NIM : 173333105
PREPARASI ⁹⁹ᵐTc- HYNIC-TOC DAN PENCITRAAN PADA PASIEN
PENDERITA TUMOR.
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui sediaan radiofarmaka berbasis peptida yang banyak
digunakan rutin dirumah sakit.
2. Mahasiswa dapat mengetahui metode yang digunakan pada preparasi 99mtc–hynic-toc dan
pencitraan pada pasien penderita tumor.
B. LATAR BELAKANG
Angka kematian tumor sangat tinggi diindonesia dan pengobatannya perlu dilakukan
diagnosis yang pasti sehingga diperlukan metode diagnosis yang sensitif dan spesifik dengan
biaya yang terjangkau. Beberapa dekade terakhir telah dilakukan pengembangan tetapi masi
ada beberapa kendala. Kemudian dengan ditemukannya reseptor peptida dan dapat
disintesisnya secara kimia peptida berukuran kecil yang aktif secara biologis, merupakan suatu
pendekatan baru dalam pengembangan radiofarmaka.
Sedian radiofarmaka berbasis peptida analog somatostatin sudah banyak digunakan
antara lain adalah 111In-DTPA-Octreotide dan ⁹⁹ᵐTc Hydrazinonicotinamide Try3-
Octreotide(⁹⁹ᵐTc- HYNIC-TOC). ⁹⁹ᵐTc lebih menguntungan dibanding 111In karena lebih mudah
dan murah pengadaanya dan sudah digunakan rutin di rumah sakit serta mempunyai sifat
peluruhan fisis yang lebih menguntungkan.
Metode penandaan peptida pada umumnya menggunakan metode tidak langsung
dimana tidak ada proses pemutusan ikatan disulfida karena dalam ukuran relatif kecil dapat
merusak keutuhan sifat biologinya.
Dalam pembentukan ⁹⁹ᵐTc- HYNIC-TOC memerlukan kolligan diantarnya yang dapat
digunakan adalah trisin ,EDDA,asam nikotinat . apabila digunakan trisin maka akan memperoleh
efisiensi yang dihasilkan relatif rendah(60%). Sebaliknya apabila digunakan trisin ikatan ⁹⁹ᵐTc-
HYNIC-TOC dengan protein plasma relatif tinggi hingga mencapai 30 %. Sedangkan apabila
digunakan EDDA ikatan dengan protein plasma hanya 10%. Oleh sebab itu pelabelan ⁹⁹ᵐTc-
HYNIC-TOC digunakan campuran trisin dan EDDA. Dan akan memperoleh struktur akhir ⁹⁹ᵐTc-
HYNIC-TOC yang memberikan kestabilan in-vitro maupun in-vivo yang tinggi.
C. METODE
1. ALAT DAN BAHAN
- Alat
Vial 2 cc,5cc, dan 10 cc.
Tabung mikro
Tabung reaksi
Pipet eppendorf
Syringe
Timbangan
pH meter
kertas indikator ph
HPLC Kolom C18
Kromatrografi kertas
Alat pencacah gamma
- Bahan
HYNIC-TOC
Athylenediaminediacetic acid
Trisin
Manitol
Timah klorida dihidrat
Generator 99m Tc
Asetonitriil
Asam trifluoroasetat
Asam hidroklorida
Natrium hidroksida
Air bidestilata steril
Nacl 0,9%
Gas nitrogen
2. CARA KERJA
a) Penandaan ⁹⁹ᵐTc- HYNIC-TOC ( kit HYNIC-TOC cara basah)
I. Masukkan 0,5 ml larutan EDDA dalam NaOH 0,1 N (20Mg/ml) .
II. Kemudian 0,5 ml larutan trisin dalam dapar fosfat 0,2 N ph 6 (40 mg/ml).
III. Kemudian 40 µl larutan HYNIC-TOC dalam etanol 10% (0,5 mg/ml).
IV. Dan 25 µl larutan SnCl2 2H20 dalam HCL 0,1N bebas oksigen (1mg/ml) dan
5-10 mCi larutan perteknetat Tc 99m yang fresh.
V. Larutan reaksi dipanaskan dalam penangas air mendidih selama 10 menit.
Hasil pengujian dengan HPLC untuk HYNIC-TOC yang belom ditandai memberikan waktu
retensi pada menit 18 sedangkan ⁹⁹ᵐTc- HYNIC-TOC memberikan waktu retensi pada menit 19
dengan jumlah cacahan maksimum. (Gambar 1 dan 2)
Hasil pengujian dengan KLT untuk ⁹⁹ᵐTc- HYNIC-TOC dengan metode basah berturut-
turut ialah 81,9% dan 88,4% (Tabel1) dikarenakan jumlah perteknetat/Tc bebas masih cukup
tinggi dan jumlah reduktor (Sn⁺² ) masih kurang akibat teroksidasinya Sn⁺² menjadi Sn⁺⁴ selama
pembuatan kit sehingga perlu diperhatiakn kembali teknik pembuatan kit terutama proses
pengaliran gas nitrogen . Uji stabilitas kit kering HYNIC-TOC menunjukkan penurunan
%kemurnian radiokimia yang berarti setelah 2 bulan penyimpanan pada suhu 4℃ menjadi
71,8% sehingga pengamatan dilakukan hingga bulan ke-4 dengan penurunan sebesar 65,5% .
Hasil uji tersebut menunjukkan radioaktif yang tinggi pada ginjal dan kandung kemih
relatif rendah dari organ lainnya. Tingginya perbandingan menunjukkan sifat farmakokinetika
yang diharapkan pada sediaan penatah tumor atau infeksi didalam tubuh.
Gambar menunjukkan radioaktivitas yang dominan pada ginjal dan kandung kemih.