Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RUTIN 9

DISUSUN OLEH

NAMA : LARRY SEKAR MARBUN

NIM : 5183121015

PROGRAM STUDY-PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
Sistem Motor Starter (Cara Kerja + Komponen + Rangkaian)

Sistem Starter (Starting System) adalah sebuah rangkaian mekatronika yang berfungsi
memutar poros engkol menggunakan energi listrik saat akan menyalakan mesin.
Fungsi utama sistem starter adalah untuk menggantikan fungsi manual starter atau kick starter
pada mesin sepeda motor. Mengapa disebut rangkaian mekatronika ? karena sistem ini
meliputi rangkaian mekanikal untuk memutar flywhel dan rangkaian elektrikal sebagai tenaga
untuk menggerakan motor.

Prinsip Kerja Sistem Starter

Motor starter bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Proses
ini memanfaatkan kaedah fleming left hand. Yang berbunyi, "apabila terdapat arus listrik
yang mengaliri konduktor, smentara konduktor tersebut terletak didalam medan magnet.
Maka konduktor tersebut akan terdorong sesuai garis gaya magnet yang ditunjukan dengan
kaedah tangan kiri fleming".

Hubungan antara garis gaya magnet, arus listrik dan gaya dorong ditunjukan dalam
tiga jari. Jari tengah menunjukan arah arus, jari telunjuk menunjukan arah medan magnet,
sedangkan jempol atau ibu jari menunjukan kemana arah gaya dorongan.

Dari kaedah tersebut, kemudian disusun sedemikian rupa agar arah berkebalikan
sehingga gaya yang dihasilkan juga berkebalikan. Karena diletakan pada sebuah poros
menyebabkan gaya putar yang berkesinambungan. Prinsip ini sama dengan prinsip motor
starter pada umumnya dan hampir menyamai prinsip kerja generator namun bedanya,
generator mengubah energi mekanik menjadi listrik sedangkan motor starter bekerja
sebaliknya.
Komponen sistem motor starter

1. Baterai

Baterai merupakan sumber penyuplai energi utama saat akan menghidupkan mesin. Baterai
akan menyediakan suplai arus listrik ke sistem starter. Kapasitas baterai yang digunakan
untuk starter bervariasi tergantung kapasitas mesin tentunya. Namun untuk voltage atau
tegangan, umumnya menggunakan baterai bertegangan 12 volt pada mobil, dan 24 volt
untuk truk dan bus.

2. Ignition Coil

Ignition Coil atau kunci kontak berfungsi sebagai saklar yang akan mengaktifkan relay starter
dan menghubungkan arus dari baterai. Dulu, ignition coil merupakan fitur wajib pada sistem
starter. Tapi, saat ini ignition coil tidak secara langsung beperan dalam sistem starter berkat
adanya fitur Start/Stop button.

3. Starter clutch

Starter clutch atau biasa juga disebut relay starter utama bekerja untuk mengalirkan arus
utama dari baterai langsung ke motor starter. Starer akan aktif saat kunci kontak diposisi
“ST”. Didalam starter clutch terdapat dua buah coil yaitu pull ini coil yang akan mendorong
plunger untuk mengaitkan pinion gear dan hold in coil sebagai penahan pergerakan pull in
coil. Komponen ini terletak menyatu dengan motor starter. Starter clutch memiliki dua
terminal yaitu terminal 30 yang langsung terhubung ke baterai dan terminal 50 yang berasal
dari kunci kontak.

4. Motor starter

Motor starter merupakan komponen utama dalam sebuah sistem starter. Komponen inilah
yang bekerja sesuai kaedah tangan kiri flemming dengan memanfaatkan hubungan GGM,
arus dan Gaya dorong. Didalam sebuah motor starter terdapat komponen penyusun antara
lain ;

 Field coil

Field coil adalah komponen yang fungsinya untuk membangkitkan medan magnet didalam
motor starter. Field coil terbuat dari magnet yang dililit oleh kumparan tembaga sehingga
medan magnet yang dihasilkan besar. Kumparan tembaga ini dihubungkan secara seri dengan
komponen armature coil sehingga saat motor starter belum dinyalakan, tidak ada kemagnetan
didalam motor starter.

 Armature Coil

Armatur coil adalah komponen yang bertugas sebagai konduktor yang akan dialiri oleh arus
listrik. Armature coil berbentuk silinder yang berbahan inti besi berbalut lilitan tembaga
sehingga daya hantar listrik pada armature coil sangat baik. Ujung armature coil terdapat
komponen kumutator yang fungsinya menerima arus listrik dari baterai yang akan disalurkan
ke armature coil. Kumutator akan membagi arus agar bisa berlangsung bolak-balik.
Kumutator didesain terpisah tiap lininya sehingga saat arus mengalir melalui brush, tidak
terjadi hubungan pendek arus listrik.

 Brush (Sikat)

Brush atau sikat adalah komponen berikutnya yang berbahan tembaga. Fungsi brush adalah
untuk mengalirkan arus listrik ke kumutator. Didalam rangkaian armature coil, kumutator
akan berputar saat poros armature berputar. Brush ini akan mengalirkan arus listrik ke
komponen kumutator yang berputar itu. Brush berbahan tembaga lunak agar gaya gesek
kecil. Namun komponen ini pula yang sering mengalami keausan. Sehingga perlu dilakukan
perawatan rutin. Brush didalam motor starter ada dua, brush arus yang mengalirkan arus dan
brush massa yang akan mensuplai masa atau ground.

 Pinion gear dan drive lever

Pinion gear adalah komponen yang berkaitan dengan armature coil di ujung armature
shaft. Fungsi pinion gear ini adalah sebagai roda gigi yang akan meneruskan putaran
armature shaft ke flywheel. Bentuk pinion gear lebih kecil sehingga dapat mereduksi putaran
armature coil untuk menghasilkan momen yang lebih besar, Sementara drive lever atau
plunger, merupakan tuas yang akan menggerakan pinion gear untuk terkait dengan flywheel
dan melepaskan keterkaitan tersebut saat motor starter berhenti berputar. Drive lever ini
digerakan oleh pull in coil di starter clutch saat kunci kontak berposisi “ST”. Dengan adanya
drive lever, flywheel dapat berputar tanpa berkaitan dengan motor starter

Cara Kerja Sistem Motor Starter

Cara kerja motor starter, dimulai ketika kita memutar kunci kontak.

Saat kunci kontak berada di posisi “ON” relay utama atau main relay akan terhubung,
menyebabkan arus dari baterai mengalir ke semua sistem kelistrikan mobil.

Saat kunci kontak diputar pada posisi “ST”, relay starter switch akan terhubung sehingga arus
akan mengalir dari baterai ke terminal 50 pada starter clutch.

Karena terminal 50 dialiri arus listrik, menyebabkan kemagnetan pada pull in coil sehingga
pull in coil bergerak ke arah hold in coil. Dalam hal ini, gerakan pull in coil akan mendorong
drive lever sehingga pinion gear terkait dengan flywheel.
Rangkaian Sistem Starter dengan relay

Pada fase ini, dorongan pull in coil bukan hanya menggerakan pinion. Tetapi juga
menggerakan pull in coil itu sendiri ke arah hold in coil. Akibat dorongan tersebut, hold in
coil juga terdorong ke arah solenoid switch contact.

Sehingga arus listrik di terminal 30 motor starter, akan langsung mengalir kedalam motor
starter. Didalam motor starter arus tersebut dialirkan ke field coil untuk membangkitkan
medan magnet, dan mengalir ke armature coil melalui brush. Karena ada aliran listrik
didalam medan magnet, hasilnya armature akan berputar untuk menggerakan flywheel.

Saat mesin menyala, starter akan berhenti dengan menghentikan arus dari terminal 50.
Sehingga pull in coil terlepas dan kembali ke posisi semula. Dengan kembalinya pull in coil,
pinion gear juga akan lepas kaitannya dengan flywheel dan putaran motor juga terhenti
karena arus listrik pada solenoid switch contact terputus.

Namun pinion gear sebenarnya didesain agar mundur secara otomatis saat putaran flywheel
lebih besar dari putaran starter. Fungsi ini ditunjukan untuk memudahkan proses keterkaitan
dan pelepasan pinion gear dengan roda gigi flywheel.

Anda mungkin juga menyukai