Anda di halaman 1dari 4

Hahahaha.....

ntah kenapa hari ini aku bahagia sekali, memang sih setiap hari aku selalu
tertawa terbahak – bahak, tapi kali ini mereka sangat lucu dari yang biasanya hingga membuat ku
tertawa hingga badan ku lemas, disini banyak sekali teman yang mengerti aku, hingga semua yang
disini aku anggap sebagai saudara ku sendiri, setiap hari aku bercengkerama dengan mereka dan
mereka pun selalu baik kepadaku.

Dan tepatnya hari ini jam 2 siang setelah bercanda bersama – sama, temen ku Rere tiba – tiba jatuh
sakit, semua bingung, semua bertanya – tanya, kenapa Rere ?

Sebenarnya Rere itu punya penyakit asma dan yang tau hanya aku seorang, ntah kenapa aku tau
data riwayat hidup semua orang yang ada disini. Setelah itu aku mencoba mencari dokter tetapi
tidak ada dokter sama sekali disini, sampai akhirnya aku bersama teman ku Rendi dan Lely meracik
obat sendiri kebetulan Rendi lulusan terbaik jurusan farmasi dan Lely masih menjalani kuliah jurusan
kesehatan, tepat sekali pikirku punya teman – teman yang bisa di andalkan seperti mereka. Emang
sih aku sangat beruntung teman – teman ku disini lengkap sekali profesi nya jadi aku gak usah
bingung lagi kalau ada masalah, semua teratasi dengan gampang dan gratis hehehe, dan akhirnya
obat untuk Rere pun jadi, Rere adalah satu – satunya guru SD disini jadi dia gak boleh sakit jika sakit
anak – anak SD akan berkeliaran di luar karena guru mereka tidak ada, aku juga heran gimana Rere
mengatur semua anak SD yang mulai kelas 1 sampai kelas 6, jika aku tanya dia selalu tersenyum dan
bilang itulah hebatnya aku, tapi biarin lah berarti emang Rere adalah guru terhebat yang pernah ada.
Setelah obat untuk Rere jadi dia pun langsung meminumnya, aku liat di tangan Rendi terdapat obat
nyamuk semprot dan aku tanya buat apa kamu megang itu, Rendi tersenyum dan bilang itu
campuran buat obatnya Rere, aku begitu kaget dan bilang jangan bercanda, Rendi pun bilang liat aja
hasilnya, setelah satu jam Rere meminum obat itu reaksinya mulai kelihatan, Rere yang sebelumnya
sulit sekali untuk bernafas perlahan lancar, dan akhirnya dia sembuh total. Aku Cuma
menggelengkan kepala hebat bener Rendi sama Lely walaupun aneh sekali yang penting Rere
kembali sehat dan teman – teman ku menjadi lengkap kembali, kita lanjutkan kebiasaan sehari – hari
kita bercanda ketawa – ketawa kembali seperti biasa, sangat senang sekali aku bisa hidup bersama
mereka.

Hari demi hari kita selalu bercanda tertawa terbahak – bahak bersama, tapi semakin hari teman ku
semakin berkurang ntah kemana mereka tiba – tiba hilang begitu saja, aku tanya ke yang lain juga
gak tau, dan yang membuat ku bingung saat aku tanya anak – anak kemana kepada Rendi, dia Cuma
tersenyum dan lama – lama semua tubuhnya memudar dan hilang, aku sempat tercengang sejenak
dan mencoba meraih Rendi untuk di selamatkan, tapi apa dayaku Rendi pun hilang. Aku berfikir
kemana Rendi, apa anak – anak yang lain mengalami hal seperti itu sehingga mereka hilang, aku pun
bingung sekali yang tersisa hanya Rere dan Lely bersama ku, aku jadi tidak seperi biasa tidak tertawa
– tertawa lagi, aku merasa terancam sekarang.

Tidak lama kemudian datang seorang pria tinggi, badanya agak besar tiba – tiba dia merangkul ku
dan bilang ayo ikut aku jangan terus – terusan seperti ini, aku semakin bingung ketika aku lihat –lihat
ternyata dia kakak ku sendiri, aku tertawa hahahaha ngapain kak kesini bikin kaget aja, ni aku masih
mau nyari temenku yang hilang, saat aku lihat ke arah Rere dan Lely mereka sudah memudar dan
hilang, aku semakin bingung dan aku pun menangis sambil memeluk kakak ku, kak tolong kak habis
ini giliran ku. Kakak ku hanya diam dan tak lama kemudian membawa ku pergi, mau kemana kak ?
kakak ku hanya diam saja, aku berfikir mungkin kakak ku akan menyelamatkan ku.

Setelah lama berjalan aku di ajak naik angkutan umum, pertanyaan ku ini mau kemana sebenernya,
selang beberapa jam kakak ku menghentikan angkutan yang di tumpangi nya dan turun aku pun ikut
turun, kak ini dimana? Kakak ku tetep diem aja sampai akhirnya kakak ku memutuskan untuk naik
ojek, kita pun naik ojek bersama setelah negosiasi dengan tukang ojek supaya satu sepeda motor
tiga orang karena aku tidak boleh pisah sama kakak ku, aku juga gak tau kenapa gak boleh pisah,
mungkin gak ada uang hehehehe, akhirnya tukang ojek menyetujui nya, kami pun berangkat, satu
jam kemudian ojek nya berhenti katanya sih udah sampai, kakak ku turun dan aku di suruh turun
juga, kami turun di depan sebuah gedung besar.

Setelah membayar ojek aku sama kakak ku pun masuk ke dalam gedung itu aku liat ada Suster trus
ada Dokter, siang Dok, kakak ku mengucapkan salam pada Dokter yang ada di ruangan itu, Dokter
berkata ada yang bisa saya bantu? Dan kakak ku menjawab tolong sembuhkan adik saya Dok, aku
pun berfikir emang aku sakit apa? Sama dokter aku disuruh duduk untuk diperiksa dan aku nurut aja
walaupun agak bingung tentang semua ini. Aku ditanya sama Dokter keluhanya apa? Lalu aku
menjawab teman saya tiba – tiba hilang semua Dok, sang Dokter hanya tersenyum ketika aku
menunggu jawaban atas menghilangnya teman – teman ku.

Kakak ku mendekat dan bertanya kepada Dokter, gimana Dok, sang Dokter menjawab sekaligus
bertanya, adik anda ini dulunya gimana kok bisa seperti ini, kakak ku menjawab, gini Dok adik saya
dari dulu itu gak punya temen Dok tiap hari dia dirumah dan suka nya mengkhayal, sekolahnya home
schooling dan temen yang ada dikampung gak ada yang pernah mau temenan sama dia, mungkin
karena dia cengeng dan sering berkhayal, semisal dia bisa terbang gitu Dok, keanehan itu yang
mungkin di jauh i semua anak – anak sebayanya, selain itu setahun yang lalu rumah kami kebakaran
akibat arus pendek aliran listrik, Orang Tua kami meninggal semua akibat terbakar di dalam rumah,
yang selamat hanya saya adik saya dan Mbak Yem seorang pembantu, karena merasa kasihan
mungkin, Mbak Yem mengasuh saya dan adik saya, Mbak Yem memperbaiki rumah Orang Tua saya
yang rusak akibat kebakaran dan akhirnya bisa ditempati walaupun gak sepenuhnya layak, setelah
itu Mbak Yem pun pamit mau kerja ke luar negri, saya gak bisa melarang karena saya gak bisa bayar
Mbak Yem, sejak kepergian Mbak Yem ke luar negri rumah kami jadi sepi, adik saya sangat sangat
sangat kesepian, dulu yang terlalu dimanja Ayah Bunda sekarang sudah tidak karena hanya saya dan
adik saya berdua yang tinggal di rumah itu, dan sekarang saya kerja di pabrik untuk mencukupi
kebutuhan dan makan sehari – hari, sejak saat itulah adik saya sering ngomong sendiri tertawa
terbahak – bahak sendiri Dok, maka dari itu saya menguncinya di dalam kamar, saya takut jika adik
saya keluar rumah dan mengganggu warga sekitar. Pernah waktu saya pulang kerja, kamar adik saya
buka dan dia menghampiri saya dan berkata kalau temenya dari Turen Kabupaten Malang datang
dan ingin mengajaknya jalan – jalan ke Masjid Sanan atau orang biasa menyebutnya Masjid Tiban di
daerah tempat tinggalnya yaitu di Turen Kabupaten Malang tersebut.

Mendengar percakapan antara Dokter dan kakak ku itu, aku langsung sadar kalau aku mempunyai
kelainan, lalu Dokter berkata kepadaku dengan matanya yang mengarah tajam kediriku, coba kamu
berfikir coba kamu renungkan jika kamu ini adalah orang normal, hapuskan semua khayalanmu,
hilangkan semua khayalanmu, hancurkan, bunuh semua khayalanmu itu. Setelah aku diberi tau
seperti itu, aku seakan mendapat angin segar untuk memulai hidup, aku sadar akan dunia ku yang
hanya khayalan, aku sadar jika semua ini hanya khayalan ku saja, selama ini aku tak pernah punya
teman seperti mereka, dan aku mulai mengetahui jika Dokter yang ada dihadapanku adalah Dokter
jiwa dan ini adalah tempat rumah sakit jiwa, aku adalah orang yang gak waras aku adalah orang gila.

Kini aku mulai sadar bahwa semua hanyalah ilusi semua hanyalah khayalan aku harus membunuh
semua khayalan itu. Dan kini aku mulai berfikir jika yang berbicara di depanku ini adalah khayalanku,
Dokter ini hanyalah ilusi, aku harus membunuhnya, langsung aku tegak kan badanku serta berdiri
dan mengambil gunting yang tersusun rapi bersama alat kerja kantor di atas meja, ku tusukan
beberapa kali ke badan Dokter khayalan tersebut, lalu kulihat kakak ku panik dan berusaha
memegang ku, ku dengar kakak ku berbicara kepadaku, itu bukan khayalan mu ini beneran, sadar
kamu sadar apa yang kamu perbuat ini salah besar, ini dunia asli bukan khayalan, mendengar itu aku
langsung menatap kearah kakak ku, dan aku tau ini hanya ilusi, aku pun berkata, aku sadar aku gila
tapi sekarang aku sudah tidak gila lagi, akan ku bunuh semua khayalanku, hahahaha kamu hanyalah
kakak khayalan ku, lalu kutusukan gunting yang ku pegang tadi ke perut kakak khayalan ku itu, jleb
seketika itu kakak khayalan ku itu berteriak minta tolong dan tidak lama kemudian mati bersimbah
darah, kulihat ada suster yang berdiri bengong ketakutan berlari memanggil scurity meminta tolong,
dan aku berfikir ini adalah khayalanku lansung aku mengambil batu yang agak besar ku lemparkan ke
suster tersebut, brakkk... pas sekali mengenai kepalanya dan suster tersebut langsung jatuh dan
mati, saat ku menoleh ke belakang kulihat scurity memegang telepon genggam nya, dia seperti
menelepon seseorang, aku berusaha mendekat tetapi scurity itu lari tunggang langgang, aku kejar
scurity itu sambil ku berteriak aku sudah sehat aku sudah waras gak ada lagi khayalanku, setelah
lama ku kejar ternyata scurity tersebut merasa kelelahan dan terpojokan dalam sebuah kamar mandi
langsung aku benturkan kepalanya ke tembok kamar mandi tersebut beberapa kali sampai darah
yang keluar dari kepalanya tak terhingga dan akhirnya tewas.

Setelah scurity itu ambruk tiba – tiba tangan ku keduanya di tarik kebelakang dan terasa sulit sekali
dikembalikan, kutengok kebelakang ada beberapa Polisi dan tangan ku posisi terborgol, aku digiring
ke mobil Polisi yang terpakir di depan rumah sakit jiwa, aku di gelandang masuk kedalam dan kulihat
di sekitar ku ramai orang, aku mulai berfikir apakah ini asli atau khayalan.

Beberapa saat kemudian mobil Polisi yang aku tumpangi sampai pada tujuannya yaitu Kantor Polisi,
aku disuruh turun dan masuk kedalam kantor polisi tersebut. Aku ditanyai diambil keteranganku,
dan aku menjawab kalau itu semua khayalanku dan aku harus membunuhnya supaya aku bisa waras
tidak gila lagi, mendengar keteranganku yang seperti itu Polisi tersebut membawaku kesebuah sel,
dimana sel tersebut sangat kecil hanya cukup satu orang dan hanya bisa dibuat duduk berselanjar
saja, sangat sempit sel ini, apa ini yang dinamakan sel tikus?

Sudah beberapa hari ini aku hanya terdiam ditempat sempit ini, aku berfikir apa ini semua hanya
khayalan? Aku gak tau, tapi yang jelas aku hanya ingin menjadi manusia normal yang hidup tidak
hanya khayalan, akan kubunuh semua khayalan ku, setelah lama termenung aku baru tersadar kalau
diriku sendiri adalah khayalan, setelah aku diberi makan kupecahkan gelas yang ada di
genggamanku, akan kubunuh khayalanku sendiri ini, ku sayat nadikuku dengan pecahan gelas tadi
lalu kutusukan keperutku dan......................................................

Anda mungkin juga menyukai