengisian
Bidang kedokteran jiwa memiliki cara dalam kuesioner maupun dalam melakukan intervensi
mengobati penderita marah, melalui pengurangan kepada responden.
sensitivitas emosi, yaitu dengan melatih pasien untuk Intervensi mendengarkan murottal Al-Qur’an
melakukan relaksasi sambil mengahadapi situasi kemudian diberikan kepada kelompok perlakuan.
yang sulit sehingga ia terlatih mengahadapinya tanpa Peneliti dan 9 asisten penelitian satu persatu
marah atau emosi (Tharayyarah, 2013). melakukan intervensi di setiap rumah kelompok
Salah satu cara melakukan relaksasi yaitu melalui perlakuan. Dengan mendengarkan murottal Al-
suara yang dapat menurunkan hormon-hormon stres, Qur’an (Q.S Ar-Rahman) selama 10-15 menit,
mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi
perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa mendengarkan murottal terlebih dahulu dilakukan
takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia observasi tekanan darah. Intervensi dilakukan 2 hari
tubuh sehingga menurunkan tekanan darah (Heru, sekali selama 1 minggu di rumah masing-masing
2008). Oleh karena itu terapi dengan suara dapat responden, di ruangan yang tertutup. Responden
dipilih sebagai metode alternatif untuk membantu dikondisikan dalam keadaan duduk dan
menurunkan tekanan darah. mendengarkan murottal Q.S Ar-Rahman. Intervensi
Karena kebutuhan dari pasien adalah kebutuhan dilakukan satu kali pada waktu sore hari.
holistik yang mencakup kebutuhan bio-psiko-sosial- Setelah intervensi diberikan kepada kelompok
spitual-kultural, maka dari itu sebagai perawat harus perlakuan selama 1 minggu, peneliti melakukan
memberikan pelayanan terhadap kebutuhan dari penilaian ulang (posttest) kepada kedua kelompok
setiap pasien. Berdasarkan dari hal tersebut, terapi untuk mengetahui tekanan darah, tingkat stress,
suara murottal Al-Qur’an akan digunakan dalam emosi yang dirasakan pada penderita hipertensi.
penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Peneliti juga membandingkan tekanan darah, tingkat
dari murottal Al-Qur’an terhadap pengendalian emosi stress, emosi yang dirasakan antara kelompok
(Anger Management) dan penurunan tekanan darah perlakuan yang diberi intervensi mendengarkan mu-
pada penderita hipertensi. rottal Al-Qur’an dengan kelompok kontrol yang
hanya sekali mendapatkan intervensi mendengarkan
2. METODE murottal Q.S Ar-Rahman pada saat posttest.
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah
Desain penelitian ini adalah quasy experiment
adalah mendengar murottal Al-Qur’an. dan variabel
dengan pendekatan pre and post control group yaitu
dependen dalam penelitian ini adalah adalah pengen-
untuk melihat hubungan sebab akibat dengan
dalian emosi (Anger Management) pada penderita
melibatkan kelompok kontrol dan kelompok
hipertensi. Penelitian ini telah lulus etik dari Komisi
perlakuan (Nursalam, 2016). Total sampel dalam
Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan
penelitian ini berjumlah 44 responden yang
Universitas Airlangga Surabaya dengan nomor surat
menderita hipertensi dan belum pernah
1242-KEPK.
mendapatkan intervensi apapun, beragama Islam,
berusia 20-60 tahun dan tidak mengalami gangguan
3. HASIL
pendengaran di Desa Sukorejo, Bojonegoro.
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Bojonegoro Karakteristik responden penelitian kelompok
pada bulan Januari-Agustus 2018. Dalam penelitian perlakuan dan kelompok kontrol masing-masing 22
ini uji normalitas dilakukan sebelum dilakukan responden dapat dilihat pada Tabel 1 tentang
analisis data. Hasil uji normalitas didapatkan nilai karakteristik demografi di Desa Sukorejo, Kabupaten
p<0,05 yang berarti data tidak normal. Berdasarkan Bojonegoro.
uji normalitas tersebut, penelitian ini digunakan uji Pada tabel 1 didapatkan hasil distribusi usia
Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann Whitney U Test. responden pada kelompok perlakuan paling banyak
Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan berusia ≥ 50 tahun dengan jumlah 9 orang (40,9 %)
metode Simple Random Sampling. Diambil 44 dari 22 responden. Sementara itu, distribusi usia
responden secara acak. Peneliti melakukan pada kelompok kontrol terdapat jumlah yang sama
pembagian kelompok kontrol dan kelompok pada usia 30-39 tahun sebanyak 7 orang (31, 8 %)
perlakuan, setelah pembagian kelompok peneliti dan ≥ 50 tahun sebanyak 7 orang (31, 8 %) dari 22
mendatangi rumah responden, peneliti menjelaskan responden. Sebagian besar jenis kelamin responden
tujuan, proses penelitian yang dilakukan dan berdasarkan data distribusi menunjukkan bahwa
memberikan inform consent. pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
Setelah mendapatkan persetujuan untuk adalah perempuan dengan prevalensi kelompok
dilakukan penelitian oleh responden, peneliti terlebih perlakuan sebanyak 13 orang (77, 3 %) dan pada
dahulu melakukan penilaian dengan kuesioner kelompok kontrol sebanyak 19 orang (86, 4 %).
Regulasi Emosi (pretest) kepada kelompok perlakuan Distribusi status pernikahan responden pada
dan kelompok kontrol terhadap tekanan darah, kelompok perlakuan yang sudah menikah terdapat
tingkat stress, dan emosi yang dirasakan. 18 orang (81, 8 %) sedangkan pada kelompok kontrol

http://e-journal.unair.ac.id/IJCHN| 25
C. N. AZIZA ET AL.

yang sudah menikah terdapat 14 orang (63, 6%) disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
selebihnya janda atau duda dan belum menikah. signifikan hasil data posttest pada kedua kelompok
Distribusi pendidikan terakhir responden pada (kelompok perlakuan dan kontrol).
kelompok perlakuan terdapat hasil yang sama pada Data distribusi tekanan darah responden pada
Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Atas kelompok perlakuan dan kelompok kontrol di Desa
(SMA) masing-masing berjumlah 7 orang (31, 8%) Sukorejo Bojonegoro pada Bulan Desember 2018 s.d.
dan pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Januari 2019 ditunjukkan pada Tabel 3.
Perguruan Tinggi masing-masing berjumlah 4 orang Pada Tabel 3 ditunjukkan tentang hasil uji statistik
(18,2 %) dari 22 responden, pada kelompok kontrol Wilcoxon Signed Ranks Test pada variabel tekanan
pendidikan terakhir terbanyak pada perguruan tinggi darah pada pretest dan posttest kelompok perlakuan,
berjumlah 10 orang (45, 5%) dari 22 responden. yang diperoleh nilai tekanan darah sistol p= 0,000
Sedangkan distribusi pekerjaan pada kelompok dan nilai tekanan darah diastol p= 0,001 yang berarti
perlakuan, 3 orang yang tidak bekerja, 1 orang nilai p < 0,005 menunjukkan bahwa pretest dan
menjadi guru, 1 orang menjadi polisi, 2 orang yang posttest pada kelompok perlakuan terdapat
menjadi peratani, IRT, buruh, pedagang masing- perubahan tekanan darah yang signifikan maka dapat
masing 4 orang. Pada kelompok kontrol banyak yang diartikan adanya pengaruh murottal Al-Qur’an
tidak bekerja sebanyak 5 orang (22, 7%), dan ada 1 terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi.
orang bekerja sebagai tim kesehatan (perawat) Sementara itu , hasil data uji statistik Wilcoxon Signed
disalah satu rumah sakit swasta di Bojonegoro. Ranks Test pada pretest dan posttest kelompok
Distribusi penghasilan per bulan pada kelompok kontrol hasil dari nilai tekanan darah sistol p = 0, 317
perlakuan masih banyak yang berada dikisaran < dan nilai tekanan darah diastol p = 0, 705 yang berarti
500.000 rupiah sebesar 5 orang (22, 7%). Pada tidak terdapat perubahan tekanan darah pada pretest
kelompok kontrol prevalensi terbanyak berada dan posttest kelompok kontrol.
dikisaran >2 juta rupiah tiap bulannya sebesar 6 Pada tabel 3 ditunjukkan bahwa hasil analisis uji
orang (27, 3%). Sedangkan distribusi lama sakit dari Mann – Whitney U Test saat pretest-pretest diperoleh
responden, prevalensi terbanyak merupakan pasien nilai tekanan darah sistol p = 0,310 dan nilai tekanan
baru < 1th menderita hipertensi, baik pada kelompok darah diastol p = 0,693 sehingga nilai p> 0,005 artinya
perlakuan maupun pada kelompok kontrol sebanyak tidak ada perbedaan perubahan tekanan darah antara
8 orang (36, 4%) pada masing-masing kelompok. kelompok perlakuan dan kelompok kontrol atau
Distribusi tingkat pengendalian emosi responden homogen. Sedangkan pada hasil posttest-posttest
pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukkan nilai tekanan darah sistol p= 0,004 dan
setelah pengisian kuesioner regulasi emosi pretest nilai tekanan darah diastol p= 0,068 sehingga nilai p
dan posttest ditunjukkan pada table 2. < 0,005 pada tekanan darah sistol sedangkan nilai p>
Pada tabel 2 didapatkan hasil uji Wilcoxon Signed 0,005 pada tekanan darah diastol yang berarti ada
Ranks Test pada kelompok perlakuan p < 0,005 yaitu perubahan yang signifikan pada tekanan darah sistol
sebesar 0,000 yang berarti bahwa pretest dan responden, dan tidak ada perubahan yang signifikan
posttest pada kelompok perlakuan terdapat dari tekanan darah diastol responden. Dari data tabel
perbedaan tingkat pengendalian emosi (Anger distribusi menunjukkan perbedaan hasil data
Management) yang signifikan maka dapat dikatan tekanan darah pada kelompok perlakuan dan kontrol
adanya pengaruh murottal Al-Qur’an terhadap sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengendalian emosi (Anger Management) pada perbedaan yang signifikan hasil data pada kedua
penderita hipertensi. Sementara itu, hasil data yang kelompok (kelompok perlakuan dan kelompok
didapat dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed kontrol).
Ranks Test pada pretest dan posttest kelompok
kontrol menunjukkan bahwa p< 0,005 yaitu sebesar 4. PEMBAHASAN
0,001 yang berarti bahwa juga terdapat perbedaan
Pada tabel 2 didapatkan hasil distribusi tingkat
tingkat pengendalian emosi pada pretest dan posttest
pengendalian emosi (Anger Management) responden
kelompok kontrol tetapi dengan hasil yang lebih
pada kelompok perlakuan dan kontrol. Pada
besar dari kelompok perlakuan.
kelompok perlakuan, sebagian besar tingkat
Hasil hasil analisis uji Mann – Whitney U Test saat
pengendalian emosi responden pada pretest
pretest-pretest diperoleh nilai p = 0,164 sehingga
pengisian kuesioner regulasi emosi adalah kategori
nilai p > 0,005 yang berarti tidak ada perbedaan
pengendalian emosi yang buruk, sebanyak 18 orang
antara kelompok perlakuan dan kelompok control
(60%) dengan hasil nilai diantara 64-71. Data
atau homogen. Sedangkan pada data posttest pada
distribusi posttest pada kelompok perlakuan
kelompok perlakuan dan kontrol menunjukkan
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan tingkat
bahwa terdapat perbedaan hasil pada kedua
pengendalian emosi (Anger Management), tingkat
kelompok yang dilakukan dengan menggunakan uji
pengendalian emosi (Anger Management) seluruh
Mann – Whitney U Test. Tabel distribusi
responden adalah baik sebanyak 100% (22 orang),
menunjukkan perbedaan hasil data posttest tingkat
yang dapat mempengaruhi peningkatan tingkat
pengendalian emosi (Anger Management) pada
pengendalian emosi adalah responden mampu untuk
kelompok perlakuan dan kontrol adalah sebesar
menerima intervensi pemberian murottal dengan
0,000 yang berarti p < 0,005 sehingga dapat

26 | Volume 8 No 1 AGUSTUS 2019


INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY HEALTH NURSING

baik, lebih bisa mengontrol amarahnya, dan Pada penelitian sebelumnya yaitu penelitian dari
mengetahui cara untuk melampiaskan amarahnya Ali Machrus tahun 2017 menunjukkan bahwa
ketika sedang marah. Pretest pada kelompok kontrol responden dengan intervensi mendengarkan
menunjukkan bahwa tingkat pengendalian emosi murottal dapat menurunkan tingkat kecemasan. Hal
(Anger Management) pada responden 45% (10 ini disebabkan karena intervensi yang diberikan oleh
orang) tingkat pengendalian emosinya baik dan 55% peneliti berupa mendengarkan murottal yang dapat
(12 orang) tingkat pengendalian emosinya buruk. bekerja mempengaruhi sisi psikologis responden
Pada posttest tidak ada peningkatan yang signifikan yang meminmbulkan ketenangan bagi pasien yang
jumlah responden yang mengalami tingkat akan dilakukan tindakan operasi.
pengendalian emosi buruk menjadi baik, dari hasil
pretest 45% dan dari hasil posttest menjadi 50%. 5. KESIMPULAN
Pada tabel 3 didapatkan hasil distribusi tekanan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
darah responden pada kelompok perlakuan dan
tentang pengaruh murottal Al-Qur’an terhadap
kelompok kontrol. Pada data kelompok perlakuan,
pengendalian emosi (Anger Management) dan
sebagian besar responden mengalami mengalami
tekanan darah pada penderita hipertensi.
hipertensi derajat satu (TD sistol 140-159 mmHg TD
Pengendalian emosi (Anger Management) pada
diastole 90-99 mmHg) pada pretest sebanyak 59%
responden penderita hipertensi masih tergolong
(13 orang) dan terdapat 18% (4 orang) yang
belum baik, itu disebabkan karena beberapa faktor
mengalami hipertensi derajat dua (TD sistol ≥160
yang mempengaruhi diantaranya tekanan dalam
mmHg TD diastole ≥ 100 mmHg) dan sisanya
pekerjaan, tekanan ekonomi, masalah yang dipen-
mengalami prahipertensi.
dam, belum bisa mengontrol emosi dengan baik.
Pada hasil di tabel 3, posttest tekanan darah
Mendengarkan murrotal dapat mempengaruhi
responden mengalami perubahan yang signifikan
tingkat pengendalian emosi (Anger Management) dan
yaitu 16 orang (72%) prahipertensi, 5 orang (23%)
tekanan darah pada responden. Mendengarkan
hipertensi derajat satu, dan 1 orang (5%) hipertensi
murottal Al-Qur’an dapat merubah pikiran negatif
derajat dua. Pada kelompok perlakuan intervensi
yang dialami klien menjadi pikiran yang positif
mendengarkan murottal Al-Qur’an mempengaruhi
sehingga klien bisa mengendalikan emosi marahnya.
perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Yang semula mimiliki tingkat pengendalian yang
Data distribusi pretest dan posttest pada kelompok
buruk setelah mendapat intervensi mendengarkan
kontrol tidak ada perubahan tekanan darah pada
murottal Al-Qur’an meningkat menjadi baik.
penderita hipertensi, responden sebagian besar
Penguatan spiritual klien dengan membangkitkan
mengalami hipertensi derajat satu pada pretest
rasa syukur ketika meresapi QS. Ar-Rahman dapat
sebesar 10 orang (45%) dan pada posttest menjadi 12
mempercepat adaptasi menuju tahap selanjutnya
orang (54%). Faktor yang mempengaruhi perubahan
sehingga klien mengalami acceptance (menerima)
tekanan darah pada kelompok perlakuan adalah
terhadap kelemahan yang dimiliki.
dengan diberikannya intervensi murottal Al-Qur’an
Mendengarkan murottal dapat menurunkan atau
dengan berulang-ulang kali sehingga membuat
menyatabilkan tekanan darah dari responden.
kelompok perlakuan lebih merasa nyaman dan lebih
Karena dengan mendengarkan murottal akan terjadi
bisa mengontrol emosinya.
releksasi dan kenyamanan pada responden.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
Masukan bagi profesi keperawatan intervensi
responden dengan intervensi memiliki respon yang
mendengarkan murrotal perlu digunakan dan
baik dalam penstabilan maupun penurunan tekanan
dikembangkan bukan hanya untuk penderita
darah. Hal ini disebabkan karena intervensi yang
hipertensi, tetapi juga untuk klien lainnya yang
diberikan oleh peneliti berupa mendengarkan
membutuhkan pendekatan dalam menghadapi
murrotal yang dapat bekerja mempengaruhi sisi
tingkat emosional yang tinggi. Intervensi
psikologis responden yang menimbulkan
mendengarkan murrotal sebagai intervensi yang
ketenangan. Respon penerimaan dan kepasrahan
dapat mengendalikan emosi klien dapat digunakan
terhadap masalah hidup dianggap sebagai ancaman
sebagai salah satu tindakan mandiri keperawatan
lebih baik dan cepat dibandingkan responden yang
untuk menguatkan spiritual klien. Pengkajian
tidak mendapatkan intervensi mendengarkan
perawat yang selama ini fokus pada aspek biologis,
murottal. Keadaan responden dengan intervensi
dapat ditingkatkan pada aspek spiritual sehingga
dapat juga dipengaruhi oleh tingkat pemahaman
kebutuhan klien dapat terpenuhi secara holistik.
responden terhadap Al-Qur’an. Mendengarkan
Untuk puskesmas dapat menggunakan intervensi
murottal bukan hanya sekedar ritual keagamaan,
mendengarkan murottal Al-Qur’an sebagai program
namun memiliki efek relaksasi dan distraksi. Berbeda
kegiatan Puskesmas untuk menurunkan atau
pada responden yang tidak mendapatkan intervensi
menyetabilkan tingkat pengendalian emosi (Anger
mendengarkan murottal, keadaan stressor dan faktor
Management) dan tekanan darah pada penderita
demografis yang mendukung emosional responden
hipertensi. Dan untuk peneliti selanjutnya paradigma
tanpa adanya faktor pendukung seperti halnya
penelitian mixed method (penelitian kuantitatif
persepsi terhadap penerimaan dan kepasrahan pada
dikombinasikan
kelompok perlekuan setelah mendengarkan
murottal.

http://e-journal.unair.ac.id/IJCHN| 27
C. N. AZIZA ET AL.

dengan penelitian kualitatif) dapat dikembangkan predictor of trait anger and anger expression,
untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih akurat. Education and Science, 37(163), pp. 322–332.
Dosis pemberian intervensi perlu diteliti lagi dengan Potter & Perry. (2009). Fundamental Of Nursing 7th
membandingkan beberapa kelompok responden
(2nd ed.; A. F. Nggi & M. Albar, eds.). Jakarta:
dengan dosis yang berbeda sehingga efektivitas
Salemba Medika.
intervensi dapat teruji.
Rafique, R., Anjum, A. and Raheem, S. S. (2017)
DAFTAR PUSTAKA Efficacy of Surah Al-Rehman in Managing
Depression in Muslim Women, Journal of Religion
Aini & Aridiana. (2016). Asuhan Keperawatan Pada and Health. Springer US, pp. 1–11. doi:
Sistem Endokrin dengan Pendekatan NANDA NIC 10.1007/s10943-017-0492-z.
NOC. Jakarta: Salemba Medika. Safaria, Triantoro, Nofrans (2012) Manajemen Emosi
Asikin. (2016). Keperawatan Medikal Bedah: Sistem Sebuah Panduan Cerdas Bagaimana Mengelola
Kardiovaskular. Jakarta: Erlangga Emosi Positif Dalam Hidup Anda. Bumi Aksara
Bhagani, S., Kapil, V., & Lobo, M. D. (2018). Saged, A. A. G. (2018) Impact of Quran in Treatment
Hypertension. Medicine, 1–7. of the Psychological Disorder and Spiritual Illness,
https://doi.org/10.1016/j.mpmed.2018.06.009 Journal of Religion and Health. Springer US, pp. 1–
Engen, H. G., & Anderson, M. C. (2018). Memory 14. doi: 10.1007/s10943-018-0572-8.
Control: A Fundamental Mechanism of Emotion Setyowati. (2015) Pengaruh Terapi Murottal Al-
Regulation. Trends in Cognitive Sciences, xx, 1–14. Qur'an terhadap Tekanan Darah Pasien Pre
https://doi.org/10.1016/j.tics.2018.07.015 Operasi Katarak dengan Hipertensi di Ruang Tulip
Frih, B. (2017) Effects of listening to Holy Qur’an Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember. e-Jurnal
recitation and physical training on dialysis Pustaka Kesehatan, vol.5 (no.1)
efficacy, functional capacity, and psychosocial Sherwood. (2014). Fisiologi Manusia: Dari Sel ke
outcomes in elderly patients undergoing Sistem (8th ed.). Jakarta: EGC.
haemodialysis, Libyan Journal of Medicine. Taylor Sobur, A. (2013). Psikologi Umum Dalam Lintasan
& Francis, 12(1). doi: Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.
10.1080/19932820.2017.1372032. Starner, T. M., & Peters, R. M. (2004). Anger
Heru. (2008). Ruqyah Syar’i Berlandaskan Kearifan Expression and Blood Pressure in Adolescents.
Lokal. Yogyakarta: Nuha Medika. The Journal of School Nursing, 20(6), 335–342.
Hussain, F. (2013). “Heart-talk:” Considering the Role https://doi.org/10.1177/105984050402000608
of the Heart in Therapy as Evidenced in the Quran 01
and Medical Research. Journal of Religion and Tharayyarah. (2013). Buku Pintar Sains Dalam Al-
Health, 52(4), 1203–1210. Qur’an Mengerti Mukjizar Ilmiah Firman Allah.
https://doi.org/10.1007/s10943-011-9560-y Jakarta: Zaman.
Kim, C., & Ko, H. (2018). The impact of self- Tel, H. (2013). Anger and depression among the
compassion on mental health, sleep, quality of life elderly people with hypertension. Neurology
and life satisfaction among older adults. Geriatric Psychiatry and Brain Research, 19(3), 109–113.
Nursing, 000, 1–6. https://doi.org/10.1016/j.npbr.2013.05.003
https://doi.org/10.1016/j.gerinurse.2018.06.005 Udjianti, W. (2010). Keperawatan Kardiovaskular.
Kurnia, A. A. D. E. (2013). Pengungkapan kemarahan Jakarta: Salemba Medika.
pada penderita hipertensi naskah publikasi. Usman, A. S. H. H. (2018) Analisis Risiko Peningkatan
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Hormon Kortisol Pada Hipertensi Gestasional.
Keperawatan: Pendekatan Praktis (4th ed.). Tesis Universitas Hasanudin Makasar
Jakarta: Salemba Medika
Özyeşil, Z. (2012) Five Factor Personality Traits as

28 | Volume 8 No 1 AGUSTUS 2019

Anda mungkin juga menyukai