Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM PASCA SARJANA

MAGISTER MANAJEMEN ( S2 )
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PASUNDAN

UJIAN AKHIR SEMESTER


MATA KULIAH : LEADERSHIP
WAKTU : TAKE HOME ( 2 Minggu )
TANGGAL : 15 Mei 2020
DOSEN : DR. H. DEDI HADIAN, MM

SOAL NOMOR 1

Suatu Ungkapan yang menakjubkan bahwa pemimpin sejati adalah orang pemberi
semangat (encourager), motivastor, inspirator, dan maximizer konsep pemikiran seperti
ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin
konvensional yang jutru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise)
dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati
dan lupa dirilah seorang pemimpin, selanjutnya kenneth blanchard, menyatakan bahwa
kepemimpinan sejati dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang
dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati.
Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa
adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan
visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.

Fenomena dan realita setelah Indonesia merdeka selama 74 tahun, telah terjadi 7 kali
penggantian kepemimpinan. Namun dari penggantian kepemimpinan tersebut belum
juga menemukan pemimpin yang sejati yang memiliki kemampuan untuk
mensejahterakan rakyat sesuai dengan tujuan pendirian Negara.
PERTANYAAN
Saudara diminta untuk menganalisis kepemimpinan sejati yang didasarkan pada 4
aspek sebagai berikut :
1. Visi dan Misi
Kepemimpinan tidak ditentukan dari pangkat ataupun jabatan seseorang. Tetapi siapapun yang
bersedia dapat menjadi pemimpin kapan saja. Karena kepemimpinan adalah suatu sikap yang
muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang yang mau menjadi
pemimpin.
Ada sebuah cerita yang menceritakan tentang sekelompok turis yang sedang mengunjungi
sebuah kota yang sangat terkenal dengan pemimpin-pemimpinnya yang hebat. Di suatu jalan
mereka bertemu dengan seorang pria tua yang sedang duduk di pinggir jalan dan menanyakan
” Apakah pria-pria hebat lahir di kota ini? Jawab pria tua itu: “Tidak, yang lahir di sini hanyalah
bayi-bayi.”
Artinya bahwa kepemimpinan yang berhasil tidak terjadi dalam satu waktu, tetapi melalui suatu
proses yang memerlukan waktu dan usaha. Dan itu menyangkut proses perubahan di dalam diri
seseorang. Ketika sesseorang menemukan visi dan misi dalam hidupnya, ketika tejadi
kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika
setiap ucapan dan tindakannya mulai memberi pengaruh dalam organisasinya, pada saat itulah
seseorang lahir menjadi pemimpin sejati.
Kepemimpinan yang efektif dimulai dengan visi yang jelas.Visi ini merupakan sebuah daya atau
kekuatan untuk melakukan perubahan, yang mendorong terjadinya proses ledakan kreatifitas
yang dahsyat melalui integrasi maupun sinergi berbagai keahlian dari orang-orang yang ada
dalam organisasi tersebut.
Visi yang jelas dapat secara dahsyat mendorong terjadinya perubahan dalam organisasi.
Seorang pemimpin adalah inspirator perubahan dan visioner, yaitu memiliki visi yang jelas
kemana organisasinya akan menuju. Kepemimpinan secara sederhana adalah proses untuk
membawa orang-orang atau organisasi yang dipimpinnya menuju suatu tujuan (goal) yang
jelas. Tanpa visi, kepemimpinan tidak ada artinya sama sekali. Visi inilah yang mendorong

1
sebuah organisasi untuk senantiasa tumbuh dan belajar, serta berkembang dalam
mempertahankan survivalnya sehingga bisa bertahan sampai beberapa generasi.

2. Karakter
"When wealth is lost, nothing is lost; when health is lost, something is lost; when character is lost,
all is lost.”  
– Billy Graham –
Jika kekayaan hilang, Anda tidak kehilangan apa-apa. Ketika kesehatan Anda hilang, Anda akan
merasakan ada sesuatu yang hilang, Tetapi jika Anda kehilangan karakter, Anda akan
kehilangan segalanya.
Penting bagi seorang pemimpin untuk memiliki karakter. Pertama, karena pemimpin yang
berkarakter memiliki daya tarik tersendiri.  Ia tidak perlu menarik pengikut. Orang akan serta
merta mengikutinya karena pemimpin yang berkarakter memiliki kestabilan yang
menjadikannya pegangan bagi pengikutnya. Mudah bagi seorang pemimpin yang telah menjadi
pegangan bagi pengikutnya untuk mengarahkan. Seorang pemimpin tidak dapat mengarahkan
pengikut yang menolak untuk berpegang kepadanya.

Kedua, karakter merupakan dasar kepercayaan. Bawahan hanya akan percaya kepada atasan
yang berkarakter. Jika orang-orang yang Anda pimpin sudah memiliki kepercayaan penuh
terhadap Anda, maka akan sangat mudah bagi Anda untuk menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif.

Terakhir, karakter menarik kesetiaan. Anda bisa lihat beberapa pemimpin kelas dunia yang
memiliki pengikut yang setia, bahkan ketika pemimpin tersebut telah meninggal. Para pengikut
tersebut tetap dengan setia memegang teguh nilai-nilai yang ditinggalkan hingga generasi-
generasi berikutnya.
3. Kompetensi
4. Tidak ada substitusi bagi kemampuan untuk melakukan. Pepatah lama pasang naik mengangkat
semua kapal juga berlaku di dunia bisnis. Jika ekonomi sedang baik organisasi berada pada jalur
pertumbuhan cepat dan minat pelanggan tinggi sangat mudah untuk terlihat baik tanpa
memperhatikan kemampuan. Kompetensi hanya pada saat seperti ini adalah tidak
mengacaukan. Kompetensi nyata muncul di masa-masa sulit. Siapa yang bersedia untuk
membuat keputusan sulit yang memiliki kepercayaan diri untuk tetap dengan visi dan yang
memiliki kemampuan untuk bersinar bahkan di saat-saat paling gelap.
5. Kompetensi sebagai seorang pemimpin adalah memiliki semua alat untuk apa yang pernah
kesempatan dan tahu kapan harus menggunakan alat apa. Ini mengabaikan jalur yang paling
resistensi dan melakukan apa yang terbaik untuk semua orang yang terlibat terlepas dari bahaya
pribadi yang potensial karena Anda percaya pada kemampuan Anda.
6. Kompetensi juga memiliki kepercayaan diri untuk mengakui kesalahan dan tumbuh dari
kesalahan-kesalahan publik dan terbuka.
7. Kompetensi tidak datang dari gelar sarjana dan itu tidak datang dari menonton tindakan orang
lain. Ini semua tentang melakukan. Melakukan hal-hal yang Anda ketahui untuk inti Anda adalah
hal yang benar untuk dilakukan terlepas dari apa yang pasar kepada Anda. Pemimpin yang
kompeten tidak mencari pertama untuk keuntungan pribadi dan mereka tidak melihat negatif tak
terkendali semua bisnis hadapi.
8. Pemimpin yang kompeten memiliki kemampuan untuk melihat tampilan penuh dari setiap situasi
dan dengan frekuensi yang besar dapat memberikan hasil hanya tepat pada waktu yang tepat.
Jarang kita merayakan pemimpin yang kompeten karena mereka tidak mencari berita utama
untuk kesuksesan mereka dan mereka tidak membuat berita buruk karena mereka tidak
membuat orang-orang macam kesalahan. Tapi jika Anda mencari dikelola dengan baik
perusahaan dengan sejarah panjang kesuksesan dan pemimpin di tempat selama bertahun-
tahun Anda akan menemukan seorang pemimpin kepercayaan yang luas.

9. Image atau Citra


YHIL

2
SOAL NOMOR 2

Kewirausahaan telah menjadi simbol ketahanan bisnis dan prestasi. Kepekaan seorang
pengusaha terhadap peluang, kemampuan berinovasi, dan kemampuan berprestasi
telah menjadi ukuran standar perusahaan yang luas sekarang ini. Kita telah melalui
Revolusi Wirausaha di seluruh dunia. Revolusi pada abad kedua puluh satu ini lebih
kuat dari Revolusi Industri pada abad kedua puluh. Pengusaha akan terus menjadi
kontributor penting bagi pertumbuhan ekonomi melalui kepemimpinan mereka,
manajemen, inovasi, penelitian dan efektivitas pembangunan, penciptaan lapangan
kerja, daya saing, produktivitas, dan pembentukan industri baru. (Kuratko & Hodgetts,
2007).

Kepemimpinan kewirausahaan kini menempuh strategi lebih besar terhadap organisasi


yang didirikan. Entrepreneur merupakan upaya mencapai keunggulan dalam bersaing
karena sebuah organisasi menyadari bahwa mereka terus-menerus mendefinisi ulang
pasar, merestrukturisasi kegiatan, memodifikasi model bisnis dan mempelajari
kemampuan berpikir mereka (Ireland & Webb, 2007).

Sementara itu, kaitan kepemimpinan entrepreneur dengan bidang di luar bisnis, Patricia
W Ingraham & Heather G Taylor (2004) menyatakan sebagai berikut : Entrepreneurial
leadership models are also beginning to mark the public sector. Numerous scholars
have noted that there is increasing evidence of innovative or entrepreneurial leadership
behavior by employees located at all levels of public organizations—and this
phenomenon has been linked to enhanced public sector effectiveness.

Adapun definisi Kepemimpinan Entrepreneurial menurut Esiri adalah kepemimpinan


yang memimpin secara inovatif, terlibat penuh dalam bekerja, mampu melihat peluang
dan memanfaatkannya menurut cara dan metodenya sendiri.

Selanjutnya Dave Lavinsky, berpendapat bahwa kepemimpinan entrepreneur memiliki


karakteristik sebagai berikut :

 Build trust and confidence among employees


 Communicate effectively with them
 Seeking self-improvement: A great leader always seeks to become even better.
 Possessing technical skills: While the leader may not need to have the greatest
technical skills in their organizations, they need to be savvy enough to lead the
team.
 Accepting responsibility for actions: Leaders and companies always make
mistakes. Great leaders don’t place blame on others.
 Making decisions: Good leaders must make good and timely decisions.
 Being a role model: A leader must set an example to employees and guide them
to excel.

Menurut Ireland dan Hitt , dalam Kuratko dan Hodgetts komponen-komponen


kepemimpinan entrepreneur adalah :

 determining the firm’s purpose or vision


 exploiting and maintaining the core competencies
 developing human capital
 sustaining an effective organizational culture
 emphasizing ethical practices
 establishing balanced organizational control

Pertanyaan :

1. Saudara diminta untuk menjelaskan dari karakteristik /Komponen tersebut dengan


membuat indikator dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan dari Dave Lavisnsky

3
atau dari Ireland dan Hit ( pilih salah satu ) sesuai dengan tempat dimana saudara
bekerja (masing –masing 2 option )
2. Hambatan –hambatan apa yang akan dihadapi para pemimpin apabila menerapkan
kepemimpinan entrepreneur ini diiplementasikan pada organisasi dimana saudara
bekerja.

SOAL NOMOR 3
Diera tahun 2000 di Indonesia istilah kompetensi begitu pupuler dan dijadikan standar
dalam upaya peningkatan kinerja diberbagai bidang yang berlaku bagi organisasi
Bisnis, Government atau Organisasi Swadaya Masyarakat.
Namun sebenarnya bahwa Konsep kompetensi sebenarnya bukan merupakan sesuatu
yang baru. Mitrani, Palziel dan Fitt menjelaskan bahwa gerakan tentang kompetensi
telah dimulai pada tahun 1960 dan awal tahun 1970 di Amerika Serikat .
Konsep mengenai kompetensi untuk pertamakalinya dipopulerkan oleh Boyatzis yang
didefinisikan kompetensi sebagai “kemampuan yang dimiliki seseorang yang nampak
pada sikapnya yang sesuai dengan kebutuhan kerja dalam parameter lingkungan
organisasi dan memberikan hasil yang diinginkan”.
Spencer dan Kazanas menawarkan jenis –jenis kompetensi kepemimpinan secara
umum yang dapat dipilah menurut level tingkatan Manajerial baik Top, Midle , dan
Lower yang terdiri dari :

1 result orientation, 2. influence,3. initiative, 4. flexibility, 5. concern for quality, 6.


technical expertise, 7. analytical thinking, 8. conceptual thinking, 9. team work, 10.
service orientation,11 .interpersonal awareness, 12.relationship building, 13.cross
cultural sensitivity, 14. strategic thinking, 15. entrepreneurial orientation,16.building
organizational commitment, 17. empowering others, dan 18 developing others.

Pertanyaan :

1. Jenis Kompetensi mana saja yang sangat signifikan apabila diterapkan pada
orgnisasi dimana Saudara Bekerja .
2. Konsep pemikiran Spencer dan Kazanas tersebut belum tentu sesuai dengan
lingkungan budaya kita , maka coba analisis oleh saudara dari 18 jenis
kompetensi tersebut yang sesuai dan tidak sesuai dengan lingkungan budaya
kita. Berikan Penjelasan secara rinci
3. Haambatan –hambatan Apa saja apabila saudara Sebagai Pemimpin di
organisasi saudara beklerja dalam menerapkan Komptensi tersebut agar kinerja
organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien .

SOAL NOMOR 4

Menurut Brewer model kepemimpinan yang ada, tidak ada yang mempunyai sejarah
yang dalam dan kuat, seperti kepemimpinan yang melayani . Sejarah kepemimpinan
yang melayani dapat ditelusuri hingga  abad ke-6 sebelum masehi, yakni di zaman

4
filosof China Lao-Tzu yang sangat berpengaruh. Ajaran utamanaya adalah bagaimana
menolong masyarakat dari kehancuran moral.

Kepemimpinan yang melayani pertama kali dicetuskan oleh Robert K. Greenleaf pada


tahun 1970 saat menjadi eksekutif di AT&T dia sudah menerapkan kepemimpinan yang
melayani, dan sukses, karena itu setelah pensiun dia mulai mengkaji hingga menulis
karya pertamanya “The servant as  leader” .

Berdasakan hasil penelitian Liden, Wayne, Zhao dan Henderson (2008) dan Northouse
(2013)  merumuskan sebuah model kepemimpinan yang melayani.   mengambarkan
bagaimana model kepemimpinan yang melayani berawal dari kondisi yang ada,
mencakup konteks budaya, sifat pemimpin dan tingkat penerimaan pengikut.
Kemudian menggambarkan perilaku “pemimpin yang melayani”, dan akhirnya
menggambarkan hasil yang dicapai.

Selanjutnya Larry Spears (2010), salah satu pengikut dan murid Greenleaf telah
merumuskan definisi tentang servant leadership sebagai berikut.

”A new kind of leadership model...a model which puts serving others as the number one
priority. Servant-leadership emphasizes increased service to others; a holistic approach
to work; promotion a sense of community; and the sharing power in decision making.”

Maknanya pemimpin yang melayani itu dimulai ketika mengasumsikan posisinya


sebagai pelayan dalam interaksinya dengan “pengikut”. Kemudian, holistic approach to
work, maksudnya pemimpin yang melayani itu berpegang pada prinsip, “Pekerjaan ada
untuk orang, sama dengan orang hadir untuk pekerjaan”.  

Spears (2010) sangat berjasa dalam pengembangan model kepemimpinan yang


melayani. Dia tidak hanya merumuskan definisi yang lebih aplikabel, tetapi juga
mengidentifikasi 10 karakteristik dari kepemimpinan yang melayani agar lebih mudah
dipahami bagi dunia praktisi. Sepuluh karakteristik  kepemimpinan yang melayani itu
adalah seperti berikut ini 1. LISTENING 2. EMPHATY 3. HEALING 4. AWERENESS
5. PERSUASION 6. CONCEPTUALIZATION 7. FORESIGHT 8. STEWARSHIP 9.
COMITMENT TO THE GROWTH OF PEOPLE  10. BUILDING &COMMUNITY

PERTANYAAN :

1. Saudara diminta untuk menjelaskan dari karakteristik /dimensi tersebut dengan


membuat indikator dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan dari 10
karkteristik dari spers tersebut sesuai dengan tempat dimana saudara bekerja
(masing –masing 2 option )
2. Hambatan –hambatan apa yang akan dihadapi para pemimpin apabila
menerapkan kepemimpinan yang melayani ini diiplementasikan pada organisasi
dimana saudara bekerja.

Selamat bekerja

5
6

Anda mungkin juga menyukai