BAB I
DEFINISI
1
Panduan Implant Unit Kamar Rumah Sakit Bali Jimbaran
2
Panduan Implant Unit Kamar Rumah Sakit Bali Jimbaran
BAB II
RUANG LINGKUP
3
Panduan Implant Unit Kamar Rumah Sakit Bali Jimbaran
b) Narrow plate
Plate ini di pakai dengan cortex screws. Dipergunakan pada
tulang fibiadan tulang ulna
c) Broad Plate
Plate ini dipakai dengan cortex screws 4.5 mm.
Dipergunakan pada tulang femur dan untuk tulang humerus
2) Angled Blade Plates
Plate jenis ini berbentuk menyudut dan digunakan umumnya
untuk patah tulang pada distal dan proximal femur, femoral
neck hip.
3) DHS-Plates
DHS-Plates adalah dinamyc Hip Screws Plate digunakan untuk
fraktur perto-inter dan sub-trochanteric.
4) Special Plate
a) Spoon Plate
Digunakan untuk membenahkan tulang tibia bagian depan.
Digunakan dengan sekrup cortex screws 4.5 mm.
b) T-Plates
Digunakan untuk tulang humerus dan tulang tibia
c) Cloverleaf Plate
Digunakan untuk fraktur tulang tibia
d) T-Buttress Plate
e) L-Buttress Plate
f) Hook Plate
g) Cobra-Head Plate
3. Implan Urologi
a. Double J Stent White
4
Panduan Implant Unit Kamar Rumah Sakit Bali Jimbaran
4. Implan Obgyn
a. Norplant
Norplant adalah system susuk KB yang terdiri dari enam batang
yang merupakan implant KB generasi pertama. Norplan efektif
digunakan selama lima tahun.
b. Sino-implant 2
Merupakan system susuk KB atau implant KB dengan dua batang.
Tipe ini efektif digunakan selama empat atau lima tahun.
c. Jadelle
Merupakan KB implant atau susuk KB yang terdiri dari dua batang
dan efektif digunakan selama 5 tahun.
d. Implanon
Implanon sama kayak Jedelle, Cuma yang membedakan disini
adalah jumlah batangnya. Pada tipe ini terdiri dari satu batang.
e. Nexplanon
Merupakan generasi yang paling mutakhir karena merupakan KB
Implan yang dilengkapi radiopag untuk memudahkan tenaga medis
dalam melacak dan mengeluarkan implant.
5
Panduan Implant Unit Kamar Rumah Sakit Bali Jimbaran
BAB III
TATA LAKSANA
A. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan kebutuhan
terkait jenis, Spesifikasi dan jumlah implan sesuai dengan kemampuan
pelayanan/klasifikasi rumah sakit, beban pelayanan, perkembangan
teknologi kesehatan, sumber daya manusia yang mengoperasikan dan
memelihara sarana dan prasarana. Perencanaan kebutuhan peralatan
sangat bermanfaat untuk penyediaan anggaran, pelaksanaan pengadaan
implan secara efektif, efisien dan prosesnya dapat di pertanggung
jawabkan
1. Analisa Kebutuhan Barang
Penilaian kebutuhan (need assessment) adalah proses untuk
menentukan dan mengatasi kesenjangan antara situasi atau kondisi
saat ini dengan situasi atau kondisi yang diinginkan, Penilaian
kebutuhan adalah kegiatan strategis dan merupakan bagian dari
proses perencanaan peralatan medis yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan atau memperbaiki
kekurangan pelayanan kesehatan.
Penilaian kebutuhan implant pada dasarnya dimaksudkan untuk
pemenuhan implant sesuai kemampuan rumah sakit, kebutuhan
implant dan pengembangan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
masyarakat atau perkembangan teknologi
Perencanaan kebutuhan implant dilakukan karena faktor:
a. Perkembangan teknologi
b. Kesesuaian terhadap standard keselamatan/regulasi
6
Panduan Implant Unit Kamar Rumah Sakit Bali Jimbaran
7
Panduan Implant Unit Kamar Rumah Sakit Bali Jimbaran
Evaluasi dan
Distrbusi barang Pemakaian barang Dokumentasi
8
Panduan Implant Unit Kamar Rumah Sakit Bali Jimbaran
B. Penggunaan Implan
1. Penyimpanan
Kamar operasi melakukan penyimpanan implant berdasarkan
pada :
a. Implant yang digunakan untuk operasi disimpan dalam trolley
implant.
b. Petugas pengelolan Implant di kamar operasi betanggung jawab
dalam penyimpanan implant untuk di lakukan sterilisasi di ruang
sterilisasi dan kemudian dipisahkan sesuai jenis nya.
c. Penyimpanan implant dikendalikan depo farmasi dan kamar
operasi
2. Pelaksanaan penggunaan implant
a. Rumah sakit harus memastikan bahwa pemilihan implant sesuai
dengan perkembangan ilmu dan riset yang ada. Implant yang
digunakan harus sudah memiliki izin edar.
b. Rumah sakit harus memiliki daftar alat implant yng dipakai. Dokter
pemakai implant harus mengetahui kategori implant tersebut.
Adapun beberapa kategori imlpan Antara lain :
1) Kategori I : alat kesehatan yang kegagalan atau salah
penggunaanya tidak menyebabkan akibat yang berarti
2) Kategori IIa : alat kesehatan yang kegagalan atau salah
penggunaanya dapat memberikan akibat yang berarti kepada
pasien tetapi tidak menyebabkan kecelakaan yang serius.
3) Kategori IIb : alat kesehatan yang kegagalan atau salah
penggunaanya dapat memberikan akibat yang berarti kepada
pasien tetapi tidak menyebabkan kecelakaan yang serius.
4) Kategori III : alat kesehatan yang kegagalan atau salah
penggunaanya dapat memberikan akibat yang serius kepada
pasien, perawat dan atau operator.
c. Dokter pengguna implan harus memastikan bahwa alat implant
sudah tersedia dikamar operasi melalui prosedur checklist sign out,
time out, dan sign out.
d. Tenaga dari luar yang terlibat dalam prosedur pemasangan implant
harus memiliki kualifikasi khusus dan menguasai teknik
9
Panduan Implant Unit Kamar Rumah Sakit Bali Jimbaran
10
Panduan Implant Unit Kamar Rumah Sakit Bali Jimbaran
11
Panduan Implant Unit Kamar Rumah Sakit Bali Jimbaran
12
Panduan Implant Unit Kamar Rumah Sakit Bali Jimbaran
BAB IV
DOKUMENTASI
13