Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN DAN PEMBERIAN VAR

No. Dokumen : SOP/XII/01/2020


No. Revisi : 01
SOP Tanggal
: 10 Januari 2020
Terbit
Halaman : 1/4
UPTD
dr. I Gusti Lanang Putu Udiyana
PUSKESMAS
NIP. 19841209 201412 1 001
SELAT
1) Tata cara pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) adalah cara pemberian
vaksin anti rabies yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
penyakit Rabies atau penyakit Anjing Gila.
2) Rabies yang disebut juga penyakit anjing gila merupakan suatu peyakit
1. Pengertian
infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies.
Penyakit ini bersifat zoonotik yaitu penyakit dapat ditularkan dari hewan
ke manusia melalui gigitan hewan penular rabies.

1) Meningkatkan pencapaian terhadap kemungkinan pencegahan, penularan


dan terjadinya Rabies di Puskesmas Selat
2. Tujuan 2) Memudahkan dalam penatalaksanaan penanganan kasus GHPR dan
pemberian VAR

Keputusan Kepala UPTD Kesehatan/Puskesmas Selat Nomor 007/PUSK


SLT/2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala UPTD
3. Kebijakan Kesehatan/Puskesmas Selat Nomor 002/PUSK SLT/2019 Tentang Jenis-Jenis
Pelayanan Pada UPTD Kesehatan/Puskesmas Selat

Buku Saku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies
4. Referensi Di Indonesia, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2016

a. Kartu Identitas pasien


b. Form Identitas pasien
c. Register
d. Vaksin Anti Rabies (VAR)
e. Form pemberian VAR
f. Alcohol Swab
5. Prosedur g. Handscoon (sarung tangan)
h. Iodine
i. Larutan Fisiologis
j. Hecting set (jika diperlukan)
k. Gaas steril
l. Surat Keterangan dari Puskeswan

6. Langkah- 1) Anamnesa pasien


Langkah 2) Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
3) Lakukan pencucian luka gigitan dengan sabun/detergen di bawah air
mengalir selama 10 – 15 menit
4) Keringkan luka dan berikan antiseptic. Untuk luka yang lebar dan dalam
dapat dilakukan penjahitan/hecting seperlunya tidak terlalu rapat dan
luka ditutup.
5) Anamnesa tentang HPR yang menggigit
 Jika HPR liar, mati, hilang, tidak dapat ditangkap segera berikan
vaksinasi kepada pasien
 Jika HPR berpemilik dan bisa dilakukan pengawasan/observasi
berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga untuk
mengobservasi HPR selama 10 – 14 hari (2 minggu)
6) Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR)
 Untuk kasus GHPR dengan kategori luka RESIKO TINGGI pasien
wajib diberikan VAR I dan segera diinformasikan ke petugas
Puskeswan sehingga HPR segera dapat ditindaklanjuti (memeriksa
sampel HPR) sehingga dapat memastikan perlu atau tidaknya SAR
 Untuk kasus GHPR dengan kategori luka RESIKO RENDAH
pemberian VAR dapat dapat ditunda dan pasien/keluarga
diwajibkan melapor ke Dinas Pertanian (Puskeswan) untuk
memperoleh surat keterangan terkait kondisi HPR penggigit.
 Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) diberikan secara
intramuscular (IM) sesuai dengan waktu yang ditentukan:
a) Hari ke-1 (pertama berkunjung ke Puskesmas) diberikan 2
dosis, suntikan 0,5 ml, masing-masing pada deltoid kanan
dan kiri.
b) Hari ke-7 diberikan dosis 0,5 ml, pada deltoid kanan/kiri.
c) Hari ke 21 diberikan dosis 0,5 ml, pada deltoid kanan/kiri.
7) Berikan jadwal pemberian VAR agar pasien tidak lupa
8) Pemberian obat di sesuaikan dengan keadaan penyakit/luka.

7. Bagan Alur

PASIEN ANAMNESA
DATANG PASIEN

CUCI LUKA RAWAT


(10 – 15 LUKA
menit)
KASUS PAPARAN
HPR

HEWAN LIAR, HEWAN


LARI/HILANG, DAPAT
MATI, DIBUNUH, DITANGKAP/
TIDAK DAPAT OBSERVASI

LUKA RESIKO LUKA RESIKO LUKA RESIKO LUKA RESIKO


TINGGI RENDAH TINGGI RENDAH

SEGERA BERI
SEGERA VAR SEGERA
BERI BERI TIDAK
VAR VAR DIBERI
DAN DAN VAR
TUNGGU
HASIL

HEWAN HEWAN
SPESIMEN SEHAT MATI
TIDAK DAPAT SPESIME
DIPERIKSA N OTAK
LANJUTKAN DAPAT
V VAR STOP
DIPERIKS HEWAN HEWAN
VAR
MATI SEHAT

BERIKAN/ TIDAK
POSITIF NEGATIF LANJUTKAN VAR DIBER
I VAR

LANJU STOP SPESIME


TVAR VAR N OTAK
DIPERIKS

POSITIF NEGATIF

LANJU STOP
TVAR VAR

8. Hal-Hal Yang Jadwal pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR)


Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait 1) Unit Gawat Darurat (UGD)
2) Ruang Tindakan
10. Dokumen 1) Register pencatatan dan pemberian VAR
Terkait 2) Rekam Medis Pasien
11. Rekaman
Historis
Perubahan Yang Tanggal Mulai
No Isi Perubahan
Diubah Diberlakukan
Keputusan Kepala UPTD
Kesehatan/Puskesmas Selat Nomor
007/PUSK SLT/2020 tentang Perubahan
Atas Keputusan Kepala UPTD 3 Januari
1 Kebijakan
Kesehatan/Puskesmas Selat Nomor 2020
002/PUSK SLT/2019 Tentang Jenis-
Jenis Pelayanan Pada UPTD
Kesehatan/Puskesmas Selat

Anda mungkin juga menyukai