Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

M DENGAN HIPERTENSI
DI DESA SAREN RT 09 / RW 0 , SAREN, KALIJAMBE, SRAGEN

DISUSUN OLEH :

DESTO ARIYO WISNU BROTO


NIM : SN182023

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN HIPERTENSI
DI DESA CINDEREJO LOR RT 02 RW 05, KELURAHAN GILINGAN,
KECAMATAN BANJARSARI, KOTA SURAKARTA

I. BIODATA
1. Identitas Klien
a. Nama Klien : Ny. S
b. Alamat : Cinderejo Lor RT 02/RW 05, Gilingan, Banjarsari
c. Umur : 55 tahun
d. Agama : Islam
e. Status Perkawinan : Cerai hidup
f. Pendidikan : Tidak tamat SD
g. Pekerjaan : Tidak bekerja
2. Identitas Penanggung Jawab
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 40 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
e. Alamat : Cinderejo Lor RT 02/RW 05, Gilingan, Banjarsari
f. Hubungan dengan klien : Adik

II. DIMENSI BIOMEDIK


1. Riwayat penyakit (6 bulan terakhir) : klien mengatakan setiap di ukur
tekanan darahnya selalu tinggi, tekanan darah mencapai 200/110 mmHg
2. Riwayat penyakit keluarga : klien mengatakan orang tua juga mempunyai
riwayat hipertensi
Genogram :
Keterangan :
: meninggal
: laki - laki
: perempuan
: klien
: tinggal satu rumah

3. Riwayat penyakit dahulu : klien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi


sejak ± 2 tahun yang lalu, klien juga mempunyai riwayat penyakit jantung
dan infeksi pada paru. Klien tidak mempunyai riwayat merokok. Klien tidak
mempunyai riwayat penyakit diabetes mellitus
4. Riwayat pencegahan kesehatan
a. Monitoring kesehatan : pasien selalu rutin mengikuti kegiatan lansia,
melakukan pengukuran tekanan darah di saat ada kegiatan lansia, dan
jika ada keluhan seperti pusing yang berat, klien akan periksa di
Puskesmas
b. Riwayat vaksinasi : -
c. Skrining kesehatan : -
5. Riwayat gizi : klien tidak ada masalah pada gizi. BB : 55 kg, TB 150 cm.
IMT 24,4
6. Masalah kesehatan terkait dengan status gizi
a. Masalah pada mulut : klien tidak mempunyai masalah pada mulut, tidak
ada masalah dalam mengunyah
b. Masalah pada berat badan : klien tidak mempunyai masalah pada berat
badan. BB klien 55 kg
c. Masalah nutrisi : tidak ada masalah nutrisi pada klien. Klien makan 3 kali
sehari, dengan nasi, lauk, sayur, dan buah
7. Masalah kesehatan yang dialami saat ini : tekanan darah klien selalu tinggi,
ketika ditensi 180/110 mmHg, pasien mengeluh nyeri pada tengkuk kepala
8. Obat – obat yang di konsumsi : Tensilon @250 mg (dosis 3x3 pil)
9. Tindakan spesifik yang dilakukan saat ini : tidak ada tindakan spesifik yang
dilakukan
10. Status fungsional
- Fungsi persarafan
Respon dan waktu berekasi lambat, khususnya terhadap stres
- Fungsi kardiovaskuler
Tekanan darah sering naik turun, dan pernah mengalami penyakit
jantung
- Fungsi pernafasan
Klien tidak ada keluhan pada pernafasan, tetapi klien mempunyai
riwayat infeksi pada paru
- Fungsi pencernaan
Klien tidak ada keluhan pada bagian pencernssn
- Fungsi reproduksi
Klien sudah mengalami menopause sejak usia 48 tahun
- Fungsi genitourinaria
Klien sering banyak kencing apabila banyak minum air
- Fungsi integumen
Klien kulit sudah mulai keriput, permukaan kulit cenderung kusam
- Fungsi muskuloskletal
Tidak ada keluhan pada bagian kanan dan kaki
11. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Mobilisasi : dilakukan secara mandiri
b. Berpakaian : dilakukan secara mandiri
c. Makanan dan minuman : dilakukan secara mandiri
d. Toileting : dilakukan secara mandiri
e. Personal hygiene : dilakukan secara mandiri
f. Mandi : dilakukan secara mandiri

III. DIMENSI PSIKOLOGIS


1. Fungsi kognitif
Klien sudah menerima atas semua kondisinya dan ingin di sembuhkan dari
penyakitnya
2. Fungsi psikomotorik
Klien aktif dengan kegiatan sehari - harinya

IV. DIMENSI FISIK


1. Luas rumah : ±20 x 6 m2
2. Keadaan lingkungan dalam rumah
a. Penerangan : cukup, terdapat lampu dan pencahayaan disetiap ruangan
b. Kebersihan dan kerapihan : lingkungan rumah cukup bersih dan rapi
c. Pembagian ruangan : terdapat ruang tamu, 1 kamar tidur,kamar mandi,
dan dapur
d. Sirkulasi udara : pada kamar tidak ada jendela, jendela hanya ada di
depan rumah
e. Keamanan : ada pos kampling disetiap RT dan RW
f. Sumber air minum : sumber air minum dari PDAM
g. Ruang pertemuan : tersedia ruang pertemuan / ruang tamu
3. Keadaan luar wisma
a. Pemanfaatan halaman : halaman rumah digunakan untuk menjemur
pakaian
b. Pembuangan air limbah : pembuangan air limbah ada dibuatkan selokan
c. Pembuangan sampah : pembuangan sampah dengan cara mengumpulkan
sampah, kemudian dibuang di tempat sampah yang tersedia
d. Sanitasi : sanitasi lingkungan cukup
e. Sumber pencemaran : pencemaran udara dapat terjadi karena merupakan
pemukiman padat penduduk

V. DIMENSI SOSIAL
1. Hubungan antar lansia : hubungan klien dengan lansia lansia baik
2. Hubungan lansia dengan tetangga : hubungan lansia dengan tetangga baik,
komunikasi dengan lingkungan sekitar baik
3. Hubungan lansia dengan anggota keluarga : hubungan lansia dengan
anggota keluarga baik, walaupun klien dirumah sendiri, jika terjadi apa-apa
dengan klien atau klien sedang membutuhkan bantuan, seperti mengantar
periksa, maka keluarga akan mengantarkannya ke pelayanan kesehatan
4. Kegiatan organisasi sosial : klien selalu mengikuti kegiatan lansia

VI. DIMENSI TINGKAH LAKU


1. Pola makan : klien mengatakan makan 2-3 kali sehari dengan nasi, lauk,
sayur, buah
2. Pola tidur : klien mengatakan tidur biasanya dari jam 21.00 – 05.00 WIB
3. Pola eliminasi : klien mengatakan tidak ada masalah pada BAK ataupun
BAB. Klien BAB 1-2 hari sekali
4. Kebiasaan lansia : klien mengatakan selalu dirumah, mencuci baju sendiri,
masak sendiri, membersihkan rumah sendiri, jika ada pekerjaan dari orang
lain akan ia kerjakan, seperti mencuci baju dan setrika dari orang lain,
mengupas bumbu dapur (bawang merah, bawang putih, cabai) dari
pedagang pasar
5. Pengobatan : dalam perawatannya klien selalu minum tensilon @250 mg,
dan jika ada keluhan akan datang ke Puskesmas
6. Kegiatan olahraga : klien mengatakan sering jalan - jalan disekitar
lingkungannya setiap pagi
7. Rekreasi : dalam menghibur dirinya sendiri, klien selalu mendengarkan
music / radio dirumahnya. Untuk rekreasi keluar rumah seperti ke tempat
wisata, klien tidak pernah melakukan
8. Pengambilan keputusan : dalam pengambilan keputusan dilakukan oleh
dirinya sendiri dan dari orang – orang terdekat

VII. DIMENSI PELAYANAN KESEHATAN


1. Fasilitas kesehatan yang tersedia : terdapat RS pemerintah, swasta, dan
puskesmas
2. Tindakan pencegahan terhadap penyakit : klien rutin mengkonsumsi
tensilon @250 mg (dosis 3x3 pil)
3. Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia : ada posyandu lansia setiap hari
sabtu minggu pertama dalam bulan yang diadakan oleh puskesmas gilingan
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan / penampilan umum
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 180/110 mmhg, nadi : 88 x/mnt, S: 36,5 RR: 22 x/mnt
TB : 150 cm, BB : 55kg
2. Kepala : bentuk mesochepal, rambut hitam dan sebagian putih, ada kerutan
di wajah
3. Mata : klien tuna netra sejak kecil
4. Telinga : simetris kanan = kiri, tidak ada gangguan pendengaran
5. Mulut : mulut simetris, tidak ada gangguan dalam mengunyah / menelan
6. Leher : tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada benjolan pada leher
7. Sistem pernafasan :
I : dada simetris, pengembangan dada ka=ki
P: vocal premitus ka=ki sama
P : sonor
A: vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan
8. Sistem kardiovaskular :
I : ictus cordis tidak tampak
P: ictus cordis teraba, teratur, dan tidak terlalu kuat
P : pekak
A : BJ I, BJ II normal, tidak ada bising
9. Sistem gastrointestinal :
I : ada luka colostomy di perut bagian kanan, luka post operasi di bagian
bawah abdomen
A : bising usus 20 x/menit
P: tympani
P: tidak ada nyeri tekan pada perut bagian kiri
10. Sistem perkemihan : klien melakukan BAK/BAB secara mandiri, tidak
memerlukan bantuan dengan orang lain, tidak menggunakan pispot ataupun
kateter, klien tidak mengompol. Saat malam hari, klien terkadang bangun
untuk BAK dengan frekwensi yang tidak tentu. Saat kandung kemih terasa
penuh, klien masih dapat menahan BAK nya. Klien tidak mengejan saat
BAK / BAB dan tidak merasa sakit ketika BAK / BAB
11. Ekstremitas : tidak ada kelainan atau keluhan pada bagian ekstremitas

IX. TERAPI MEDIS


Hari / Jenis Golongan &
Dosis Fungsi & Farmakologi
Tgl / Jam Terapi Kandungan
Tensilon 3 x 3 pil Golongan : Jamu Digunakan secara
@250 mg Kandungan : tradisional untuk
̵ Allii sativi Bulbus membantu meringankan
16 mg. tekanan darah tinggi
̵ Apii graveolentis yang ringan
Helba 32 mg.
̵ Valerianae Radix
112 mg

X. ANALISA DATA
Nama : Ny. S
Umur : 55 tahun
Hari /
No Data Fokus Problem Etiologi Ttd
Tgl / Jam
1 17 Nov DS : Pasien mengatakan nyeri karena Nyeri Agen
2016 adanya peningkatan tekanan darah, cidera
pada bagian tengkuk kepala, terasa biologis
berat, skala nyeri 4, nyeri muncul
hilang timbul
DO : pasien tampak tidak nyaman
dengan keadaannya

2 17 Nov DS : pasien mengatakan mengalami Resiko Hipertensi


2016 penyakit hipertensi, dan ada riwayat ketidakefektifan
keturunan hipertensi perfusi jaringan
DO : TD : 180/110 mmHg, N : 88 otak
x/menit, pulse pressure : 90 mmHg,

3 18 Nov DS : pasien mengatakan khawatir Cemas Perubahan


2016 dengan penyakitnya, karena tensi status
selalu tinggi kesehatan
DO : pasien tampak khawatir dan
cemas
XI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b.d hipertensi
2. Nyeri akut b.d agen cidera biologis
3. Cemas b.d perubahan status kesehatan

XII. RENCANA KEPERAWATAN


Nama : Ny. S
Umur : 55 tahun
No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Ttd
1 Setelah dilakukan tindakan - Lakukan pengkajian nyeri secara
keperawatan diharapkan nyeri komprehensif (lokasi, karakteristik,
dapat berkurang, dengan kriteria durasi, frekwensi, kualitas dan faktor
hasil : presipitasi)
- Mampu mengontrol nyeri - Observasi reaksi non verbal dari
(tahu penyebab nyeri ketidaknyamanan
- Mampu menggunakan teknik - Gunakan teknik komunikasi
non farmakologis untuk terapeutik untuk mengetahui
mengurangi nyeri) pengalaman nyeri paasien
- Melaporkan bahwa nyeri - Evaluasi pengalaman nyeri masa
berkurang dengan lampau
menggunakan manajemen - Ajarkan teknik relaksasi
nyeri - Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi dan non farmakologi)
- Evaluasi keefektifan control nyeri
- Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri

2 Setelah dilakukan tindakan Peripheral Sensation Management


keperawatan diharapkan perfusi (manajemen sensasi perifer)
jaringan menjadi efektif, dengan ̵ Monitor adaya daerah tertentu yang
kriteria hanya peka terhadap panas / dingin /
hasil : tajam / tumpul
̵Tekanan systole dan diastole ̵ Monitor adanya paretese
dalam rentang normal ̵ Instruksikan keluarga untuk
̵Tidak ada ortostatik hipertensi mengobservasi kulit jika ada lesi
̵Tidak ada tanda-tanda atau laserasi
peningkatan tekanan ̵ Gunakan sarung tangan untuk
intracranial (tidak lebih dari proteksi
15 mmHg) ̵ Batasi gerakan pada kepala, leher,
̵Berkomunikasi dengan jelas dan punggung
dan sesuai dengan ̵ Monitor kemampuan BAB
kemampuan ̵ Kolaborasi pemberian analgetik
̵Menunjukkan perhatian, ̵ Monitor adanya tromboplebitis
konsentrasi dan orientasi Diskusikan mengenai penyebab
̵Membuat keputusan dengan perubahan sensasi
benar
̵Menunjukkan fungsi sensori
dan motorik cranial yang
utuh : tingkat kesadaran
membaik, tidak ada gerakan
gerakan involunter (gerakan
spontan yang tidak disadari)

3 Setelah dilakukan pendidikan ̵Gunakan pendekatan yang


kesehatan diharapkan cemas menenangkan
dapat berkurang, dengan kriteria ̵Nyatakan dengan jelas harapan
hasil : terhadap pelaku pasien
̵Klien mampu ̵Pahami prespektif pasien terhadap
mengidentifikasi dan situasi stres
mengungkapkan gejala cemas ̵Temani pasien untuk memberikan
̵Mengidentifikasi, keamanan dan mengurangi takut
mengungkapkan dan ̵Dorong keluarga untuk menemani
menunjukkan teknik untuk ̵Dengarkan dengan penuh perhatian
mengontrol cemas ̵Identifikasi tingkat kecemasan
̵Vital sign dalam batas normal ̵Bantu pasien mengenal situasi yang
̵Ekspresi wajah, bahasa tubuh menimbulkan kecemasan
dan tingkat aktifitas ̵Dorong pasien untuk
menunjukkan berkurangnya mengungkapkan perasaan,
kecemasan ketakutan, persepsi
̵Instruksikan pasien menggunakan
teknik relaksasi

XIII. TINDAKAN KEPERAWATAN / IMPLEMENTASI


Nama : Ny. S
Umur : 55 tahun
Hari / Tgl No
Implementasi Respon Ttd
/ Jam Dx
Kamis, 17 1 Melakukan pengkajian nyeri S : pasien mengatakan nyeri karena
Nov 2016 secara komprehensif adanya peningkatan tekanan darah,
pada bagian tengkuk kepala, terasa
berat, skala nyeri 4, nyeri muncul
kadang-kadang
O : TD : 180/110 mmHg

2 Mengukur tanda-tanda vital S : pasien bersedia


pada pasien O : TD : 180/110 mmHg, N :
88x/menit, RR : 20x/menit

2 Memonitor adanya paretase S : pasien bersedia


O : gerakan ekstremitas tangan dan
kaki baik, dapat mengikuti perintah

3 Mengkaji tingkat kecemasan S : pasien mengatakan khawatir


dengan tekanan darah yang selalu
tinggi
O : pasien tampak khawatir

3 Menggunakan pendekatan S : pasien merasa nyaman


yang menenangkan O : pasien tampak merasa tenang

Sabtu, 1 Mengukur tanda tanda vital S : pasien bersedia


19 Nov O : TD : 180/100 mmHg, N :
2016 81x/menit, RR : 22x/menit

2 Mengajarkan teknik relaksasi S : pasien kooperatif


nafas dalam O : pasien tampak lebih rileks

1 Menganjurkan pada pasien S : pasien bersedia


untuk istirahat yang cukup O:-

3 Mendorong pasien untuk S : pasien bersedia menceritakan


mengungkapkan perasaan hal – hal yang membuat ia merasa
untuk mengurangi cemas
kecemasan O : pasien sudah tampak lebih
tenang

Senin, 1 Mereview kembali cara S: pasien dapat melakukan teknik


21 Nov melakukan teknik pernafasan relaksasi dengan baik
2016 diafragma O : pasien tampak lebih rileks

2 Melakukan pengkajian nyeri S : pasien mengatakan nyeri karena


secara komprehensif adanya peningkatan tekanan darah,
pada bagian tengkuk kepala, terasa
berat, skala nyeri 3, nyeri muncul
kadang-kadang
O : TD : 170/100 mmHg

2 Mengukur tanda tanda vital S : pasien bersedia


O : TD : 170/100 mmHg, N :
84x/menit, RR : 20x/menit

3 Memantau kecemasan klien S : pasien merasa tenang


O : pasien tampak rileks

XIV. CATATAN KEPERAWATAN


Nama : Ny. S
Umur : 55 tahun
No Hari / Tgl /
Evaluasi Ttd
Dx Jam
1 Kamis, 17 S : pasien mengatakan nyeri karena adanya peningkatan tekanan
Nov 2016 darah, pada bagian tengkuk kepala, terasa berat, skala nyeri 4,
nyeri muncul kadang-kadang
O : TD : 180/110 mmHg
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

2 S : pasien mengatakan darahnya selalu tinggi, dan ada riwayat


keturunan hipertensi
O : TD : 180/110 mmHg, N : 88 x/menit, pulse pressure : 90
mmHg
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

3 S : pasien mengatakan khawatir dengan penyakitnya, karena tensi


selalu tinggi
O : pasien tampak khawatir dan cemas
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

1 Sabtu, S : pasien mengatakan nyeri masih terasa karena adanya


19 Nov peningkatan tekanan darah, pada bagian tengkuk kepala, terasa
2016 berat, skala nyeri 3, nyeri muncul kadang-kadang
O : 180/100 mmHg, N : 81x/menit, RR : 22x/menit
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

2 S : pasien mengatakan darahnya selalu tinggi


O : TD : 180/100 mmHg
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

3 S : pasien merasa cukup tenang


O : pasien tampak lebih rileks
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan

1 Senin, S : pasien mengatakan nyeri masih terasa karena adanya


21 Nov peningkatan tekanan darah, pada bagian tengkuk kepala, terasa
2016 berat, skala nyeri 3, nyeri muncul kadang-kadang
O : 170/100 mmHg, N : 84x/menit, RR : 20x/menit
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

2 S : pasien mengatakan darahnya selalu tinggi


O : TD : 170/100 mmHg
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

3 S : pasien merasa tenang


O : pasien tampak lebih rileks
A : masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan

Anda mungkin juga menyukai