Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


MODUL 1 : PENGENALAN INTERFACE ArcGIS 10.3 DAN GPS

Disusun Oleh :
NAILY FITRIYANI
26020116120009
ILMU KELAUTAN-A

Koordinator Mata Kuliah Sistem Informasi Geografi :


Ir. Petrus Subardjo, Msi
NIP. 19561020 198703 1 001

Tim Asisten
Surya Nugraha Syaiful 26020215120028
Delima Teresia S. 26020215120052
Ika Putri Hindaryani 26020215120023
Anugrah riskel shabari 26020215120017
Muhammad Firdaus R 26020215140083
Hifzhan Husna 26020216140116
Muhammad Hafiz Maulavi Haban 26020216130058
Sagita Difa Wardhani 26020216120033
Bima Andriantama 26020216140053
Salman Asatidz 26020216120035

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
2018
Shift : 1

Tgl Praktikum: 3 September 2018

Tgl Pengumpulan: 9 September 2018

LEMBAR PENILAIAN

MODUL 1 : PENGENALAN INTERFACE ArcGIS 10.0 DAN GPS

Nama : Naily Fitriyani NIM: 26020116120009 Ttd:

NO. KETERANGAN NILAI


1. Pendahuluan
2. TinjauanPustaka
3. MateridanMetode
4. HasildanPembahasan
5. Penutup
6. DaftarPustaka
TOTAL

Mengetahui,
Asisten
Koordinator Praktikum

Ika Putri Hindaryani


Surya Nugraha Syaiful 26020215120023
26020215120028
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Sistem informasi geografis (SIG) merupakan sistem informasi berbasis komputer
yang digunakan untuk melakukan analisis terhadap obyek geografi serta atribut data
non spasial yang dihubungkan dengan obyek geografi di permukaan bumi. Kunci
fundamental dari data dasar dalam SIG adalah bahwa data tersebut merupakan suatu
informasi atau koleksi informasi yang mempunyai referensi terhadap suatu tempat di
bumi (geo-referenced) melalui suatu sistem koordinat tertentu.
Software berbasis SIG mulai diperkenalkan oleh ESRI pada akhir tahun 1970-an.
Pemanfaatan perangkat software SIG saat ini telah berkembang sangat pesat dan
bahkan telah merambah pada studi non keruangan yang dilakukan dengan pendekatan
keruangan. Berbagai contoh aplikasi SIG antara lain dalam mitigasi bencana, analisis
bentanglahan dan sumberdaya lahan, pengelolaan kawasan, transportasi, kelautan dan
perikanan, kesehatan, logistik dan marketing, jasa pelayanan dan asuransi.
Perangkat lunak ArcGIS merupakan perangkat lunak SIG yang baru dari
ESRI, yang memungkinkan kita memanfaatkan data dari berbagai format data.
Dengan ArcGIS kita memanfaatkan fungsi desktop maupun jaringan. ArcGIS yang
merupakan sebuah software pengolah data spasial memiliki berbagai keunggulan
yang dapat dimanfaatkan oleh kalangan pengolah data spasial. Termasuk dalam hal
ini ArcGIS dapat digunakan untuk berbagai aplikasi kajian daerah pesisir dan laut.
Aplikasi dan analisa SIG yang dapat dilakukan oleh ArcGIS antara lain pemetaan,
analisa geografi, editing, manajeman data, kompilasi, visualisasi data, dan
geoprocessing. Selain itu dengan menggunakan ArcGIS, kita dapat melakukan
pengolahan data spasial dalam aplikasinya di berbagai bidang, termasuk dalam hal ini
adalah dalam aplikasi kelautan. ArcGIS merupakan satu software SIG terbaik di dunia
dan telah digunakan oleh jutaan penggunanya. Oleh karena itu, Praktikum ini sangat
penting untuk dilakukan.
I.2 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mengetahui Sistem Informasi Geografis;
2. Mengenalkan penggunaan software ArcGIS 10.3 dalam pengolahan data SIG
3. Mahasiswa dapat menggunakan GPS (Global Positioning System).

I.3 Manfaat Praktikum


1. Mahasiswa mengetahui Sistem Informasi Geografis dan komponen-
komponennya;
2. Mahasiswa dapat menggunakan software ArcGIS 10.3 dalam pengolahan
data SIG; serta
3. Mahasiswa dapat menggunakan GPS (Global Positioning System) untuk
berbagai keperluan survey dan mengambil data SIG.
II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Sistem Informasi Geografi


Sistem Informasi Georafis atau Geographic Information System (GIS)
merupakan suatu sistem informasi yang berbasiskomputer, dirancang untuk bekerja
dengan menggunakan data yangmemiliki informasi spasial (bereferensi keruangan).
Sistem ini meng-capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi,
menganalisa,dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan
kepadakondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum
database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan
analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan ini yang membedakan
SIG dengan Sistem Informasi lainnya yang membuatnya menjadi berguna berbagai
kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa
yang terjadi. Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972
dengan nama Data Banks for Develompment. Munculnya istilah Sistem Informasi
Geografis seperti sekarang inisetelah dicetuskan oleh General Assembly dari
International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun1967.
Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian
GIS-SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisa, dan mengolah data
yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI-Canadian Land
Inventory) sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan
Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata,
alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala1:250000. Sejak saat itu Sistem
Informasi Geografis berkembang dibeberapa benua terutama Benua Amerika, Benua
Eropa, Benua Australia, dan Benua Asia. Kemudian seperti di negara – negara yang
lain, di Indonesia pengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan dan
militer. Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya
yang bergerak di lingkungan akademis (kampus) (Anon, 1989).
Secara umum pengertian SIG adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat
keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja
bersama secara efektif untuk memasukkan, menyimpan, memperbaiki,
memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan
menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis. SIG mempunyai
kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,
menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan
diolah pada SIG merupakan data spatial yaitu sebuah data yang berorientasi
geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai
dasar referensinya (Pradana, 2013).

II.2 Komponen Sistem Informasi Geografi


Menurut Prahasta (2005), Sistem SIG terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
a. Perangkat keras
Perangkat keras yang mendukung analisis geografi dan pemetaan, sebenarnya
tidak jauh berbeda dengan perangkat keras lainnya yang digunakan untuk mendukung
aplikasi-aplikasi bisnis dan sains. Perangkat keras ini pada umumnya mencakup :
1. CPU
2. RAM
3. Storage
4. Input device
5. Output device
6. Pheripheral lainnya
b. Perangkat lunak
Perangkat lunak khusus aplikasi SIG sering digunakan untuk menjalankan tugas
– tugas SIG. Perangkat lunak ini tersedia dalam bentuk paket – paket perangkat lunak
yang masing-masing terdiri dari multi program yang terintegrasi untuk mendukung
kemampuan – kemampuan khusus untuk pemetaan, manajemen, dan analisis data
geografi. Perangkat lunak yang dikembangkan SIG secara konseptual tersdiri dari dua
bagian: paket inti (core) yang digunakan untuk pemetaan dasar dan manajemen data,
dan paket-paket aplikasi yang terintegrasi dengan paket inti untuk menjalankan
pemetaan khusus dan aplikasi analisis geografis.
c. Data & Informasi Geografi
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan
baik secara tidak langsung dengan cara meng-import-nya dari perangkat – perangkat
lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendigitasi data spasialnya
dari peta dan memasukkan data atributnya dari table – tabel dan laporan dengan
menggunakan keyboard.
d. Brainware
Brainware merupakan kemampuan manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan
SIG secara efektif. Bagaimanapun juga manusia merupakan subjek (pelaku) yang
mengendalikan seluruh sistem, sehingga sangat dituntut kemampuan dan
penguasaannya terhadap ilmu dan teknologi mutakhir.

II.3 Pengenalan ArcGIS 10.3


II.3.1 Fungsi ArcGIS 10.3
ArcGIS merupakan salah satu perangkat lunak desktop Sistem Informasi
Geografis dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI. Dengan ArcGIS,
pengguna dapat memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi,
meng-explore, menjawab query (baik basis data spasial maupun non-spasial),
menganalisis data secara geografis dan sebagainya (Budiyanto, 2005).
ArcGIS dirancang sebagai perangkat desktop mapping dengan
kemampuan membuat tampilan peta dan refresentasi data lain seperti grafik,
gabungan grafik dengan peta, dan sebagainya yang sangat menarik dan cepat
dalam proses pembuatannya. Hal ini menjadikan ArcGIS memiliki fungsi-fungsi
analisis lebih banyak dari ArcView atau perangkat lunak SIG lain (Budiyanto,
2005).
ArcGIS 10.3 merupakan sebuah software pengolah data spasial, yang
memiliki berbagai keunggulan yang dapat dimanfaatkan oleh kalangan pengolah
data spasial. ArcGIS memiliki kemampuan dalam pengolahan atau editing arc,
menerima atau konversi dari data digital lain seperti CAD, atau dihubungkan
dengan data image seperti format .JPG, .TIFF, atau image gerak (Budiyanto,
2005).

II.3.2 Toolbars ArcGIS 10.3


Software SIG yang sering digunakan dalam editing data digital adalah
seperti Arcinfo, Arcview, Autocad, R2V, Mapinfo, dan lain-lain. Editing data
raster seringkali diperlukan untuk menyempurnakan hasil dan visualisai,
penghalusan, pemotongan, penambahan, pewarnaan dan lain-lain (Anonim,
2012).
Fungsi icon ArcGIS 10.3 :

 (Zoom In)= memperbesar tampilan gambar agar kita dapat melihat lebih
jelas wilayah yang kecil.

 (Zoom Out) = untuk memperkecil tampilan dari gambar.

 (Fixed zoom in) = untuk memperbesar dan memperjelas gambar tetapi


sabagai titik zoom pusatnya adalah bagian tengah dari gambar pada layer
 (Fixed zoom out) = untuk memperkecil tampilan gambar dan yang
berfungsi sebagai titik zoom pusatnya adalah bagian tengah dari gambar pada
layer.

 (Pan) = untuk menggerak-gerakkan atau memindahkan tampilan dari


gambar di layar.

 (Full extent) = untuk mengembalikan posisi gambar seperti semula atau


awal.
 (Go back to previous extent) = berfungsi untuk mengembalikan tampilan
layar kepada satu pekerjaan atau perintah yang sebelumnya telah dilakukan
terlebih dahulu.
 (Go to Next Extent) = mengembalikan gambar kepada pekerjaan atau
perintah yang terakhir kali dilakukan apabila kita telah melakukan perintah go
to previous extent.
 (Icon select features) = memilih dan membatasi suatu wilayah
berdasarkan fungsinya atau kegunaanya dan juga warnanya .
 (Icon select element) = untuk menunjukkan daerah-daerah tertentu yang
dipisahkan berdasarkan fungsinya ataupun warnanya sendiri.

 (Identify) = untuk mengidentifikasi keadaan suatu wilayah dari luasnya


hingga kegunaan lahan itu sendiri berdasarkan data dari suatu layer yang ada.

 ( Measure ) = mengetahui jarak atau panjang dari suatu wilayah yang


terdapat di dalam layer.
 (Find) = menemukan data dari suatu penggunaan wilayah yang terdapat
di dalam layer berdasarkan data yang di input.
(Anonim, 2012).

II.3.3 Kelebihan dan Kekurangan ArcGIS 10.3


Menurut Majid (2014), Beberapa keunggulan dari software ArcGIS
sebagai teknologi  pendukung SIG meliputi :
1. ArcGIS merupakan sistem yang lengkap dari SIG  (completely system GIS)
yang terdiri dari ArcGIS Desktop, ArcGIS Server dan ArcGIS Online,
sehingga dapat digunakan baik untuk pengguna perorangan (pakar SIG) yang
dikenal dengan sebutan “single user”, maupun  pengguna kelompok yang
dikenal dengan sebutan “multi user” dan pengguna seantero dunia atau
dikenal sebagai pengguna online;
2. ArcGIS telah menyediakan fasilitas pendukung yang lebih dari 800 fungsi
untuk berbagai keperluan dari berbagai bidang ilmu;
3. ArcGIS mampu mengelola database dengan kapasitas yang sangat besar
mencapai kapasitas 256 terabite;
4. ArcGIS merupakan teknologi software SIG yang didukung lebih dari 300
pakar SIG yang berasal dari berbagai negara di dunia, sehingga tergolong
teknologi software yang dinamis yang terus dikembangkan mengikuti
perubahan yang terjadi baik pada teknologi informasi, teknologi komputer,
dan teknologi internet serta perubahan kebutuhan analisis dalam
pengembangan ilmu pengetahuan,   dan perubahan yang terjadi dalam
paradigma berpikir para ahli saat ini;
5. ArcGIS mampu  melakukan beberapa analisis sekaligus dengan mengunakan
fasilitas Model Builder;
6. ArcGIS  memudahkan dalam proses pembuatan peta digital, antara lain:
a. lebih sederhana dan cepat dalam mendigitasi berbagai objek di permukaan
bumi, baik objek berupa:  titik (point), garis (line) maupun area (polygon)
b. lebih mudah dan lengkap dalam menentukan pilihan penggunaan peta
dasar (basemap)
c. dapat menggunakan berbagai  jenis  input data, antara lain: citra satelit,
foto udara, peta analog, gambar, table, dan lain lain
d. mudah dan cepat dalam menentukan sistem koordinat, baik berupa sistem
koordinat geografi maupun sistem koordinat projeksi,  dan
7. ArcGIS juga mampu mentransformasi  peta analog ke peta digital, sehingga
menjadi :
a. lebih cepat untuk menyajikan peta dengan ukuran skala yang berbeda
b. lebih mudah menambahkan informasi grafik  dengan berbagai pilihan tipe
grafik yang berbeda pada peta
c. lebih mudah memodifikasi desain dan tampilan peta
d. lebih mudah dan cepat  dalam melakukan berbagai  analisis statistik  dan
menyajikan informasi hasil analisis tersebut dalam bentuk peta
e. lebih cepat dan sederhana dalam mengaplikasikan analisis dari berbagai
bidang ilmu (geografi, geologi, ilmu tanah, landscape, meteorologi &
klimatologi,  pertanian, lingkungan, fisika, kimia, biologi, kelautan, air
dan irigasi, kesehatan, kependudukan, sosial, ekonomi, politik,  dll) yang
berbasis ruang  di permukaan bumi, dan
f. lebih cepat dan lebih menarik dalam menyajikan tampilan dengan
berbagai kombinasi warna sehingga dapat mengembangkan kemampuan
seni (estetika) dalam penyajian peta.
ArcGIS memerlukan kapasitas hardware yang lebih tinggi. Dalam bahasa yang
sederhana, ArcGIS lebih berat. ArcGIS secara default tidak support Multi View dan
Multi Layout. Ini sangat menyulitkan pembuatan peta masal seperti peta kegiatan
GNRHL. Penggunaan ArcGIS tidak akan efisien jika tidak menggunakan beberapa
software yang lain seperti ArcMap yang dibuka bersama, misalnya ArcCatalog,
Windows Explorer dan Notepad. ArcGIS tidak 100% kompetibel dengan ArcView 3x.
Proses migrasi akan sangat revolusioner, seperti migrasi dari MS Word 2003 ke MS
Word 2007. Pada ArcGIS juga terdapat Xtool dan ET tetapi masih berbayar (STMIK
Atmaluhur Pangkalpinang, 2015).

II.4 Global Positioning System


II.4.1 Pengertian GPS
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan
penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini
didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi
mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan
cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan
orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi
tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat
memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa
millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter (Abidin, 2007).
Sebetulnya GPS adalah suatu sistem yang dapat membantu kita
mengetahui posisi koordinatdimana kita berada. Sedangkan untuk menerima
sinyal yang dipancarkan oleh GPS, kita membutuhkan suatu alat yang dapat
membaca sinyal tersebut. Yang biasa kita sebut sebagai GPS adalah sebenarnya
merupakan alat penerima. Karena alat ini dapat memberikan nilai koordinat
dimana ia digunakan maka keberadaan GPS merupakan terobosan besar dalam
Sistem Informasi Geografis (SIG) (Mujiono, 2010).
II.4.2 Kelebihan dan Kekurangan GPS
Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi
tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di
bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-
satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini
yang memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat mencapai
beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian
kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi
yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan
posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya
(Abidin, 2007).
Menurut Tim SIG PT. Geomatik-Konsultan (2010), keuntungan
menggunakan GPS adalah sebagai berikut:
a. Dapat dioperasikan 24 jam setiap hari dari lokasi manapun di
permukaan bumi.
b. Dapat digunakan oleh setiap orang dimanapun berada.
c. Cara mengoperasikan sangat mudah.
d. Cepat dan mudah mendapat data posisi koordinat geografis
Sinyal GPS memiliki beberapa kelemahan seperti lemahnya sinyal karena
pengaruh atmosfer atau tidak ketidakmampuan sinyal menembus benda yang
bersifat tebal dan keras seperti gedung yang dapat berpengaruh pada
penghitungan lokasi penerima. Dengan bantuan jaringan perangkat nirkabel,
kelemahan yang terdapat pada GPS dapat diatasi dengan menggunakan metode
nirkabel. (Puspika et al., 2012).
Keuntungan utama dari sIstem GPS adalah bisa mendapatkan posisi
melalui sinyal dari satelit. Tetapi GPS memiliki kelemahan yaitu penerima harus
pada line of sight dengan satelit, yang merupakan masalah untuk aplikasi dalam
gedung. GPS cocok untuk di luar gedung atau lingkungan outdoor dengan tingkat
kesalahan 5 sampai dengan 10 meter. Teknologi lainnya adalah Cellphone.
Cellphone cocok untuk lingkungan outdoor dengan prinsip telephone trunk yang
memiliki akurasi 50 m dengan biaya yang moderate. Namun, akurasi dari sistem
posisi berbasis GSM dalam ruangan sangat dibatasi oleh ukuran sel. Selain itu,
efektivitas sistem untuk lingkungan dalam ruangan juga dibatasi oleh multipath
dan pelemahan sinyal (Ginting, 2013).
III. MATERI DAN METODE

III.1 Waktu dan Tempat


Hari, tanggal : Senin, 3 September 2018
Waktu : 15.00-16.00 WIB
Tempat : Laboratorium Komputasi Gedung E302 Jurusan Ilmu
Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Diponegoro.

III.2 Materi
1. Membuka ArcGis
2. Menampilkan/menyembunyikan data peta
3. Memberi warna pada peta
4. Memberi Label pada peta
5. Mengubah nama pada peta
6. Pengenalan GPS

III.3 Metode
III.3.1 Membuka ArcGIS 10.3
1. Masuk pada program ArcMap 10.3 maka akan muncul jendela sebagai
berikut:
2. Pilih Blank Map kemudian OK maka akan muncul jendela di bawah:

3. Pilih File kemudian Save As, simpan dengan format NAMA_NIM


kemudian klik Save dan akan muncul tampilan di bawah:
4. Klik Add Data . Masukkan data file ber-ekstansi .shp, lalu klik Add

5. Membuka ArcGIS telah selesai. Maka akan muncul tampilan seperti ini.
III.3.2 Pengenalan Toolbar
1. Zoom In. Setelah muncul data yang akan kita olah, kita dapat

menggunakan fungsi toolbar. Yang pertama adalah fungsi Zoom In

caranya dengan mengklik icon kemudian blok wilayah yang akan di


zoom in sehingga wilayah tersebut menjadi lebih besar dan lebih jelas.

2. Zoom Out. Klik icon kemudian blok wilayah yang akan di zoom out
kan lalu wilayah yang tadi di blok akan menjadi lebih kecil.

3. Full Extent. Klik icon Full extent yang berfungsi untuk


mengembalikan posisi peta ke bentuk semula.
4. Fixed Zoom In. Klik icon sehingga hasilnya gambar akan menjadi
lebih besar tetapi bagian tengah.

5. Fixed Zoom Out. Klik icon lalu gambar akan menjadi lebih kecil dan
gambar akan lebih luas tampilannya.

6. Select Feature by Rectangle. Klik icon kemudian klik daerah yang


akan dipilih untuk di batasi. Maka akan muncul tampilan seperti
dibawah:

7. Identify. Klik icon . Kemudian klik pada wilayah yang ingin


diketahui datanya, maka akan muncul tampilan seperti di bawah:
8. Measure. Klik icon yaitu dengan mengklik kiri pada titik awal yang
dikehendaki tarik garis sesuai dengan panjang yang diukur, panjang atau
jarak dapat dilihat di bagian window measure.

9. Go Back. Klik icon

10. Go To Next. Klik icon


III.3.3 Memberikan Warna Peta
1. Klik kanan pada setiap Layer–Properties–Symbology–Symbol.

2. Klik pada kotak warna, kemudian pilih kotak warna yang diinginkan.
Klik OK. Maka warna peta akan berubah.
3. Memberikan warna peta telah selesai.

III.3.4 Mengubah Nama Peta dengan Huruf Kapital


1. Klik kanan pada keterangan nama di samping kiri layer, kemudian pilih
properties.
2. Pilih General kemudian ganti nama peta pada Layer Name menjadi huruf
kapital pada tanah terbuka, pemukiman dan industri. Kemudian klik OK.

3. Maka akan muncul tampilan di bawah:


III.3.5 Menampilkan dan Menyembunyikan Data Peta
1. Menyembunyikan peta dilakukan dengan unceklis kotak di sebelah label
peta. Misal pemukiman di uncheklist, maka peta pemukiman akan
hilang.

2. Menampilkan peta dilakukan dengan ceklist kotak di sebelah label peta.


Misal pemukiman di ceklist, maka peta pemukiman akan muncul.
III.3.6 Memberi Label Pada Peta
1. Klik kanan pada salah satu layers – properties – labels – centang Label
features in this layer – ok. Maka akan muncul tampilan di bawah:
III.3.7 Pengenalan GPS
1. Mengaktifkan dan Mematikan GPS
 Mengaktifkan
a. Pasang Baterai
b. Aktifkan Perangkat dengan menekan tombol “Power” disamping
kanan perangkat, jika ingin mematikan tekan tombol tersebut juga.
c. Mencari satelit, pilih menu satelit pada layar awal, cari posisi yang
terbuka sehingga penangkapan sinyal dapat dengan mudah dan
cepat, diamkan beberapa menit untuk mencapai akurasi yang
maximum.
2. Marking
 Dari Map Page  MARK, maka tampilah Mark Waypoint Page.
 Untuk member nama Waypoint, gunakan tombol ROCKER dan
sorot Name  ENTER.
 Masukan nama untuk Waypoint menggunakan tombol ROCKER
dan ENTER kemudian sorot OK  ENTER untuk menyimpan
Waypoint.
3. Tracking
Melihat track pada layar :
 Tekan tombol PAGE sampai anda melihat layar Map Page.
 Jalan kakilah mulai dari lokasi anda sekarang selama kurang lebih
3 menit.
 Tekanlah tombol IN untuk memperbesar di layar Map Page
hingga terlihat “track log” yang ada.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
IV.1.1 Membuka ArcGIS 10.3
Sebelum Sesudah

IV.1.2 PENGENALAN TOOLBAR


1. Zoom In
Sebelum Sesudah

2. Zoom Out
Sebelum Sesudah
3. Full Extent
Sebelum Sesudah

4. Fixed Zoom In
Sebelum Sesudah

5. Fixed Zoom Out


Sebelum Sesudah

6. Select Feature by Rectangle


Sebelum Sesudah
7. Identify

8. Measure

IV.1.3 Memberikan Warna Peta


Sebelum Sesudah

IV.1.4 Mengubah Nama Peta dengan Huruf Kapital


Sebelum Sesudah
IV.1.5 Menampilkan dan Menyembunyikan Data Peta
1. Menampilkan Data Peta
Sebelum Sesudah

2. Menyembunyikan Pemukiman
Sebelum Sesudah

IV.1.6 Memberi Label Pada Peta


Sebelum Sesudah

IV.1.7 Pengenalan GPS


1. Garmin GPSmap 64s
2. Tombol ON/OFF

IV.2 Pembahasan
IV.2.1 Membuka ArcGIS 10.3
Pada prakrikum Sistem Informasi Geografis ini menggunakan softwar
ArcGIS 10.3. Membuka aplikasi ArcGIS 10.3 adalah dengan menggunakan
pilihan aplikasi ArcMap 10.3. Di dalam ArcMap ini dapat menampilkan peta
spasial dan dapat dilakukan pengolahan seperti memberi warna dan memberi
label.
Pada materi praktikum yang pertama adalah membuka software ArcGIS.
Cara membuka perangkat lunak ini yaitu hanya dengan dua kali klik pada ikon
ArcMap. Kemudian akan muncul layer kosong yang belum terisi data, kita
hanya perlu menambahkan data peta yang telah tersedia. Lalu proses
pengolahan data dapat dilakukan.
Peta yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu peta wilayah Genuk
Barat. Data atribut citra yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
1. Industri
2. Tambak
3. Sawah
4. Pemukiman
5. Industri

IV.2.2 Pengenalan Toolbar


Pengolahan data menggunakan perangkat ArcGIS 10.3 dibantu oleh
tools dasar pada toolbar. Berikut tools beserta fungsinya yang dipelajari dalam
praktikum modul 1 kali ini yaitu New Map File untuk membuat tampilan peta
baru, Open untuk membuka proyek yang sudah dibuat sebelumnya, Save untuk
menyimpan proyek yang sedang dikerjakan, Add Data untuk memanggil layer,
Editor Toolbar untuk menampilkan toolbar editor, Zoom in untuk memperjelas
tampilan dalam skala yang lebih besar, Zoom out untuk mempelihatkan
tampilan peta dalam skala kecil, Fixed Zoom in untuk mengubah map ke skala
yang lebih besar, Fixed Zoom out untuk mengubah ke skala yang lebih kecil,
Pan untuk menggeser tampilan peta, Full Extent untuk menampilkan peta
secara keseluruhan, Go Back To Previous Extent untuk perintah undo untuk
zooming, Go To Next Extent untuk perintah redo untuk zooming. Apabila kita
ingin kembali ke tampilan zooming sesudahnya, Select Feature untuk memilih
feature, Clear Selected Feature untuk membersihkan obyek yang terpilih,
Measure untuk pengukuran jarak pada peta.

IV.2.3 Memberikan Warna Peta


Pada materi memberi warna pada peta, bertujuan untuk merubah warna
peta agar dapat dibedakan dengan mudah secara visual antara industri,
pemukinan, sawah, tambak, dan tanah terbuka. Penggantian warna ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan, mulai dari warna polos, ataupun warna dengan
motif.
Memberi warna pada peta yang diolah membuat peta akan terlihat
lebih menarik dibandingkan tanpa warna. Namun, yang lebih penting adalah
dengan adanya perbedaan warna, batas data lahan pada peta akan terlihat
dengan jelas. Hal ini dikarenakan pada suatu peta tertentu tidak hanya terdapat
satu jenis data saja. Misalnya pada praktikum kali ini, pembedaan warna dapat
membantu mengetahui batas – batas antara lahan sawah, tambak, pemukiman,
tanah terbuka, dan industri. Langkah – langkah pemberian warna pun tidak
terlalu rumit. Warna hijau pekat digunakan untuk simbol tambak, warna hitam
sebagai pemukiman, warna orange kemerahan untuk daerah lahan kosong,
warna abu-abu sebagai daerah industri, sedangkan sawah disimbolkan dengan
warna garis putus putus hijau.
IV.2.4 Mengubah Nama Peta dengan Huruf Kapital
Mengubah nama pada peta dilakukan dengan mengganti layer name.
Layer name terletak di bagian general – properties. Pengubahan nama peta
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan caranya pun sederhana. Pada
praktikum kali ini, nama pada tiap layer diganti dengan huruf kapital supaya
lebih jelas sehingga mengurangi resiko kesalahan / kekeliruan.
Materi ini berujuan untuk mengganti nama pada layer tiap peta. Nama
pada tiap layernya tersusun dari huruf kecil semua. Pada materi ini, huruf kecil
penyusun nama diganti dengan huruf kapital. Dengan memilih properties,
kemudian general, dan diganti dengan huruf kapital. Setelah diganti, maka
akan pada table of content, nama layer akan berubah menjadi huruf kapital.
Nama ini tidak berpengaruh pada label yang telah diberikan terlebih dahulu.

IV.2.5 Menampilkan dan Menyembunyikan Data Peta


Pada materi menampilkan dan menyembunyikan peta bertujuan untuk
menampilkan peta pada window. Dengan kata lain user akan menampilkan
layer yang dibutuhkan saja. Tujuan penampilan hanya beberapa layer atau
keseluruhan layer adalah untuk mempermudah dalam menganalisa pola
persebaran industri, pemukinan, sawah, tambak, dan tanah terbuka. Hal ini
dilakukan dengan men-checklist kotak di samping label industri, pemukiman,
sawah, tambak, dan tanah terbuka.
Cara untuk menampilkan data peta, cukup memberi tanda centang pada
kotak yang telah tersedia pada setiap layer. Begitu pula bilaingin
menyembunyikan data peta, tanda centang harus dihilangkan. Dengan demikian
data peta dapat diatur sesuai yang dibutuhkan. Dengan menampilkan atau
menyembunyikan data peta, maka dapat memudahkan dalam proses analisis
masing – masing layer, karena dapat dimunculkan satu persatu.

IV.2.6 Memberi Label pada Peta


Pada materi memberi label pada peta, bertujuan untuk menampilkan
nama-nama pada peta yang menunjukkan keterangan pada peta. Pada peta,
terdapat beberapa layer yang dijadikan satu peta. Fungsi dari memberi label
sendiri adalah untuk membedakan antara peta bagian industri, pemukiman,
sawah, tambak, dan tanah terbuka. Untuk mempermudah visualisasi data, tanpa
melihat warna yang sudah ditentukan.
Memberi label pada peta ini sangatlah penting karena label merupakan
salah satu identitas pada peta. Label atau keterangan ini berisi tentang informasi
pada tiap lahan atau lokasi. Label ini dapat mempertegas keterangan pada tiap
lahan yang terdapat pada peta. Caranya dengan men-checklist kolom
keterangan Label Features In This Layer pada properties kemudian mengubah
Label field dengan keterangan.

IV.2.7 Pengenalan GPS


Materi terakhir praktikum modul 1 ini adalah pengenalan GPS. GPS
yang digunakan kali ini bertipe Garmin GPSmasx 64csx. Global Positioning
System yang merupakan sistem untuk menentukan posisi dan navigasi secara
global dengan menggunakan satelit (Mujiono, 2010). GPS berguna untuk
mengetahui koordinat suatu lokasi. GPS harus terhubung dengan minimal 7
satelit agar akurasinya kuat. Karena dalam penggunaanya sangat membutuhkan
sinyal satelit sehingga GPS harus digunakan diruang terbuka, GPS tidak bisa
digunakan didalam gedung terutama gedung yang berlapis baja sebab sinyal
elektromagnetik dari satelit tidak dapat di tangkap oleh pengontrol. Selain itu
GPS juga dapat digunakan dengan akurat apabila sinyalnya ≥ 8 bar. GPS
mempunyai salah satu fitur yang berfungsi sebagai rekam memori dimana
mampu menandai lokasi-lokasi yang pernah dikunjungi dengan mencatat letak
koordinat lokasi tersebut dan menyimpannya. Hal yang paling penting setelah
atau sebelum melakukan pengoperasian GPS adalah melakukan kalibrasi.
Proses kalibrasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu kalibrasi altimeter dan
kompas. Tombol-tombol yang terdapat pada GPS:
- POWER Key – Tekan dan tahan untuk memutar bagian on/off. Tekan dan
bebaskan untuk mengatur kecerahan dan kekontrasan.
- IN/OUT ZOOM Key – Dari Map Page, tekan dan bebaskan untuk
memperbesar atau memperkecil. Dari setiap Page, tekan untuk menggulung
daftar ke atas atau ke bawah.
- MARK Key – Tekan dan bebaskan setiap waktu untuk menandai lokasi anda
sekarang sebagai sebuah Waypoint.
Berikut Cara Penggunaan GPS antara lain :
- Menyalakan GPS
Menyalakan GPS adalah dengan menekan tombol power yang berada atas
GPS. Setelah menyala akan keluar menu utamadari GPS, yang terdiri dari
Tracks, Routes, Highway, Setup, Proximity, Calendar, Calculator,
Stopwatch, Sun and Moon, dan lain-lain. Pada menu ini dapat dilihat
dengan tanpa bantuan lampu, atau dapat dilihat dengan bantuan lampu
tambahan. Penambahan cahaya penerang pada layar GPS dapat di-setting-di
menu setup.
- Marking Area
Tujuan utama dari marking area adalah untuk menandai titik koordinat yang
digunakan. Pada marking ini memerlukan beberapa waktu sekitar 1 – 2
menit untuk memastikan titik koordinat. Hal ini dilakukan untuk
menghindari koordinat yang error.
- Tracking
Tujuan dari tracking adalah menuju tempat yang sudah di marking. Titik
koordinat yang sudah ditandai dan disimpan, akan di munculkan kembali
pada menu find. Setelah membuka titik koordinat tujuan, maka pada layar
GPS akan menunjukkan arah ke arah titik yang dituju.
V. PENUTUP

V.1 Kesimpulan
1. Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem informasi yang berbasis
komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki
informasi spasial (bereferensi keruangan).
2. Salah satu software SIG yang digunakan untuk analisis data spasial adalah
ArcGIS. ArcGIS adalah sebuah suite yang terdiri dari sekelompok sistem
informasi geografis perangkat lunak produk GIS yang dihasilkan oleh ESRI.
Tiap tools pada ArcGIS sangat berperan penting dalam menuntun pengguna
software ini dalam mengolah serta menganalisis citra dalam Map Display.
Sehingga penggunadapat melakukan data view pada operasi ArcGIS.
3. Penggunaan GPS dapat dilakukan dapat mengetahui posisi seseorang maka
diperlukan alat yang diberinama GPSreciever yang berfungsi untuk menerima
sinyal yang dikirim dari satelit GPS.

V.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan diberikan contoh GPS agar dapat memahami alat
tersebut dengan baik, atau jika alat GPS tidak ada diberikan poin-poin yang
perlu dipelajari pada GPS itu.
2. Sebaiknya praktikan lebih kondusif pada saat praktikum
3. Sebaiknya praktikan sudah mempelajari materi terlebih dahulu agar mudah
mengikuti praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, H. Z. 2007. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. PT Paradnya


Paramitra Jakarta. Buku Petunjuk VALSAT – 021.
Anon. 1989.Libraries. Pasific.Information Bull.
Anonim. 2012.ArcGIS 10.0. Diakses melalui http://digilib.ittelkom.ac.id pada hari
Sabtu, 1 April 2017 pada pukul 13:25 WIB.
Budiyanto, E. 2005. Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcGIS. Yogyakarta:
Andi.
Ginting, Atman. 2013. Teknik Penghitungan Nilai RSS IEE 802 IN untuk Penentuan
Lokasi Objek Menggunakan Metode K-NN. Surakarta.
Madjid, Rohim Dr. Ir. A., MS. 2014. Keunggulan ArcGIS sebagai Teknologi
Software Sistem Informasi Geografi (SIG). Sumatera Selatan: Universitas
Sriwijaya.
Mujiono. 2010. Penggunaan Global Positioning System (GPS) Untuk Memetakan
Keberadaan Titik Kasus Penyakit. Diakses melalui http://p3m.amikom.ac.id
pada hari Sabtu, 1 April 2017 pada pukul 13:25 WIB.
Puspika, Blasius Neri, dkk. 2012. Implementasi Algoritma Dijkstra Dalam penentuan
Jalur Terpendek Di Yogyakarta Menggunakan Gps dan Qt Geolocation.
Universitas Kristen Dutowacana. Yogyakarta.
Pradana, Bayuet all. 2013. Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian Terhadap
Komoditas Pertanian Kabupaten Cilacap. Semarang: Universitas Diponegoro.
Prahasta, Eddy. 2005. SIG Konsep-Konsep Dasar. Bandung: Informatika.
STMIK Atmaluhur Pangkal Pinang. 2015. Macam-macam Aplikasi GIS Beserta
Kekurangan dan Kelebihan. Pangkalpinang: Tutorial dan Artikel TIK.
Sutoyo. T. et al. 2009. Teori Pengolahan Citra Digital, Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Tim SIG PT. Geomatik-Konsultan. 2010. Modul Pelatihan SIG (Sistem
Informasi Geografis) ArcGIS. PT. Geomatik-Konsultan. Makassar.

Anda mungkin juga menyukai