Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Hipotesis statistik adalah asumsi atau pernyataan mengenai satu atau lebih populasi.
Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolak.
Hipotesis alternatif (H1) akan muncul akibat penolakan hipotesis nol. Hipotesis bisa benar
atau salah. Bila semua data mendukung hipotesis tersebut baru dapat dikatakan benar. Bila
ada satu saja yang tidak mendukung, maka hipotesis tersebut salah, sehingga kita menolak.
Pengujian nilai tengah dapat dikerjakan dengan asumsi ragam ² diketahui. Contoh
acak berukuran n, x1, x2, x3, …, xn diambil dari populasi menyebar normal X~N(,²).
Kita ingin menguji hipotesis bahwa nilai tengah populasi sama dengan nilai tertentu 0
lawan hipotesis alternatifnya bahwa nilai tengah populasi lebih dari, kurang dari atau tidak
sama dengan 0.
a. Ho : = 0 lawan H1 : > 0
b. Ho : = 0 lawan H1 : < 0
c. Ho : = 0 lawan H1 : 0
Dua uji hipotesis pertama disebut uji satu arah, karena hipotesis tandingan hanya ada
pada satu arah dari Ho. Pengujian hipotesis yang ketiga disebut uji dua arah, karena
hipotesis tandingan ada pada dua arah Ho yaitu lebih kecil atau lebih besar dari 0 .
Langkah-langkah pengujian hipotesis rata-rata:
2. Pilih hipotesis alternatif H1 yang sesuai antara < o, > o atau
4. Pilih statistik uji yang sesuai, apakah z, t, λ² atau F dan kemudian tentukan wilayah
kritiknya
6. Keputusan : tolak Ho bila nilai statistik uji tersebut jatuh dalam wilayah kritiknya,
sedangkan bila nilai itu jatuh diluar wilayah kritiknya terima Ho. Uji dikatakan nyata bila
ditolak pada taraf nyata 0,05 dan dikatakan sangat nyata bila ditolak pada taraf nyata 0,01
Contoh Soal:
Hasil pengamatan jumlah polong kacang panjang adalah 16 dengan varian 2,3.
Saudara tidak percaya dan melakukan pengamatan terhadap 20 tanaman, ternyata diperoleh
rata-rata 16,9. Patutkan hasil pengamatan tersebut dipercaya? Ujilah dengan taraf 0,05%
Jawab:
– Karena z hit terletak diluar wilayah kritis Z tabel, maka tolak Ho atau terima
H1. Berarti pengamatan sdr layak dipercaya dan jumlah polong memang > 16
Uji satu arah, (² atau ) tidak diketahui
Bila ² tidak diketahui, maka diduga dari simpangan baku contoh (s)
Gunakan uji t
- t = (x - 0)/(s/n)
t berdistribusi Student dgn db n-1
Gunakan tabel t
Contoh Soal:
Penyemprotan GA3 dapat menambah bobot mentimun 4,5 g. Dari contoh 31 buah mentimun
mempunyai rata-rata 4,9 g dan simpangan baku 0,8 g. Dengan taraf 0,01, layakkah sdr
menerima pernyataan bahwa pertambahan rata-rata bobot mentimun minimal 4,5 g?
Jawab:
Karena t hit terletak diluar wilayah kritis t tabel, maka tolak Ho atau terima H1. Berarti
pemberian GA3 sungguh dapat bobot minimal 4,5
Uji Dua Arah satu populasi, varian pop (² atau ) diketahui
Rerata hasil panen pertama duku adalah 8 kg tanaman dengan simpangan baku 0,5 kg.
Ujilah hipotesis bahwa µ = 8 kg lawan alternatifnya µ≠ 8 kg, apabila dari contoh acak 50
tanaman duku diperoleh rerata hasil panen sebesar 7,8 kg. Gunakan taraf nyata 0,01.
Jawab:
Uji Dua Arah satu populasi, varian pop (² atau ) tidak diketahui
Masa pakai lampu adalah 800 jam. Uji terhadap 50 lampu, diperoleh rata-rata 792 jam dan
simpangan baku contoh 55 jam. Ujilah dengan taraf 0,05 apakah kualitas lampu berubah?
Jawab:
Lihat tabel t dengan taraf 0,05 dan db=49 dan diperoleh t =2,01.
Karena uji 2 arah maka, maka apabila t hitung terletak antara -2,01 sampai 2,01, maka
H0 akan diterima.
Ternyata t hit terletak didalam wilayah kritis, maka H0 diterima atau rata-rata masa pakai
lampu memang 800 jam.
Hasil pengamatan jumlah buah dari 2 varietas tomat adalah sbb. Varietas A terdiri 11
tanaman dan varietas B 10 tanaman. Dalam taraf α=0,05, tentukan apakah kedua populasi
(varietas) tersebut sama atau tidak?
Jawab :
– Setelah ketemu semua, masukkan kedalam rumus uji t.. Setelah dihitung ketemu t
=0,862
– Nilai t0,975 dengn db 19 dari t student adalah 2,09, sehingga wilayah penerimaan Ho
adalah antara -2,09 sampai 2,09
S2 = ------------------------------------------------- = 0,1576
11 + 10 - 2
s = 0,397
(3,22 – 3,07)
t = ------------------------------------ = 0,862
[ 0,397 √ (1/11 + 1/10) ]
Uji Varian
Pengujian hipotesis nol bahwa ragam populasi ² sama dengan nilai tertentu 0² lawan
salah alternatif ² < 0², ² > 0², ² 0². Jika sebaran populasi yang dimbil contohnya
menghampiri normal, nilai khi-kuadrat bagi pengujian ² = 0² diberikan menurut rumus :
(n-1) s²
χ² = -------------
0²
Sebagaimana uji rata-rata, pada uji varian juga terdapat uji dua arah dan satu arah.
Digunakan statistik Chi-kuadrat (χ²).
Contoh Soal:
Sebuah perusahaan benih mengatakan bahwa masa viabilitas benih yang diproduksinya
mempunyai simpangan baku 0,9 tahun. Bila suatu contoh acak 10 benih menghasilkan
simpangan baku s = 1,2 tahun, apakah menurut sdr >0,9 tahun? Gunakan taraf nyata 0,05.
Jawab:
Ho : ² = 0,81
H1 : ² > 0,81
= 0,05
Hubungan antara dua atau lebih sifat (variabel) sering dipelajari dengan analisis
regresi dan korelasi. Regresi adalah bentuk hubungan antar variabel, sedang korelasi adalah
keeratan hubungan antar variabel. Antara analisis regresi dan korelasi sebenarnya merupakan
dua hal yang terpisah, namun karena ada kesamaan rumus-rmusnya, maka dibicarakan
bersama.
• Korelasi : hubungan antara 2 peubah (atau lebih), dimana yang dibicarakan berupa
derajad asosiasi (kesesuaian) linier. X dan y merupakan peubah bebas
REGRESI
an + b Xi = Yi
b = --------------------------------- atau
Xi² - (Xi)²/n
b = ------------------------ = ---------------
a = Y - bX
Dengan demikian a dan b masing-masing telah diketahui dan persamaan regresinya menjadi
y = a + bx
0 2 0 0 4
1 4 1 4 16
2 7 4 14 49
3 9 9 27 81
4 8 16 32 64
Jumlah : 10 30 30 77 214
KORELASI
Sebagaimana pada analisis regresi, pada korelasi juga terdapat pasangan data (xi , yi)
dimana i = 1, 2, 3, …, n.Bedanya y dan x tak ada hubungan sebab akibat atau saling bebas
sesamanya. Dengan demikian korelasi hanyalah merupakan keeratan hubungan antara y dan
x.
• r = ---------------------------------------------
Besarnya reliabilitas r sangat tergantung pada besarnya contoh n. Jadi untuk r = 0,6 dari
contoh n =10 tidak sama dengan r = 0,6 dari contoh n = 100. Reliabilitas ataupun presisi r
makin bertambah dengan makin bertambahnya ukuran contoh.
r √n-2
• t hit = ----------------
√ (1-r2)
Hasilnya dibandingkan dengan ttabel (α/2, n-2), bila I t hit I ≥ t tabel Ho ditolak yang berarti
ada korelasi nyata antara x dan y.
Contoh Soal:
X (Dosis pupuk Y (Produksi
dlm 50 kg/ha) padi)
0 2
1 4
2 7
3 9
4 8
5 10
6 10
7 11
Hitung nilai korelasinya. Uji tingkat nyata pada taraf 5 % dan 1% .Cara : hampir sama
dengan regresi. Dari rumus dibawah diperoleh
• r = -------------------------------------------- = 0,9321
Jawab:
r √n-2
√(1-r2)
Untuk db = 6 nilai t0,05 = 1,943 dan t0,01 = 1,440 t hitung lebih besar dari t tabel, maka
terdapat korelasi sangat nyata antara dosis pupuk dengan hasil padi.