Dosen pengampu:
Disusun Oleh :
Destriani Rahmadini
I1D018002
PURWOKERTO
2020
VITAMIN B9 (ASAM FOLAT)
DEFINISI
Asam folat ( Bahasa inggris = folic acid, folate, folacin, vitamin B9,
vitamin Bc, pteroyl- L-glutamic acid, pteroyl- L- glutamate,
pteroylmonoglutamic acid) adalah vitamin yang larut air dan merupakan salah
satu bagian dari vitamin B kompleks yang diperlukan untuk replikasi dan
perkembangan sel, metabolisme asam amino, dan sintesis nukleat.
Asam folat merupakan senyawa induk dari sekumpulan senyawa yang
secara umum disebut folat. Senyawa ini mempunyai berat molekul (BM) 441.
Molekul folat terdiri dari tiga gugus yaitu pteridin, suatu cincin yang
mengandung atom nitrogen, cincin psoriasis amino benzoic acid (PABA) dan
asam glutamate. Tubuh manusia tidak dapat mensintesis struktur folat,
sehingga membutuhkan asupan dari makanan (Burgess,dkk,2009)
SUMBER
Folat tersebar luas pada berbagai tumbuh-tumbuhan dan jaringan hewan,
terutama sebagai poliglutamat dalam bentuk metil atau formil tereduksi. Sumber
yang paling kaya akan asam folat adalah ragi,hati,ginjal, sayur-sauran berwarna
hijau, kembang kol, brokoli,sawi, asparagus, lobak,bit, kacang kedelai,gandum,
kacang merah,salmon, dalam jumlah yang cukup terdapat dalam makanan yang
terbuat dari susu, daging dan ikan, serta sedikit dalam buah-buahan (Tangkilisan,
2002)
Vitamin C dalam jeruk dapat menghambat kerusakan folat ( Almatsier, 2011).
Pemanasan dapat merusak 50-90% folat yang terdapat dalam makanan. Asupan
sebanyak 3,1 mg/kgbb/ hari dapat memenuhi angka kecukupan gizi yang dianjurkan
di Indonesia. Untuk wanita hamil dan wanita menyusui dianjurkan 0,4 mg/hari atau
400 mg/ hari. Apabila kebutuhan asam folat tercukupi, tubuh menyimpan sekitar 5-10
mg folat, dan hampir setengahnya disimpan di hati. Cadangan ini cukup untuk 3-6
bulan tanpa asupan folat dari makanan (Tangkilisan, 2002)
Nilai asam folat dalam berbagai bahan makanan (mcg/100gram)
BahanMakana mcg BahanMakanan mcg
n
Hati ayam 1128 Asparagus 109
Hati sapi 250 Bayam 134
Ginjal sapi 45,3 Rumputlautkering 4700
Ikan kembung 36,5 Daun kacang 109,8
Ganggang laut 61 Daun selada 88,8
Kepiting 56 Kucai 57,8
Ubi Jalar 52 Kacang kedelai 210
Gandum 49 Kacang hijau 121
Bungkil kc. 124 Kacang merah 180
tanah
Jeruk mandarin 5,1 Pindakas 125
Sumber: Food Composition Table for Use in East Asia, FAO, 1972
Almatsier, Sunita. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Antini, et al. 2012. Kontribusi Asam Folat dan Kadar Haemoglobin pada Ibu Hamil Terhadap
Pertumbuhan Otak Janin di Kabupaten Karawang Tahun 2011. Jurnal Kesehatan
Reproduksi Vol. 3 No 2 : 82 – 90.
Astriningrum Puspita, Eka,. Hardinsyah,. Nurdin Muharam, Naufal. 2017. Asupan Asam
Folat, Vitamin B12 dan Vitamin C Pada Ibu Hamil di Indonesia Berdasarkan Studi
Diet Total. Jurnal Gizi Pangan. Volume 12 .No 1
Hoffbrand Dkk., 2005. Kapita Selekta Hematologi Ed. 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Li W-X, Li W, Cao J-Q, Yan H, Sun Y, Zhang H, Zhang Q, Tang L, Wang M, Huang J-F, et
al. 2016. Folate Deficiency Was Associated With Increased Alanine
Aminotransferase And Glutamyl Transpeptidase Concentrations In A Chinese
Hypertensive Population: A Cross-Sectional Study. J Nutr Sci Vitaminol 62(4):265-
271.
Muwakhidah., Hadisaputro, S., Purwaningsih, E. 2010. Efek Suplementasi Fe, Asam Folat,
dan Vitamin B12 Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin (Hb) pada Pekerja
Wanita di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi. 11(1):11-
18.
Prasetyo, Amanda Cyko dan Bardosono Saptawati. 2015. Korelasi Antara Asupan Asam
Folat dengan Kadar Folat Dalam Darah pada Ibu Hamil Trimester Pertama.
Universitas Indonesia : Jakarta.
Septiyeni, Wiwi., Lipoeto, N.I., & Serudji, Joserizal. 2016. Hubungan Asupan Folat, Zink dan
Vitamin A Ibu Hamil Trimester III terhadap Berat Badan Lahir di Kabupaten Padang
Pariaman. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol 5(1): 125-128.
Spanos NP, McNulty SA, DuBreuil SC, Burgess MF. The frequency and correlates of sleep
paralysis in a University Sample. Journal of Research in Personality 2009
Sept;29(3):285-305.
Syah, M.N.H., Thaha, A.R., Citrakesumasari. 2012. Status Zat Gizi Mikro (Besi, Asam Folat
dan Seng) dan Kerusakan DNA pada Anemia Ibu Hamil di Kecamatan Bontonompo
dan Botonompo Selatan Kabupaten Gowa.
Tangkilisan Helena A, Debby Rumbajan. (2002). Defisiensi Asam Folat. Sari Pediatri Vol. 4
no 1 Hal 21 - 25.
Tangkilisan, H.A., Rumbajan, T. 2016. Defisiensi Asam Folat. Sari Pediatri. Volume 4(1).