Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menghasilkan
perubahan pada kulit bumi. Sifat tenaga endogen yaitu membentuk permukaan bumi menjadi
tidak rata.
Contohnya saja di suatu daerah dulunya mempunyai permukaan bumi yang rata atau datar, tetapi
akibat tenaga endogen maka berubah menjadi pegunungan, bukit, atau gunung.
Sehingga berpengaruh pada bentuk muka bumi. Tenaga endogen secara umum dibagi menjadi 3
jenis yaitu vulkanisme, seisme, dan tektonisme.
Vulkanisme
Vulkanisme merupakan aktivitas magma yang bergerak dari lapisan litosfer ke lapisan sampai ke
permukaan bumi, peristiwa keluarga magma ke permukaan bumi disebut erupsi gunung api.
Magma merupakan bahan silikat cair pijat yang tersusun dari benda cair, padat, dan gas yang ada
dalam lapisan litosfer bumi. Temperatur magma dalam keadaan normal yaitu 900 – 1.200
derajat celcius.
Gerakan magma yang berhenti saat menuju ke permukaan bumi disebut intrusi magma, dan
gerakan magma yang sukses sampai ke permukaan bumi disebut ekstruksi magma.
Gunung berapi merupakan lubang yang terletak di lapisan kerak bumi yang mengeluarkan batuan
lebur, abu, dan gas.
Gunung berapi kerap terbentuk dari titik rapuh kerak bumi, biasanya sepanjang perbatasan
lempeng bumi, seperti Indonesia yang mempunyai banyak sekali gunung.
Batuan lebur saat gunung berapi meletus disebut magma, magma yang mencapai permukaan
bumi melalui suatu celah lapisan bumi disebut lava.
Menurut tipe letusan (erupsi gunung), gunung api dibedakan menjadi 3 jenis yaitu bentuk srato
(kerucut), bentuk maar (corong), dan bentuk perisai (prisma).
1. Gunung Api Strato (Kerucut)
Gunung api strato merupakan gunung api yang bentuknya mirip kerucut versi raksasa.
Gunung api ini terbentuk karena letusan gunung api yang berulang-ulang bergantian antara
erupsi eksplosif (ledakan) berupa lelehan lava dan material padat dan erupsi eposif (lelehan
magma).
Karena di Indonesia terdapat banyak gunung berapi dengan bentuk kerucut, maka nda pasti tak
jarang melihatnya. Contohnya yaitu Gunung Ceremai di Jawa Barat, Gunung Gede, Gunung
Pangrango.
Gunung api maar merupakan gunung api dengan bentuk puncak gunungnya corong, sehingga tak
jarang disebut gunung corong.
Terbentuk karena letusan yang sangat dahsyat yang terjadi satu kali sehingga meninggalkan
lubang yang sangat besar seperti corong.
Contoh gunung api corong ini yaitu Gunung Monte Nouvo (Italia), Gunung Merdada (Dieng,
Indonesia), Gunung Lamongan (Jatim, Indonesia), Gunung Pinacate (Meksiko).
Gunung apir perisai mempunyai bentuk gunung yang lerengnya melandai sehingga menutupi
danau yang sangat luas.
Terbentuk karena letusan efusif (sangat cair). Yuksinau.id rasa mungkin kita jarang melihat
gunung api berbentuk perisai atau prisma karena tidak ada di Indonesia.
Contoh gunung api perisai yaitu Gunung Mauna Loa dan Gunung Mauna Kea di Hawaii.
Getaran gempa berawal dari bawah tanah pada suatu titik disebut fokus. Kemudian getaran
merambat dari fokus dalam bentuk lingkaran konsentrik merambat ke permukaan air.
Akibatnya terjadi kerusakan, kerusakan yang paling dahsyat ketika titik permukaan tepat di
fokus. Gempa bumi diukur menggunakan alat Siesmometer.
Kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi bisa berupa kebakaran, tanah longsor, salju
longsor, tsunami, gedung runtuh, dan lainnya.
Pernah terjadi peristiwa besar di Indonesia pada tahun 2004 yaitu tsunami di Aceh yang
menyebabkan banyak sekali korban jiwa.
Kebanyakan gempa bumi terjadi karena lempeng yang membentuk kulit bumi bertabrakan.
Sehingga pergerakan tersebut menyebabkan tekanan pada batu sehingga membuatnya terpisah.
Beberapa istilah yang mempunyai sangkut paut dengan seisme atau gempa bumi:
Seismologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi, ilmuwan yang
khusus mempelajari tentang gempa bumi disebut Seismolog.
Seismograf merupakan alat pencatat atau pengukur kekuatan gempa.
Hiposentrum merupakan titik pusat gempa di permukaan bumi.
Episentrum merupakan titik di permukaan bumi yang menjadi tempat merambat getaran
gelombang gempa bumi.
Penyebab gempa:
1. Gempa bumi tektonik merupakan gempa yang terjadi karena proses tektonik di dalam
lapisan kulit bumi, berupa pergeseran struktur lapisan batuan secara horizontal atau
vertikal.
2. Gempa bumi vulkanik merupakan gempa bumi yang terjadi karena aktivitas gunung
berapi, baik setelah atau sebelum letusan gunung berapi
3. Gempa bumi runtuhan merupakan gempa bumi yang terjadi karena runtuhnya masa
batuan raksasa dan tanah atau karena runtuhnya gua yang sangat besar sehingga
menimbulkan getaran, getaran tidak terlalu kuat seperti gempa vulkanik dan tektonik.
Gempa runtuhan ini disebut juga gempa bumi terban.
Tektonisme
Tektonisme merupakan proses yang terjadi karena lipatan, patahan, pergerakan, dan
pengangkatan pada struktur tanah di suatu tempat.
Termasuk ke dalam pembentukan permukaan bumi berasal dari tenaga endogen tanpa
dipengaruhi magma. Proses diatropisme adalah proses struktural yang menimbulkan adanya
proses lipatan dan patahan.
Lipatan adalah bentuk muka bumi hasil dari gerakan tekanan secara vertikal maupun horizontal
yang menimbulkan lapisan permukaan bumi menjadi meliput dan berkerut.
Patahan adalah permukaan bumi hasil dari pergerakan tekanan vertikal dan horizontal yang
menimbulkan lapisan bumi menjadi patah dan retak.
Epirogenesa merupakan proses perubahaan bentuk daratan karena tenaga lambat dari dalam
bumi dengan arah vertikal, baik ke bawah atau ke atas melalui daerah yang sangat luas.
Terdapat 2 Epirogenesa:
1. Epirogenesa positif merupakan Aktivitas yang menyebabkan turunnya lapisan kulit bumi,
sehingga permukaan air laut terlihat naik dan daratan menurun. Contoh: Tenggelamnya
pulau.
2. Epirogenesa negatif merupakan aktivitas yang menyebabkan naiknya lapisan kulit bumi,
sehingga permukaan air laut terlihat menurun dan daratan naik. Contoh: Munculnya
pulau baru.
Orogenesa merupakan pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat meliputi wilayah sempit.
Tektonik orogenesa umumnya disertai proses pelengkungan (warping) dan lipatan (folding) yang
timbul karena adanya tekanan pada arah mendatar pada lapisan batu yang lentur.
Patahan (faulting) terjadi karena pengaruh tekanan horizontal dan vertikal yang sangat kuat. Ada
2 jenis patahan yaitu horst dan graben (slenk), dan retakan (jointing).
1. Lipatan
Lipatan timbul karena pergerakan tenaga endogen yang bersifat mendatar dari dua arah yang
berlawanan.Bagian lipatan puncak disebut antiklinal dan bagian rendah disebut sinklinal.
Beberapa macam lipatan yaitu lipatan tegak, lipatan condong, lipatan rebah, dan lipatan kelopak.
Akibat tekanan, lapisan kulit bumi membentuk puncak lipatan dan lembah lipatan.
2. Patahan
Patahan merupakan bentukan alat karena pematahan di lapisan batuan yang membentuk kulit
bumi. Patahan umumnya terjadi karena ada retakan di suatu bentangan.
Patahan juga bisa terjadi karena pengurangan lapisan dalam kerak bumi. Contoh karena letusan
vulkanisme sehingga ada bagian kulit bumi turun ke daerah sekitar.