Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi Osteomielitis

Osteomielitis secara umum dapat dibagi menjadi jenis piogenik dan nonpiogenik. Namun
terdapat jenis pengklasifikasian lainnya, seperti berdasarkan perjalanan klinis, yaitu
osteomielitis sub akut, akut, atau kronis (aktif dan tidak aktif), yang tergantung intensitas dari
proses infeksi dan gejala yang terkait. Dari sudut pandang patologi anatomi, osteomielitis
dapat dibagi menjadi osteomielitis bentuk diffuse dan lokal (focal), dengan yang kedua
disebut sebagai abses tulang. Osteomielitis Akut Biasanya osteomielitis akut disertai dengan
gejala septikemia, seperti febris, malaise dan anoreksia. Infeksi dapat pecah ke
subperiosteum, kemudian menembus subkutis dan menyebar menjadi selulitis, atau menjalar
melalui rongga subperiosteum ke diafisis. Infeksi juga dapat pecah ke bagian tulang diafisis
melalui kanalis medularis. Penjalaran subperiosteal ke arah diafisis akan merusak pembuluh
darah yang ke diafisis sehingga menyebabkan nekrosis tulang yang disebut sekuester.
Periosteum akan membentuk tulang baru yang menyelubungi tulang mati tersebut. Tulang
baru yang menyelimuti tulang mati tersebut dinamakan involukrum.

Perubahan jaringan lunak dapat terjadi secara nyata, terutama pada bayi. Pembengkakan,
dengan edema dan timbunan lemak yang kabur dapat terlihat. Osteoporosis dapat dilihat
antara hari kesepuluh sampai empat belas dari onset timbulnya penyakit. Pada anak-anak
seringkali terjadi pada metafisis.

Involucrum dapat terlihat setelah tiga minggu dan terjadi lebih banyak pada bayi dan anak-
anak daripada orang dewasa. Tempat keluarnya dan dekompresi pus yang terjadi dapat
mencegah kompresi vaskuler dan terjadinya infark, dan penyembuhan. CT yang konvensional
tidak dapat mendeteksi sekuester. Sekuester terlihat sebagai fragmen-fragmen dari tulang
padat diantara proses destruksi tulang lokal. Pengobatan dengan antibiotik dan/atau
pembedahan, memberi pengaruh pada perjalanan penyakitnya dengan pembentukan tulang
baru yang dapat ditemukan.

Dengan terapi yang adekuat pada bayi dan anak-anak, harapan untuk kembali normal besar
kecuali terjadi kerusakan pada lempeng epifisis dan epifisis, sehingga pertumbuhan tulang
yang abnormal dapat terjadi. Pada orang dewasa, pengaruhnya tulang sering menyisakan
daerah sklerotik dan bentuk yang ireguler. Gambaran radiografi tidak pernah bias kembali
normal pada kasus yang terlambat diketahui.

Osteomielitis Kronis

Dengan pengobatan yang benar, <5%>(3) Panjangnya gejala klinis, periode diam
(quiescence) yang panjang, dan eksaserbasi berulang merupakan ciri khas dari osteomielitis
kronis. Saluran sinus antara tulang dan kulit dapat menghasilkan material yang purulent dan
kadang-kadang membuat potongan-potongan tulang yang nekrotik. Peningkatan produksi
material yang purulent, nyeri, atau bengkak sebagai tanda suatu eksaserbasi, disertai dengan
peningkatan kadar C reactive protein (CRP) dan ESR. Demam jarang terjadi kecuali bila
obstruksi dari saluran sinus menyebabkan infeksi jaringan lunak. Komplikasi akhir yang
jarang ialah fraktur patologis, karsinoma sel skuamosa pada saluran sinus, dan amiloidosis.
Patofisiologi Osteomielitis

Tulang biasanya tahan terhadap infeksi. Namun, ketika mikroorganisme yang masuk ke
tulang hematogen (mikroorganisme patogen yang masuk melalui darah yang terdapat kuman
penyebab infeksi) dari struktur sekitarnya atau dari inokulasi langsung berkaitan dengan
operasi atau trauma, osteomielitis dapat terjadi. infeksi tulang dapat terjadi akibat pengobatan
trauma, yang memungkinkan patogen untuk masuk tulang dan berkembang biak di jaringan
trauma. Ketika infeksi tulang berlanjut selama berbulan-bulan, infeksi yang dihasilkan
disebut osteomielitis kronis dan mungkin polymicrobial. Meskipun semua tulang berisiko
terkena infeksi, ekstremitas bawah yang paling sering terkena.

Beberapa faktor penting yang mendasari dalam patogenesis osteomielitis termasuk virulensi
dari organisme penyebab infeksi, penyakit, status kekebalan inang, dan jenis - jenis lokasi,
dan vaskularisasi tulang. Bakteri mungkin memiliki berbagai faktor yang dapat berkontribusi
pada pengembangan osteomyelitis.

S aureus adalah organisme patogen yang paling sering ditemukan di tulang, diikuti oleh
Pseudomonas dan Enterobacteriaceae. organisme lainnya yang jarang ditemukan adalah
anaerob basil gram negatif. pengguna narkoba intravena lebih sering terinfeksi pseudomonas.
Gastrointestinal atau infeksi genitourinari yang dapat menyebabkan osteomyelitis yang
melibatkan organisme gram negatif. ekstraksi gigi berhubungan dengan viridans infeksi
streptokokus. Pada orang dewasa, infeksi sering kambuh dan biasanya ditandai dengan gejala
konstitusional yang minimal dan nyeri. Pasien akut biasanya ditandai dengan demam,
menggigil, pembengkakan, dan eritema pada daerah yang terkena.

Osteomielitis hematogen

Pada orang dewasa, tulang belakang adalah tempat yang paling umum dari osteomielitis
hematogen, tetapi infeksi juga dapat terjadi pada tulang panjang, panggul, dan tulang
clavicula

osteomielitis hematogen primer lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak, biasanya terjadi
pada metafisis tulang panjang. Namun, mungkin menyebar ke kanal medula atau ke dalam
sendi. Ketika infeksi meluas ke jaringan lunak, saluran sinus akhirnya akan terbentuk.
Sekunder osteomyelitis hematogen lebih umum terjadi ketika infeksi pada masa kanak-kanak.
Pada orang dewasa, lokasi ini juga biasanya terserang,metafisis, panggul, dan tulang
clavicula.
Etiologi Osteomielitis

osteomyelitis Posttraumatic menyumbang sebanyak 47% kasus osteomyelitis. penyebab


utama lainnya dari osteomyelitis termasuk insufisiensi vaskular (kebanyakan terjadi pada
orang dengan diabetes, 34%) dan pembibitan hematogen (19%).

Kecelakaan kendaraan bermotor, cedera olahraga, dan penggunaan hardware ortopedi untuk
mengelola trauma juga berkontribusi terhadap peningkatan prevalensi osteomyelitis pasca
trauma. Osteomielitis dapat mempersulit penyembuhan luka tusukan pada kaki, terjadi pada
1,8% -6,4% dari pasien setelah cedera. (http://emedicine.medscape.com/article/1348767-
overview#a6 diakses pada tanggal 24 januari 2017 pukul 01.49 wib).

Anda mungkin juga menyukai