Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PENTINGNYA KEBIJAKAN CEO BAGI PEMASARAN


LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata kuliah Managemen
Pemasaran Lembaga Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Dr. HM. Kuswadi.

Di susun oleh :

Nama : Silwana Mumthaza

NIM : 198610800014

Kelas : A-2

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2019

0
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Pada umumnya pendidikan adalah suatu usaha untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa serta untuk meningkatkan mutu bangsa.
Peningkatan mutu itu sendiri bisa dilihat dari kesiapan sumber daya yang
berhubungan dengan proses pendidkan. Guru adalah salah satu sumber
daya yang menentukan tinggi rendahnya mutu pendidikan dan mempunyai
peran yang besar dalam pendidikan, maka dari itu perlu memberikan
perhatian khusus kepada peningkatan guru, baik itu dari segi jumlah dan
mutu guru itu sendiri
Guru adalah sosok yang memegang peran penting pada pendidikan
yaitu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan masyarakat
yang telah mempercayai sekolah dan guru sebagai sarana untuk membina
para anak didik. Guru selama ini di anggap sangat mampu mempengaruhi
proses pendidikan. Hal itu memang wajar, sebab guru merupakan ujung
tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek dan
objek belajar. Bagaimanapun bagusnya dan idealnya kurikulum
pendidikan, tanpa di imbangi dengan kemampuan guru dalam
mengimplementasikannya, maka semuanya akan kurang bermakna.
Dalam meraih pemasaran pendidikan yang baik, kinerja guru harus
dipantau dan dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Kepala sekolah
memiliki peranan sebagai pengejawantahan dari tujuan Lembaga
Pendidikan Islam. Selain itu Kepala Sekolah bertanggung jawab sebagai
figur pertama dari suatu lembaga.

1
Peran kepala sekolah sebagai supervisor, manager sekaligus suatu
CEO dari managemen sekolah. Tuntutan itu menyebabkan kepala sekolah
harus memiliki landasan yang kuat dalam semua pengambilan keputusan
dan mempertimbangkan aspek resiko yang akan di hadapi.
Oleh sebab itu artikel ini mengupas tentang peranan dan titik
penting dari seorang kepala sekolah di suatu Lembaga Pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah dijabarkan maka dapat diambil
rumusan masalahnya sebagai berikut.
1. Bagaimana suatu keputusan dan kebijakan CEO berdampak bagi
Pemasaran Lembaga Pendidikan Islam ?
2. Bagaimana letak dan posisi kebijakan CEO bagi Pemasaran Lembaga
Pendidikan Islam?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui aspek pentingnya kebijakan CEO bagi pemasaran
Lembaga Pendidikan Islam.
2. Mengetahui nilai kebijakan CEO bagi pemasaran Lembaga Pendidikan
Islam.
3. Mengetahui hubungan CEO dengan pemasaran Lembaga Pendidikan
Islam.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepemimpinan
Salah satu unsur utama dalam organisasi adalah organisasi memiliki
kerangka hubungan yang terstruktur, yang didalamnya berisi wewenang dan
tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk menjalankan sesuatu fungsi
tertentu. Struktur yang dihasilkan adalah hirarki yang memiliki penyusun
pemimpin dan staf atau pegawai. Kepemimpinan merupakan kunci sukses
suatu organisasi. Kepemimpinan memainkan peran yang strategis dalam
pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah diterapkan [
CITATION Mul18 \l 1033 ].
Lingkungan kerja mengalami perubahan besar dan permanen,
dimana organisasi harus dituntut untuk lebih cepat, efisien dan fleksibilitas
yang tinggi. Managemen memberikan komando dan kendali untuk pratisipasi
dan pemberdayaan pegawai[ CITATION Kre14 \l 1033 ].
Organisasi yang sukses dan bisa bertahan dengan perubahan
memiliki kepemimpinan yang efektif dan inspiratif. Kepemimpinan yang
efektif dengan memainkan peran strategid dalam pemutusan organisasi,
kelompok dan masyarakat lainnya untuk pencapaian tujuan tertentu yang
telah disiapkan. Kepemimpinan yang efektif juga memberikan pengarahan
terhadap semua usaha pekerja dalam mencapai tujuan organisasi [ CITATION
Sch97 \l 1033 ].
Suatu teori dari Mark Wilson dan koleganya menyatakan bahwa
seorang manager memiliki penguasaan ketrampilan managerial [CITATION
Wil03 \l 1033 ]. Ia juga menyatakan bahwa pengelolaan pegawai adalah inti
manajemen yang dibentuk dari interaksi antar manusia setiap harinya.

3
Manager pria dan wanita tidak berbeda ketrampilanya dan tidak berbatas
gender.
Seorang manager atau pimpinan sebaiknya memiliki 11 ketrampilan
efektif yang dikuasainya,[CITATION Shi95 \l 1033 ] [CITATION Wil03 \l 1033 ]
antara lain :
1. Menentukan tujuan dan sasaran bagi orang yang terlibat.
2. Mendorong partisipasi dan komunikasi kepada semua pihak.
3. Merencanakan dan mengatur aliran kerja.
4. Memiliki keahlian teknik dan administrative untuk menjawab pertanyaan
seputar organisasi.
5. Memfasilitasi pekerjaan melalui pembentukan tim, pelatihan, bimbingan
dan dukungan.
6. Memberikan masukan dan kritik yang jujur dan membangun.
7. Mengatur segala alur kerja dengan mengandalkan jadwal, tenggat waktu
dan pengingat.
8. Mengatur hal hal kecil tanpa bersikap berkuasa.
9. Menerapkan tekanan untuk pencapaian tujuan yang logis.
10. Memberdayakan dan menyerahkan tugas tugas penting kepada orang lain
dambil tetap menjaga komitmen dan kejelasan tujuan.
11. Mengakui kinerja yang baik dengan meemberikan penghargaan dan
dukungan yang positif.
Sifat sifat yang muncul dalam kepemimpinan diantaranya adalah
teliti, disiplin, menjaga komitmen, memiliki kecerdasan emosional yang
diantaranya empati. Kecerdasan emosional menjadi elemen penting dalam
memprediksi adanya jiwa kepemimpinan pada individu, setelah
memperhitungkan kemampuan kognitif dan kepribadian[ CITATION Rob191 \l
1033 ].
Dalam prosesnya, kepemimpinan dapat dilatihkan kepada individu.
Prosesi ini disebut transfer perilaku kepemimpinan (behavioural theories of
leadership). Dalam pelatihan yang diberikan, maka harus memprediksi
pemimpin yang efektif dan pemimpin yang tidak efektif. Pemimpin yang
efektif akan memiliki perilaku dan sifat yang membangun struktur organisasi

4
dan budaya yang ada pada organisasi. Dalam perjalananya pemimpin juga
memerlukan pendampingan dan pembimbingan dari pekerja senior untuk
menyokong dan mendukung keputusannya. Proses pendampingan juga
bertujuan untuk memberikan dan menjaga nilai nilai budaya yang
berkembang dalam organisasi[ CITATION Rob191 \l 1033 ].
Dalam kepemimpinan terpasang juga kekuasaan. Kekuasaan adalah
alat pencapaian tujuan yang hanya dimiliki oleh saeorang pemimpin.
Kepemimpinan memerlukan kesesuaian diantara tujuan, sedangkan
kekuasaan tidak memerlukan kesesuaian tujuan, hanya ketergantungan saja.
Gaya kepemimpinan dan kekuasaan yang berbeda menyebabkan kendali
organisasi yang berbeda[ CITATION Rob191 \l 1033 ].

B. Kepemimpinan CEO Dalam Lembaga Pendidikan Islam


Kepemimpinan pendidikan berperan sangat penting dalam
mengarahkan dan menggerakan organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Menurut Husna Asmara dalam Machali kepemimpinan
pendidikan adalah segenap kegiatan dalam usaha mempengaruhi personal di
lingkungan pendidikan dalam situasi tertentu agar mereka mengalami usaha
kerja sama, mau bekerja dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas demi
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan[ CITATION Mac181 \l
1057 ].
Pengembangan lembaga pendidikan, suatu kepemimpinan
pendidikan memiliki dua fungsi yaitu:
1) pengusahaan keefektifan organisasi pendidikan. Ruang lingkup kegiatan
meliputi pembentukan etos kerja, tata kelola managemen, penyediaan tenaga
kependidikan yang sesuai, pengembangan tenaga pendidikan, penyediaan
model peran yang baik, penyediaan kondisi kerja dan fasilitas kerja yang
dapat dicapai, aktivitas kondusif bagi pendidik dan peserta didik.
2) Pengusahaan lembaga pendidikan berhasil (succesfull school). Ruang
lingkup kegiatan ini diantaranya pelaksanaan fungsi kepemimpinan,
penekanan pada kualitas pengajaran dan pembelajaran, memiliki tujuan, visi
dan misi yang jelas, pengembangan iklim organisasi yang kondusif,

5
monitoring, supervisi dan evaluasi karyawan, pengembangan staf,
pengumpulan dukungan stakeholder dan pengmbangan pada masyarakat.
CEO dalam memimpin organisasi memiliki 2 fungsi yaitu untuk
merancang perencanaan strategis dan melakukan keahlian di bidang
pengelolaan Sumber Daya Manusia[ CITATION Sch97 \l 1033 ].
Seorang manager yang memutuskan tujuan tujuan yang hendak
dikerjakan, harus memiliki alternatif jawaban yang lebih dari 2. Hal ini
merupakan kondisi psikis dan kreatif , melibatkan pirian, perasaan dan
pengetahuan dihimpun bersama sama dang menghasilkan suatu aksi.

C. Manajemen Puncak, CEO, dan Kepala Sekolah


Eksekutif puncak memiliki tanggung jawab utama membuat
keputusan strategi bersaing. Adner & Helfat (2013) menyatakan bahwa
keputusan ini merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi kinerja
organisasi. Namun dukungan dan komitmen pemimpin di lini bawah dan
menengah merupakan kunci kesuksesan penerapan keputusan[ CITATION Yuk17
\l 1057 ].
CEO merupakan individu yang mengatur dukungan dan organisasi
agar dapat mencapai tujuannya. CEO merupakan individu yang memiliki
kekuasaan yang terbatas. Struktur CEO berada di bawah pemilik modal,
pendiri perusahaan, atau dewan direksi. Namun kekuasaan CEO menjadi
lebih luas apabila CEO merangkap sebagai pemilik utama atau pemilik saham
perusahaan[ CITATION Yuk17 \l 1057 ]
Eksekutif puncak sebagai alat mekanisme untuk menengahi kekuatan
untuk stabilitas dan kekuatan untuk perubahan. Dampak CEO pada kinerja
organisasi tergantung pada posisi organisasi dalam siklus evolusioner. CEO
kurang berdampak pada lingkungan yang cenderung stabil dan kecocokan
antara lingkungan dan organisasi tetap baik secara konstan. CEO organisasi
akan potensial berdampak besar apabila terdapat perubahan besar pada
lingkungan. Oleh sebab itu CEO bertugas mengawasi perubahan lingkungan
yang terjadi pada organisasi[ CITATION Yuk17 \l 1057 ]. Hal ini karena CEO

6
memiliki dampak paling besar dalam kinerja organisasi ketika terdapat krisis
dan strategi organisasi tidak lagi sesuai dengan lingkungannya.
Kualifikasi Kepala Sekolah / Madrasah terdiri dari kualifikasi umum
dan kualifikasi khusus. Secara umum, kualifikasi Kepala Sekolah / Madrasah
adalah [CITATION Kem07 \l 1033 ] sebagai berikut:
1. Memenuhi kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma (D IV)
kependidikan dan non kependidikan pada perguruan tinggi yang
terakreditasi.
2. Memiliki usia maksimal 57 tahun.
3. Memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun sesuai dengan jenjang
sekolah masing masing. Khusus TK / RA minimal berpengalaman selama
3 tahun.
4. Memiliki pangkat minimal III/C bagi PNS. Untuk non PNS disetarakan
kepangkatannya sesuai dengan kewenangan lembaga tersebut.
5. Berstatus sebagai guru TK/ RA/ SD/ MI/ SDLB/ SMP/ MTS / SMA /
SMK.
6. Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru.
7. Memiliki sertifikat kepala TK/ RA/ SD/ MI/ SDLB/ SMP/ MTS / SMA /
SMK yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan pemerintah
8. Standar Kompetensi Kepala Sekolah terdiri dari Kompetensi Kepribadian,
Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan Sosial.
Dalam poin standar kompetensi manajerial kepala sekolah dituntut
untuk mampu memimpin Sumber Daya Sekolah secara optimal, mengelola
perubahan dan pengembangan sekolah, mengelola SDM di sekolah secara
optimal, mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam hal ide, sumber
belajar dan pembiayaan sekolah[ CITATION Kem07 \l 1033 ].
Pada poin standar kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dituntut
untuk memiliki jiwa kewirausaahan dalam kegiatan produksi dan jasa sekolah
[CITATION Kem07 \l 1033 ].

D. Keputusan Dan Kebijakan CEO

7
Managemen puncak memiliki tanggung jawab atas pengelolaan
karyawan secara efektif. Kebijakan yang diambil mempengaruhi program
program dan menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi.
Seorang manager yang sadar akan pentingnya Sumber Daya manusia akan
menjalankan kegiatan administratif dan berusaha lebih banyak untuk
eksperimen dengan hal hal baru. Selain itu managemen puncak menjamin
pegawai diperlakukan secara adil dan setiap pegawai berperilaku etis terhadap
organisasi. Pimpinan puncak merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi
dasar organisasi [ CITATION Sch97 \l 1033 ].
Peter dan Austin memberikan pertimbangan spesifik dalam
kepemimpinan Pendidikan. Mereka memberi masukan adanya kepala sekolah
yang unggul dalam pencapainan mutu sebagai bahan pertimbangan yang
penting. Seorang kepala sekolah membutuhkan prespektif berikut ini
[ CITATION Sal08 \l 1033 ]:
1. Visi dan symbol symbol. Kepala sekolah harus mengkomunikasikan nilai
nilai Lembaga kepada para pegawai, siswa dan masyarakat yang lebih
luas
2. Management by walking abaout adalah gaya kepemimpinan yang
dibutuhkan pada Lembaga Pendidikan.
3. Dekat dengan siswa adalah dekat dengan pelanggan dalam Pendidikan.
Hal ini menunjukkan bahwa Lembaga memiliki focus melayani
pelanggan.
4. Otonomi, eksperimentasi dan antisipasi terhadap kegagalan. Pemimpin
Pendidikan harus melakukan inovasi di antara staf stafnya dan
mengantisipasi kegagalan yang mungkin terjadi.
5. Menciptakan rasa kekeluargaan yang ada di diantara siswa, orangtua,
guru dan staf administrasi.
6. Ketulusan, kesabaran, semangat, intensitas dan antusiasme yang
dibutuhkan oleh pemimpin.
Kepala sekolah selaku CEO memiliki peran yang penting dan berat
dalam memimpin sekolah. Ia merupakan petugas pembagi tugas kepada
bawahan dan merupakan orang pertama yang mempertanggungjawabkan

8
keberhasilan sekolah dalam pencapaian tujuan. Kepemimpinan kepala
sekolah ditentukan oleh kualitas peranan yang dimainkan di sekolah. Peranan
yang dilakukan yaitu: penciptaan struktur dan melaksanakan pertimbangan
serta menekankan hubungan atau pertimbangan manusiawi[ CITATION Soe16 \l
1057 ].

E. Pemasaran
Pemasaran merupakan proses identifikasi dan pemenuhan kebutuhan
manusia dan sosial. AMA (American Marketing Association) menyebutkan
bahwa pemasaran merupakan fungsi organisasi dan serangkaian proses
menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan
untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan pemangku kepentingan. Sedangkan manajemen pemasaran
sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan
serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul [ CITATION Kot14 \l 1057 ].
Pemasaran memiliki 10 jenis entitas, yaitu Jasa, acara, pengalaman,
orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan ide. Pemasar (marketer)
mencari respon berupa perhatian, pembelian, dukungan dan sumbangan dari
pihak lain yang disebut prospek. Pasar merupakan tempat fisik maupun
virtual dimana terjadi transaksi jual dan beli. Pasar dikelompokkan menjadi
pasar konsumen, pasar bisnis, pasar global dan pasar nirlaba [ CITATION
Kot14 \l 1057 ].
Dalam kegiatannya pemasar harus mengelola dengan baik setiap titik
kontak dengan pelanggan, misalnya layout, desain kemasan, fungsi produk,
pelatihan karyawan dan logistik. Pemasar harus menciptakan organisasi
pemasaran yang kuat dengan cara menciptakan serta memberikan nilai
kepada pelanggan[ CITATION Kot14 \l 1057 ].
Ruang lingkup pemasaran di bidang pendidikan, kesehatan,
komunikasi dan lain sebagainya, merupakan proses kemasyarakatan dengan
pendekatan sosial atau publik (social approach). Pemasaran jenis ini individu
dan kelompok memperoleh sesuatu yang mereka butuhkan dan diinginkan

9
dengan jalan menciptakan, menawarkan, mempertukarkan produk dan jasa
yang bernilai bagi orang lain[ CITATION Kun16 \l 1057 ].
Implementasi konsep pemasaran memiliki 3 elemen kunci antara lain
kepuasan pelanggan, kualitas layanan dan loyalitas pelanggan. Proses
pengukuran ini dibutuhkan dalam mengetahui berhasil atau tidaknya suatu
pemasaran[ CITATION Kun16 \l 1057 ].
Pemasar memiliki strategi dalam perancangan posisi persaingan
diantara organisasi. Positioning merupakan usaha mengkomunikasikan
atribut yang dimiliki oleh produk. Positioning dapat menciptakan citra produk
(brand image) yang diharapkan. Kegiatan yang dilakukan dalam membentuk
pangsa pasar ini adalah 1) mengenali keunggulan yang mungkin ditampilkan
oleh organisasi pesaing, 2) memilih keunggulan internal yang paling
menonjol, 3) menyampaikan keunggulan ini secara efektif kepada target
pasar[ CITATION Kot14 \l 1057 ].

F. Lembaga Pendidikan Islam


Bisnis syariah adalah kegiatan bisnis yang didasarkan pada prinsip
atau aturan syari’ah. Munculnya nomenklature syari’ah adalah fenomena
yang dipengaruhi oleh perubahan sosial dan perilaku yang terjadi pada
masyarakat. Perkembangan bisnis ini dipengaruhi oleh kondisi dan
pemahaman masyarakat muslim. Kondisi sosial masyarakat dan pertumbuhan
bisnis syari’ah sangat dipengaruhi oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat
Indonesia menjalankan ekonomi sesuai dengan ketentuan syari’ah. Kondisi
ini menjadi tantangan sekaligus tuntutan bagi entitas bisnis mengkaji kegiatan
yang sesuai dengan prinsip syari’ah termasuk kegiatan pemasaran.
Ciri khas Lembaga Pendidikan Islam adalah sekolah, pesantren dan
madrasah. Ketiga identitas tersebut memiliki tujuan untuk memperkuat
bidang keagamaan Islam mulai dari akhlaq, ibadah, muamalah dan sejarah
perkembangan Islam[ CITATION Dho19 \l 1057 ].
Indonesia memiliki identitas khas Lembaga Pendidikan Islam yang
dimulai dengan munculnya pesantren di tahun 1200. Dr. Soebardi dan Prof.
Johns menekankan bahwa keberadaan pesantren pada periode 1200 dan 1600

10
adalah ujung tombak pembangunan peradaban Melayu Nusantara. Dengan
adanya Kesultanan Lamreh sebagai kerajaan Islam yang pertama di wilayah
Nusantara. Kerajaan ini berada di ujung utara Pulau Sumatera yang
mengembangkan peradaban, kebudayaan dan pendidikan pada tahun
1200[ CITATION Dho19 \l 1057 ]
Prinsip pendidikan Islam yaitu ikhlas, jujur, amanah, adil,
tanggung jawab, dinamis, praktis, dan fleksibel dalam Al Qur’an terdapat
dalam :

Artinya : Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku berlaku adil. Hadapkanlah


wajahmu (kepada Allah) pada setiap salat, dan sembahlah Dia dengan
mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan
kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula (QS. Al-A’raf : 29).

Artinya: “Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu
karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau
menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 24)

11
Artinya: “Orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan yang
membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-Zumr 39:
33)

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada


yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum
diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa’/4: 58).

Artinya : “ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan


kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan
dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan
kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang

12
berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup
kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami.
Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
(QS. Al-Baqarah: 286).
Rasululah saw. bersabda:
‫اع َو ھُ َو َم ْسئُو ٌل َع ْنھُ م‬ ِ َّ‫ فَاألَ ِم ْی ُر الَّ ِذيْ َعلَى الن‬,‫ت ھ‬
ٍ ‫اس َر‬ ٍ ‫ُكلُّ ُك ْم َر‬
ِ َّ‫ل ع َْن َر ِعی‬jٌ ‫اع فَ َم ْسئُو‬
Artinya: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang
kepemimpinannya. Penguasa adalah pemimpin dan akan ditanya tentang
kepemimpinannya (rakyatnya),” (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin
Umar).

Artinya: Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-
benarnya. Dia telah memilih kamu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu
dalam agama. (Ikutilah) agama nenek moyangmu Ibrahim. Dia (Allah) telah
menamakan kamu orang-orang muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-
Qur'an) ini, agar Rasul (Muhammad) itu menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu
semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka laksanakanlah salat;
tunaikanlah zakat, dan berpegang teguhlah kepada Allah. Dialah Pelindungmu;
Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. QS Al-Hajj/22: 78
[ CITATION AlQ \l 1057 ].[ CITATION AlQ \l 1057 ]

13
Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an,
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur (Al-Baqarah/2:185).

G. Kerangka Berfikir
Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mengkomunikasikan
nilai dan potensi kepada orang lain. Kepemimpinan juga memiliki kekuasaan
dalam mengandalikan Lembaga. Kepala sekolah sebagai CEO di Lembaga
Pendidikan Islam dapat menjadi pemimpin atau penguasa. Kedua atribut ini
memiliki potensi mempengaruhi individu, kelompok maupun Lembaga
Pendidikan Islam.
Dalam kegiatannya pemasar harus mengelola dengan baik setiap titik
kontak dengan pelanggan. Lembaga Pendidikan Islam merupakan ruang
lingkup pemasaran Jasa dimana pendekatan sosial dibutuhkan.
Dalam pengambilan keputusan terkait pemasaran jasa Lembaga
Pendidikan Islam Kepala Sekolah harus memberikan energi, Analisa dan

14
prediksi yang matang. Karena dari keputusan kepala tersebut, keberhasilan
usaha pemasaran Lembaga Pendidikan Islam dapat tercapai. Namun apabila
tidak dapat tercapai, maka Kepala sekolah harus menerima dampak negative
yang akan berimbas di Lembaga tersebut.

Pemimpin Kepala Sekolah sebagai Keputusan Kepala


Pemimpin Sekolah untuk strategi
Pemasaran

Memiliki budaya, Kepala Sekolah Prinsip pemasaran


potensi, sifat, perilaku memiliki yang terencana
kepemimpinan untuk menyebabkan kepala
mengorganisasi SDM Sekolah memutuskan
untuk mencapai tujuan rencana strategis
dalam memasarkan
Lembaga Pendidikan
Islam

15
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang
berfokus pada media cetak yang dapat dipertanggung jawabkan.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo dan Perpustakaan SMA Muhammadiyah 2
Sidoarjo.
C. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 selama 3
minggu penelitian.
D. Analisis Data
Data yang didapat dianalisis dan diskripsikan secara kualitatif. Dari
hasil analisis peneliti dapat membentuk kerangka berfikir dan menarik
kesimpulan dari data dan informasi.

16
BAB IV
ANALISA DATA

A. Analisis Data
CEO dalam lembaga Pendidikan Islam adalah kepala Sekolah. Tugas
kepala sekolah adalah penanggung jawab segala kegiatan di lembaga Islam
tersebut. Kepala Sekolah selaku Eksekutif puncak memiliki tanggung
jawab utama membuat keputusan strategi bersaing. Adner & Helfat (2013)
menyatakan bahwa keputusan ini merupakan hal yang penting dalam
mempengaruhi kinerja Lembaga Pendidikan Islam yang dikelolanya.
Namun dukungan dan komitmen wakil kepala sekolah, koordinator staff
dan kepala bidang di lini bawah dan menengah merupakan kunci
kesuksesan penerapan keputusan.
Seorang Kepala Sekolah yang sadar akan pentingnya
Sumber Daya manusia akan menjalankan kegiatan administratif dan
berusaha lebih banyak untuk eksperimen dengan hal hal baru. Selain itu
Kepala Sekolah dalam atribut sebagai CEO menjamin pegawai
diperlakukan secara adil dan setiap pegawai berperilaku etis terhadap
Lembaga Pendidikan Islam. Kepala Sekolah dan staf pimpinan lainnya
merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi dasar Lembaga
Pendidikan Islam.
Seorang kepala Sekolah dibantu Wakil Kepala Sekolah
memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia
sehingga semua elemen sekolah merasa aman, merasa adil dalam
pekerjaan dan berperilaku etis di Lembaga Pendidikan Islam
Dalam prosesnya, kepemimpinan dapat dilatihkan kepada
calon kepala sekolah yang akan diangkat oleh suatu Lembaga Pendidikan
Islam. Dalam proses transfer perilaku kepemimpinan (behavioural
theories of leadership), kepala sekolah akan menunjukkkan jati diri
menjadi pemimpin yang efektif. Efektivitas kepemimpinan dalam kepala
sekolah akan menjadi warna tersendiri dalam Lembaga Pendidikan Islam.

17
Dalam pengambilan keputusan seorang kepala sekolah juga
sebaiknya mendapatkan pendampingan dan pembimbingan dari pekerja
senior untuk menyokong dan mendukung keputusannya. Proses
pendampingan juga bertujuan untuk memberikan dan menjaga nilai nilai
budaya yang berkembang [ CITATION Rob191 \l 1033 ] dalam Lembaga
Pendidikan Islam yang dinaunginya.
Pemasaran Lembaga Pendidikan Islam memiliki beberapa
entitas, yaitu jasa, pengalaman, tempat, organisasi, informasi dan ide.
Beberapa entitas tersebut berjalan beriringan sesuai dengan kapasitas
lembaga tersebut.
Lembaga Pendidikan Islam selaku Pemasar (marketer)
mencari respon berupa perhatian, pembelian, dukungan dan sumbangan
dari pihak lain yang disebut prospek. Calon wali murid, wali murid dan
peserta didik merupakan prospek yang dilakukan oleh Pemasar. Guru
merupakan Pemasar utama yang merupakan ujung tombak pemasaran.
Apabila pihak pembeli / prospek merasa puas maka ia akan kembali dan
merekomendasikan kepada pihak lain. Proses ini disebut sebagai kepuasan
dan loyalitas pelanggan.
Dalam kegiatannya Kepala Sekolah harus mengelola dengan
baik setiap titik kontak dengan pelanggan, misalnya kurikulum yang
ditawarkan, sarana prasarana, pelayanan kesiswaan, pelayanan hubungan
masyarakat dan peningkatan Sumber Daya Manusia. Kesemua bidang ini
diatributkan pada staf kepala sekolah yaitu wakil kepala sekolah. . Kepala
Sekolah harus menciptakan organisasi pemasaran yang kuat dengan cara
menciptakan serta memberikan nilai kepada pelanggannya.
Ruang lingkup pemasaran di Lembaga Pendidikan Islam merupakan
proses kemasyarakatan dengan pendekatan sosial atau publik (social
approach). Pemasaran jenis ini individu dan kelompok memperoleh sesuatu
yang mereka butuhkan dan diinginkan dengan jalan menciptakan,
menawarkan, mempertukarkan jasa, pengalaman, tempat, organisasi,
informasi dan ide yang bernilai bagi orang lain.

18
CEO dalam memimpin organisasi memiliki 2 fungsi yaitu untuk
merancang perencanaan strategis dan melakukan keahlian di bidang
pengelolaan Sumber Daya Manusia[ CITATION Sch97 \l 1033 ]. Kepala Sekolah
memiliki 2 kegiatan yaitu merancang perencanaan strategis dan melakukan
keahlian di bidang pengelolaan Sumber Daya Manusia yang ada di Lembaga
Pendidikan Islam.
Implementasi konsep pemasaran yang harus dikerjakan oleh kepala
sekolah meliputi 3 elemen kunci antara lain kepuasan pelanggan, kualitas
layanan dan loyalitas pelanggan. Proses pengukuran ini dibutuhkan dalam
mengetahui berhasil atau tidaknya suatu pemasaran[ CITATION Kun16 \l 1057 ].
Kepala Sekolah selaku pengambil keputusan memiliki strategi
dalam perancangan posisi persaingan diantara organisasi. Positioning
merupakan usaha mengkomunikasikan atribut yang dimiliki oleh Lembaga
Pendidikan Islam yang dipimpinnya. Positioning dapat menciptakan citra
produk (brand image) yang diharapkan. Kegiatan yang dilakukan dalam
membentuk pangsa pasar ini adalah 1) mengenali keunggulan yang mungkin
ditampilkan oleh Lembaga Pendidikan pesaing, 2) memilih keunggulan
internal yang paling menonjol, 3) menyampaikan keunggulan ini secara
efektif kepada masyarakat. Hal ini bertujuan agar Lembaga Pendidikan Islam
mendapatkan perhatian penuh dari masyarakat sehingga mendapatkan posisi
yang diharapkan.
Kepala Sekolah selaku CEO kurang berdampak pada lingkungan
yang cenderung stabil dan kecocokan antara lingkungan dan lembaga tetap
baik secara konstan. CEO Lembaga Pendidikan Islam akan potensial
berdampak besar apabila terdapat perubahan besar pada lingkungan. Oleh
sebab itu CEO bertugas mengawasi perubahan lingkungan yang terjadi pada
lembaga tersebut. Hal ini menyebabkan Kepala Sekolah memiliki dampak
paling besar dalam kinerja lembaga Pendidikan Islam ketika terdapat krisis
dan strategi tidak lagi sesuai dengan lingkungannya.
Namun, dalam kenyataannya tidak ada lingkungan yang bersifat
stabil. Terdapat kekuatan utama untuk membentuk dan menjalankan suatu
lembaga Pendidikan Islam memiliki karakteristik sebagai berikut yaitu;

19
Sumber Daya Manusia, Globalisme, Tenaga kerja yang beragam secara
budaya (culturally diverse), Kecepatan Perubahan, Kontrak Psikologis antara
pemberi kerja dan pekerja baru serta Teknologi[ CITATION Rob191 \l 1057 ].
Kekuatan eksternal yang tidak dapat dikendalikan diantaranya adalah
Globalisme, kecepatan perubahan dan teknologi [ CITATION Rob191 \l 1057 ].
Globalisme. Persaingan global dicirikan dengan jaringan yang
menyatukan negara, institusi dan orang yang mulai mendominasi ekonomi
dunia. Sebagai akibat dari integrasi global, tingkat pertumbuhan perdagangan
dunia telah meningkat jauh lebih cepat dari produk domestik bruto dunia. Hal
ini menunjukkan perdagangan barang dan jasa antar negara telah meningkat
jauh lebih cepat dari produksi barang di dunia. Untuk dapat bertahan dalam
dunia global, perusahaan harus berani melakukan investasi modal, dan juga
investasi tenaga kerja. Sebuah perusahaan baik akan merekrut, memilih,
mempertahankan dan memotivasi tenaga kerja yang terampil akan memiliki
dampak besar pada kemampuan bersaing di dunia yang semakin bergantung
secara global.
Kecepatan Perubahan. Mesin yang tersedia di abad 20 mempercepat
kinerja peradaban. Internet, jaringan nirkabel, rekayasa genetik konsumen
yang menuntut lebih semua bertujuan untu menginginkan produk dan jasa
dengan kualitas lebih baik dengan harga lebih rendah dan tepat waktu. Semua
ini adalah jenis perubahan yang terjadi di dunia. Memahami, mengakomodasi
dan menggunakan perubahan telah menjadi tuntutan dan prasyarat bagi
seorang manager[ CITATION Rob191 \l 1057 ].
Teknologi merujuk pada proses yang mengubah bahan baku mentah
atau modal intelektual menjadi produk atau jasa. Teknologi lebih dari hanya
sekedar mesin. Teknologi juga meliputi perancangan dari praktik yang dapat
digunakan untuk melayani konsumen, mengobati pasien dan membuat produk
berkualitas tinggi. Teknologi dari sebuah organisasi mempengaruhi aliran
kerja, sistem, filosofi dengan cara signifikan. Saat ini teknologi komputer
sangat tersebar dan berpengaruh sehingga perlu dipahami agar dapat
digunakan secara efektif. Pada era agrikultur, tanah merupakan faktor inti
untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Para pemilik tanah memiliki

20
posisi kuat dalam membentuk pasar, kebijakan dan peraturan. Dalam abad
informasi saat ini kita menggunakan teknologi komputer dan sumber daya
manusia untuk mengoperasikan, memelihara dan menemukan sistem
komputer baru yang lebih canggih dari generasi sebelumnya. Organisasi yang
berusaha mencapai keunggulan kompetitifharus mengenali, meanrik dan
mempertahankan sumber daya manusia yang terus berkembang.
Teknologi dapat menghasilkan keunggulan kompetitif hanya ketika
digunakan secara efektif. Berbagai pembicara dunia menekankan peningkatan
kualitas produk menjadi lebih mudah dan efisien. Tetapi tetap melihat
pentingnya menempatkan informsi yang lebih akurat, tepat waktu dan relevan
ke tangan semua karyawan.
Globalisasi, Kecepatan dan teknologi berimbas pada dunia
pendidikan. Peserta didik dipersiapkan untuk dapat menguasai ketrampilan
supaya dapat bertahan pada tuntutan perubahan. Kepala Sekolah selaku CEO
tidak dapat untuk mengotrol lingkungan eksternal Lembaga Pendidikannya.
Namun seorang Kepala Sekolah dapat mengambil strategi dengan
menyiapkan output lulusan yang mampu memiliki ketrampilan abad ke 21
sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan.
Banyaknya tanggung jawab yang diemban oleh kepala sekolah
selaku CEO, menyebabkan kepala sekolah menjadi pihak pertama yang
bertanggung jawab terhadap pemasaran Lembaga Pendidikan Islam. Oleh
sebab itu amanah dan kepercayaan yang diberikan masyarakat akan
dipertanggung jawabkan kepada Allas SWT

21
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum
diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa’/4: 58).

Rasululah saw. bersabda:


‫اع َو ھُ َو َم ْسئُو ٌل َع ْنھُ م‬ ِ َّ‫ فَاألَ ِم ْی ُر الَّ ِذيْ َعلَى الن‬,‫ت ھ‬
ٍ ‫اس َر‬ ٍ ‫ُكلُّ ُك ْم َر‬
ِ َّ‫ل ع َْن َر ِعی‬jٌ ‫اع فَ َم ْسئُو‬
Artinya: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang
kepemimpinannya. Penguasa adalah pemimpin dan akan ditanya tentang
kepemimpinannya (rakyatnya),” (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin
Umar).

22
BAB V
KESIMPULAN

Dari data dan analisa maka dapat disimpulkan sebagai berikut:


1. CEO memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan dan kebijakan
yang akan berdampak bagi Pemasaran Lembaga Pendidikan Islam.
2. Secara strategis, letak dan posisi kebijakan CEO adalah sebagai pengambil
keputusan, sebagai managemen paling puncak dan penanggung jawab
pertama bagi Pemasaran Lembaga Pendidikan Islam

23
Bibliography
(n.d.).

--. (--). Al- Qur'an dan Terjemahan. --: --.

Dhofier, Z. (2019). Tradisi Pesantren, Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai
Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Diknas, K. (2007). Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 tentang


Standar Kepala Sekolah / Madrasah. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2014). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kreitner, R., & Kinicki, A. (2014). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Kunaifi, A. (2016). Manajemen Pemasaran Syari'ah; Pendekatan Human Spirit, Konsep,


Etika, Strategi dan Implementasi. Yogyakarta: Maghza Pustaka.

Machali, I., & Hidayat, A. (2018). The Hand Book of Education Management. Jakarta:
Prenada Media.

Mulyadi, D. (2018). Perilaku Organisasi dan perilaku Pelayanan. Bandung: Alfabeta.

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2019). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Salemba Empat.

Sallis, E. (2008). Total Quality Management in Education. Jogjakarta: ICRSoD.

Schuler, R. S., & Jackson, S. E. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia; Menghadapi
Abad ke 21. Jakarta: PT Erlangga.

Shipper, F. (1995). A Study Of Pshycometric Properties Of The Managerial Skill Scales of


the Survey of Management Practices". Educational and Pschological
Measurement, 468-479.

Soetopo, H. (2016). Perilaku Organisasi; Teori dan Praktek Di Bidang Pendidikan.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Wilson, C. .. (2003). How and why Effective Managers Balance Their Skills; Technical,
Teambuilding, Drive. Columbia: Rockatech Multimedia Publishing.

Yukl, G. (2017). Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Ketujuh. Jakarta Barat: PT


INDEKS.

24
25

Anda mungkin juga menyukai